Latency adalah: Penyebab, Cara Kerja, & Cara Menguranginya
Latency adalah salah satu faktor yang seringkali membuat pengalaman online kita saat berselancar di internet menjadi terganggu.
Kamu pernah nggak, lagi asyik-asyiknya browsing, menonton video, atau main game, eh, tiba-tiba jaringan jadi super lemot dan nggak responsif?
Nah, itulah yang dimaksud dengan latency atau latensi jaringan. Yuk, simak ulasan selengkapnya!
Latency adalah
Latency adalah waktu yang dibutuhkan data untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Dalam konteks penggunaan internet, latency sering kali merujuk pada seberapa lama waktu yang diperlukan oleh website atau aplikasi untuk memuat atau merespons perintah yang kamu berikan.
Misalnya, ketika kamu mengklik link atau tombol di aplikasi, latency mengukur seberapa cepat halaman atau fitur tersebut dapat ditampilkan di perangkatmu.
Atau saat kamu mencoba membeli sesuatu di aplikasi toko online, tetapi halaman sangat lambat untuk dimuat, itulah latency yang tinggi.
Bahkan sedikit keterlambatan bisa mengakibatkan pengguna merasa frustrasi dan akhirnya meninggalkan aplikasi atau website.
Hal ini tentunya berpotensi merugikan, terutama bagi startup yang bergantung pada interaksi real-time atau pengolahan data cepat. Pada akhirnya, latency yang tinggi bisa berujung pada hilangnya peluang atau penurunan kepuasan pelanggan.
Cara Kerja Latency
Latency terjadi karena adanya jarak antara perangkat pengguna dengan elemen-elemen utama dalam jaringan, seperti local-area network (LAN) di rumah atau kantor, serta internet atau wide-area network (WAN) yang dikelola oleh penyedia layanan.
Proses ini melibatkan beberapa langkah sebelum permintaan pengguna bisa dipenuhi.
Sebagai contoh, bayangkan kamu sedang belanja online dan ingin menambahkan barang ke keranjang belanja. Berikut yang terjadi:
- Pengguna Menambahkan Barang: Saat kamu menekan tombol “tambahkan ke keranjang”, browser di perangkatmu mulai bekerja.
- Permintaan Dikirim ke Server: Browser mengirimkan permintaan ke server website yang bertanggung jawab atas fitur keranjang belanja. Permintaan ini memuat informasi, seperti item yang ingin ditambahkan. Waktu yang diperlukan bergantung pada jumlah dan ukuran informasi yang dikirimkan.
- Server Menerima Permintaan: Setelah permintaan sampai di server, langkah pertama dari proses latency selesai.
- Server Memproses Data: Server memvalidasi permintaanmu—apakah barang tersedia, atau ada masalah lain. Proses ini bergantung pada kemampuan server dan kompleksitas datanya.
- Respons Dikirim ke Browser: Setelah memproses permintaan, server mengirimkan respons ke browser-mu.
- Barang Ditambahkan ke Keranjang: Browser menerima respons dari server, dan barang pun berhasil ditambahkan ke keranjang belanja. Siklus latency selesai di sini.
Kalau dihitung, waktu total sejak kamu menekan tombol hingga barang benar-benar ada di keranjang adalah total latency dari permintaan tersebut. Semakin cepat jaringan dan server, semakin rendah latency-nya.
Dengan memahami proses ini, kamu jadi tahu kenapa terkadang ada jeda waktu saat berinteraksi dengan sebuah aplikasi atau website.
Penyebab Latency
Untuk mengurangi latency, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memahami apa saja penyebab utamanya. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi:
1. Jarak Fisik antara Server dan Pengguna
Meskipun internet terasa instan, data sebenarnya harus melakukan perjalanan fisik antara server dan pengguna. Semakin jauh jaraknya, semakin lama waktu yang dibutuhkan.
Contohnya, jika server-mu berada di New York sementara pengguna di Jakarta, data harus menempuh perjalanan lintas benua, yang secara alami meningkatkan latency.
2. Kepadatan Jaringan dan Lalu Lintas Data
Ibarat jalan tol saat jam sibuk, pasti penuh sesak dan melambatkan perjalanan. Begitu pula dengan jaringan internet.
Jika terlalu banyak pengguna yang mengakses data pada saat bersamaan, jaringan bisa “macet,” menyebabkan waktu pengiriman data menjadi lebih lama.
3. Kinerja Server yang Kurang Optimal
Server yang sibuk memproses terlalu banyak permintaan atau kekurangan sumber daya, seperti RAM atau CPU, bisa memperlambat waktu respons.
Selain itu, server yang menggunakan perangkat keras atau perangkat lunak usang akan semakin menambah masalah ini.
4. Desain dan Arsitektur Aplikasi
Aplikasi yang dirancang dengan struktur yang terlalu kompleks atau membutuhkan banyak permintaan ke basis data bisa memperpanjang waktu muat.
Selain itu, kode yang tidak efisien dan basis data yang belum dioptimalkan juga dapat menambah waktu tunggu pengguna.
Cara Mengurangi Latency
Latency dapat diminimalkan dengan beberapa langkah strategis. Berikut adalah cara-cara yang bisa kamu terapkan:
1. Optimalkan Kode dan Basis Data
Tinjau kode aplikasi secara rutin dan optimalkan agar lebih efisien. Permintaan basis data juga perlu diatur dengan baik untuk mempercepat proses pengambilan data, sehingga waktu tunggu pengguna dapat dikurangi.
2. Gunakan Content Delivery Network (CDN)
CDN menyimpan cache konten di lokasi-lokasi strategis di seluruh dunia. Ketika pengguna meminta data, data tersebut akan diambil dari lokasi terdekat, mengurangi jarak yang harus ditempuh data.
Dengan menggunakan CDN yang terdistribusi secara strategis, kamu bisa mengurangi waktu muat secara signifikan dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
3. Manfaatkan Sistem Terdistribusi dan Load Balancing
Dengan membagi beban kerja ke beberapa server dan menggunakan load balancing, jaringan dapat berjalan lebih stabil tanpa ada server yang kelebihan beban.
4. Gunakan Hosting Berkualitas
Infrastruktur yang kuat sangat penting untuk meningkatkan kinerja aplikasi. Pilih penyedia hosting dengan infrastruktur canggih dan andal untuk memastikan kinerja aplikasi tetap optimal.
5. Terapkan Strategi Caching
Caching memungkinkan data yang sering diakses disimpan dalam kondisi siap pakai, sehingga mengurangi kebutuhan untuk memproses atau mengambil data secara berulang-ulang.
Dengan menggunakan caching yang efektif baik di sisi server maupun klien, kamu bisa menurunkan latency dan mempercepat waktu respons.
6. Kompresi dan Optimasi Media
Kurangi ukuran file data, gambar, atau video melalui kompresi. Media yang lebih ringan akan mempercepat transmisi data dan meningkatkan pengalaman pengguna.
7. Pengaturan Quality of Service (QoS)
Pengaturan QoS (Quality of Service) memungkinkan kamu untuk mengatur prioritas trafik data tertentu, sehingga jenis lalu lintas yang lebih penting bisa diproses lebih cepat.
Misalnya, kamu bisa memberi prioritas lebih tinggi pada komunikasi real-time seperti video call, sehingga berjalan lancar tanpa gangguan, dibandingkan tugas latar belakang seperti unduhan otomatis.
Dengan mengelola dan menentukan mana yang lebih penting, kamu bisa memastikan jaringan tetap responsif dan mendukung aktivitas yang paling membutuhkan kecepatan dan stabilitas.
Kesimpulan
Latency adalah salah satu tantangan utama yang dapat memengaruhi pengalaman pengguna dalam berselancar di internet atau mengakses aplikasi online.
Dengan memahami penyebab dan cara kerjanya, kamu bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasinya, mulai dari optimasi kode hingga menggunakan layanan seperti CDN dan caching.
Jika kamu ingin memastikan performa website tetap optimal dan minim gangguan akibat latency, memilih penyedia hosting yang andal adalah kunci.
IDwebhost menawarkan solusi hosting berkualitas tinggi dengan infrastruktur canggih yang dirancang untuk memberikan koneksi yang cepat dan stabil.
Dengan begitu, bisnis atau proyek online-mu bisa berjalan lancar dan memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya.
Member since 23 Aug 2024