Metrik vs KPI: Perbedaan Penting untuk Evaluasi Bisnis
Sering kali kita mendengar istilah metrik vs KPI dalam bisnis. Bahkan banyak yang mengira dua istilah tersebut sebagai hal yang sama.
Nah, artikel ini akan membahas perbedaan antara metrik dan KPI, serta bagaimana keduanya saling melengkapi dalam mengukur kesuksesan bisnis.
Contents
Sekilas tentang Metrik vs KPI
Metrik adalah nilai pengukuran (angka atau data) yang digunakan untuk menilai aspek spesifik dari performa bisnis, yang memberikan gambaran tentang aktivitas atau hasil yang terjadi dalam bisnismu.
Namun, metrik tidak selalu menggambarkan kesuksesan bisnis secara keseluruhan, karena metrik hanya memberi gambaran tentang suatu aspek kecil tanpa mengukur apakah kamu telah mencapai tujuan bisnis yang sebenarnya.
Di sisi lain, KPI (Key Performance Indicator) adalah indikator spesifik yang menunjukkan seberapa dekat kamu dengan tujuan tertentu. KPI didesain untuk menjadi tolok ukur yang jelas untuk melihat apakah bisnismu berada di jalur yang tepat dalam mencapai targetnya.
Dengan kata lain, KPI berfungsi sebagai pedoman atau acuan dalam mengukur kesuksesan yang berhubungan langsung dengan tujuan bisnis tertentu.
Penting untuk diingat: semua KPI adalah metrik, tapi tidak semua metrik bisa disebut KPI.
Misalnya, metrik seperti website sessions atau jumlah follower di media sosial hanya menjadi angka biasa jika tidak berkaitan langsung dengan tujuan utama.
Perbedaan Metrik vs KPI
Apakah KPI dan metrik itu sama? Gampangnya, semua hal yang kamu pantau dalam bisnis disebut metrik, tapi tidak semuanya benar-benar penting untuk tujuan utama.
Hanya beberapa metrik yang punya pengaruh besar pada pencapaian target bisnis utama, dan inilah yang disebut sebagai KPI.
Dikutip dari Semrush.com, berikut adalah uraian perbedaan antara metrik dan KPI:
1. Kesesuaian Strategis
- KPI selalu sejalan dengan tujuan besar organisasi. KPI bertindak sebagai tolok ukur untuk memastikan bisnismu berada di jalur yang tepat.
- Metrik, di sisi lain, lebih berfokus pada proses atau taktik yang mendukung aktivitas bisnis, tetapi tidak selalu terkait langsung dengan strategi besar. Metrik bisa memberikan detail tentang suatu proses, tetapi tidak menunjukkan gambaran lengkap tentang tujuan bisnis.
2. Aksi yang Bisa Dilakukan
- KPI lebih mudah diambil tindakan karena langsung mengarah pada hasil yang spesifik. Jika kamu tahu KPI-nya, kamu bisa membuat langkah-langkah konkret untuk mencapainya.
- Metrik mungkin tidak terlalu relevan jika tidak dikaitkan dengan KPI tertentu. Metrik memberikan wawasan lebih dalam, tetapi tanpa KPI, kamu tidak akan tahu langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
3. Relevansi bagi Pemangku Kepentingan
- KPI lebih relevan bagi pengambil keputusan tingkat atas, seperti manajer atau eksekutif. Mereka digunakan untuk mengukur kemajuan menuju tujuan besar bisnis.
- Metrik lebih bermanfaat bagi karyawan atau tim operasional yang memantau kinerja harian. Metrik berfungsi untuk memantau aspek yang lebih rinci dan spesifik dalam proses.
Tabel Perbandingan KPI dan Metrik
Agar memberikan pandangan lebih lanjut, perbedaan antara Metrik dan KPI bisa dikemas dalam tabel perbandingan berikut ini:
Metrik | KPI |
---|---|
Mengukur proses atau taktik tertentu | Fokus pada tujuan bisnis utama |
Lebih sering jangka pendek | Biasanya untuk jangka panjang |
Lebih spesifik dan detail | Memberikan hasil yang luas |
Biasanya butuh penjelasan lebih lanjut | Mudah dipahami |
Untuk membedakan KPI dari metrik, kamu bisa bertanya pada diri sendiri: “Apakah perubahan besar dalam metrik ini berdampak langsung pada bisnis?” Apabila iya, metrik itu mungkin adalah KPI.
Bagaimana Metrik Mendukung KPI?
Hubungan antara keduanya sangat sederhana: metrik mendukung KPI. Metrik mendukung KPI dengan memberikan data yang lebih rinci untuk mengukur pencapaian tujuan bisnis.
Setiap KPI adalah metrik, tetapi tidak semua metrik bisa menjadi KPI. Metrik mengukur aspek tertentu dari kinerja bisnis, sementara KPI menunjukkan apakah bisnis mencapai tujuan utama.
Contohnya, jika tujuan perusahaan adalah meningkatkan brand awareness, KPI-nya bisa berupa tingkat pengenalan merek, sementara metrik yang mendukung bisa meliputi jumlah impressions, click through rate, atau interaksi di media sosial.
Begitu juga dengan bisnis online yang ingin meningkatkan konversi dari pengunjung menjadi pelanggan. KPI untuk ini akan menunjukkan seberapa efektif konversi terjadi. Namun, untuk mengetahui apa yang memengaruhi konversi, kamu perlu melihat metrik yang lebih spesifik, seperti:
- Jumlah pengunjung website
- Rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjung di halaman produk
- Tingkat bounce rate (berapa banyak pengunjung yang meninggalkan website setelah melihat satu halaman saja)
Metrik-metrik ini memberikan informasi yang lebih detail tentang apa yang terjadi di balik layar dan apa yang mungkin memengaruhi keberhasilan KPI. Jadi, meskipun KPI adalah target utama, tanpa metrik yang mendukung, kamu tidak akan tahu faktor-faktor apa yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Contoh Penggunaan Metrik dan KPI
Nah, berikut adalah contoh-contoh lain penggunaan metrik dan KPI di berbagai industri:
- E-commerce: KPI yang mungkin digunakan adalah peningkatan penjualan bulanan, sementara metrik pendukung bisa berupa jumlah pengunjung, tingkat konversi, dan average order value.
- Perbankan: KPI seperti jumlah pelanggan baru per kuartal dapat diukur dengan metrik pendukung seperti jumlah pengajuan aplikasi dan tingkat persetujuan pinjaman.
- Media Sosial: KPI mungkin berupa peningkatan tingkat engagement pengguna, sedangkan metrik pendukung bisa mencakup jumlah likes, shares, atau comments.
- Manufaktur: KPI dapat mencakup pengurangan waktu produksi, sementara metrik bisa berupa waktu yang dihabiskan di setiap tahap proses produksi.
Cara Membuat KPI dan Metrik yang Tepat
Memilih KPI dan metrik yang sesuai sangat penting agar kamu tetap fokus pada aktivitas yang berdampak pada hasil akhir bisnis.
Berikut adalah beberapa praktik terbaik dalam memilih KPI dan metrik yang tepat:
1. Praktik Terbaik untuk Membuat KPI
- Identifikasi Tujuan Strategis Utama: Tentukan visi dan misi perusahaan, lalu buat KPI yang langsung mengukur keberhasilan menuju tujuan tersebut. Misalnya, jika perusahaanmu ingin menjadi pemimpin dalam layanan pelanggan, KPI-nya bisa berupa skor kepuasan pelanggan 90%.
- Libatkan Pemangku Kepentingan: Diskusikan dengan pihak terkait untuk memahami prioritas dan harapan mereka.
- Gunakan Kriteria SMART: Pastikan KPI memenuhi kriteria SMART—Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.
2. Praktik Terbaik untuk Membuat Metrik
- Tentukan Tujuan yang Jelas: Metrik harus mencerminkan tujuan dari KPI dan proyek yang sedang berjalan.
- Gunakan Tolok Ukur Industri: Bandingkan metrik dengan rata-rata industri untuk melihat seberapa baik performa bisnismu.
- Hindari Metrik Vanity: Metrik seperti jumlah views atau likes mungkin terlihat menarik, tetapi mereka tidak selalu relevan dengan tujuan strategis.
Kesimpulan
Baik metrik maupun KPI sangat penting untuk memantau dan mengukur kesuksesan bisnis. Metrik memberikan wawasan tentang aspek spesifik dari performa, sementara KPI membantu kamu melihat sejauh mana bisnismu sudah mencapai tujuan utamanya.
Agar bisa mendukung pertumbuhan bisnis yang lebih besar, kamu harus menggunakan VPS Murah dari IDwebhost.
Dengan kecepatan maksimal dan fitur lengkap dalam satu paket, VPS IDwebhost akan mendukung kebutuhan website bisnis kamu untuk tetap berjalan dengan lancar, bahkan saat traffic meningkat.
Member since 23 Aug 2024