Simak! Kesalahan Kampanye Google Ads yang Harus Kamu Hindari

Simak! Kesalahan Kampanye Google Ads yang Harus Kamu Hindari

Waktu membaca menit

Update Terakhir 28 Mar 2025

Google Ads adalah salah satu platform iklan digital paling efektif untuk meningkatkan visibilitas bisnis. Namun, banyak pemilik bisnis yang tanpa sadar melakukan kesalahan dalam kampanye Google Ads, sehingga iklan mereka tidak memberikan hasil maksimal. Kesalahan ini bisa menghambat efektivitas kampanye, membuang anggaran, dan bahkan membuat biaya iklan lebih mahal tanpa ROI yang jelas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 kesalahan kampanye iklan di Google yang sering terjadi serta cara menghindarinya agar kampanye kamu lebih optimal.

7 Kesalahan Kampanye Google Ads

#1. Salah Menggunakan Conversion Actionatau Tidak Sama Sekali

Saat menjalankan kampanye Google Ads, tujuan utama kita adalah mendapatkan lebih banyak penjualan atau perhatian terhadap bisnis. Tapi, bagaimana cara mengukurnya?

Di sinilah konversi (conversion actions) berperan! Konversi memungkinkan kamu melacak aksi penting yang dilakukan pengguna di website, seperti mengisi formulir, melakukan pembelian, atau berlangganan newsletter.

Masalahnya, banyak bisnis menganggap bahwa setiap kunjungan ke website sudah termasuk konversi. Padahal, halaman yang banyak dikunjungi belum tentu menghasilkan penjualan. Ini adalah kesalahan kampanye iklan di Google yang sering ditemui!

Cara Menghindarinya:

  • Tentukan konversi yang sesuai, seperti pengisian formulir, pembelian produk, atau pendaftaran newsletter.
  • Pastikan Google Ads dan Google Analytics dikonfigurasi dengan benar agar bisa melacak konversi yang relevan.
  • Gunakan atribusi multi-touch untuk mengetahui jalur lengkap pelanggan sebelum konversi terjadi.

Baca Juga: 5 Cara AI Tools Optimalkan PPC: Iklan Jadi Lebih Efektif!

kesalahan kampanye Google Ads

#2. Menggunakan Smart Bidding dengan Tujuan yang Salah

Kesalahan kampanye Google Ads berikutnya yang sering terjadi adalah menggunakan Smart Bidding tanpa memahami tujuannya. Smart Bidding adalah fitur otomatis yang bisa membantu optimasi iklan. 

Banyak pengiklan memilih strategi bidding otomatis berbasis konversi, tetapi tanpa sadar menetapkan konversi yang keliru, seperti sekadar melihat jumlah kunjungan halaman.

Jika sistem menganggap pageviews sebagai konversi, Smart Bidding akan mengoptimalkan iklan untuk mendapatkan lebih banyak klik, membuang anggaran tanpa meningkatkan penjualan.

Cara Menghindarinya:

  • Pastikan kampanye kamu memiliki data konversi yang cukup sebelum menggunakan Smart Bidding (minimal 7-10 konversi per minggu).
  • Gunakan strategi bidding yang sesuai, misalnya Maximize Conversions hanya jika kamu memiliki data konversi yang kuat, atau Target ROAS jika fokus pada profitabilitas.
  • Jika konversi masih rendah, coba Maximize Clicks atau Enhanced CPC sambil memantau performa iklan.

#3. Mengaktifkan Rekomendasi Otomatis Tanpa Review

Google Ads sering memberikan rekomendasi otomatis untuk membantu optimasi kampanye. Namun, tidak semua rekomendasi ini sesuai dengan tujuan bisnismu. 

Banyak dari rekomendasi ini berbasis best practices umum yang mungkin tidak relevan dengan strategi spesifik akunmu.

Jika kamu mengaktifkan fitur auto-apply recommendations, Google bisa melakukan perubahan tanpa persetujuanmu, termasuk penyesuaian kata kunci, bidding, hingga penambahan iklan baru. 

Hal ini bisa berisiko, terutama jika rekomendasi tersebut tidak sesuai dengan strategi pemasaranmu.

Cara Menghindarinya:

  • Matikan fitur otomatisasi rekomendasi agar kamu bisa mengevaluasi setiap saran secara manual.
  • Review rekomendasi setiap minggu atau bulan, dan hanya terapkan yang benar-benar sesuai dengan tujuan kampanye kamu.

#4. Hanya Menggunakan Broad Match Keywords

Salah satu kesalahan kampanye iklan di Google yang sering terjadi adalah hanya menggunakan broad match keywords. Google Ads memiliki tiga jenis pencocokan kata kunci (Keyword Match Types): exact, phrase, dan broad match. Broad match memungkinkan iklan muncul untuk berbagai variasi pencarian, tetapi tanpa kontrol yang tepat, bisa menyebabkan iklan tampil pada kueri yang tidak relevan.

Kapan Broad Match Bisa Digunakan?

  • Jika kampanye sudah memiliki performa baik tetapi sulit berkembang dengan exact dan phrase match.
  • Jika ada cukup data konversi untuk memanfaatkan Smart Bidding.
  • Jika menggunakan Remarketing Lists for Search Ads (RLSA) untuk menargetkan audiens yang sudah dikenal.

Cara Menghindarinya:

  • Gunakan kombinasi keyword match types seperti phrase match dan exact match untuk lebih mengontrol penayangan iklan.
  • Gunakan negative keywords agar iklan tidak muncul di pencarian yang tidak relevan.
  • Manfaatkan Dynamic Search Ads (DSA) jika ingin menjangkau pencarian luas tetapi tetap terkontrol.

#5. Tidak Menambahkan Negative Keywords

Kesalahan kampanye Google Ads selanjutnya tidak menambahkan negative keywords. Tanpa ini, iklan bisa muncul di pencarian yang tidak relevan, menghabiskan anggaran tanpa hasil.

Misalnya, kamu menjual t-shirt berbayar, tapi iklanmu muncul untuk pencarian “t-shirt gratis.” Jika tidak menambahkan kata “gratis” sebagai negative keyword, kamu bisa menarik banyak klik yang tidak akan menghasilkan penjualan.

Cara Menghindarinya:

  • Gunakan search terms report untuk melihat kueri pencarian yang memicu iklan dan tambahkan kata kunci negatif dari sana.
  • Tambahkan kata kunci negatif seperti “gratis”, “review”, atau “cara” jika kamu hanya menjual produk atau layanan berbayar.
  • Gunakan negative match types untuk mengontrol bagaimana kata kunci negatif diterapkan.

#6. Tidak Menguji Berbagai Versi Iklan (Ad Copy Testing)

Menjalankan hanya satu versi iklan dalam satu ad group bisa membatasi optimasi. Iklan Google memang harus ringkas, padat dan menarik, tetapi tanpa pengujian ad copy, kamu tidak tahu versi mana yang memiliki performa terbaik.

Dua kesalahan utama dalam pengujian ad copy adalah:

  • Hanya memiliki satu iklan per ad group, sehingga pesan yang disampaikan terbatas.
    Terlalu banyak varian (5-20 iklan aktif dalam satu ad group) yang membagi trafik secara tidak efektif.

Cara Menghindarinya:

  • Buat minimal 2-4 variasi iklan dalam setiap ad group dan uji elemen seperti judul, deskripsi, serta call-to-action (CTA).
  • Gunakan Responsive Search Ads (RSA) untuk menguji kombinasi teks secara otomatis.
  • Evaluasi performa iklan setiap minggu dan gantikan yang kurang efektif dengan variasi baru.

Baca Juga: Google Performance Max: Cara Kerja, Manfaat dan Strateginya

kesalahan kampanye Google Ads

#7. Mengalokasikan Anggaran Terlalu Sedikit

Kesalahan kampanye Google Ads terakhir yakni membagi anggaran terlalu kecil di banyak kampanye. Misalnya, jika CPC rata-rata $10+, tetapi anggaran harian hanya $5 per kampanye, iklan bahkan tidak cukup untuk satu klik. Ini membuat Google kesulitan mengoptimalkan performa iklan dan memvalidasi investasi kamu.

Cara Menghindarinya:

  • Fokuskan anggaran pada kampanye yang memiliki performa terbaik daripada menyebarkannya ke terlalu banyak kampanye kecil.
  • Gunakan strategi anggaran berbasis data, seperti meningkatkan anggaran pada kampanye yang memiliki ROI tinggi dan mengurangi anggaran pada kampanye yang kurang efektif.
  • Tes dan optimasi secara berkala, jangan hanya menetapkan anggaran lalu membiarkannya tanpa evaluasi.

Kesimpulan

Menghindari kesalahan kampanye Google ads sangat penting untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan meningkatkan ROI dari anggaran iklan kamu. 

Dengan memilih strategi bidding yang tepat, menggunakan kata kunci secara bijak, serta mengalokasikan anggaran dengan efisien, kamu bisa meningkatkan performa iklan secara signifikan.

Agar kampanye Google Ads kamu lebih maksimal, pastikan website kamu memiliki performa yang cepat dan stabil. Gunakan layanan Hosting Unlimited dari IDwebhost agar landing page selalu responsif dan siap menangani trafik tinggi dari Google Ads. 

Dengan strategi yang tepat dan infrastruktur website yang andal, kamu bisa meningkatkan konversi bisnis secara efektif!