Custom Audience atau Lookalike: Mana untuk Iklan Efektif?
Pernah bingung memilih antara custom audience atau lookalike audience buat kampanye Meta Ads kamu di Facebook? Kalau iya, kamu bukanlah satu-satunya orang yang mengalaminya.
Banyak pebisnis online dan digital marketer di Indonesia yang juga bertanya-tanya: “Mana sih yang paling efektif untuk strategi social media marketing saya?” Yuk, kita bahas tuntas perbedaan custom audience atau lookalike, keunggulan, dan kapan waktu terbaik menggunakan keduanya!
Apa Itu Custom Audience di Facebook?
Custom audience adalah audiens yang dibentuk dari data yang kamu miliki sendiri. Mereka ini adalah orang-orang yang udah pernah berinteraksi sama brand kamu, entah itu lewat kunjungan website, daftar email, transaksi pembelian, atau bahkan interaksi di media sosial. Jadi, kamu bicara langsung ke mereka yang udah punya “ketertarikan awal”.
Apa Pentingnya Custom Audience?
Apa sih pentingnya menggunakan custom audience untuk kampanye iklan di Facebook? Jawabannya: personalisasi tingkat tinggi.
Kamu bisa buat iklan yang relevant banget ke audiens berdasarkan aktivitas mereka sebelumnya.
Misalnya, mereka pernah lihat produk A di website kamu tapi belum beli. Nah, kamu bisa memunculkan iklan follow-up khusus untuk mereka. Data dari Lexology juga nunjukin bahwa iklan yang dipersonalisasi punya tingkat interaksi yang jauh lebih tinggi.
Cara Membuat Custom Audience
Yuk, simak cara membuat custom audience di Facebook dengan langkah-langkah mudah berikut ini:
- Upload Data ke Platform Iklan
Masukkan data pelanggan kamu ke Facebook Ads, Google Ads, atau platform iklan lainnya. - Buat Custom Audience
Gunakan tool yang tersedia untuk buat audiens berdasarkan data yang kamu upload. - Targetkan Audiens
Gunakan audiens ini untuk menargetkan iklan secara spesifik.
Kapan Waktu Tepat Menggunakan Custom Audience?
Setelah memahami pengertian dan manfaatnya, kamu mungkin penasaran “kapan sih saat yang tepat untuk menggunakan custome audience?”.
- Retargeting Website Visitors
Pernah mengalami iklan produk seperti “mengikuti” kamu setelah cek-cek barang di suatu website? Nah, itu yang dimaksud retargeting. Dengan custom audience, kamu bisa menyasar orang-orang yang sudah mampir ke website-mu tapi belum beli. Iklan jadi pengingat halus buat mereka balik lagi. - Menawarkan Upsell ke Pelanggan Lama
Sudah punya database pembeli? Saatnya kamu manfaatkan! Tawarkan produk tambahan, upgrade, atau layanan lanjutan ke orang-orang yang sudah pernah transaksi. - Segmentasi Berdasarkan Interaksi
Custom audience juga bisa disegmentasi, lho! Misalnya:
- Orang yang pernah nonton videomu sampai habis
- Pengunjung yang klik iklan tertentu
- Pengguna yang download e-book gratis atau daftar webinar
Dengan segmentasi ini, kamu bisa buat iklan yang lebih relevan dan terasa personal.
Baca Juga: Cara Setting Audience Signals Google Performance Max
Apa Itu Lookalike Audience di Facebook?
Kalau custom audience itu orang-orang yang sudah mengenal brand dan website bisnis kamu. Berbeda dengan lookalike audience. Ini adalah cara untuk menemukan “kembaran” mereka di dunia maya.
Dari sini, Facebook bakal menganalisis perilaku, demografi, dan minat dari custom audience kamu, lalu mencari orang lain yang punya kemiripan faktor-faktor tersebut..
Kenapa Lookalike Audience Itu Powerful?
Lookalike audience sangat cocok untuk kamu yang ingin mengembangkan bisnis (scale up). Misalnya kamu punya pelanggan yang cinta produk ramah lingkungan, maka Facebook akan cari orang lain dengan pola pikir serupa.
Jadi, kamu tetap bisa menjaga relevansi, tapi dengan jangkauan yang lebih luas.
Kapan Waktu Tepat Menggunakan Lookalike Audience?
Lalu kapan sebaiknya kamu menggunakan lookalike audience untuk kampanye iklan Facebook?
- Menemukan Pelanggan Baru
Ini strategi andalan buat menjaring prospek yang belum kenal brand kamu, tapi punya potensi besar buat konversi. - Replikasi Kampanye Sukses
Kalau satu kampanye sukses banget ke custom audience, kamu bisa “replika” ke lookalike untuk jangkauan yang lebih luas. - Optimasi Lead Generation
Cocok banget buat dapetin prospek baru yang mirip dengan pelanggan paling bernilai kamu.
Cara Membuat Lookalike Audience
- Buat atau Siapkan Custom Audience (Seed)
Pastikan kamu sudah punya custom audience, misalnya daftar pembeli, pengunjung website, atau orang yang berinteraksi dengan kontenmu. Ini akan jadi dasar untuk membuat lookalike. - Klik “Audiences”
Di bagian menu kiri, pilih Audiences → klik tombol Create Audience → pilih Lookalike Audience. - Pilih Sumber Data (Seed Audience)
Pilih custom audience yang ingin kamu jadikan dasar lookalike-nya. Ini bisa dari:- Pelanggan email
- Traffic dari pixel website
- Fans halaman Facebook
- Atau interaksi dari Instagram bisnis kamu
- Pilih Lokasi Target
Tentukan negara atau lokasi di mana kamu ingin Facebook mencari orang-orang yang mirip dengan audience kamu. - Tentukan Ukuran Lookalike Audience
Facebook kasih skala dari 1% sampai 10% dari populasi di negara target.
- 1% = paling mirip, lebih kecil dan lebih akurat
- 10% = lebih luas, tapi mungkin kurang spesifik
- Klik “Create Audience”
Tunggu beberapa saat sampai lookalike audience kamu selesai diproses oleh Facebook.
Perbedaan Utama Custom Audience vs Lookalike
Oke, karena tadi kita sudah bahas masing-masing jenis audiens secara terpisah, sekarang saatnya kita lihat langsung perbedaan utama antara Custom Audience vs Lookalike Audience di iklan Facebook dalam bentuk poin-poin yang lebih ringkas dan jelas. Siap? Let’s go!
Sumber Data
- Custom Audience
Menggunakan data yang kamu kumpulkan sendiri. Contohnya seperti:- Daftar email pelanggan
- Pengunjung website lewat Facebook Pixel
- Orang yang pernah nonton video kamu
- Interaksi di media sosial (like, comment, follow)
Artinya, kamu punya kendali penuh atas siapa saja yang masuk ke audiens ini.
- Lookalike Audience
Dibuat berdasarkan data dari custom audience. Facebook (atau platform iklan lainnya) akan menganalisis perilaku, demografi, dan minat dari custom audience-mu, lalu mencari orang lain yang mirip secara profil dan perilaku. Jadi, kamu tetap menarget orang yang relevan, tapi belum pernah kenal brand kamu sebelumnya.
Tujuan Penggunaan
- Custom Audience
Ideal untuk retargeting atau menjangkau kembali orang-orang yang sudah pernah terlibat dengan brand kamu. Cocok untuk:- Pengingat pembelian
- Penawaran khusus
- Promosi ulang produk
- Lookalike Audience
Cocok untuk akuisisi pelanggan baru. Karena kamu menarget orang yang belum pernah kenal brand kamu, tapi berpotensi tertarik karena mirip dengan pelanggan lama. Strategi ini bagus banget untuk:- Menambah jangkauan audiens
- Membuka pasar baru
- Scale up kampanye iklan
Presisi Targeting
- Custom Audience
Presisinya tinggi banget karena kamu menargetkan berdasarkan data nyata. Misalnya, kamu tahu mereka pernah buka halaman checkout atau isi keranjang tapi belum beli. Jadi kamu bisa kasih iklan yang sangat relevan. - Lookalike Audience
Tetap punya presisi yang baik, tapi sifatnya lebih prediktif. Facebook hanya menebak siapa yang punya kemungkinan tertarik berdasarkan kesamaan dengan custom audience kamu. Jadi presisinya masih oke, tapi tidak setajam custom audience.
Skalabilitas (Kemampuan Menjangkau Lebih Banyak Orang)
- Custom Audience
Skalabilitasnya terbatas ke jumlah data yang kamu miliki. Kalau kamu baru mulai dan datanya masih sedikit, audiens ini juga akan kecil skalanya. - Lookalike Audience
Sangat scalable! Bahkan dari seed audience yang kecil, kamu bisa menjangkau ribuan hingga jutaan orang baru. Cocok untuk kamu yang ingin memperluas jangkauan tanpa mengorbankan relevansi.
Berikut ini tabel yang merangkum perbedaan utama custome audience vs lookalike audience:
Kriteria | Custom Audience | Lookalike Audience |
Sumber Data | Data milikmu sendiri (email, pixel, dll) | Berdasarkan profil dari custom audience |
Tujuan | Retargeting & re-engagement | Menjangkau audiens baru |
Presisi Targeting | Tinggi karena berdasarkan data riil | Tinggi tapi tetap bersifat prediktif |
Skalabilitas | Terbatas ke database kamu | Sangat scalable |
Pertimbangan Penting Agar Iklan Kamu Efektif
Setelah kamu memahami perbedaan dan memilih custom audience atau lookalike sebagai strategi kampanye iklan kamu di Facebook, perlu diingat bahwa kamu tidak harus memilih salah satunya, alias kamu bisa menggunakan keduanya sebagai strategi lengkap.
Mulai dari custom audience buat menjangkau yang hangat dulu, lalu lanjutkan dengan lookalike buat jangkauan lebih luas. Kombinasi ini akan bantu kamu tetap relevan sambil memperluas pasar.
Meski demikian ada beberapa hal penting yang harus kamu pertimbangkan agar iklan kamu berjalan efektif:
- Kualitas Data
Data harus akurat dan up-to-date. Jangan pakai email palsu atau yang sudah lama tidak aktif - Ukuran Audiens
Untuk lookalike audience, seed audience yang terlalu kecil bisa membuat hasilnya kurang maksimal. - Fitur Platform
Manfaatkan fitur di Facebook Ads seperti Audience Insights untuk lebih memahami siapa yang kamu target. - Optimasi Berkala
Jangan cuma buat sekali lalu dibiarkan begitu saja. Pantau dan evaluasi terus performa iklan di Meta Ads kamu secara rutin. - Kepatuhan Privasi
Pastikan kamu punya izin yang jelas dari pengguna saat menggunakan data mereka. Jangan sampai melanggar aturan privasi.
Baca Juga: 5 Strategi Sosial Media Marketing Bagi Pemula
Kesimpulan
Jadi, custom audience atau lookalike? Jawabannya tergantung tujuan kamu. Kalau mau menyasar orang yang udah kenal brand kamu, gunakan custom audience Facebook. Tapi kalau ingin tumbuhkan brand kamu ke pasar yang lebih luas, lookalike audience adalah pilihan cerdas. Dan kalau mau hasil maksimal?
Gunakan keduanya sebagai bagian dari strategi social media marketing kamu di meta ads atau Facebook Ads.
Oh iya, sebelum kamu mulai pasang iklan, pastikan website-mu juga siap menampung trafik dari kampanye tersebut. Gunakan layanan Hosting Unlimited dari IDwebhost biar performa websitemu tetap ngebut saat dikunjungi banyak orang. Yuk, optimalkan bisnis digital kamu mulai dari sekarang!