Video Ads: Jenis, Contoh, dan Cara Mengoptimalkannya
Saat berselancar di media sosial, mungkin kamu pernah menemukan iklan video yang menarik perhatian hingga menontonnya sampai akhir.
Inilah kekuatan video ads dalam menyampaikan pesan secara lebih efektif dibandingkan iklan statis. Dengan visual yang dinamis dan storytelling yang kuat, iklan video mampu membangun koneksi dengan audiens.
Lalu, bagaimana cara membuat video ads yang menarik dan sesuai dengan target pasar? Mari kita bahas jenis, contoh, dan cara mengoptimalkannya!
- 1 Apa Itu Video Ads?
- 2 Jenis-jenis Video Ads
- 3 Mengapa Video Ads Penting?
- 4 Contoh Video Ads yang Sukses
- 5 Cara Mengoptimalkan Video Ads
- 5.1 1. Ciptakan Hook Menarik dalam 3 Detik Pertama
- 5.2 2. Sesuaikan Format dengan Platform
- 5.3 3. Gunakan Call-to-Action (CTA) yang Jelas
- 5.4 4. Optimalkan Durasi Video
- 5.5 5. Gunakan Subtitle untuk Video Tanpa Suara
- 5.6 6. Uji A/B untuk Mengetahui Mana yang Lebih Efektif
- 5.7 7. Analisis dan Optimalkan secara Berkala
- 6 Kesimpulan
Apa Itu Video Ads?
Video ads atau video advertising adalah strategi pemasaran menggunakan klip video pendek yang menarik untuk mempromosikan produk, layanan, atau brand.
Iklan ini biasanya didistribusikan melalui berbagai platform digital seperti media sosial, website, dan layanan streaming.
Tujuannya adalah untuk menarik perhatian audiens, menyampaikan pesan secara efektif, serta mendorong tindakan seperti klik atau pembelian.
Dibandingkan bentuk iklan lainnya, video advertising lebih menarik dan mudah diingat karena menggabungkan elemen visual dan audio.
Kombinasi ini dapat membangun hubungan emosional yang lebih kuat dengan audiens, sehingga lebih berdampak pada persepsi dan keputusan mereka.
Misalnya, di YouTube, kamu mungkin sering melihat iklan video yang muncul sebelum atau selama video yang kamu tonton. Itu adalah bagian dari video advertising.
Jenis-jenis Video Ads
Berikut beberapa jenis video advertising yang bisa kamu gunakan untuk menjangkau audiens dengan lebih efektif:
1. In-Stream Ads
Iklan ini muncul sebelum, selama, atau setelah video lain di platform seperti YouTube. Ada tiga jenis utama:
- Skippable ads: Bisa dilewati setelah lima detik, cocok untuk menarik perhatian dalam waktu singkat.
- Bumper ads: Berdurasi hingga enam detik dan tidak bisa dilewati, efektif untuk menyampaikan pesan singkat dan mudah diingat.
- Non-skippable ads: Harus ditonton sampai selesai sebelum video utama dimulai, biasanya berdurasi 15-20 detik (atau hingga 30 detik untuk TV).
2. Outstream Ads
Berbeda dari in-stream ads, iklan ini muncul di luar konten video, misalnya di dalam artikel berita atau blog. Biasanya, iklan ini akan mulai diputar secara otomatis saat pengguna menggulir layar.
Contohnya, saat membaca berita di situs lokal, kamu mungkin melihat iklan video dari sebuah supermarket yang muncul di tengah artikel.
3. Social Media Video Ads
Jenis iklan ini muncul di platform media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan LinkedIn. Iklan ini sering kali diberi label “Sponsored” dan memiliki tombol seperti “Shop Now” atau “Subscribe.”
4. Native Video Ads
Iklan ini dirancang agar menyatu dengan konten sekitarnya di media sosial, website, atau aplikasi, sehingga terasa lebih alami dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.
Iklan ini tampil seperti bagian dari konten asli, iklan ini cenderung lebih dipercaya oleh audiens. Misalnya, sebuah iklan native di situs berita USA Today bisa terlihat seperti bagian dari artikel yang sedang dibaca pengguna.
5. Over-the-Top (OTT) Ads
OTT ads mirip dengan iklan TV, tetapi muncul di layanan streaming seperti Netflix, Hulu, dan Disney+. OTT ads dapat menargetkan audiens secara spesifik berdasarkan kebiasaan menonton dan demografi mereka.
Contohnya, sebelum menonton acara favorit di Netflix, kamu mungkin melihat iklan yang relevan dengan preferensi tontonanmu.
Mengapa Video Ads Penting?
Di era digital, video advertising semakin penting karena lebih efektif dalam menarik perhatian dan menyampaikan pesan dibandingkan bentuk iklan lainnya. Berikut alasannya:
1. Meningkatkan Engagement dan Daya Ingat
Video lebih efektif dalam menarik perhatian dibandingkan teks atau gambar karena mengombinasikan elemen visual, audio, dan storytelling. Kombinasi ini membantu audiens memahami serta mengingat pesan dengan lebih mudah.
2. Sesuai dengan Kebiasaan Konsumen Saat Ini
Audiens, terutama generasi muda, lebih sering mengonsumsi video di platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Iklan dalam bentuk video lebih sesuai dengan pola konsumsi mereka dan lebih efektif dalam menarik perhatian.
3. Meningkatkan Konversi dan Penjualan
Video mampu menjelaskan produk atau layanan dengan lebih jelas dalam waktu singkat. Hal ini meningkatkan peluang audiens untuk melakukan pembelian atau tindakan lain yang diinginkan.
4. Penargetan yang Lebih Tepat
Dengan teknologi digital seperti AI, pengiklan bisa menyesuaikan iklan video berdasarkan minat dan perilaku audiens, sehingga lebih relevan dan efektif.
5. Membangun Brand yang Kuat
Video membantu brand menyampaikan nilai dan pesan mereka dengan cara yang lebih emosional dan berkesan, sehingga meningkatkan kepercayaan dan loyalitas audiens.
6. Lebih Efektif Dibanding Iklan Tradisional
Video mampu menyampaikan informasi kompleks dengan lebih menarik dibandingkan iklan cetak atau radio. Kombinasi gambar, suara, dan gerakan membuatnya lebih mudah dipahami dan diingat.
Contoh Video Ads yang Sukses
Agar kamu lebih memahami bagaimana iklan video bekerja, berikut beberapa kampanye sukses yang bisa jadi inspirasi:
1. Shopee: Video Ads dengan Jingle yang Mudah Diingat
Shopee sering menggunakan video ads dengan jingle khas, seperti “Shopee 9.9 Super Shopping Day”. Musik yang catchy dan visual yang ceria membuat iklan ini mudah diingat serta meningkatkan brand awareness.
2. Tokopedia: Video Ads dengan Cerita Emosional
Tokopedia dikenal dengan video ads yang mengusung konsep storytelling, terutama dalam kampanye spesial seperti Ramadan.
3. Nike: Video Ads dengan Pesan Motivasi
Nike selalu menghadirkan video ads bertema motivasi, seperti kampanye “Just Do It” yang menampilkan atlet dengan cerita perjuangan mereka.
Cara Mengoptimalkan Video Ads
Agar video ads yang kamu buat bisa mendapatkan hasil maksimal, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Ciptakan Hook Menarik dalam 3 Detik Pertama
Audiens digital memiliki attention span yang pendek. Pastikan iklan kamu langsung menarik perhatian dalam 3 detik pertama dengan visual yang mencolok, pertanyaan menarik, atau elemen kejutan.
2. Sesuaikan Format dengan Platform
Setiap platform memiliki spesifikasi video yang berbeda. Misalnya, TikTok dan Instagram lebih cocok untuk video vertikal, sementara YouTube lebih optimal dengan format horizontal.
3. Gunakan Call-to-Action (CTA) yang Jelas
Jangan biarkan audiens hanya menonton tanpa tahu harus melakukan apa selanjutnya. Gunakan CTA yang jelas, seperti “Beli sekarang”, “Daftar gratis”, atau “Kunjungi website kami”.
4. Optimalkan Durasi Video
Durasi ideal video advertising tergantung pada jenis iklan dan platform-nya:
- Bumper ads: 6 detik
- Skippable in-stream ads: 15-30 detik
- In-feed ads: 15-60 detik
Pastikan video kamu tidak terlalu panjang atau terlalu pendek agar tetap efektif.
5. Gunakan Subtitle untuk Video Tanpa Suara
Banyak pengguna menonton video dalam mode tanpa suara, terutama di media sosial. Gunakan subtitle agar pesan tetap tersampaikan meskipun audiens menonton tanpa suara.
6. Uji A/B untuk Mengetahui Mana yang Lebih Efektif
Coba buat beberapa versi video ads dengan elemen yang berbeda, seperti durasi, teks, atau visual. Lakukan A/B testing untuk melihat mana yang lebih menarik perhatian audiens dan mendapatkan konversi lebih tinggi.
7. Analisis dan Optimalkan secara Berkala
Gunakan data analitik dari platform iklan untuk melihat performa video ads kamu. Perhatikan metrik seperti click-through rate (CTR), engagement rate, dan konversi untuk mengoptimalkan iklan di masa mendatang.
Baca Juga: Simak! Tips Ampuh Tembus 10 Besar Peringkat Google Search
Kesimpulan
Video ads adalah strategi efektif dalam digital marketing karena mampu menarik perhatian audiens dan meningkatkan brand awareness, engagement, serta konversi.
Namun, agar lebih optimal, iklan video sebaiknya didukung oleh fondasi digital yang kuat, seperti memiliki website.
Dengan website, audiens bisa diarahkan ke halaman yang lebih informatif, meningkatkan peluang konversi, dan memperkuat kredibilitas brand.
Jadi, selain berinvestasi dalam video ads, pastikan kamu juga memiliki website profesional. Jika butuh layanan jasa pembuatan website dan hosting murah , IDwebhost siap membantu menyediakan solusi terbaik untuk bisnismu.