Mengenal Function.php di WordPress, Penting untuk Pemula!

Mengenal Function.php di WordPress, Penting untuk Pemula!

Waktu membaca menit

Kategori Tips Keren

Update Terakhir 11 Jun 2025

Saat kamu mulai membangun website dengan WordPress, pasti kamu akan menemukan file bernama functions.php di WordPress. Tapi, apa sebenarnya fungsi dari file ini, dan kenapa penting sekali untuk dipahami—terutama kalau kamu pemula? Artikel ini akan membantumu memahami kegunaan functions.php, cara mengakses, mengedit, hingga tips penggunaannya secara aman dan efisien.

Apa Itu Function.php di WordPress?

Secara sederhana, functions.php adalah file penting yang dimuat otomatis oleh tema WordPress (baik tema utama maupun child theme). File ini berfungsi sebagai tempat kamu bisa menambahkan kode PHP yang memperluas atau mengubah fungsionalitas default dari situsmu—tanpa harus membuat plugin sendiri.

Kalau kamu pernah ingin menambahkan fitur seperti tracking kunjungan, mengubah panjang excerpt, atau menyembunyikan bilah admin untuk user tertentu, maka functions.php adalah tempat yang tepat untuk menyisipkan snippet PHP WordPress tersebut.

Namun, perlu dicatat: functions.php hanya berlaku untuk tema yang sedang aktif. Jadi kalau kamu mengganti tema, kode yang kamu tambahkan bisa hilang. Untuk itu, penggunaan child theme sangat disarankan agar modifikasi tetap aman saat terjadi pembaruan tema utama.

Baca Juga: WordPress Stuck in Maintenance Mode? Ini Cara Mengatasinya!

Function.php di WordPress

Cara Mengakses Function.php di WordPress

Mengakses functions.php di WordPress sangatlah mudah. Ada dua cara umum yang bisa kamu gunakan, yaitu:

Cara 1: Melalui Dashboard WordPress

Ini adalah cara paling praktis mengakses functions.php, dengan langkah-langkah yang bisa kamu lakukan adalah:

  • Login ke dasbor WordPress kamu.
  • Buka menu Tampilan > Editor Berkas Tema.
  • Pilih file Theme Functions (functions.php) dari daftar di sebelah kanan.
  • Tambahkan atau edit kode yang kamu perlukan, lalu klik Perbarui Berkas.

Namun, perlu hati-hati. Kesalahan kecil pada kode bisa bikin website kamu error atau bahkan blank.

Cara 2. Menggunakan SFTP + Code Editor

Cara ini lebih direkomendasikan karena memberi ruang kerja yang lebih aman dan fleksibel:

  • Gunakan aplikasi FTP seperti FileZilla.
  • Hubungkan ke server kamu dengan kredensial SFTP.
  • Arahkan ke direktori: /wp-content/themes/[nama-child-theme-kamu]/functions.php
  • Klik kanan dan pilih Edit.
  • File akan dibuka di editor teks lokal. Setelah selesai, simpan dan unggah ulang ke server.

Cara Mengedit Function.php di WordPress

Mengedit file functions.php di WordPress bisa sesederhana menyalin dan menempelkan snippet PHP WordPress yang kamu butuhkan. Tapi sebelum kamu mulai, pastikan untuk:

  • Backup situs secara menyeluruh.
  • Gunakan child theme, agar perubahan tidak hilang saat tema utama diperbarui.
  • Cek error setelah menyimpan kode. Satu titik koma bisa bikin web kamu down.

Kalau kamu ingin cara yang lebih aman, kamu bisa pakai plugin Code Snippets. Dengan plugin ini, kamu bisa menambahkan kode tanpa harus menyentuh file asli. Lebih rapi, lebih aman, dan bisa dikelola dengan mudah lewat antarmuka WordPress.

Kegunaan Function.php di WordPress

Nah, biar lebih jelas bagaimana file functions.php bisa bantu website kamu, berikut contoh penggunaannya beserta penjelasannya::

Menampilkan Tanggal Update Terakhir pada Postingan

Fitur ini berguna untuk memberi tahu pengunjung kapan terakhir kali artikel diperbarui. Ini penting kalau kamu sering update konten, apalagi untuk topik yang cepat berubah seperti teknologi atau berita. 

Dengan begitu, pengunjung jadi lebih percaya bahwa informasi di websitemu relevan dan up-to-date.

Contoh kode:

function show_last_updated( $content ) {
    $u_time = get_the_time('U');
    $u_modified_time = get_the_modified_time('U');
    if ($u_modified_time >= $u_time + 86400) {
        $updated_date = get_the_modified_time('F jS, Y');
        $updated_time = get_the_modified_time('h:i a');
        $custom_content .= '<p class="last-updated-date">Diperbarui terakhir pada '. $updated_date . ' pukul '. $updated_time .'</p>';
    }
    $custom_content .= $content;
    return $custom_content;
}
add_filter( 'the_content', 'show_last_updated' );

Menyembunyikan Toolbar Admin untuk User Tertentu

Kadang toolbar admin justru bikin bingung bagi penulis atau kontributor. Kode ini akan menyembunyikan bilah tersebut untuk user dengan peran tertentu (misalnya author), supaya tampilan mereka lebih bersih dan fokus saat mengelola konten.

add_filter( 'show_admin_bar', function( $show ) {
    if ( current_user_can( 'author' ) ) {
        return false;
    }
    return $show;
} );

Membuat Shortcode Tahun Sekarang

Shortcode ini sangat praktis kalau kamu sering bikin halaman seperti copyright atau footer. 

Jadi kamu tidak perlu repot mengganti tahun manual setiap Januari, cukup pakai [currentyear], dan WordPress akan otomatis menampilkan angka tahun yang sesuai.

function year_shortcode() {
    return date('Y');
}
add_shortcode('currentyear', 'year_shortcode');

Menghapus Versi WordPress dari Kode Sumber

Kalau bicara soal keamanan, ini langkah sederhana yang cukup efektif. Dengan menghapus versi WordPress dari source code, kamu sedikit mengurangi risiko website jadi target serangan otomatis dari bot yang mencari celah keamanan.

function kinsta_hide_version() {
    return '';
}
add_filter('the_generator', 'kinsta_hide_version');

Menambahkan Dukungan Format File SVG

Secara default, WordPress belum mengizinkan upload file SVG. Padahal SVG itu ringan dan tajam di semua ukuran layar. Kalau kamu ingin tampil beda dengan logo atau ikon berbasis vektor, fitur ini wajib diaktifkan di file function.php.

function kinsta_myme_types($mime_types){
    $mime_types['svg'] = 'image/svg+xml';
    return $mime_types;
}
add_filter('upload_mimes', 'kinsta_myme_types', 1, 1);

Masih banyak lagi fungsi berguna yang bisa kamu implementasikan, seperti mengatur ulang excerpt, menonaktifkan fungsi pencarian WordPress, menambahkan gambar unggulan ke feed RSS, atau membatasi jumlah revisi postingan.

Function.php di WordPress

Tips Mengelola Function.php dengan Aman

Agar pengelolaan file functions.php di WordPress tetap aman dan mudah dikontrol, ada beberapa langkah praktis yang bisa kamu terapkan:

  • Gunakan komentar kode untuk setiap fungsi atau snippet yang kamu tambahkan. Ini bukan cuma untuk orang lain, tapi juga untuk diri sendiri di masa depan. Percaya deh, kode yang kamu tulis hari ini bisa jadi membingungkan besok kalau tanpa catatan.
  • Kelompokkan kode sesuai fungsi. Misalnya, pisahkan bagian terkait SEO, keamanan, atau tampilan. Dengan cara ini, kamu tidak akan kebingungan mencari bagian tertentu saat perlu mengeditnya.
  • Manfaatkan plugin seperti Code Snippets agar penambahan kode lebih rapi dan tidak membuat file functions.php berantakan. Kalau ada error, lebih mudah dideteksi.
  • Selalu uji di staging environment atau local development sebelum diterapkan langsung ke website utama. Ini langkah antisipasi untuk menghindari error yang bikin website tidak bisa diakses.
  • Jangan lupa backup rutin. Ini langkah dasar tapi sering diabaikan. Backup jadi penyelamat saat terjadi kesalahan tak terduga.

Baca Juga:

Kesimpulan

Memahami dan mengelola functions.php di WordPress adalah skill dasar yang wajib kamu kuasai, apalagi jika kamu ingin punya kontrol penuh atas tampilan dan fungsionalitas situsmu. Lewat file ini, kamu bisa menambahkan snippet PHP WordPress yang berguna tanpa harus bergantung sepenuhnya pada plugin. Tapi ingat, selalu lakukan dengan hati-hati dan terstruktur, ya.

Kalau kamu ingin mulai membangun atau mengembangkan website WordPress yang cepat, stabil, dan hemat biaya, IDwebhost siap bantu kamu dengan layanan WordPress Hosting yang handal dan ramah untuk pemula.Â