Praktik Terbaik Video Commerce: Strategi untuk Penjualan

Praktik Terbaik Video Commerce: Strategi untuk Penjualan

Waktu membaca menit

Update Terakhir 14 Mar 2025

Video commerce bukan hanya tentang menampilkan produk, tapi juga bagaimana kamu bisa menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan membuat audiens tertarik untuk membeli. 

Dengan strategi yang tepat, video bisa menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan konversi dan penjualan.

Di era digital ini, perilaku belanja sudah berubah. Konsumen tidak lagi hanya membaca deskripsi produk, tapi ingin melihat produk dalam aksi sebelum memutuskan membeli. Itulah mengapa video commerce menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran e-commerce

Praktik Terbaik Video Commerce

Nah, supaya hasilnya maksimal, ada beberapa praktik terbaik video commerce yang perlu kamu terapkan. Yuk, simak strategi berikut!

Praktik Terbaik Video Commerce

1. Buat Video yang Singkat, Menarik, dan Langsung ke Inti

Perhatian audiens di era digital sangat terbatas. Jika video terlalu panjang, mereka akan kehilangan minat dan langsung scroll ke konten lain. 

Idealnya, durasi video pemasaran berada di bawah dua menit, sementara untuk platform seperti TikTok atau Instagram Reels, durasi terbaik adalah 30–60 detik.

Agar video lebih efektif:

  • Gunakan hook di 3 detik pertama: Buat pembuka yang langsung menarik perhatian, seperti pertanyaan menarik atau adegan yang memancing rasa penasaran.
  • Fokus pada satu pesan utama: Jangan terlalu banyak informasi dalam satu video. Misalnya, jika ingin menampilkan keunggulan produk, tunjukkan fitur utama atau cara penggunaannya secara jelas.

2. Gunakan Storytelling untuk Membangun Koneksi Emosional

Orang lebih mudah terhubung dengan cerita dibandingkan sekadar melihat daftar fitur produk. Jangan hanya menjelaskan spesifikasi produk, tapi ceritakan bagaimana produkmu bisa meningkatkan kehidupan pelanggan.

Misalnya, jika kamu menjual perlengkapan bayi, buatlah video yang menggambarkan seorang ibu yang merasa lebih mudah mengurus bayinya dengan produk tersebut. 

Pendekatan storytelling seperti ini akan lebih melekat di hati audiens dibandingkan video yang hanya berisi spesifikasi teknis.

3. Tampilkan Fitur dan Manfaat Produk dengan Jelas

Video commerce harus membantu pelanggan memahami produk sebelum membeli. Tunjukkan fitur utama, cara penggunaan, serta manfaat produk dengan visual yang jelas.

Berikut beberapa praktik terbaik video commerce agar video lebih informatif:

  • Gunakan demonstrasi produk: Misalnya, jika kamu menjual blender, tunjukkan bagaimana blender tersebut bekerja dalam membuat jus.
  • Hindari pengeditan berlebihan: Jangan membuat produk terlihat “terlalu sempurna” hingga tidak realistis, karena ini bisa mengurangi kepercayaan pelanggan.
  • Gunakan sudut pengambilan gambar yang baik: Pastikan setiap detail produk terlihat dengan jelas.

4. Gunakan Call-to-Action (CTA) yang Jelas dan Menarik

Video yang menarik tidak akan menghasilkan penjualan tanpa ajakan bertindak yang jelas. Pastikan CTA yang kamu gunakan mampu mendorong audiens untuk segera mengambil tindakan.

Beberapa strategi CTA untuk praktik terbaik video commerce antara lain:

  • Gunakan CTA di berbagai titik video, bukan hanya di akhir.
  • Manfaatkan shoppable hotspots yang memungkinkan pelanggan mengklik produk langsung dari video.
  • Gunakan kalimat ajakan yang persuasif, seperti:
    • “Dapatkan sekarang sebelum kehabisan!”
    • “Cek pilihan warna dan ukuran!”
    • “Klaim diskon eksklusif hari ini!”

5. Manfaatkan Interaktivitas untuk Meningkatkan Keterlibatan

Video interaktif memungkinkan penonton menjadi peserta aktif, bukan sekadar pemirsa pasif. Beberapa cara untuk menambahkan elemen interaktif:

  • Polling dan kuis sederhana: Misalnya, toko fashion bisa bertanya warna favorit audiens sebelum menampilkan produk yang sesuai.
  • Tag produk yang bisa diklik: Pelanggan bisa melihat detail dan membeli langsung dari video.

6. Pastikan Video Dioptimalkan untuk Mobile

Sebagian besar pelanggan menonton video dari ponsel mereka. Untuk memastikan pengalaman yang optimal:

  • Gunakan format vertikal atau persegi, terutama untuk platform seperti Instagram dan TikTok.
  • Gunakan teks yang cukup besar agar mudah dibaca di layar kecil.
  • Pastikan video bisa dimuat dengan cepat tanpa buffering yang mengganggu pengalaman pengguna.

7. Tambahkan Captions dan Subtitles untuk Meningkatkan Aksesibilitas

Banyak pengguna media sosial menonton video tanpa mengaktifkan suara. Dengan menambahkan captions dan subtitles, pesan dalam video tetap dapat dipahami dengan jelas. 

Selain itu, elemen ini juga membantu menjadikan konten lebih ramah bagi audiens dengan keterbatasan pendengaran.

8. Manfaatkan User-Generated Content (UGC) untuk Meningkatkan Kepercayaan

Konten buatan pelanggan bisa lebih meyakinkan dibandingkan video pemasaran biasa. Kamu bisa mengajak pelanggan membagikan pengalaman mereka menggunakan produk dalam bentuk:

  • Ulasan produk dalam video
  • Video unboxing dan tutorial penggunaan
  • Testimoni singkat tentang keunggulan produk

Gunakan UGC ini di website, media sosial, atau bahkan dalam iklan untuk meningkatkan kredibilitas brand-mu.

9. Optimalkan SEO Video agar Mudah Ditemukan

Video yang bagus tetap harus mudah ditemukan oleh pelanggan. Gunakan strategi SEO agar video commerce-mu muncul di hasil pencarian Google dan e-commerce.

  • Gunakan thumbnail yang menarik: Thumbnail yang menarik akan meningkatkan click-through rate.
  • Tambahkan deskripsi dan tag relevan: Sertakan kata kunci dalam deskripsi dan gunakan tag yang sesuai agar video lebih mudah ditemukan.
  • Manfaatkan YouTube dan website e-commerce: Unggah video di YouTube untuk menjangkau lebih banyak audiens, lalu sematkan di halaman produk website-mu.

10. Analisis dan Evaluasi Kinerja Video

Kesuksesan video commerce bukan hanya tentang berapa banyak orang yang menonton, tapi bagaimana mereka berinteraksi dengan video tersebut.

Pantau metrik utama seperti:

  • View-through rate: Apakah orang menonton sampai selesai?
  • Click-through rate (CTR) pada CTA: Apakah mereka tertarik untuk membeli?
  • Pola keterlibatan: Di mana titik penonton mulai berhenti menonton?

Lakukan A/B testing untuk menguji berbagai versi video dan melihat mana yang paling efektif dalam meningkatkan konversi. Gunakan data ini untuk terus mengoptimalkan konten videomu.

11. Sebarkan Video ke Berbagai Kanal untuk Meningkatkan Jangkauan

Jangan hanya mengunggah video di satu platform. Sebarkan video di berbagai kanal untuk menjangkau lebih banyak audiens, seperti:

Dengan strategi multi-kanal, eksposur brand dan produkmu akan semakin luas.

12. Investasi Kualitas Video untuk Tampilan yang Lebih Profesional

Meskipun tidak harus sekelas produksi film, kualitas video tetap harus diperhatikan agar terlihat profesional. Beberapa elemen krusial dalam pembuatan video yang mendukung praktik terbaik video commerce meliputi:

  • Pencahayaan yang baik agar produk terlihat jelas.
  • Audio jernih, gunakan mikrofon eksternal jika perlu.
  • Skrip yang terstruktur, pastikan isi video mengalir dengan baik dan tidak bertele-tele.

Video yang berkualitas tinggi meningkatkan kredibilitas dan menarik perhatian audiens untuk menonton hingga akhir.

Praktik Terbaik Video Commerce

Baca Juga: Video Ads: Jenis, Contoh, dan Cara Mengoptimalkannya

Kesimpulan

Video commerce adalah strategi pemasaran yang sangat kuat dalam dunia e-commerce. Dengan menerapkan praktik terbaik video commerce ini, kamu bisa meningkatkan efektivitas video dalam menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan mendorong penjualan.

Jika kamu ingin website bisnismu lebih profesional dengan performa optimal, pastikan kamu menggunakan layanan hosting optimal dari IDwebhost. Dengan dukungan teknologi terbaik, bisnis e-commerce-mu bisa semakin berkembang dan sukses di era digital ini.