Strategi Content Pillar: Pahami Jenis dan Cara Membuatnya
Pernah bingung mau bikin konten apa lagi untuk website atau media sosial bisnismu? Kalau iya, berarti kamu perlu kenalan dengan strategi content pillar. Di artikel ini, kita akan bahas tuntas tentang apa itu content pillar, jenis-jenisnya, sampai tips jitu untuk membuatnya agar strategi content marketing kamu makin terarah.
Apa Itu Strategi Content Pillar?
Content pillar adalah tema utama atau topik besar yang menjadi dasar dari seluruh konten yang kamu buat, baik itu untuk blog, media sosial, hingga email marketing.
Content pillar (atau sering disebut juga content bucket) akan menjadi peta besar yang mempermudah kamu menyusun ide konten secara konsisten, relevan, dan terarah.
Adapun strategi content pillar adalah metode pengorganisasian konten berdasarkan topik inti yang luas (pillar), yang kemudian dipecah menjadi konten-konten pendukung (cluster content) yang saling terhubung dan relevan.
Tujuannya apa? Dengan strategi content pillar yang tepat, brand atau bisa dapat:
- Konsisten menyajikan konten yang relevan dengan audiensnya,
- Mempermudah pembuatan kalender konten (tidak bingung mau bikin apa tiap bulan),
- Menguatkan posisi di mesin pencari (SEO) dengan membangun struktur internal link yang rapi dan menyeluruh.
Lalu, apa bedanya content pillar dengan topic cluster? Content pillar adalah tema utama (ibarat “hub”), sedangkan topic cluster adalah konten pendukung (“spoke”) yang menjelajahi subtopik lebih dalam dan saling terhubung ke halaman utama.
Contohnya, kamu punya website tentang digital marketing, maka salah satu content pillar-nya bisa saja:
- “Strategi Social Media Marketing”
Dari situ kamu bisa bikin artikel turunan seperti:
- “Cara Menentukan Target Audiens di Instagram”
- “Panduan Iklan Berbayar di Facebook”
- “5 Tools Social Media Management Paling Efektif”
Semua artikel itu nantinya akan mengarah ke satu halaman utama (pillar page) yang membahas social media marketing secara komprehensif.
Singkatnya, baik content pillar maupun topic cluster sama-sama penting bagi content creator dalam membangun internal link yang solid, faktor penting untuk SEO.
Baca Juga: 14 Cara Jitu Mengoptimalkan ChatGPT untuk Konten SEO!
Pentingnya Strategi Content Pillar dalam Marketing
Dalam dunia digital marketing, content pillar bukan sekadar strategi tambahan—ia justru bisa jadi ujung tombak dalam meningkatkan visibilitas dan otoritas brand kamu. Berikut beberapa manfaat utamanya:
Meningkatkan Traffic Website
Content pillar yang bersifat evergreen akan terus relevan dan mampu mendatangkan traffic secara konsisten. Misalnya, artikel panduan lengkap atau topik edukatif bisa tetap relevan dan dibaca bahkan bertahun-tahun setelah dipublikasikan.
Meningkatkan Peringkat di Mesin Pencari
Google menyukai konten panjang dan mendalam. Content pillar bisa menjawab berbagai pertanyaan audiens dalam satu halaman, yang bikin Google lebih mudah memahami topik dan meningkatkan peluang ranking di SERP.
Membangun Otoritas dan Kepercayaan
Dengan menyajikan informasi mendalam dan bernilai tinggi, kamu menunjukkan bahwa brand kamu adalah sumber terpercaya. Konten semacam ini juga cenderung dilirik situs lain untuk dijadikan referensi (backlink), yang semakin menguatkan posisi SEO kamu.
Jenis-Jenis Content Pillar
Untuk mendukung strategi content pillar yang kuat dan terstruktur, kamu wajib mengenal jenis-jenis content pillar yang umum digunakan dalam dunia digital marketing. Yuk, kita bahas satu per satu lengkap dengan contoh content pillar dan implementasinya!
Guide (Panduan Lengkap)
Jenis ini cocok dijadikan konten utama karena bersifat evergreen dan detail. Misalnya kamu punya bisnis outdoor gear, kamu bisa buat artikel “Panduan Memilih Sepatu untuk Hiking Pemula.”
Nah, dari konten ini kamu bisa turunkan ke beberapa konten turunan seperti:
- “Checklist Hiking untuk Pemula”
- “Jenis Sol Sepatu Hiking dan Fungsinya”
Dengan model seperti ini, kontenmu akan terstruktur, SEO-friendly, dan bisa membentuk otoritas dalam satu topik.
What Is (Apa Itu?)
Pilar ini fokus menjelaskan suatu istilah atau konsep secara komprehensif. Misalnya, “Apa Itu Konten Marketing dan Manfaatnya untuk Bisnis?”
Konten ini bisa dikembangkan ke:
- “Perbedaan Konten Marketing dan Iklan Konvensional”
- “Cara Memulai Konten Marketing untuk UMKM”
Tipe ini cocok buat kamu yang ingin memperkuat sisi edukasi dan membangun kredibilitas brand.
How-To (Tutorial Langkah-Langkah)
Konten ini berisi panduan praktis dan aplikatif. Contoh yang cocok: “Cara Menyusun Strategi Konten Instagram untuk UMKM.”
Turunannya bisa berupa:
- “Tools Gratis untuk Riset Konten Instagram”
- “Tips Bikin Caption yang Menjual”
Jenis ini powerful karena banyak dicari dan dibagikan oleh audiens!
Tips Membuat Content Pillar yang Efektif
Jadi, apakah kamu sudah punya strategi content pillar yang keren tapi tidak tahu harus mulai dari mana? Tenang, di bawah ini ada beberapa langkah praktikal yang bisa kamu ikuti untuk membangun pondasi konten yang kuat dan relevan untuk digital marketing. Yuk, kita bahasa satu per satu!
Riset Audiens dan Keyword secara Mendalam
Sebelum menulis konten, pahami dulu siapa audiensmu. Apa kebutuhan mereka? Topik apa yang mereka cari?
Gunakan tools seperti Google Keyword Planner, Ubersuggest, atau Ahrefs untuk cari keyword yang pas. Contohnya: kalau kamu punya toko herbal, kata kunci seperti “resep jamu untuk stamina” bisa jadi awal dari contoh content pillar yang menarik.
Tentukan Pilar Utama Berdasarkan Niche
Pilih 3–5 tema besar yang menggambarkan bisnismu. Pastikan topiknya relevan dan punya potensi berkembang. Misalnya, kalau kamu di bidang edukasi digital, pilar kamu bisa jadi: “konten marketing”, “social media strategy”, dan “email automation”.
Buat Konten Inti dan Cluster-nya
Mulai dari satu artikel utama (pillar page) yang komprehensif. Lalu, kembangkan artikel turunan yang fokus pada subtopik. Jangan lupa pakai internal link ke konten utama agar struktur SEO-nya kuat. Ini penting dalam menjalankan strategi content pillar yang terukur.
Distribusi Multi-Channel
Promosi itu kunci! Bagikan kontenmu di media sosial, newsletter, bahkan grup WhatsApp bisnis. Konversi artikel panjang jadi konten visual atau video pendek juga bisa bantu jangkau lebih banyak audiens.
Pantau dan Evaluasi Secara Berkala
Gunakan Google Analytics untuk tahu mana konten yang perform-nya oke. Dari sini kamu bisa terus menyempurnakan struktur konten marketing kamu.
Dengan strategi yang tepat dan hosting andal dari IDwebhost, bikin content pillar tidak cuma gampang, tapi juga powerful!
Baca Juga: Apa Itu Keyword Stemming? Cara Kerja dan Manfaatnya di SEO
Kesimpulan
Strategi content pillar adalah fondasi penting dalam konten marketing dan digital marketing modern. Dengan memahami jenis dan cara membuatnya, kamu tidak hanya lebih mudah bikin konten, tapi juga bisa membangun otoritas dan meningkatkan performa SEO website kamu.
Kalau kamu ingin mulai membangun strategi content pillar yang solid untuk website kamu, pastikan kamu punya infrastruktur digital yang mendukung.
Gunakan layanan Hosting Unlimited dari IDwebhost. agar proses pembuatan dan pengelolaan konten di websitemu makin lancar, cepat, dan andal!