Visualisasi Data dengan Google Looker Studio, Apakah Gratis?
Dalam dunia digital yang serba cepat, kebutuhan content creator, digital marketer, hingga tim data untuk menyajikan visualisasi data yang rapi dan mudah dicerna semakin tinggi. Nah, di sinilah Google Looker Studio bisa jadi penyelamat.
Tapi, apa sih Looker Studio itu? Bagaimana cara pakainya? Dan yang paling penting, apakah Google Looker Studio gratis? Yuk, kita bahas tuntas di artikel ini!
- 1 Apa Itu Google Looker Studio?
- 2 Apakah Google Looker Studio Gratis?
- 3 Cara Menggunakan Google Looker Studio
- 4 Fitur-Fitur Google Looker Studio
- 4.1 #1. Komponen Visualisasi Data
- 4.2 #2. Data Connectors untuk Integrasi Data
- 4.3 #3. Metrics dan Dimensions
- 4.4 #4. Filter dan Control (Interaktif)
- 4.5 #5. Blending Data (Gabung Data dari Berbagai Sumber)
- 4.6 #6. Custom Field & Calculated Field
- 4.7 #7. Scheduled Report (Kirim Otomatis Lewat Email)
- 4.8 #8. Permission Sharing & Embed
- 5 Manfaat Menggunakan Google Looker Studio
- 6 Keunggulan dan Kekurangan Google Looker Studio
- 7 Kesimpulan
Apa Itu Google Looker Studio?
Looker Studio adalah platform gratis dari Google yang digunakan untuk membuat laporan interaktif dan menarik dari berbagai sumber data. Dulu dikenal dengan nama Google Data Studio, kini platform ini hadir dengan identitas baru dan peningkatan fitur yang signifikan.
Dengan Looker Studio, kamu bisa menyulap angka-angka di spreadsheet atau database menjadi grafik dan dashboard visual yang keren, dan mudah dipahami.
Misalnya, kamu bisa membuat laporan SEO dari Google Analytics dan Search Console, lalu menyajikannya dalam bentuk grafik tren, pie chart performa, atau peta interaktif berdasarkan lokasi pengunjung.
Contoh kasus penggunaan Google Looker Studio:
- Digital marketer membuat laporan performa iklan Facebook Ads.
- Tim SEO membuat SEO Report dengan menganalisis keyword dan page performance dari Google Search Console.
- Praktisi E-commerce menganalisis penjualan berdasarkan produk, lokasi, atau waktu.
Apakah Google Looker Studio Gratis?
Pertanyaan ini sering muncul, dan jawabannya: YA, kamu bisa menggunakan Google Looker Studio secara gratis.
Kamu bisa membuat dashboard, menghubungkan ke berbagai data source Google (seperti Sheets, Analytics, BigQuery), dan membagikan laporan ke tim atau klien tanpa biaya.
Namun, untuk menghubungkan Looker Studio ke platform non-Google seperti Facebook Ads, LinkedIn, atau PayPal, kamu mungkin butuh partner connectors pihak ketiga, dan beberapa dari mereka berbayar.
Jadi secara garis besar: fitur inti Looker Studio bisa kamu gunakan secara gratis, tapi untuk integrasi eksternal tertentu mungkin ada biaya tambahan.
Baca Juga: Ini Dia! Panduan Bikin SEO Report yang Bikin Klien Ngeh!
Cara Menggunakan Google Looker Studio
Untuk mulai menggunakan Looker Studio, kamu hanya perlu akun Google. Kalau belum punya, kamu bisa daftar secara gratis.
Ikuti langkah-langkah berikut ini sebelum menggunakan Looker Studio:
Tahap 1. Login ke Google Looker Studio
- Buka: https://lookerstudio.google.com
- Masuk menggunakan akun Google kamu (pakai akun Gmail biasa juga bisa).
- Setelah login, kamu akan diarahkan ke halaman home Looker Studio.
Tahap 2. Kenalan Sama Tampilan Utama
Di halaman utama, kamu akan melihat beberapa bagian penting:
- Menu Kiri: Buat laporan baru, data source baru, atau akses laporan yang dibagikan.
- Toolbar Atas: Navigasi cepat ke semua laporan dan data sumber yang kamu punya.
- Search Bar: Cari laporan berdasarkan nama.
- Template Gallery: Pilih template dashboard yang siap pakai.
- Report List: Melihat dan menyortir laporan berdasarkan nama atau pemiliknya.
Tahap 3: Membuat Laporan Pertama Kamu
- Klik tombol “+ Blank Report”.
- Akan muncul pop-up untuk memilih data source.
- Pilih “Create new data source” dan pilih misalnya Google Sheets atau Google Analytics.
Contoh:
Kalau kamu pakai Google Sheets, pilih spreadsheet dan tab yang kamu ingin analisis → klik Connect.
Setelah itu:
- Kamu akan melihat daftar field (kolom) dari data kamu.
- Klik Add to Report untuk mulai membuat dashboard.
Bisa dibilang, Google Looker Studio sangat user-friendly untuk kamu gunakan, meski kamu masih pemula. Untuk membuat laporan pertama, penting untuk memahami apa saja fitur-fitur yang ada pada platform ini.
Fitur-Fitur Google Looker Studio
Google Looker Studio tidak hanya keren secara tampilan, tapi juga kaya fitur yang bisa kamu gunakan untuk visualisasi data pada laporan kamu. Ini dia beberapa fitur unggulannya:
#1. Komponen Visualisasi Data
Setelah kamu berhasil masuk ke editor report. Di sini kamu bisa mulai berkreasi! Ada beberapa komponen visualisasi yang bisa kamu pakai:
- Bar chart, Line chart, Pie chart: Membuat perbandingan data yang gampang dipahami
- Time series: Melihat tren dari waktu ke waktu
- Scorecard: Menunjukkan angka penting seperti total penjualan, konversi, dll.
- Table: Untuk data tabular dengan filter
Cara menggunakannya sangat mudah, tinggal klik Insert di menu atas → pilih jenis chart → drag ke halaman report.
#2. Data Connectors untuk Integrasi Data
Setiap kali kamu ingin membuat laporan, kamu perlu menghubungkan data source terlebih dahulu. Tapi ingat, data source ini bukan data aslinya, melainkan “jembatan” ke dataset seperti:
- Google Sheets
- BigQuery
- YouTube Analytics
- Facebook Ads (melalui partner connector)
Saat ini ada lebih dari 1.000 konektor, baik dari Google maupun pihak ketiga, untuk mendukung integrasi data dari berbagai sumber.
#3. Metrics dan Dimensions
Untuk membuat laporan yang bermakna, kamu juga butuh metrics dan dimensions.
- Metrics: Nilai numerik yang bisa dihitung, seperti total penjualan, jumlah pelanggan, rata-rata harga.
- Dimensions: Karakteristik data, seperti bulan penjualan, jenis produk, atau negara pelanggan.
Contoh:
Jumlah pelanggan (metric) berdasarkan negara (dimension) atau rata-rata harga produk per kategori.
Dengan kombinasi ini, kamu bisa menghasilkan visualisasi data yang tidak hanya cantik tapi juga kaya wawasan.
#4. Filter dan Control (Interaktif)
Looker Studio memungkinkan kamu menambahkan filter interaktif pada dashboard agar laporan kamu semakin dinamis, seperti:
- Date range control: Untuk pilih periode data
- Drop-down list: Untuk filter data berdasarkan kategori, negara, dll.
- Checkbox filter: Untuk filter ganda
Cara menambahkannya:
- Klik Insert > Date Range Control (atau lainnya)
- Tarik ke bagian atas report
- Lalu hubungkan dengan chart di halaman
Fitur ini sangat berguna kalau kamu ingin pengguna laporan bisa mengatur tampilan data sesuai kebutuhan mereka.
#5. Blending Data (Gabung Data dari Berbagai Sumber)
Kamu bisa menggabungkan dua atau lebih data source yang berbeda ke dalam satu tampilan laporan. Misalnya:
- Gabung data penjualan dari Google Sheets dengan data traffic dari Google Analytics
- Gabung data iklan Facebook dan data leads dari CRM
Langkah-langkahnya:
- Klik menu Resource > Manage blended data
- Tambahkan dua data source (misalnya Google Sheets + Analytics)
- Pilih kunci penggabungan data (biasanya tanggal, ID produk, dll)
- Buat chart dengan sumber gabungan ini
Blending data ini bisa membuka wawasan baru karena kamu bisa melihat keterkaitan antar-platform secara langsung. Selain itu, fitur ini cocok untuk kamu yang ingin melihat laporan interaktif dari banyak kanal sekaligus (SEO, Ads, CRM, dll).
#6. Custom Field & Calculated Field
Kalau kamu butuh perhitungan khusus, kamu bisa bikin custom field pakai rumus seperti di spreadsheet. Langkah-langkahnya:
- Klik “Add a field” saat melihat data source
- Masukkan rumus seperti:
- Membuat kolom revenue:
Revenue per customer = Revenue / Customers
- Membuat kolom konversi:
Conversion rate = Transactions / Clicks * 100
- Membuat kolom revenue:
Dengan fitur ini, kamu bisa menghasilkan laporan yang jauh lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan bisnismu.
#7. Scheduled Report (Kirim Otomatis Lewat Email)
Laporanmu bisa dikirim secara otomatis ke email setiap minggu/bulan. Fitur ini cocok untuk:
- Tim marketing yang butuh laporan rutin
- Klien yang ingin update performa kampanye
Langkah-langkahnya:
- Klik menu File > Schedule email delivery
- Atur waktu kirim: harian, mingguan, bulanan
- Tambahkan pesan singkat dan email penerima
#8. Permission Sharing & Embed
Sama seperti Google Docs, kamu bisa atur siapa yang bisa melihat atau mengedit laporan:
- Share ke tim internal dengan akses editor/viewer
- Embed laporan ke website atau dashboard perusahaan
Langkah-langkahnya:
- Klik tombol Share di kanan atas
- Atur hak akses: View only atau bisa edit dengan akun tertentu (misal: hanya email @namaperusahaan.com).
- Bisa juga embed laporan di website (blog, portal klien, dll)
Manfaat Menggunakan Google Looker Studio
Memanfaatkan Looker Studio bukan cuma soal estetika visual—ada banyak keuntungan nyata:
Manajemen Data Terpusat
Looker Studio memungkinkan kamu menarik data dari banyak sumber ke satu dashboard. Bye-bye data terpisah-pisah, semua bisa diakses dalam satu tempat.
Visualisasi Data yang Kuat
Data mentah itu membosankan, tapi dengan visualisasi dari Looker Studio, kamu bisa menyampaikan cerita di balik angka. Cocok untuk presentasi ke atasan atau laporan klien.
Analytics Real-Time
Ingin pantau performa website atau campaign secara live? Bisa banget! Integrasi real-time memudahkan kamu mengambil keputusan cepat berdasarkan data terbaru.
Kolaborasi Tim
Salah satu fitur favorit adalah kemampuan untuk membagikan laporan ke tim, dengan kontrol akses yang fleksibel. Bahkan kamu bisa menanamkan laporan ke Google Sheets atau Slides.
Skalabilitas dan Fleksibilitas
Dari startup hingga enterprise, Looker Studio bisa menyesuaikan kebutuhan kamu. Mau bikin dashboard kecil atau analisis kompleks—semuanya bisa.
Keunggulan dan Kekurangan Google Looker Studio
Sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan Google Looker Studio sebagai alat visualisasi data, penting sekali untuk memahami apa saja kelebihan dan kekurangannya agar tidak salah pilih.
Keunggulan:
- Gratis (untuk data Google)
- Integrasi dengan Google Workspace
- Cocok untuk pemula dan profesional
- Tersedia banyak template siap pakai
- Mendukung kolaborasi tim
Kekurangan:
- Beberapa konektor eksternal berbayar
- Performa bisa menurun jika data terlalu besar
- Fitur lebih terbatas dibandingkan tools berbayar seperti Tableau atau Power BI
Namun, untuk kebutuhan laporan dan visualisasi data harian, Looker Studio sudah lebih dari cukup!
Baca Juga: Apa Itu Facebook Creator Studio Facebook? Pengertian dan Manfaatnya
Kesimpulan
Google Looker Studio adalah solusi ampuh untuk menyulap data jadi informasi visual yang mudah dipahami. Dengan dukungan laporan interaktif, integrasi data lintas platform, dan fitur kolaborasi tim, tool ini cocok untuk content creator, marketer, hingga perusahaan yang ingin lebih pintar membaca data.
Dan kabar baiknya, sebagian besar fiturnya bisa kamu nikmati secara gratis. Kamu bisa mulai dari template yang sudah ada atau membangun dashboard dari nol, semua terserah kamu.
Nah, kalau kamu ingin membagikan laporan dari website-mu, pastikan performa websitemu nggak bikin kesal pengunjung. Gunakan Hosting Unlimited dari IDwebhost untuk dukungan website dengan resource tanpa hambatan. Biar akses laporan, dashboard, atau landing page-mu tetap cepat dan stabil setiap saat.