8 Aplikasi Database Paling Populer, MySQL & phpMyAdmin Terfavorit
Tanpa adanya database, sistem komputer tidak dapat melakukan tugas dengan semestinya. Database membantu penyimpanan informasi dan memudahkan kelancaran operasional sebuah program, website, dan project lainnya. Ada banyak contoh database yang dapat kamu manfaatkan untuk menyimpan datamu.
Database memungkinkan penggunanya untuk menyimpan berbagai data sesuai dengan jenisnya secara terstruktur. Hal terpenting adalah memastikan database sesuai dengan jenis data yang akan disimpan. Mau cari tahu database yang cocok untuk kebutuhanmu? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Contents
Pengertian Apa Itu Database
Sebelum membahas contoh database paling populer yang wajib dicoba, penting bagi kamu untuk mengetahui database dengan baik terlebih dahulu. Database adalah tempat di mana data sebuah sistem dikumpulkan secara terorganisir.
Data-data yang tersimpan dalam database saling terhubung sehingga bisa diakses dan dikelola dengan mudah oleh penggunanya. Umumnya, database yang terdapat pada komputer dikelola secara otomatis oleh Database Management System atau DBMS.
Kumpulan data dalam database dapat memudahkanmu untuk melakukan pengembangan project seperti membangun aplikasi atau website. Penyimpanannya yang terstruktur juga memudahkanmu untuk mengakses berbagai jenis data sesuai dengan kebutuhan pengembangan project.
Selain menawarkan kemudahan penyimpanan dan akses data, database juga menawarkan proteksi untuk data-data sensitifmu. Misalnya seperti informasi pembeli, data penjualan produk di toko online, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan sebab data tersimpan secara terpusat. Jadi, kamu hanya perlu menerapkan sistem keamanan pada server database saja.
Contoh Aplikasi Database
Sekarang kamu sudah mengetahui database dengan baik. Selanjutnya, simak daftar contoh database paling populer berikut yang bisa dimanfaatkan untuk memudahkan pengerjaan projectmu. Selamat membaca!
1. MySQL
Contoh yang pertama ini merupakan jenis database relasional. Data-data dalam penyimpanan database ini disimpan dalam tabel-tabel yang saling berhubungan. Database MySQL dikembangkan oleh Oracle sebagai database yang bersifat open source dan tersedia secara gratis.
Seperti yang bisa terlihat dari namanya, database ini menggunakan bahasa SQL atau Structured Query Language untuk membaca, menghapus, dan memperbarui data. Dalam pengoperasiannya, MySQL mendukung cukup banyak bahasa pemrograman. Mulai dari Python, Java, C, C++, Perl, dan lain-lain.
Kelebihan dari database ini terdapat pada kecepatannya yang didukung fitur query cache. Fitur ini memungkinkan adanya penyimpanan query dalam cache. Dengan begitu, saat kamu memanggil query yang sama, kamu bisa melakukannya dengan lebih cepat sebab query diambil dari cache.
Baca Juga: Setting Upload Database MySQL di cPanel Theme x3
2. mongoDB
Berikutnya ada database non-relasional bernama mongoDB. Database ini cukup populer sebab digunakan oleh beberapa pengembang terkenal. Contohnya seperti pengembang Adobe dan Ebay. mongoDB melakukan pemrosesan data dengan format bahasa JSON, yang membuat mongoDB ringan digunakan.
mongoDB mendukung banyak bahasa pemrograman, antara lain seperti Haskell, JavaScript, PHP, Scala, Ruby, C, C++, dan lain-lain. Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh database ini adalah sistem keamanan yang berlapis. Beberapa proteksi yang digunakan meliputi sertifikat TLS/SSL, user manager, serta izin akses berdasarkan role.
Kamu dapat menggunakan mongoDB secara gratis dalam skala sedang. Namun apabila kamu ingin menggunakannya untuk server berskala besar, kamu perlu menggunakan versi dedicated yang mematok biaya mulai dari 57 USD per bulannya.
3. MariaDB
Contoh database selanjutnya adalah MariaDB, database relasional yang bersifat open source sepenuhnya. Artinya, skalabilitas kebutuhan pemakaianmu tidak akan mempengaruhi jumlah biaya yang harus kamu bayarkan.
MariaDB banyak digunakan untuk menyimpan data berukuran besar. Kemampuan ini dilatar belakangi oleh fitur ColumnStore. Fitur ini memungkinkanmu untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan data. Di MariaDB kamu bahkan dapat menambah kapasitasnya hingga mencapai petabyte.
4. phpMyAdmin
WordPress web developer pasti sudah tidak asing dengan database ini. phpMyAdmin adalah aplikasi database yang populer, terutama di kalangan pengembang situs. Database ini menjadi andalan untuk mengelola berbagai data menggunakan user interface, sebagai alternatif dari penggunaan command line.
Sebagai database yang terkenal, kamu bisa menemukan dokumentasi yang lengkap untuk phpMyAdmin. Artinya, kamu tidak perlu khawatir jika menemui kesulitan saat menggunakannya. phpMyAdmin bahkan tersedia dalam pilihan menu di cPanel hosting, lho.
5. Elasticsearch
Database ini cocok bagi kamu yang sedang mengembangkan mesin pencarian pada website. Elasticsearch memiliki fitur query pencarian indeks. Fitur ini dapat membantu pencarian data bervolume besar di website dengan lebih udah dan ringan.
Baca Juga: Cara Membuat Database dan User Database di Plesk
Tidak sedikit pengguna yang memanfaatkan contoh database ini untuk digunakan pada website toko online. Fitur unggulannya ini dapat memudahkan pengguna melakukan pencarian sekalipun toko tersebut memiliki jumlah produk yang sangat banyak.
Di samping itu, kapasitas penyimpanan datanya juga bisa terus ditambahkan. Misalnya kamu memiliki banyak produk baru pada tokomu. Kamu dapat menambahkan node untuk redistribusi query sehingga skalabilitas databasemu meningkat. Database elasticsearch mendukung bahasa pemrograman berupa JavaScript, Phyton, Lucene API, Groovy, MVEL, dan JVM.
6. Redis
Redis (Remote Dictionary Server) adalah database non relasional yang memiliki performa tinggi dengan dukungan sistem cache. Penyimpanan data dalam database ini hanya memerlukan waktu beberapa milidetik lantaran memiliki dukungan sistem in-memory yang dapat menghapus proses akses data ke disk.
Di samping itu, Redis juga memiliki fitur Redis Sorted Set yang memungkinkan penyusunan urutan data secara otomatis. Fitur ini biasanya dimanfaatkan untuk membantu pembuatan project leaderboard dalam game. Redis merupakan database yang banyak digunakan oleh pengembang aplikasi game dan chatting.
7. PostgreSQL
Contoh database berikutnya juga menggunakan SQL sebagai bahasa query utamanya, seperti MySQL. PostgreSQL adalah jenis database relasional yang tersedia secara gratis tanpa memerlukan biaya lisensi dalam penggunaannya.
Basis data PostgreSQL menawarkan sejumlah kelebihan. Di antaranya seperti performa yang cepat sekalipun memproses data dalam kondisi workload tinggi. Hal ini memungkinkan sebab PostgreSQL memiliki fitur Table Partitioning yang dapat membagi tabel data besar menjadi beberapa bagian baris.
8. IBM Db2
Terakhir, kamu juga dapat menggunakan database non-relasional IBM Db2 untuk kebutuhan analisis data kompleks dalam volume besar. IBM Db2 telah dipercaya untuk membantu membangun sistem analisis data berbagai perusahaan ternama di dunia, salah satunya adalah Audi.
Selain menyediakan dukungan analisis data kompleks, fitur Data Virtualization IMB Db2 juga memungkinkanmu untuk membuat query data tanpa memerlukan replikasi data. Dengan begitu, kamu dapat membuat query pada beberapa sistem secara bersamaan.
Selain fitur-fitur di atas, IBM Db2 juga dikenal dengan sistem keamanannya yang hebat. Salah satu fitur keamanan software database ini adalah Native Encryption.
Sistem keamanan ini memungkinkan kamu untuk mengontrol akses pengguna dan mengatur data berdasarkan sensitivitasnya. Hebatnya lagi, fitur ini bukan hanya dapat melaksanakan tugasnya dalam kondisi online namun juga offline, lho.
Jika ingin menggunakan aplikasi pengelola basis data ini kamu perlu mengeluarkan sejumlah biaya. Untuk mengetahui nominal tepatnya, kamu perlu menghubungi kontak sales tertera di situs IBM Db2 terlebih dahulu. Eh tapi tenang, kamu tetap bisa memanfaatkan versi trial jika ingin mencobanya secara gratis.
Kesimpulan
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa database adalah lokasi penyimpanan data yang terstruktur dan saling terhubung. Untuk mengelolanya kamu perlu menggunakan aplikasi Database Management System, seperti yang sudah disebutkan contohnya di atas.
Kira-kira mana dari contoh database di atas yang jadi pilihanmu? Pastikan kamu mengetahui kebutuhan jenis data yang akan disimpan, fitur yang diperlukan, dan kapasitas volume penyimpanan data.
Kalau kamu sedang mencari layanan hosting VPS yang fleksibel dan bisa mendukung berbagai jenis database di atas, IDwebhost adalah pilihan yang tepat! Dengan layanan VPS Murah dari IDwebhost, kamu bisa mendapatkan spesifikasi yang mumpuni untuk mengelola database seperti MySQL, MariaDB, PostgreSQL, hingga database NoSQL seperti MongoDB atau Redis.