idwebhost Bikin Website Sekarang

10 Tanda Website Tak Lagi Kekinian & Perlu Redesign, Simak!

23 Des 2024
10 Tanda Website Tak Lagi Kekinian & Perlu Redesign, Simak! campaign-unlimited

Website sudah ketinggalan zaman? Itu bisa menjadi tanda website perlu redesign! Di dunia digital yang terus berkembang, memiliki website yang up-to-date sangat penting untuk menarik perhatian pengunjung dan mendukung tujuan bisnis. Yuk, simak 10 tanda bahwa website kamu perlu diperbaiki dan bagaimana cara mengatasinya!

Apa Sih Redesign Website Itu?

Redesign website adalah langkah penting yang dilakukan untuk memperbarui tampilan, struktur, dan fungsionalitas situs web dalam mendukung tujuan bisnis. 

Redesign bisa mencakup perubahan desain visual, penataan ulang navigasi, perbaikan kecepatan, optimasi untuk perangkat mobile, serta peningkatan fitur dan konten agar lebih relevan dengan kebutuhan audiens dan tren terkini. 

Tujuannya adalah agar website lebih relevan dengan perkembangan teknologi, kebutuhan audiens, dan tujuan bisnis yang terus berkembang. 

Seiring waktu, tren desain web, teknologi, dan preferensi pengguna berubah, sehingga website yang awalnya tampak modern bisa terlihat ketinggalan zaman.

Kapan website perlu redesign? Ada beberapa tanda yang menunjukkan saat yang tepat untuk merombak website, yang akan kamu dapatkan di pembahasan berikut ini.

Baca Juga: 4 Kesalahan Umum Ketika Membuat Desain Website

10 Tanda Website Perlu Redesign

Tanda-tanda kamu perlu segera melakukan redesign pada website adalah sebagai berikut:

#1 Website Tidak Sejalan dengan Tujuan Bisnis

Website yang efektif harus bisa mendukung tujuan bisnis yang terus berkembang. Kalau tujuan bisnis kamu berubah, website juga harus berubah. 

Misalnya, website kamu sebelumnya lebih fokus pada promosi produk, sementara saat ini kamu ingin fokus pada layanan atau edukasi, maka website yang ada mungkin nggak lagi relevan. 

Website yang nggak sesuai dengan tujuan bisnis yang sekarang bisa membuat pengunjung bingung dan meninggalkan situsmu.

#2 Bounce Rate Tinggi, Konversi Rendah

Bounce rate yang tinggi adalah indikator kalau pengunjung datang ke website kamu, tapi langsung meninggalkan situs tanpa melakukan interaksi lebih lanjut. 

Kalau hal ini sering terjadi, bisa jadi desain website atau user experience-nya memang nggak menarik. Kalau konversi penjualan atau leads juga rendah, itu tandanya website kamu butuh perhatian lebih.

#3 Website Kamu Lemot

Kecepatan website adalah salah satu faktor penting dalam menjaga pengunjung tetap betah. Google pun menganggap kecepatan website sebagai faktor peringkat. Jika website kamu lemot, itu saatnya untuk melakukan redesign dan mengoptimalkan kecepatan.

#4 Website Tidak Responsif dan Mobile-friendly

Sekarang ini, mayoritas pengunjung internet mengakses website lewat perangkat mobile. Kalau website kamu tidak responsif atau tidak mobile-friendly, pengunjung yang mengakses lewat ponsel atau tablet bakal kesulitan. 

#5 Desain Website Ketinggalan Zaman

Desain yang ketinggalan zaman bisa memberi kesan kalau bisnis kamu nggak up-to-date. Desain website yang outdated, seperti font jadul atau kombinasi warna yang aneh, bisa membuat pengunjung ragu untuk mempercayai bisnis kamu. 

Baca Juga: Cara Membuat Website Sendiri Tanpa Coding! Mudah dan Nggak Mahal

#6 Website Sulit Dinavigasi

Navigasi yang buruk atau terlalu rumit akan membuat pengunjung merasa kesulitan mencari informasi yang mereka butuhkan. Website yang sulit dinavigasi bisa membuat pengunjung frustrasi dan meninggalkan website. 

Saat redesign website, Pastikan desain navigasi yang jelas dan mudah dipahami agar pengunjung merasa nyaman.

tanda website perlu redesign

#7 Kamu Kesulitan Mengubah Konten

Konten yang sering diperbarui adalah kunci utama dalam menjaga website tetap relevan. Jika kamu kesulitan mengubah konten itu pertanda bahwa sistem manajemen konten (CMS) yang digunakan sudah tidak efisien dan website perlu di-redesign.

#8 Rebranding Bisnis

Jika bisnismu sudah melakukan rebranding, maka website kamu harus disesuaikan dengan identitas baru tersebut. Logo baru, perubahan warna, atau tagline baru harus terlihat jelas di website untuk menciptakan kesan konsisten di semua platform pemasaran.

#9 Ranking SEO Jeblok

Website yang tidak teroptimasi dengan baik bisa berisiko kehilangan peringkat di mesin pencari. Jika SEO website kamu jeblok dan nggak kunjung membaik meskipun sudah banyak optimasi yang dilakukan, redesign website adalah salah satu solusinya.

#10 Bersaing dengan Kompetitor

Ketika kompetitor sudah lebih maju dalam hal desain dan fitur website, kamu mungkin akan tertinggal jika website kamu tidak mengikuti tren terbaru. Kompetitor dengan website yang lebih menarik, cepat, dan responsif akan lebih menarik perhatian pengunjung.

Baca Juga: Lengkap! 22 Strategi Membangun EEAT SEO di Mata Google

Langkah-langkah Redesign Website

Sekarang, jika kamu sudah sadar bahwa faktor-faktor di atas adalah tanda bahwa website perlu redesign, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk memastikan proses redesign berjalan dengan lancar.

Langkah 1: Evaluasi Website Sekarang
Sebelum mulai redesign, sangat penting untuk mengevaluasi website yang ada. Lihatlah berbagai aspek, mulai dari desain, fungsionalitas, hingga kecepatan akses. 

Evaluasi ini memberi dasar yang kuat untuk langkah-langkah selanjutnya, serta membantu kamu menentukan prioritas dalam proses perbaikan.

Langkah 2: Tentukan Tujuan Redesign Website
Setelah evaluasi, tentukan tujuan utama dari redesign website kamu. Apakah tujuan utamamu adalah meningkatkan penjualan, memperbaiki peringkat SEO, atau meningkatkan pengalaman pengguna?
Dengan tujuan yang jelas, kamu akan lebih mudah mengambil keputusan terkait desain dan fungsionalitas yang harus ada pada website baru kamu.

Langkah 3: Mengumpulkan Data dan Menentukan Audiens Target
Langkah berikutnya adalah mengumpulkan data tentang audiens target kamu. Pahami kebutuhan dan preferensi mereka.
Dengan mengetahui audiens kamu, kamu bisa merancang desain dan fitur yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.

Langkah 4: Riset Website Kompetitor
Riset kompetitor adalah langkah yang tak kalah penting. Lihat website pesaing di industri yang sama dan analisis elemen-elemen yang mereka gunakan, baik itu desain, fitur, maupun konten. Dari sini, kamu bisa mendapatkan ide baru dan menemukan celah di mana website kamu bisa unggul.

Langkah 5: Melakukan Audit Konten dan SEO
Pastikan konten di website kamu relevan dan teroptimasi untuk SEO. Lakukan audit SEO untuk memeriksa apakah semua halaman penting sudah teroptimasi dengan baik, seperti penggunaan kata kunci yang tepat, struktur URL yang rapi, dan meta deskripsi yang menarik.

Baca Juga: 10 Prediksi Trend Desain Website Tahun 2025: Modern & Unik!

Langkah 6: Bentuk Tim atau Sewa Jasa Desain Website
Jika kamu merasa kurang ahli dalam desain atau pengembangan website, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan tim profesional atau menggunakan jasa desain website seperti Jasa Pembuatan Website yang ditawarkan IDwebhost. 

Langkah 7: Tentukan Anggaran dan Timeline
Sebelum melangkah lebih jauh, tentukan anggaran dan timeline proyek redesign. Tentukan berapa banyak dana yang ingin kamu alokasikan dan buat rencana waktu untuk setiap tahap proyek, mulai dari desain hingga peluncuran.

Langkah 8: Rencana Scalability, Maintenance, dan Update
Jangan hanya fokus pada desain saat ini. Rencanakan juga bagaimana website kamu akan berkembang di masa depan (scalable) dan mudah diupdate. Selain itu, buat jadwal pemeliharaan rutin agar website tetap up-to-date dan berfungsi optimal.

Langkah 9: Review dan Tes Website
Sebelum website diluncurkan, lakukan review dan tes menyeluruh. Pastikan semua fitur berfungsi dengan baik, tampilan responsif, dan user experience (UX) memadai.
Cek juga kecepatan loading dan pastikan tidak ada bug yang mengganggu.

Langkah 10: Launching Website dan Promosi
Setelah semuanya siap, lakukan launching website baru kamu. Jangan lupa untuk mempromosikannya melalui media sosial, email marketing, dan saluran lain yang relevan agar audiens kamu tahu bahwa ada perubahan besar di website kamu.

Langkah 11: Pantau Performa Website
Setelah peluncuran, terus pantau performa website. Gunakan tools analitik untuk memantau traffic, bounce rate, konversi, dan performa SEO. Jika diperlukan, lakukan perbaikan dan update agar website tetap relevan dan optimal.

Baca Juga: Sandbox WordPress: Cara Mudah Uji Coba Website Sebelum Launching

tanda website perlu redesign

Manfaat Redesign Website

Website yang perlu redesign sebenarnya memiliki peluang besar untuk berkembang lebih baik. Berikut ini beberapa manfaat utama dari redesign website:

  • Meningkatkan Citra Brand Bisnis: Desain website yang modern dan profesional akan meningkatkan citra brand kamu di mata pengunjung. 
  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna: Redesign website memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user experience). 
  • Meningkatkan Konversi dan Penjualan: Website yang dirancang dengan baik akan mengarahkan pengunjung untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk atau mengisi formulir. 
  • Meningkatkan Performa dan SEO: Website yang dioptimalkan dengan desain yang responsif dan struktur yang lebih baik akan meningkatkan performa dan ranking SEO di mesin pencari.
  • Upgrade Fungsionalitas Internal: Redesign website juga memungkinkan kamu untuk memperbaiki fungsionalitas internal, seperti CMS yang lebih efisien, integrasi dengan alat pemasaran, dan keamanan yang lebih baik.

Kesimpulan

Website yang kekinian dan efektif sangat penting untuk menarik perhatian audiens dan mendukung tujuan bisnis kamu. Jika kamu merasa website kamu sudah nggak lagi relevan, mungkin sudah saatnya untuk redesign. 

Jangan ragu untuk memanfaatkan Jasa Pembuatan Website dari IDwebhost, yang dapat membantu kamu membuat website sesuai dengan tujuan bisnis dan perkembangan digital yang terus berubah. 

Dengan layanan yang profesional dan tepat sasaran, website kamu bisa tampil maksimal dan memberikan hasil yang lebih baik!

Ade Gusti

Member since 7 Aug 2024