Atasi Serangan DDoS: Begini Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya
Ada banyak cara yang dilakukan oleh hacker untuk melakukan peretasan dan mengambil keuntungan pribadi. DDoS adalah salah satunya. Serangan DDoS dapat menyebabkan server website mendadak down tanpa diketahui sebabnya dengan jelas. Khususnya bagi pemilik bisnis, hal demikian tentu akan sangat merugikan.
Akibat dari server website down lebih dari sekadar transaksi pembelian yang gagal. Pelanggan yang terganggu juga bisa kecewa dan integritas toko online pun jadi menurun. Tentu saja kamu tidak ingin hal demikian terjadi, bukan?
Untuk meningkatkan kewaspadaanmu pastikan kamu membaca ulasan selengkapnya tentang DDoS di artikel ini sampai selesai. Selamat membaca!
Contents
Apa itu DDoS?
Serangan DDoS adalah salah satu jenis cyber attack yang mengirimkan fake traffic secara non-stop pada sebuah server sehingga menyebabkan server down. DDoS merupakan singkatan dari Distributed Denial of Service, yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah Penolakan Layanan secara Terdistribusi.
Dalam praktiknya, DDoS tidak hanya membanjiri lalu lintas pada server saja, DDoS juga bekerja demikian pada sistem maupun jaringan internet. Serangan ini biasanya dilancarkan oleh sejumlah komputer host penyerang yang menargetkan komputer korban menjadi down atau tidak bisa diakses.
DDoS cukup sulit dideteksi tanpa adanya bantuan dari tim IT. Meskipun begitu, DDoS dapat diidentifikasi dari beberapa gejala. Misalnya seperti adanya peningkatan lalu lintas secara terus-menerus, pemakaian CPU yang tinggi, profil pengunjung yang sama, koneksi internet yang melambat, hingga munculnya spam email.
Meski sudah ada sejak tahun 1974, serangan DDoS berskala besar baru pertama kali terjadi pada tahun 1999. Korban serangan ini pada saat itu adalah jaringan komputer Universitas Minnesota. Ini hanyalah salah satu contoh DDoS.
Hingga saat ini, sejumlah perusahaan besar sudah pernah menjadi korban dari serangan cyber ini. Beberapa perusahaan besar tersebut contohnya seperti Bank of America, Amazon Web Service, Github, dan CloudFlare.
Jenis-Jenis DDoS
Menurut cara penyerangannya, DDoS dibedakan menjadi beberapa jenis. Adapun beberapa jenis serangan DDoS adalah sebagai berikut:
1. Serangan Protokol
Jenis DDoS ini menyerang dengan menghabiskan sumber daya server. Hacker membuat permintaan protokol palsu untuk menggunakan sumber daya yang tersedia. Serangan ini dilakukan secara terus menerus hingga situs web dan sumber daya server berhasil dibanjiri.
Serangan jenis DDoS ini diukur dalam packets per second (pps). Beberapa contoh jenis serangan protokol adalah SYN Flood, Smurf DDoS, dan Ping of Death.
2. Serangan Volumetrik
Jenis selanjutnya adalah serangan volumetric. Hacker melancarkan serangan volumetric DDoS dengan membuat kemacetan lalu lintas pada bandwidth dalam volume besar. Saat bandwidth penuh dan kehilangan kontrol traffic, sistem server otomatis akan down.
Umumnya, serangan DDoS ini memanfaatkan jaringan yang dikendalikan dari jarak jauh. Ukuran serangan ini menggunakan bits per second (bps). Contoh serangan volumetrik adalah ICMP (Ping) Flood, DNS Flood, dan UDP (User Data Protocol) Flood.
3. Serangan Layer Aplikasi
DDoS juga dapat memanfaatkan celah layer pada aplikasi seperti Windows, OpenBSD, dan Apache. Serangan ini menirukan perilaku lalu lintas dari pengguna. Biasanya, serangan ini hanya menargetkan fitur tertentu dalam aplikasi atau situs web sehingga luput dari perhatian dan dianggap seperti traffic normal.
Meskipun begitu, serangan layer aplikasi juga dilancarkan secara terus-menerus dan tetap menyebabkan server lumpuh. Serangan layer aplikasi diukur dalam satuan requests per second (rps). Contoh serangan jenis ini adalah Advanced Persistent DoS (APDoS), Slowloris, dan Zero-day DDoS Attacks.
Cara Kerja DDoS
Kira-kira sudah sedikit paham seperti apa itu DDoS, kan? Selain mengetahui pengertian dan jenis-jenisnya, kamu juga perlu mengenal cara kerja DDoS attack. Serangan DDoS menggunakan jaringan komputer yang terhubung ke internet. Semula, hacker menginfeksi beberapa komputer dengan malware.
Beberapa perangkat yang sudah terinfeksi ini (disebut bot) saling tehubung dalam sebuah jaringan yang bisa dikontrol dari jarak jauh oleh penyerang. Sekumpulan perangkat yang juga disebut sebagai botnet ini selanjutnya mendapatkan perintah dari hacker untuk menyerang server yang ditargetkan.
Kemudian, setiap bot akan menjalankan perintah dengan mengirimkan permintaan ke alamat IP server sasaran. Permintaan ini dikirimkan secara terus menerus dan dalam volume yang besar. Alhasil, server akan kewalahan mengendalikan lalu lintas dan menyebabkan down.
Cara Mengatasi Serangan DDoS
Lalu, bagaimana jika kamu yang diserang? Bagaimana cara mengatasi DDoS? Usahakan untuk tidak panik dan cobalah untuk melakukan beberapa langkah di bawah ini:
1. Lakukan Identifikasi Serangan
Pertama-tama, lakukan identifikasi DDoS yang menyerangmu. Gunakan pengetahuan gejala serangan DDoS di atas untuk mengenali adanya serangan di perangkat. Pada kebanyakan kasus DDoS, hacker lebih sering melancarkan aksi DDoS attack dengan jenis serangan volumetrik.
Periksa juga profil dan alamat IP dari pengunjung. Apabila ditemukan pengunjung memiliki profil, nama, atau alamat IP yang sama perlu dicurigai bahwa servermu sedang diserang Distributed Denial of Service.
2. Tingkatkan Bandwidth
Setelah melakukan identifikasi serangan, hal penting yang perlu kamu lakukan adalah mempertahankan parameter network. Dengan mempertahankan parameter network kamu dapat membuat lalu lintas tetap terkendali, sehingga server tidak overload dan lumpuh.
Salah satu cara untuk mempertahankan parameter yakni dengan meningkatkan besar bandwidth. Kamu dapat memperbesar bandwidth agar tidak terjadi kemacetan server baik pada download maupun upload. Sayangnya, cara ini tidak benar-benar dapat mengatasi DDoS.
Biasanya metode memperbesar bandwidth dimanfaatkan untuk mengulur waktu agar sistem tidak langsung macet. Meskipun begitu, cara ini masih bisa diaplikasikan untuk aksi preventif seperti mengamankan data dan sebagainya.
3. Hubungi Penyedia Layanan Hosting
DDoS menyerang alamat IP melalui sistem. Apabila alamat IP diserang DDoS, kamu dapat melaporkannya langsung ke penyedia layanan hosting untuk selanjutnya diatasi oleh tim ahli IT.
Inilah alasan mengapa kamu perlu menggunakan layanan hosting terpercaya yang pasti aman. Dukungan dari ISP atau penyedia layanan web hosting cukup penting. Terutama jika kamu sedang tertimpa serangan DDoS demikian.
4. Laporkan ke Ahli DDoS
Terakhir, apabila kamu tidak kunjung mendapatkan solusi maka kamu dapat menghubungi spesialis DDoS. Dengan begitu, kamu akan dibantu untuk mengatasi DDoS dan memulihkan lalu lintas server kembali.
Kesimpulan
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa DDoS adalah serangan cyber yang menargetkan server, jaringan, dan sistem dengan membuat lalu lintas palsu untuk melumpuhkan sistem. Menurut cara penyerangannya, serangan DDoS terbagi atas tiga jenis yang meliputi: serangan protokol, serangan volumetrik, dan serangan layer aplikasi.
Sedikit tips untuk mencegah DDoS, pastikan untuk memperbarui sistem operasi secara berkala. Pembaruan OS dapat meminimalisir celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh hacker. Di samping itu, kamu juga perlu menjalankan konfigurasi firewall untuk memblokir akses pengunjung yang mencurigakan.
Untuk memastikan tindakan pencegahan tersebut berjalan secara efektif, kamu perlu menggunakan layanan hosting website yang lengkap dengan fitur keamanan. Layanan hosting IDwebhost dilengkapi dengan perlindungan TLS/SSL yang memungkinkanmu untuk melakukan enkripsi data dalam jaringan.
Paket hosting IDwebhost tersedia dalam beberapa pilihan dengan harga terjangkau. Pasti aman, pasti lancar. Beli hosting IDwebhost sekarang di sini.