5 Tools Bypass AI Detector: Humbot, TwainGPT dan Lainnya

5 Tools Bypass AI Detector: Humbot, TwainGPT dan Lainnya

Waktu membaca menit

Update Terakhir 30 Apr 2025

Konten yang ditulis AI kini makin mudah terdeteksi, apalagi oleh platform seperti Turnitin, GPTZero, atau Originality.ai. Itulah kenapa tools bypass AI detector mulai banyak dicari untuk membuat konten tulisan terkesan lebih “manusiawi” dan tidak terdeteksi. Yuk, simak 5 tools terbaik yang bisa kamu coba!

Apa Itu Humanizing Content?

Sebelum kita mengenal beberapa tools untuk bypass AI detector, kita perlu memahami dulu mengapa kita perlu “memanusiakan” konten-konten yang dibuat dengan AI. 

Istilah ini dikenal sebagai humanizing content, adalah proses mengubah struktur dan gaya bahasa konten agar terkesan seperti ditulis manusia asli, bukan AI. Mengapa kita perlu melakukannya?

Di tahun 2025, AI detector semakin canggih, sementara algoritma Google terbaru mengutamakan konten berkualitas yang lebih manusiawi. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Audiens sekarang lebih percaya dengan tulisan yang terasa otentik. 

Dengan humanizing content, kamu bisa terhindar dari penalti platform, meningkatkan kredibilitas website, dan membuat konten lebih menonjol di tengah banjir konten AI. 

Ada dua cara utama untuk melakukan humanizing content, yang perlu kamu tahu, yakni:

  • Menggunakan teknik prompt engineering, yaitu memberi instruksi spesifik pada AI untuk menulis dengan cara tertentu. Contohnya: hindari kata-kata klise, gunakan struktur kalimat yang lebih bervariasi, atau masukkan pengalaman pribadi ke dalam konten.
  • Menggunakan tools AI humanizer, yaitu aplikasi atau platform yang otomatis memparafrase atau mengubah urutan kata-kata untuk menghindari deteksi AI (bypass AI detector).

Meski begitu, tidak semua tools untuk bypass AI detector aman dan punya fitur terbaik. Beberapa memang sukses menurunkan skor deteksi AI, tapi kadang malah mengorbankan kualitas tulisan. Maka dari itu, penting untuk memilih tools bypass AI detector yang benar-benar bisa membantu tanpa mengurangi kualitas konten.

Baca Juga: Strategi Content Pillar: Pahami Jenis dan Cara Membuatnya

tools bypass AI detector dan humanizing content

5 Tools Bypass AI Detector 

Berikut ini adalah 5 tools bypass AI detector yang kami rekomendasikan dan bisa kamu pertimbangkan untuk humanizing content sebelum dipublikasikan:

#1. TwainGPT

TwainGPT menawarkan cara praktis untuk membuat tulisan AI terasa lebih “manusia.” Begitu kamu masukkan teks, alat ini langsung memproses ulang susunan katanya agar lolos dari deteksi GPTZero atau Originality.ai. TwainGPT mengandalkan GPT dengan pendekatan linguistik yang sudah disesuaikan.

Fitur Unggulan:

  • Parafrase otomatis untuk menghindari deteksi AI.
  • Integrasi dengan berbagai AI detector tools.
  • Output yang tetap readable dan mudah dipahami.

Cara Menggunakan
Kamu hanya perlu copy-paste teks dan tekan tombol “Humanize.” Dalam hitungan detik, versi barunya muncul, siap kamu salin kembali.

Biaya Penggunaan
TwainGPT menyediakan versi gratis untuk teks pendek, dan berbayar untuk penggunaan reguler (harga mulai $15/bulan).

Keterbatasan
Untuk konten teknis atau artikel ilmiah, kadang hasilnya bisa “melenceng” dari konteks aslinya. Editing manual masih sangat disarankan agar hasil akhirnya tetap sesuai maksud awal.

#2. Humbot

Jika kamu butuh solusi cepat tanpa ribet, Humbot layak dicoba. Antarmukanya minimalis, tidak membingungkan, dan tersedia dua pilihan gaya rewrite: “Neutral” dan “Human-like.” Fitur ini memungkinkanmu menyesuaikan tone tulisan sesuai kebutuhan, entah untuk blog pribadi atau esai kampus.

Fitur Unggulan:

  • Tersedia mode “Neutral” dan “Human-like” untuk pengeditan.
  • Mendukung input teks panjang hingga ribuan kata.
  • Ada preview untuk hasil rewrite sebelum di-copy.

Cara Menggunakan:
Cara menggunakannya sangat mudah. Kamu tinggal paste atau drag konten Ai kamu ke Humbot, kemudian pilih gaya humanizing yang kamu inginkan, lalu klik “Bypass.” Tunggu prosesnya selesai, dan hasilnya bisa langsung disalin.

Biaya Penggunaan:
Humbut menyediakan versi gratis untuk pengguna baru, dan paket berbayar mulai dari $9,99 per bulan.

Keterbatasan:
Sayangnya, beberapa pengguna melaporkan hasilnya kadang terlalu “aman”,  terkesan datar atau tidak cukup ekspresif, terutama untuk naskah storytelling atau konten opini. Kalau kamu mengejar gaya penulisan yang lebih hidup, mungkin Humbot butuh bantuan editing tambahan.

#3. Undetectable AI

Sesuai namanya, Undetectable AI dibuat dengan satu tujuan utama: menghindari terdeteksi sebagai tulisan buatan mesin. Tools ini mengandalkan kombinasi parafrase dan penyusunan ulang struktur kalimat agar bisa bypass konten dari AI detector.

Fitur Unggulan:

  • Bisa menyesuaikan tingkat “humanization” hingga 100%.
  • Tersedia berbagai gaya tulisan (casual, professional, academic).
  • Hasil rewrite bisa langsung diuji skor AI detection-nya.

Cara Menggunakan:
Proses penggunaannya sederhana: masukkan teks, pilih tone, lalu klik “Rewrite”. Tool ini juga memberikan feedback sebelum dan sesudah untuk skor AI-nya.

Biaya Penggunaan:
Dengan biaya mulai dari $14,99 per bulan, tool ini cocok untuk kamu yang ingin eksplorasi lebih dalam, asal siap sedikit mengedit ulang.

Keterbatasan:

  • Proses rewrite memakan waktu agak lama (1–2 menit).
  • Beberapa output terkadang masih perlu edit manual agar alur kalimat terdengar lebih alami.

#4. Bypass AI

Kalau kamu mengerjakan tulisan akademik atau artikel panjang, BypassAI.ai bisa jadi pilihan yang relevan. Dirancang oleh tim riset, tool ini memang menargetkan pengguna yang perlu melewati AI detector dengan hasil tetap rapi dan logis.

Fitur Unggulan:

  • Didukung AI model GPT dan transformer lain.
  • Hasil rewrite bisa langsung diekspor ke format dokumen (.docx).
  • Fitur grammar dan clarity check otomatis.

Cara Menggunakan:
Prosesnya cukup mudah: masukkan teks, pilih platform target seperti Turnitin, lalu tunggu proses rewriting selesai. Hasil bisa langsung diunduh dalam format dokumen (.docx).

Biaya Penggunaan:
Biaya langganan dimulai dari $9 per bulan dengan trial 3 hari.

Keterbatasan:
Sayangnya, dukungan untuk bahasa selain Inggris masih lemah. Antarmukanya pun terasa sedikit kaku bagi pengguna baru. Tapi kalau kamu fokus di dunia akademik, tool ini patut dipertimbangkan.

#5. GPT-Human.ai

GPTHuman.ai hadir dengan pendekatan yang to the point—langsung mengubah teks dari AI menjadi versi yang terdengar lebih alami. Tool bypass AI detector satu ini sangat cocok untuk kamu yang sering menulis konten blog, copywriting, atau artikel SEO yang butuh gaya kasual tapi tetap luwes.

Fitur Unggulan:

  • Fokus pada gaya penulisan natural seperti manusia.
  • Dapat menyamarkan ciri khas AI tanpa merusak struktur kalimat.
  • Cocok untuk blog, copywriting, dan konten SEO.

Cara Menggunakan:
Tidak ada banyak pengaturan yang harus diotak-atik. Cukup tempel teks, klik “Make Human,” dan dalam beberapa detik hasilnya muncul.

Biaya Penggunaan:
Platform ini punya versi gratis (dengan batas 1.000 kata per hari), dan langganan mulai dari $10 per bulan.

Keterbatasan:
Meski terlihat menjanjikan, GPTHuman.ai masih belum optimal untuk konten yang kompleks atau penuh istilah teknis. Selain itu, tool ini tidak mendukung output yang variatif. 

tools bypass AI detector dan humanizing content

Tips Humanizing Content Tanpa Tools

Kadang, kamu tidak perlu repot-repot pakai tools khusus untuk bypass konten dari AI detector dan membuat tulisanmu terasa lebih manusiawi. Ada beberapa cara sederhana namun efektif yang bisa kamu praktikkan langsung, apalagi jika kamu sering menulis untuk blog, website bisnis, atau konten SEO:

  • Selipkan pengalaman pribadi atau data hasil observasi langsung. Misalnya, kamu bisa menceritakan bagaimana kamu mencoba strategi tertentu dan apa hasilnya. Ini bukan cuma memperkuat kredibilitas, tapi juga menunjukkan keaslian kontenmu—sesuatu yang makin dihargai Google di 2025.
  • Ubah cara kamu membuka kalimat. Jangan mulai setiap paragraf dengan “Selain itu” atau “Namun.” Coba variasikan, agar ritmenya terasa lebih alami saat dibaca.
  • Campur kalimat pendek dan panjang. Kalimat pendek menciptakan hentakan. Kalimat panjang membawa penjelasan. Kombinasi keduanya membuat alur lebih dinamis dan tidak membosankan.
  • Baca tulisannya keras-keras. Kalau telingamu merasa aneh atau datar, itu sinyal kamu perlu revisi. Tulisan yang enak dibaca biasanya juga enak didengar.

Menggabungkan tips ini dengan skill prompt engineering yang tepat bisa jadi jalan pintas membuat konten yang bebas deteksi AI tanpa mengorbankan kualitas.

Baca Juga: Membangun Topical Authority Lewat Konten: Simak 5 Strateginya!

Kesimpulan

Membuat konten yang terasa alami di era banjir tulisan AI bukan perkara gampang. Tools bypass AI detector, seperti TwainGPT, Humbot, sampai GPTHuman.ai bisa membantumu menyiasati “memanusiakan” konten, masing-masing dengan pendekatan dan hasil yang berbeda-beda. 

Tapi ingat, tidak semua tools tersebut cocok untuk semua jenis tulisan, jadi sangat penting untuk tahu dulu kebutuhanmu sebelum memilih.

Kalau kamu memang fokus membangun website dengan konten otentik dan berkualitas, pastikan infrastrukturnya juga mendukung. Di sinilah IDwebhost hadir dengan layanan Hosting Unlimited

Dengan resource yang fleksibel dan tanpa batas, kamu bisa mengelola konten sebanyak apa pun tanpa takut loading lambat atau gangguan teknis lain.

Jadikan hosting yang kuat sebagai pondasi kontenmu agar tetap lancar dan siap tampil maksimal kapanpun dibutuhkan.

Karena pada akhirnya, bukan cuma soal lolos dari AI detector, tapi juga soal bagaimana kontenmu bisa diakses dan dinikmati pembaca dengan lancar.