Agile Adalah: Inilah Pengertian, Tujuan, Prinsip, dan Metodenya
Agile adalah salah satu metode pengembangan software yang kini banyak diaplikasikan oleh para developer. Metode agile disebut dapat membantu proses pengembangan perangkat lunak menjadi lebih efektif dan efisien. Tidak hanya terbatas pada software development, agile juga diaplikasikan dalam berbagai project management, lho.
Bukan hanya dapat membantu proses pekerjaan menjadi lebih mudah, agile juga meningkatkan tingkat keberhasilan sebuah project. Hal ini tentu sangat menguntungkan para pengembang. Tidak heran jika metode agile cukup populer. Jadi, seperti apa itu agile?
Untuk pembahasan selengkapnya, kamu bisa mengikuti ulasan di bawah ini, ya. Yuk, selamat membaca!
Contents
Pengertian Apa Itu Agile
Agile adalah sebuah metode atau cara pengembangan produk alternatif dari cara pengembangan pada umumnya. Metode pengembangan agile memiliki ciri pada proses yang bertahap, user-centric, dan dilakukan secara berulang atau iterasi. Agile dikembangkan untuk mengubah cara pengembangan produk yang terlalu kaku.
Dengan mengaplikasikan agile, pengembangan produk dapat berjalan dengan lebih fleksibel dan efisien. Ini dikarenakan agile memungkinkan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama proses pengembangan produk berlangsung. Iterasi atau pengembangan secara berulang diterapkan dengan periode waktu yang berbeda-beda.
Biasanya lama durasi iterasi menyesuaikan dengan fitur produk yang sedang dikerjakan dan metode yang diaplikasikan. Meskipun begitu, proses iterasi biasanya berjalan setidaknya 1 sampai 4 minggu. Fokus dari iterasi adalah menyesuaikan pace pengembangan software sesuai dengan kebutuhan.
Contoh agile yang dapat mudah dipahami bisa dilihat dari masa pandemi lalu. Pandemi Covid-19 merupakan hal yang tidak diprediksikan sebelumnya. Metode agile dapat membantu pengembang menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Misalnya seperti pada pengembang aplikasi ojek online.
Dengan menggunakan metode Agile saat terjadinya pandemi, pengembang aplikasi ojek online bisa menambahkan titik lokasi penyebaran pada peta. Improvisasi ini tidak perlu menunggu hingga seluruh proses pengembangan aplikasi selesai. Hasilnya, aplikasi yang dibuat justru lebih update dengan kondisi terkini.
Tujuan Agile
Dibuatnya agile memiliki beberapa tujuan utama. Adapun beberapa tujuan agile adalah sebagai berikut:
- Menciptakan produk berkualitas tinggi. Agile yang memiliki ciri penerapan iterasi membuat kualitas dari software terjamin. Hal ini dikarenakan adanya tes menyeluruh pada setiap iterasi.
- Meminimalisir biaya pengembangan produk. Pengembangan software yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna cenderung memiliki biaya pengembangan yang lebih mudah untuk diatur.
- Membuat proses pengembangan fleksibel dan minim risiko. Metode pengembangan agile memiliki kemampuan untuk beradaptasi yang baik. Kemampuan beradaptasi ini membuka peluang pengembangan yang lebih fleksibel dan risiko kegagalan yang minim.
- Memastikan hasil produk relevan dengan kondisi pasar. Bersikap fleksibel dengan perubahan yang terjadi di tengah proses pengembangan produk membuat produk yang dihasilkan menjadi lebih relevan.
Prinsip Agile
Agile adalah metode pengembangan perangkat lunak yang memiliki 12 prinsip utama. Adapun 12 prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
- Mengutamakan kepuasan user sebagai prioritas untuk menghasilkan produk yang tepat guna.
- Terbuka pada perubahan, baik di tengah proses pengembangan maupun di akhir.
- Menghasilkan produk dengan kualitas yang teruji dalam rentang waktu 2 minggu sampai 2 bulan.
- Membutuhkan tenaga bermotivasi tinggi untuk mengaplikasikannya sehingga proses pengembangan dapat efektif dan efisien.
- Memerlukan kerjasama sinergis antara pengembang maupun pengusaha dalam proses pengembangan produk.
- Membutuhkan komunikasi tatap muka dalam proses pengembangan.
- Memiliki indikator capaian berupa hasil produk yang berfungsi dengan semestinya.
- Mampu mengembangkan software atau menyelesaikan project secara berkelanjutan dengan dukungan dari user, pengembang, maupun sponsor.
- Mengutamakan keunggulan teknis dalam mengembangkan software.
- Berfokus pada kesederhanaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dipunyai.
- Kebutuhan sisi arsitektur, desain, maupun software menyesuaikan dengan manajemen tim pengembang.
- Memberikan ruang bagi tim developer agile untuk melakukan refleksi guna mengembangkan pola kerja yang efektif dan baik.
Metode Agile
Sebagai sebuah kerangka kerja, agile menggunakan 8 metode yang berbeda. Adapun metode agile adalah sebagai berikut:
1. Scaled Agile Framework (SAFe)
Metode pertama ini dapat memudahkan perumusan keputusan. SAFe adalah alternatif shortcut untuk mempercepat pengambilan keputusan yang terhambat oleh urusan birokrasi yang kompleks. Misalnya seperti dengan mengadakan meeting antar divisi setiap 2 bulan sekali.
Pertemuan ini dapat digunakan sebagai wadah untuk mempresentasikan progress, menjelaskan kerangka rencana, hingga mengukur risiko. Dari pertemuan ini dapat diambil keputusan penting pada saat itu juga tanpa perlu melalui proses birokrasi rumit.
2. Scrum
Scrum adalah sebuah metode pengembangan yang biasanya digunakan dalam project yang kompleks. Dalam praktiknya, metode scrum memungkinkan proses pengerjaan dibagi dalam beberapa proses kecil dengan durasi waktu tertentu, yang disebut juga sprint.
3. Kanban
Metode kanban mengandalkan penggunaan informasi visual dalam proses pengerjaan. Hal ini dimaksudkan agar flow kerja lebih terlihat karena setiap anggota pengembang dapat melihat dan memantau seluruh aktivitas secara langsung.
Visual kanban menggunakan kanban board yang umumnya membagi tahap pengerjaan project menjadi 3 bagian, yakni to do, in progress, dan done. Ketiga tahapan ini membuat semua anggota tim pengembang dapat mengetahui proses pengembangan dengan cepat.
4. Lean Software Development (LSD)
Tujuan dari diterapkannya metode LSD adalah untuk mengembangkan sebuah software atau menyelesaikan project dengan sumber daya seminim mungkin. Hal ini dikarenakan metode LSD juga menerapkan perilisan produk dalam fitur terbatas atau Minimum Viable Product (MVP).
5. Crystal Methodology
Metode ini lebih berfokus pada kondisi tim pengembang daripada proses atau alat yang digunakan. Crsytal methodology mengedepankan interaksi dalam tim, feedback antar hasil pekerjaan, dokumentasi, komunikasi dalam proses kerja, dan sebagainya. Metode ini meyakini bahwa kondisi tim yang ideal dapat menghasilkan produk yang optimal.
6. Extreme Programming (XP)
Metode XP agile adalah metode yang berfokus pada aspek teknis pengembangan software. Penerapan XP bertujuan untuk mencapai tujuan berupa terciptanya produk berkualitas tinggi, yang juga selaras dengan adanya peningkatan kemampuan pada rim pengembang secara signifikan.
7. Feature Driven Development (FDD)
Saat akan mengembangkan sebuah software tim pengembang akan menuliskan apa saja daftar fitur yang akan dibuat. Dalam setiap iterasi, tim pengembang harus menyelesaikan satu fitur dari daftar yang sudah dibuat. Meskipun metode ini mirip scrum, FDD memiliki keunggulan berupa waktu yang lebih singkat.
Iterasi FDD hanya berkisar antara 2 sampai 10 hari. Lama waktu ini tentu terpaut jauh dengan scrum yang rata-rata lama iterasinya sekitar 2 sampai 4 minggu. Sebab memiliki waktu yang lebih singkat, penerapan FDD biasanya lebih spesifik, sehingga target dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
8. Dynamic Systems Development Method (DSDM)
Filosofi utama dari DSDM agile adalah menciptakan produk dengan manfaat nyata pada bisnis. Metode ini mengutamakan keterlibatan seluruh anggota tim secara berlanjut untuk menghasilkan produk dengan manfaat spesifik pada bisnis.
Contoh Penerapan Agile
Meskipun metode agile cukup familiar dalam software development dan project management, agile juga dapat diaplikasikan pada berbagai bidang lainnya, termasuk di sebuah perusahaan. Cara kerja dan prinsipnya yang fleksibel memungkinkan agile untuk diadaptasi pada berbagai bidang.
Salah satu perusahaan yang secara terang-terangan menyebutkan bahwa pengembangan produknya menggunakan metode agile adalah IBM. Perusahaan IBM menerapkan metode agile dalam pengembangan perangkat lunaknya.
IBM bahkan mengatakan bahwa agile memungkinkan proses pengembangan produk yang melibatkan kerjasama sinergis antar anggota tim pengembang. Agile dipercaya dapat membuka peluang kesuksesan bagi tim pengembang dalam menciptakan produk yang tepat guna.
Sekarang kamu sudah memahami seperti apa itu metode agile dan kenapa metode ini dapat membuat proses pengembangan perangkat lunak jadi lebih efektif. Agile adalah metode pengembangan software yang memberikan banyak manfaat dan cukup fleksibel untuk diterapkan di berbagai bidang termasuk dalam sebuah perusahaan.
Tertarik untuk menerapkannya pada perusahaanmu? Pastikan kamu menggunakan domain nama perusahaan yang sesuai untuk mendukung kredibilitasmu, ya. Tentukan namamu dan beli dengan harga paling murah di sini, sekarang!