idwebhost Bikin Website Sekarang

Memahami Tone of Voice: Gaya Komunikasi Cerminan Brand Kamu

7 Nov 2024
Memahami Tone of Voice: Gaya Komunikasi Cerminan Brand Kamu campaign-unlimited

Ketika membicarakan brand, seringkali yang langsung terlintas di pikiran kita adalah logo, warna, dan desain visual lainnya. Namun, ada satu elemen penting yang sering terabaikan: tone of voice (TOV), apa itu?

Tone of Voice adalah

Tone of voice adalah cara sebuah brand berkomunikasi melalui kata-kata, gaya bahasa, dan nada yang digunakan dalam semua kontennya, baik dalam bentuk tulisan, iklan, atau percakapan. 

Ini mencerminkan kepribadian brand dan bagaimana pesan disampaikan agar membangun hubungan emosional dengan audiens.

Sebagai contoh, dua brand bisa menggunakan gaya yang berbeda: satu bisa terdengar hangat dan ramah, sementara lainnya lebih formal dan kaku. 

Perbedaan ini adalah contoh dari tone of voice. Hal ini tidak hanya mempengaruhi pemilihan kata, tapi juga bagaimana pesan tersebut diterima oleh audiens.

Tone of voice mencakup semua format komunikasi, seperti email, media sosial, dan iklan. Dengan menggunakan tone of voice yang konsisten, brand bisa membangun identitas yang kuat, membedakan diri dari pesaing, dan memperkuat hubungan dengan audiens.

Secara keseluruhan, tone of voice adalah cara brand menyampaikan pesan yang sesuai dengan nilai dan kepribadiannya, yang membantu menciptakan kesan yang kuat dan meningkatkan keterhubungan dengan audiens.

Tone of Voice

Mengapa Tone of Voice Penting?

TOV memiliki peran yang besar dalam membentuk citra brand di mata pelanggan. Dilansir dari Semrush.com, berikut ini beberapa alasan mengapa tone of voice sangat penting bagi brand kamu:

1. Membedakan Diri dari Kompetitor

Salah satu manfaat terbesar dari TOV yang jelas adalah kemampuannya untuk membedakan brand kamu dari pesaing. Tanpa TOV yang unik, brand bisa terjebak dalam gaya komunikasi yang terdengar sama dengan brand lain, membuatnya sulit dikenali. 

Misalnya, brand seperti BlenderBottle menghindari gaya bicara yang biasa digunakan oleh brand fitness, dan memilih gaya yang lebih ringan dan menyenangkan.

2. Membangun Identitas dan Otoritas

Tone of voice juga berperan penting dalam membangun identitas brand dan otoritasnya. Brand yang sukses memiliki kepribadian yang jelas, tercermin dalam cara mereka berkomunikasi. 

Sebagai contoh, Duolingo menggunakan TOV yang santai dan humoris, yang berhasil menarik perhatian audiens muda, khususnya di platform seperti TikTok, sehingga membangun kehadiran organik yang kuat.

3. Menciptakan Koneksi yang Lebih Dekat

Di era digital, komunikasi antara brand dan pelanggan semakin sering terjadi melalui media sosial dan platform chat online. Hal ini memberi kesempatan bagi brand untuk memperkuat TOV-nya dengan cara yang lebih personal. 

Seperti yang dilakukan oleh Spotify, yang sering berinteraksi dengan penggunanya di Twitter dengan cara yang ramah dan menjaga TOV mereka tetap konsisten.

Jenis-Jenis Tone of Voice

Berikut adalah beberapa jenis tone of voice yang sering digunakan oleh brand:

1. Formal dan Profesional

Digunakan oleh brand yang berorientasi pada audiens profesional, seperti lembaga keuangan atau perusahaan besar. Gaya komunikasi ini terkesan serius dan memiliki otoritas. Contoh brand seperti ini adalah perusahaan asuransi atau bank.

2. Santai dan Ramah

Gaya ini digunakan oleh brand yang ingin menciptakan suasana yang lebih dekat dan hangat, seringkali dengan audiens muda. Brand seperti Starbucks dan Go-Jek memilih gaya ini agar pelanggan merasa nyaman dan terhubung secara emosional.

3. Informatif dan Terbuka

Brand yang ingin memberikan informasi atau edukasi sering menggunakan gaya komunikasi yang netral dan objektif. Gaya ini lebih banyak digunakan oleh brand teknologi atau kesehatan.

4. Humor dan Ceria

Brand dengan audiens muda atau yang ingin terlihat menyenangkan sering menggunakan humor dalam komunikasi mereka. 

Old Spice dan KFC adalah contoh brand yang menggunakan humor untuk menarik perhatian dan menciptakan kesan yang positif.

Cara Menentukan Tone of Voice untuk Brand 

Berikut adalah beberapa langkah untuk menentukan TOV yang tepat:

1. Kenali Audiens Kamu

Langkah pertama adalah mengetahui siapa audiens kamu. Apakah mereka lebih suka komunikasi formal atau santai? Apakah mereka menginginkan informasi langsung, atau lebih menikmati cerita dan humor? Memahami audiens sangat penting untuk memilih gaya bahasa yang sesuai.

2. Tentukan Kepribadian Brand

Setiap brand memiliki kepribadian yang unik. Apakah brand kamu lebih serius atau ramah? Ingin terlihat kreatif atau stabil? Kepribadian ini akan memengaruhi gaya berkomunikasi dan pilihan kata.

3. Buat Panduan Tone of Voice

Setelah mengetahui audiens dan kepribadian brand, buatlah panduan tone of voice yang mencakup aturan-aturan tentang cara berkomunikasi, pilihan kata, dan gaya kalimat yang sesuai.

4. Konsistensi Itu Kunci

Gunakan tone of voice yang telah dipilih secara konsisten di seluruh platform komunikasi. Konsistensi akan memperkuat citra brand kamu dan membantu audiens mengenali pesan yang kamu sampaikan.

5. Uji dan Evaluasi

Setelah menggunakan TOV, evaluasi respons audiens. Lakukan penyesuaian bila diperlukan, sehingga TOV kamu bisa lebih sesuai dengan ekspektasi audiens.

Contoh Tone of Voice dari Berbagai Brand

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan tone of voice dari brand terkenal di Indonesia:

1. Gojek: Ramah dan Akrab

Gojek menggunakan gaya komunikasi yang santai dan mudah dipahami, dengan sapaan akrab kepada pelanggan. Hal ini membuat komunikasi mereka terasa dekat dan personal.

Contoh:

“Hai, Kak! Lagi di jalan? Gojek siap bantu ke mana aja, yuk! Ayo, kita antar sampai tujuan dengan aman. Semoga hari Kakak lancar terus ya!”

2. Tokopedia: Optimis dan Menginspirasi

Tokopedia menggunakan TOV yang menginspirasi dan memberikan semangat, memberi pesan yang optimis bagi para penjual di platform mereka.

Contoh:

“Sukses itu dimulai dari langkah kecil! Mulai jualan di Tokopedia sekarang dan raih impianmu. Di sini, setiap penjual punya peluang yang sama untuk sukses!”

3. Kopi Kenangan: Santai dan Kekinian

Kopi Kenangan memilih TOV yang lebih kekinian dan santai, cocok dengan audiens muda Indonesia yang suka dengan hal-hal fresh dan trendi.

Contoh:

“Lagi ngumpul bareng temen? Jangan lupa pesan Kopi Kenangan buat nemenin obrolan seru kamu! Rasanya makin enak, hari makin berkesan!”

4. Traveloka: Profesional dan Informatif

Traveloka menjaga komunikasi mereka tetap profesional namun mudah dicerna, menyampaikan informasi yang jelas namun dengan pendekatan yang tetap ramah.

Contoh:

“Cek harga tiket pesawat, hotel, atau aktivitas seru untuk liburan kamu di Traveloka. Kami pastikan kamu mendapat harga terbaik dan pengalaman tak terlupakan.”

5. Indomie: Ceria dan Menyenangkan

Indomie menggunakan TOV yang ceria dan penuh semangat, menciptakan kesan yang menyenangkan bagi pelanggannya.

Contoh:

“Pagi hari gak lengkap tanpa Indomie! Siap menemani sarapan kamu dengan rasa yang selalu bikin ketagihan!”

Tone of Voice

Baca Juga: Apa Itu A/B Testing dalam Digital Marketing? Simak Ulasannya

Kesimpulan

Tone of voice (TOV) memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk citra dan identitas brand, baik di dunia nyata maupun di dunia digital. 

Ketika kamu memilih TOV yang tepat untuk brand, ini akan membantu membedakan diri dari kompetitor, memperkuat hubungan dengan audiens, dan meningkatkan otoritas brand

Jika kamu berencana untuk membangun kehadiran online yang kuat untuk brand kamu, sudah saatnya kamu mempertimbangkan untuk mengembangkan website profesional. 

Pastikan mengisi konten website kamu dengan tone of voice yang konsisten ya!

Rifka Amalia

Member since 23 Aug 2024