idwebhost Bikin Website Sekarang

Apa Itu Bashe? Ransomware Attack yang Ancam Dunia Perbankan

19 Des 2024
Apa Itu Bashe? Ransomware Attack yang Ancam Dunia Perbankan campaign-unlimited

Serangan ransomware Bashe yang baru-baru ini menghebohkan dunia maya? Salah satu bank besar di Indonesia diduga menjadi korban serangan ini, yang mengakibatkan kebocoran data sensitif (data leak) dan gangguan besar pada operasional mereka. Lalu, apa itu Bashe? Bagaimana metode serangan ransomware dan apa bahaya yang bisa ditimbulkannya? Artikel ini akan membahas secara detail mengenai ancaman tersebut, agar kamu lebih siap dan tahu langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghadapinya.

Apa Itu Bashe?

Bashe adalah kelompok ransomware yang muncul sebagai ancaman baru di dunia maya pada tahun 2024. Kelompok ini sebenarnya pernah terkenal dengan nama APT73 atau Eraleig, yang merupakan kelompok Advanced Persistent Threat (APT). 

APT adalah jenis serangan siber yang sangat canggih, direncanakan dengan teliti, dan biasanya dilakukan oleh kelompok yang memiliki sumber daya besar dan terorganisir. 

Bashe langsung menarik perhatian karena keterkaitannya dengan kelompok ransomware besar lainnya, seperti LockBit. 

Mereka memiliki situs kebocoran data (Site Leak Data/DLS) yang memiliki fitur yang mirip dengan milik LockBit, seperti panduan pembayaran tebusan, bug bounty untuk celah keamanan, dan beberapa fitur lainnya yang dirancang untuk mempercepat proses pemerasan terhadap korban. 

Meskipun Bashe mengidentifikasi dirinya sebagai APT, tujuannya tetap sama seperti ransomware lainnya: mengeksploitasi kelemahan sistem untuk memperoleh keuntungan finansial.

Dengan menggunakan jaringan Tor yang terkenal karena anonimitasnya, Bashe berhasil menyembunyikan jejak mereka dan tetap sulit terdeteksi oleh pihak berwajib.

Baca Juga: Cara Mudah Meningkatkan Keamanan WordPress

Cara Bashe Beroperasi

bashe ransomware attack

Selain mengetahui apa itu Bashe, kamu juga perlu memahami bagaimana serangan Bashe ini melakukan operasinya. Serangan Bashe mengikuti pola yang mirip dengan serangan APT (Advanced Persistent Threat), yang biasanya dilakukan dalam tiga tahap utama. Proses ini dirancang untuk menembus pertahanan sistem korban dengan cara yang sangat terorganisir.

Tahapan metode Bashe menyerang targetnya adalah sebagai berikut:

1# Infiltrasi

Pada tahap pertama, Bashe mulai dengan menyusup ke dalam sistem korban. Mereka memanfaatkan celah keamanan yang ada pada aplikasi web atau jaringan yang tidak terjaga dengan baik. 

Teknik social engineering, seperti phishing, juga sering digunakan untuk memancing korban agar mengklik tautan berbahaya atau mengunduh lampiran yang terinfeksi malware. 

Pendekatan ini memungkinkan mereka untuk menembus lapisan pertahanan awal dan mendapatkan akses ke sistem internal.

2# Ekspansi

Setelah berhasil mengakses jaringan, Bashe kemudian memperluas jangkauannya. Mereka mencari dan mengakses data sensitif yang bernilai tinggi, seperti informasi pelanggan, dokumen bisnis, serta data keuangan. 

Dalam beberapa kasus, mereka bahkan bisa mendapatkan kontrol penuh atas sistem perusahaan, membuka pintu untuk eksploitasi lebih lanjut.

3# Ekstraksi

Pada tahap ini, data yang telah dicuri diekstraksi dan disalin keluar dari sistem korban. Untuk memperlancar proses ini, Bashe sering kali melakukan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) untuk mengalihkan perhatian tim keamanan dan memperlambat respons. 

Proses ekstraksi ini memungkinkan mereka untuk mengakses data secara penuh, yang kemudian digunakan untuk pemerasan atau dijual di pasar gelap.

Baca Juga: Ini Dia! Cara SSL Mencegah Bahaya Man in the Middle Attack

Parahnya, Bashe ransomware attack ini tidak hanya mengenkripsi data korban dengan ransomware, tetapi juga mengancam untuk mempublikasikan data sensitif yang dicuri jika tebusan tidak dibayar. 

Ancaman ini memberi tekanan besar, terutama bagi perusahaan yang menyimpan data penting pelanggan atau informasi bisnis. Selain itu, dengan memanfaatkan Tor dan hosting berbasis ASN (Autonomous System Number), Bashe menjaga anonimitas penuh, sehingga sulit dilacak oleh penegak hukum atau perusahaan keamanan siber. 

Infrastruktur ini memungkinkan mereka untuk terus beroperasi di bawah radar dan memaksimalkan dampak dari serangan mereka.

Seperti halnya ransomware pada umumnya, Bashe telah menyerang organisasi di berbagai negara (Amerika Utara, Inggris, Prancis, Jerman, India, dan Australia). 

Selain itu, sejumlah sektor, termasuk sektor keuangan, perbankan, kesehatan, pemerintahan, layanan bisnis dan konsumen, teknologi juga menjadi target Bashe Ransomware Attack ini. Kelompok ini cenderung memilih organisasi besar yang memiliki banyak data sensitif atau akses ke infrastruktur penting.

Bahaya Serangan Ransomware Bashe

Ancaman dari Bashe sangat besar dan dapat menyebabkan kerugian yang signifikan. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan Bashe:

  • Pencurian Data Sensitif
    Salah satu tujuan utama Bashe adalah mencuri data pribadi dan informasi perusahaan yang sangat bernilai. Ini dapat merugikan korban dalam bentuk kerugian finansial, reputasi yang rusak, dan ancaman hukum.
  • Penyusupan Jangka Panjang
    Bashe Ransomware Attack biasanya berlangsung dalam waktu lama, memberikan pelaku cukup waktu untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem tanpa terdeteksi.
  • Kerugian Finansial
    Pemulihan dari serangan ini memerlukan biaya yang besar, termasuk untuk memperbaiki sistem, membayar tebusan (jika memilih membayar), dan biaya reputasi yang hilang.
  • Penurunan Reputasi dan Kepercayaan
    Ketika sebuah organisasi menjadi korban serangan ransomware, kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis bisa jatuh, mengakibatkan kerugian jangka panjang.
  • Ancaman Terhadap Keamanan Nasional
    Serangan terhadap infrastruktur pemerintah atau kritikal dapat mengancam stabilitas nasional, terutama jika data sensitif atau infrastruktur penting dicuri atau dirusak.

Baca Juga: Cara Mengatasi Laporan Google Attack Site

Cara Mengatasi Bashe Ransomware

apa itu bashe

Untuk melindungi diri dari Bashe ransomware attack, ada beberapa langkah proaktif yang bisa diambil oleh organisasi atau individu. Apa saja itu cara mencegah serangan Bashe?

  • Meningkatkan Kesadaran Keamanan
    Pelatihan keamanan bagi karyawan sangat penting. Mereka perlu memahami cara mengidentifikasi email phishing atau ancaman lainnya, yang sering menjadi pintu masuk serangan ransomware. Menumbuhkan budaya kesadaran keamanan di seluruh organisasi dapat meminimalkan risiko.
  • Memperbarui Sistem Secara Berkala
    Rutin memperbarui perangkat lunak dan sistem operasi adalah langkah krusial. Banyak serangan ransomware memanfaatkan celah keamanan yang sudah diketahui, sehingga pembaruan ini dapat menutup potensi celah dan mengurangi kerentanannya.
  • Menggunakan Solusi Keamanan yang Kuat
    Implementasi firewall yang kuat, antivirus, serta pemantauan jaringan yang efektif sangat membantu mendeteksi dan mencegah serangan sejak dini. Solusi ini akan memberi lapisan perlindungan yang mencegah malware masuk ke sistem.
  • Menerapkan Kebijakan Cadangan Data
    Membuat dan memverifikasi cadangan data secara rutin merupakan salah satu strategi terbaik. Dengan cara ini, meskipun data terkena ransomware, data tetap bisa dipulihkan tanpa harus membayar tebusan.
  • Mengadopsi Sistem Deteksi Ancaman
    Menggunakan sistem deteksi berbasis AI dapat mempercepat identifikasi ancaman dan memberikan respon lebih cepat dalam menangani serangan. Sistem ini mampu mendeteksi pola serangan yang mencurigakan secara real-time, meningkatkan efektivitas perlindungan.

Kesimpulan

Jadi apa itu Bashe? Bashe adalah serangan ransomware yang menjadi ancaman sangat serius dengan potensi kerusakan yang besar bagi individu, perusahaan, bahkan negara. Ancaman ini tidak hanya melibatkan enkripsi data, tetapi juga pemerasan dengan ancaman publikasi data yang dicuri. 

Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan seperti memperbarui sistem secara teratur, melatih karyawan tentang keamanan, dan menggunakan solusi keamanan yang tepat sangat penting.

Jika kamu mengelola sebuah bisnis atau organisasi, salah satu cara untuk melindungi data dan sistem kamu adalah dengan memilih layanan hosting yang memungkinkan kamu untuk mengkonfigurasi perangkat lunak keamanan dan firewall dengan lebih fleksibel. 

IDwebhost menawarkan layanan hosting VPS Murah atau Dedicated Server yang dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap ancaman ransomware seperti Bashe. Dengan konfigurasi yang tepat, VPS dari IDwebhost dapat membantu memberikan lapisan keamanan ekstra agar data dan sistem kamu tetap aman.

Ade Gusti

Member since 7 Aug 2024