Referensi Adalah: Pahami Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya!
Referensi adalah salah satu hal yang penting bagi seorang penulis, terutama bagi penulis karya ilmiah. Hal ini dapat digunakan penulis untuk memberikan validasi dan keakuratan informasi akan tulisan yang dibuatnya. Di samping itu, penggunaan referensi juga memberikan banyak manfaat lainnya.
Jika kamu tertarik untuk mengetahuinya, pastikan untuk menyimak artikel ini sampai habis. Kami akan mengajak kamu untuk memahami referensi lebih dalam, mulai dari pengertian, jenis, fungsi, dan contohnya. Mari kita menuju ke pembahasan berikut!
Contents
Pengertian Referensi
Sederhananya, referensi adalah informasi yang dijadikan acuan oleh penulis untuk mendukung pernyataan dalam karyanya. Sebagai informasi rujukan, referensi sudah semestinya memiliki informasi yang akurat dan andal. Reputasinya ini juga dapat mempengaruhi karya tulis yang menggunakannya, baik secara langsung atau pun tidak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti referensi yaitu sumber acuan, rujukan, petunjuk, atau buku-buku yang dianjurkan oleh dosen kepada mahasiswa untuk dibaca. Definisi KBBI ini sesuai dengan arti kata sesuai asalnya.
Referensi berasal dari kata bahasa Inggris, refer to yang artinya “merujuk pada” atau “ditujukan”. Menurut asal katanya ini, referensi juga dapat diartikan seperti bibliografi, yaitu informasi terkait sumber tulisan yang menjadi acuan penulisan karya tulis.
Di samping sifatnya yang harus akurat, referensi juga harus bersifat otoratif agar dapat cukup kuat untuk diandalkan sebagai rujukan dalam proses evaluasi. Soal bentuknya, karya referensi bisa cukup bervariasi.
Karya referensi berupa dokumen fisik misalnya, memiliki banyak bentuk. Di antaranya seperti jurnal, katalog, ensiklopedia, naskah otentik, kamus, dan lain-lain. Sementara itu, untuk karya referensi dalam bentuk dokumen elektronik bisa berupa data rekaman, program aplikasi, media di internet, CD, DVD, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Referensi
Referensi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut gaya penulisannya. Adapun beberapa jenis referensi adalah sebagai berikut:
1. Kutipan
Jenis yang pertama ini dituliskan dengan cara menuliskan salinan kalimat dari sumber yang dijadikan sebagai referensi. Kalimat yang disalin ini biasanya merupakan kalimat pendapat, teori, atau ucapan dari seorang ahli.
Penulisan referensi ini dapat di letakkan di tengah-tengah paragraf pembahasan. Bisanya, fungsi dari penggunaan gaya penulisan referensi ini ditujukan untuk memperkuat pendapat atau memberikan validasi terhadap asumsi penulis.
2. Catatan Kaki
Ini adalah jenis referensi yang dituliskan di bagian bawah halaman. Penulisan referensi tidak melulu harus menyalin seluruh kalimat dari sumber. Penulis dapat menyelipkan pendapat referensi secara implisit dalam pembahasannya dan memberikan nomor catatan kaki sebagai petunjuk sumbernya.
Referensi tersebut selanjutnya dijelaskan pada catatan kaki yang terdapat di bagian bawah halaman. Pada bagian ini, referensi dijelaskan dengan urutan informasi dari nomor kutipan, nama pengarang, judul buku, kota terbit, nama penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman.
3. Bibliografi
Bibliografi adalah jenis referensi yang paling umum diketahui kebanyakan orang. Referensi ini biasanya diletakkan di halaman akhir dari sebuah karya tulis, sebelum halaman lampiran.
Bibliografi berisikan detail informasi terkait referensi yang digunakan oleh penulis dalam karyanya. Informasi ini meliputi nama pengarang, judul, tahun terbit, dan lain-lain. Ada beberapa cara untuk menuliskan bibliografi dalam karya tulis ilmiah. Di antaranya yaitu Modern Language Association (MLA) dan APA (American Psychological Association).
Fungsi Referensi
Penggunaan referensi dapat mencakup beberapa fungsi menyesuaikan dengan konteksnya, terutama dalam dunia akademik dan penelitian. Adapun beberapa fungsi referensi adalah sebagai berikut:
- Validasi Informasi: Referensi digunakan untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi informasi yang disajikan dalam sebuah karya. Ini membantu memastikan keakuratan dan keandalan data atau klaim yang dibuat.
- Mendukung Argumen: Dalam tulisan akademik atau argumen, referensi digunakan untuk memberikan bukti atau dukungan yang kuat untuk pernyataan yang dibuat.
- Menghindari Plagiat: Referensi juga berfungsi untuk menghindari plagiat, yaitu penggunaan tidak sah dari karya orang lain. Dengan mencantumkan sumber dengan benar, kamu dapat menunjukkan bahwa kamu adalah penulis yang menghormati hak cipta dan intelektualitas orang lain.
- Memungkinkan Reproduksi Penelitian: Dalam penelitian ilmiah, referensi memungkinkan peneliti lain untuk memahami dan mereplikasi eksperimen atau studi yang telah dilakukan sebelumnya. Secara tidak langsung, hal ini dapat mendorong kemajuan penelitian ilmiah.
- Memperluas Pengetahuan: Dengan merujuk pada karya-karya sebelumnya, referensi membantu pembaca untuk menemukan sumber-sumber tambahan yang relevan. Artinya, referensi dapat memperluas pengetahuan pembaca tentang suatu topik.
- Mengakui Kontributor: Menggunakan referensi adalah salah satu cara untuk mengakui dan memberikan penghargaan kepada penulis, peneliti, atau sumber asli yang telah berkontribusi pada pemahaman atau ide yang digunakan.
- Membangun Dasar Teoretis: Dalam penelitian ilmiah dan tesis, referensi digunakan untuk membangun dasar teoretis yang kuat. Dengan adanya referensi, penulis dapat mengintegrasikan konsep dan teori yang ada dalam kerangka kerja penelitian.
- Menghubungkan Penelitian: Referensi juga digunakan untuk menghubungkan penelitian yang sedang dikerjakan dengan penelitian sebelumnya. Ini membantu dalam menunjukkan relevansi penelitian terhadap bidang yang lebih luas.
Contoh Referensi
Usai mengetahui jenis-jenis dan fungsinya tadi, sekarang kamu bisa langsung melihat contohnya saja. Berikut ini adalah contoh referensi dalam gaya penulisan kutipan, catatan kaki, dan bibliografi:
1. Contoh Referensi Kutipan
Menurut standar APA, penulisan referensi kutipan dibagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung dapat menyalin langsung kalimat dari sumber dengan menyertakan asalnya. Sementara kutipan tidak langsung dapa berupa kalimat parafrase dari penulis. Berikut contohnya:
Kutipan langsung: “What we think we are saying to our customers and what our customers actually hear are two different things. And customers make buying decisions not based on what we say but on what they hear.” (Donald Miller 2017, h.13)
Kutipan tidak langsung: Donald Miller (2017) berpendapat bahwa keputusan pembelian oleh kustomer ditentukan oleh persepsinya sendiri bukan persepsi dari brand.
2. Contoh Referensi Catatan Kaki
Catatan kaki harus dituliskan sesuai dengan ketentuan strukturnya. Urutan strukturnya dimulai dengan nomor kutipan, nama pengarang, judul buku, kota terbit, nama penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman. Jadi, jika dituliskan menjadi:
1Donald Miller, Building a Story Brand, (Nashville: Harper Collins Publishers, 2017), hal. 15.
3. Contoh Referensi Bibliografi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, penulisan bibliografi dapat berbeda tergantung pada ketentuan yang digunakan. Berikut ini adalah contoh penulisan bibliografi dengan APA Style untuk karya tulis buku dengan satu orang pengarang:
Miller, Donald. (2017). Building a Story Brand. Harper Collins Publishers
Bisa disimpulkan bahwa referensi adalah salah satu aspek penting dalam penulisan. Kini, referensi bahkan sudah menjadi bagian dari struktur kepenulisan yang wajib ada di sebuah karya ilmiah. Semoga penjelasan kami ini dapat membantumu memahami referensi dengan lebih baik ya.
Jika kamu membutuhkan layanan hosting website, pastikan untuk mempercayakannya pada IDwebhost! Dengan teknologi terbaru, kami selalu menghadirkan layanan paling andal untuk menciptakan pengalaman hosting website yang terbaik. Cek pilihan paketnya mulai dari Rp 20 ribuan aja sekarang, yuk!