5 Strategi Sosial Media Marketing Bagi Pemula
Tahukah kamu bahwa berdasarkan data Hootsuite (We are Social), tahun ini, pengguna media sosial di Indonesia telah mencapai 170 juta orang. Bagi kamu pemilik bisnis tentu ini bukan sekedar angka semata, namun ini lebih dari itu, ini menunjukkan bahwa pengguna media sosial dapat menjadi pasar yang besar dalam bisnis. Nah, apakah kamu sudah menyiapkan strategi sosial media marketing?
Mungkin kamu masih pemula, masih baru memasuki ranah bisnis online. Dengan angka pengguna internet yang terus meningkat, memang kemudian menjadikan pelaku bisnis online pun tumbuh dengan baik. Pertumbuhan ini menjadikan persaingan semakin ketat. Mereka yang mampu beradaptasi, terus belajar, dan mengembangkan berbagai strategi digital marketing yang akan bertahan.
Lantas, bagaimana bagi pelaku bisnis digital pemula? Bagaimana nasib mereka yang belum mengetahui tentang digital marketing? Tenang, selama mau belajar, tidak ada kata terlambat. Bisnis akan terus bergerak maju, perkembangan teknologi pun demikian, namun tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu untuk bisnis kamu.
Mengapa digital marketing menjadi begitu penting, khususnya lagi adalah sosial media marketing? Jawabnya sederhana saja, karena pemasaran di media sosial, sejauh ini mampu memberikan dampak positif atau keuntungan bagi bisnis, seperti: meningkatkan kepercayaan audience terhadap bisnismu. Misalnya dengan membalas komentar atau memberikan penawaran spesial secara langsung.
Nah, bagaimana cara melakukan pemasaran online di sosial media bagi pemula? Ada lima hal mendasar yang bisa kamu lakukan. Ini menjadi kunci penting jika kamu ingin berhasil dalam menjalankan bisnis online kamu. Berikut pembahasan lengkap mengenai 5 strategi sosial media marketing bagi pemula:
Contents
1. Membuat Tujuan Penggunaan Sosial Media Untuk Bisnis
Hal paling mendasar yang perlu kamu siapkan sejak awal sebelum memulai melancarkan berbagai promosi atau pemasaran online menggunakan sosial media adalah menentukan tujuan. Sering kali pemula melupakan hal ini, mereka langsung mengerjakan berbagai hal teknis dalam melancarkan promosi online, tanpa ada tujuan yang jelas.
Kamu, perlu mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam menggunakan media sosial untuk bisnis kamu tersebut. Apakah fokus untuk promosi? Atau juga untuk melayani pelanggan? Atau digunakan untuk mengarahkan pelanggan ke website? Atau hal lainnya? Hal ini harus kamu tentukan sejak awal, agar nanti strategi yang kamu gunakan bisa sesuai dan mendukung pencapaian / target dari tujuan kamu.
Alfred Lua dari Buffer.com, mengatakan bahwa akan sangat bagus untuk fokus pada satu tujuan, kecuali kamu memiliki tim di mana beberapa anggota dapat mengambil tujuan yang berbeda dalam penggunaan media sosial. Apa yang disampaikan ini benar adanya, karena memang tidak mudah dalam mengelola yang namanya pemasaran online melalui sosial media.
Ketika kamu memiliki banyak tujuan, maka kamu perlu untuk memiliki tim marketing yang beberapa anggotanya bertugas untuk melakukan promosi di media sosial, sementara anggota lainya bertugas untuk melakukan pelayanan pelanggan. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.
Nah, untuk masalah promosi sendiri misalnya, kamu bisa banget menggunakan jasa Promosi Online. Ini akan menghemat biaya kamu dan kamu akan mendapatkan hasil yang tepat. Jika memang anggaran kamu mencukupi. Karena untuk merekrut orang dan membentuk tim juga memerlukan waktu. Jadi sembari membangun tim, jalankan promosi kamu melalui jasa promosi online.
2. Kenali Siapa Audience Bisnis Kamu
Sama seperti model pemasaran konvensional, ketika kamu akan melakukan strategi pemasaran atau promosi, hal penting yang harus kamu ketahui adalah siapa audience kamu. Ini sering kali menjebak para pebisnis pemula. Mereka belum bisa membedakan mana audience yang sesuai, dan mana yang sebenarnya tidak memiliki potensi bahkan memang bukan pasar dari produk yang mereka tawarkan.
Oleh sebab itu, kamu harus bisa benar-benar mengenali siapa calon audience kamu. Dengan kamu mengenali audience, maka kamu bisa menentukan bentuk tindakan apa yang cocok untuk melakukan pemasaran di media sosial yang kamu gunakan.
Hootsuite.com, menyebutkan bahwa dengan mengetahui siapa audience bisnis dan apa yang mereka inginkan di media sosial menjadi kunci dalam menjalankan sosial media marketing. Kamu tidak perlu bingung dalam menentukan / mengenali audience kamu. Untuk mempermudah kamu dapat menggunakan konsep 5W + 1H berikut:
- Siapa mereka? (Berkaitan dengan; jabatan, usia, jenis kelamin, gaji, lokasi, dll.)
- Apa yang mereka minati yang bisa kamu berikan? (Berkaitan dengan ketertarikan / minat: hiburan, konten pendidikan, studi kasus, informasi tentang produk baru, dll.)
- Di mana mereka biasanya nongkrong online? (Berkaitan dengan sosial media utama; Facebook, Instagram, atau media sosial lainnya)
- Kapan mereka mencari jenis konten yang dapat kamu berikan? (Berkaitan dengan waktu yang tepat:, pagi hari, siang hari, sore hari, akhir pekan, atau pada hari kerja)
- Mengapa mereka mengonsumsi konten tersebut? (Berkaitan dengan dampak yang diinginkan: untuk menjadi lebih baik dalam pekerjaan mereka, menjadi sehat, untuk tetap up to date dengan sesuatu, dll.)
- Bagaimana cara mereka mengonsumsi konten tersebut? (Berkaitan dengan kebiasaan dan jenis konten: membaca postingan media sosial, menonton video, dll.)
Dengan kamu menggunakan pendekatan di atas, kamu bisa membuat ketentuan konten yang sesuai dengan produk atau bisnis kamu. Ini selain akan memudahkan kedekatan kamu dengan calon pembeli dan pelanggan, juga akan memudahkan mereka memahami produk kamu secara jelas.
3. Menentukan Saluran Sosial Media Marketing
Kamu telah berhasil membuat lis pertanyaan dan jawaban untuk memahami siapa audience dari bisnismu. Dari data tersebut, tentu kamu bisa mengembangkan untuk memahami apa yang kira-kira sosial media yang paling sesuai dengan mereka apakah Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, atau yang lainnya.
Untuk meyakinkan pilihan kamu, maka kamu bisa melakukan riset terlebih dahulu mengenai kesesuaian antara media sosial yang akan digunakan dengan audience kamu. Ini bisa kamu lakukan, sebagai contoh berdasarkan usia dan jenis kelamin. Apakah usia 25-35 tahun ada di Facebook? Atau Instagram? Atau ada di Tiktok?
Setelah kamu melakukan riset dan pendalaman. Kamu bisa melanjutkan untuk menentukan saluran sosial media kamu dan menyesuaikan dengan data audience kamu. Sebagai contoh, kamu memiliki targeting audience dengan rata-rata usia 25 tahun yang bekerja sebagai karyawan swasta, kemudian kamu memutuskan untuk menggunakan Instagram karena berdasarkan riset sosial media yang mereka gunakan adalah Instagram.
Selain berdasarkan usia, jenis kelamin dan pekerjaan, kamu juga bisa menentukan penggunaan media sosial berdasarkan kesesuaian konten yang ingin dibagikan. Sebagai contoh; apakah berupa konten video, gambar, atau sekedar informasi promosi? Yang pasti kamu jangan terlihat hanya melulu menawarkan produk saja. Sebab orang akan tidak tertarik. Orang lebih tertarik pada yang soft selling dalam pemasaran digital.
4. Tentukan Jenis Konten Yang Akan Dibagikan
Langkah selanjutnya adalah menentukan konten yang ingin dibagikan kepada audience. Dan lagi-lagi kamu harus berdasarkan data dan riset, agar konten yang kamu produksi tidak sia-sia. Apa lagi bagi kamu yang memutuskan untuk menggunakan lebih dari satu media sosial. Kamu perlu membuat list konten yang sesuai dengan setiap media sosial yang kamu gunakan.
Kamu juga perlu memahami bagaimana ciri utama dari sosial media yang akan kamu pilih. Misalnya, ketika kamu menggunakan tiktok, maka kamu harus bisa memahami bagaimana melakukan editing video dasar untuk tiktok. Kamu juga perlu menguasai berbagai fitur yang ada untuk memudahkan kamu dalam membuat konten.
Konten ini harus memiliki nilai kemanfaatan, informatif. Baru kemudian kamu mulai melakukan promosi. Intinya ketika kamu melakukan strategi sosial media marketing, kamu harus memiliki konten yang sesuai dan proporsional. Jadi tidak melulu menawarkan produk. Namun juga melakukan pendekatan dan edukasi kepada calon pelanggan kamu.
Jadi apa pun jenis konten kamu; apakah foto, video, teks, semua harus bisa menghadirkan nilai bagi audiens kamu. Ini bisa kamu lihat dari seberapa besar interaksi yang terjadi dari publikasi konten kamu tersebut. Kamu juga harus melalukan pembuatan konten secara konsisten.
5. Analisis Hasil Strategi Sosial Media Marketing Kamu
Terakhir yang sering kali dilupakan oleh pebisnis pemula dalam melakukan strategi sosial media marketing adalah analisis hasil. Ini menjadikan mereka tidak mengetahui seberapa efektif saluran yang mereka gunakan, dan juga konten yang telah mereka buat.
Maka, kamu yang akan melakukan strategi sosial media marketing, kamu harus memiliki kebiasaan dan jadwal untuk melakukan analisis hasil. Ini terkait seberapa jauh dampak yang telah kamu lakukan untuk bisnis kamu. Bisa jadi ada hal yang perlu kamu kurangi atau justru ada hal yang luput dari amatan kamu.
Misalnya, ternyata para pengguna / audiens kamu kesulitan untuk berbelanja produk kamu karena kurang jelasnya informasi. Kamu belum memiliki website toko online sehingga produk kamu tidak tersusun rapi dengan informasi yang detail di sana. Ini menjadi penting untuk kamu lakukan evaluasi. Kamu bisa segera menyusun rencana pembuatan website bisnis kamu.
Nah, untuk kamu yang membutuhkan website kamu bisa memulai dengan mengamankan nama domain bisnis kamu. Silakan melakukan pengecekan nama bisnis kamu apakah masih tersedia atau sudah digunakan orang lain, kamu bisa melakukan di Cek Domain.
Buat kamu yang akan membuat website bisnis kamu bisa mendapatkan domain murah dan berbagai paket hosting murah hanya di IDwebhost. Kamu bisa mendapatkan penawaran dengan harga spesial setiap harinya. Jadi tunggu apa lagi langsung cek harga diskon domain sekarang juga.
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai strategi sosial media marketing bagi pemula. Untuk berbagai artikel lainnya silakan membaca di Blog IDWebhost. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat. Salam. Ari IDWebhost.
Member since 2 Jul 2013