Panduan Mengamankan Website Joomla untuk Pemula
Bagaimana cara mengamankan website Joomla? Website Joomla adalah salah satu content management system (CMS) yang banyak digunakan di dunia. Namun, seiring dengan popularitasnya, Joomla juga menjadi sasaran empuk bagi peretas.
Website Joomla yang rentan terhadap serangan dapat berisiko besar, baik dari sisi data maupun finansial. Oleh karena itu, mengamankan website Joomla kamu sangatlah penting untuk mencegah jatuh ke tangan yang salah.
Contents
- 1 Cara Mengamankan Website Joomla
- 1.1 1. Selalu Perbarui Joomla dan Ekstensi
- 1.2 2. Gunakan Password yang Kuat
- 1.3 3. Backup Secara Rutin
- 1.4 4. Lindungi URL Administrator
- 1.5 5. Gunakan Ekstensi Keamanan
- 1.6 6. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
- 1.7 7. Hindari Mengunduh Template atau Ekstensi dari Sumber Tidak Resmi
- 1.8 8. Nonaktifkan FTP jika Tidak Dibutuhkan
- 1.9 9. Atur Izin File dan Direktori dengan Benar
- 1.10 10. Pilih Hosting yang Terpercaya
- 1.11 11. Instal SSL/HTTPS untuk Enkripsi Data
- 1.12 12. Perbarui File .htaccess
- 1.13 13. Gunakan URL yang Ramah SEO
- 1.14 14. Hapus Ekstensi yang Tidak Digunakan
- 1.15 15. Perhatikan Setiap Masalah Login
- 2 Kesimpulan
Cara Mengamankan Website Joomla
Meskipun tidak ada sistem yang 100% aman, langkah-langkah berikut ini dapat membantu melindungi website Joomla kamu dari ancaman yang paling umum.
1. Selalu Perbarui Joomla dan Ekstensi
Langkah pertama dan yang paling penting adalah memastikan bahwa Joomla dan semua ekstensi yang digunakan selalu dalam versi terbaru.
Setiap pembaruan biasanya mencakup perbaikan bug dan peningkatan keamanan yang dapat mengurangi celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.
Untuk memperbarui Joomla, cukup masuk ke bagian pembaruan di area admin. Jangan lupa untuk memperbarui ekstensi yang terpasang, karena seringkali masalah keamanan datang dari ekstensi yang sudah usang.
2. Gunakan Password yang Kuat
Password yang lemah merupakan salah satu celah keamanan terbesar dalam sebuah website. Menggunakan password yang mudah ditebak, seperti “admin” atau kombinasi angka sederhana, sangat berisiko.
Usahakan untuk menggunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol agar password kamu lebih kuat. Panjang password minimal 8 karakter sangat disarankan untuk meningkatkan tingkat keamanannya.
3. Backup Secara Rutin
Backup adalah langkah yang sangat penting untuk menghindari kehilangan data. Dengan melakukan backup secara rutin, kamu dapat mengembalikan website Joomla kamu ke keadaan semula jika terjadi masalah.
Gunakan ekstensi seperti Akeeba Backup atau Easy Joomla Backup untuk mempermudah proses backup secara otomatis dan terjadwal.
4. Lindungi URL Administrator
Melindungi URL login admin sangat krusial untuk menghindari akses tidak sah. Kamu bisa mengganti URL login dengan menggunakan ekstensi seperti Admin Tools atau RSFirewall.
Selain itu, kamu juga bisa mengaktifkan perlindungan kata sandi untuk halaman admin melalui cPanel. Ini akan memastikan bahwa hanya orang yang memiliki password yang bisa mengakses halaman admin.
Jika memungkinkan, batasi akses ke halaman admin berdasarkan alamat IP. Hal ini bisa dilakukan dengan mengedit file htaccess di server. Dengan cara ini, hanya alamat IP yang kamu tentukan yang bisa mengakses area admin.
5. Gunakan Ekstensi Keamanan
Untuk memperkuat keamanan, kamu bisa memasang ekstensi keamanan tambahan. Ekstensi ini dapat membantu memblokir serangan peretas dan menutup celah keamanan di website Joomla kamu.
Pastikan memilih ekstensi keamanan yang sudah teruji dan memiliki ulasan positif. Setelah memasang ekstensi, jangan lupa untuk mengonfigurasi pengaturannya dengan benar agar situs kamu tetap berfungsi dengan baik.
6. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
Autentikasi dua faktor atau Two Factor Authentication (2FA) dapat memberikan lapisan keamanan tambahan saat login.
Dengan 2FA, meskipun seseorang berhasil mengetahui password kamu, mereka tetap memerlukan kode OTP (One-Time Password) untuk bisa mengakses akun.
Fitur ini dapat diaktifkan dengan menggunakan ekstensi seperti Google Authenticator atau Two Factor Authentication.
7. Hindari Mengunduh Template atau Ekstensi dari Sumber Tidak Resmi
Mengunduh template atau ekstensi dari situs yang tidak resmi atau warez bisa sangat berisiko. Banyak file yang dibagikan secara gratis tersebut ternyata sudah terinfeksi malware yang dapat membuka celah bagi peretas untuk mengakses website Joomla kamu.
Untuk menghindarinya, pastikan kamu hanya mengunduh ekstensi dan template dari sumber yang terpercaya.
8. Nonaktifkan FTP jika Tidak Dibutuhkan
FTP adalah salah satu celah keamanan yang sering digunakan oleh peretas. Meskipun diaktifkan secara default di Joomla, FTP biasanya tidak diperlukan.
Jika kamu mengaktifkan FTP untuk kebutuhan tertentu, pastikan untuk menonaktifkannya setelah selesai menggunakannya. Kamu bisa menonaktifkan FTP melalui pengaturan Global Configuration di Joomla.
9. Atur Izin File dan Direktori dengan Benar
Pengaturan izin file dan direktori yang salah bisa memberikan akses yang tidak sah kepada peretas. Jangan pernah memberikan izin akses penuh (chmod 777) pada file atau folder.
Sebagai gantinya, gunakan izin yang lebih ketat seperti chmod 755 untuk folder dan chmod 644 untuk file. Untuk file konfigurasi Joomla, setel izinnya ke chmod 444 agar tidak bisa diubah oleh orang yang tidak berwenang.
10. Pilih Hosting yang Terpercaya
Pilihlah penyedia hosting yang memiliki tingkat keamanan tinggi dan menyediakan fitur-fitur penting seperti SSL serta backup secara berkala.
Hosting murah sering kali tidak memberikan perhatian yang cukup pada aspek keamanan, yang dapat mengancam keselamatan website Joomla kamu. Pilih hosting yang memiliki reputasi baik dan menyediakan proteksi tambahan untuk situs kamu.
11. Instal SSL/HTTPS untuk Enkripsi Data
Menggunakan SSL (Secure Socket Layer) pada situs Joomla akan mengenkripsi data yang dikirimkan antara pengguna dan server, termasuk username dan password.
Dengan SSL, data yang dikirimkan tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga meskipun berhasil mengakses jaringan. Aktivasi SSL dapat dilakukan melalui penyedia hosting atau menggunakan ekstensi seperti Let’s Encrypt.
12. Perbarui File .htaccess
File htaccess berfungsi untuk melindungi situs kamu dari eksploitasi melalui serangan umum. Pastikan file htaccess di Joomla sudah terkonfigurasi dengan benar.
Kamu bisa memulai dengan memastikan bahwa file htaccess.txt diubah menjadi htaccess untuk mengaktifkan pengaturan perlindungan dasar.
13. Gunakan URL yang Ramah SEO
Menonaktifkan URL yang tidak ramah SEO dapat membantu menyembunyikan informasi penting tentang struktur website Joomla kamu yang bisa dimanfaatkan oleh peretas.
Aktifkan fitur Search Engine Friendly URLs untuk mengubah URL Joomla menjadi lebih aman dan sulit ditebak.
14. Hapus Ekstensi yang Tidak Digunakan
Ekstensi yang tidak terpakai atau sudah usang bisa menjadi celah keamanan. Pastikan untuk secara rutin memeriksa ekstensi yang ada dan menghapus yang tidak terpakai.
Selain itu, pastikan versi PHP yang digunakan oleh server selalu diperbarui ke versi terbaru, karena setiap versi PHP baru biasanya sudah mencakup perbaikan keamanan untuk situs Joomla.
15. Perhatikan Setiap Masalah Login
Joomla menyediakan banyak pengaturan untuk melindungi halaman login. Misalnya, kamu bisa mengaktifkan pengaturan Captcha atau menggunakan reCaptcha untuk menghindari serangan otomatis oleh bot.
Selain itu, pastikan kamu memantau setiap masalah yang muncul terkait login dan keamanan akun administrator.
Kesimpulan
Mengamankan website Joomla memang membutuhkan perhatian khusus, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa melindunginya dari berbagai ancaman.
Salah satu langkah yang penting untuk mengamankan website Joomla adalah dengan memilih penyedia hosting seperti IDwebhost yang memberikan dukungan keamanan yang kuat, SSL yang aktif untuk enkripsi data, dan fitur daily backup, sehingga website Joomla kamu terlindungi dengan baik, aman, dan berjalan dengan lancar.
Member since 23 Aug 2024