Perbedaan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

Perbedaan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

Waktu membaca menit

Update Terakhir 27 Mar 2025

Dalam dunia SEO, pemilihan kata kunci (keyword) yang sangat penting untuk meningkatkan ranking di mesin pencari. 

Dua jenis keyword yang sering digunakan adalah long tail keyword dan short tail keyword. Keduanya memiliki karakteristik berbeda dan cocok untuk strategi yang berbeda pula.

Artikel ini akan membahas perbedaan antara keduanya, cara menemukannya, serta kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya.

Memahami Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

Long tail keyword dan short tail keyword mendapatkan namanya dari posisi mereka pada kurva permintaan pencarian (search demand curve). 

Jika kita mengurutkan semua pencarian yang dilakukan pengguna dalam satu bulan berdasarkan volume pencariannya, akan terlihat bahwa short tail keyword berada di bagian atas (head terms), sedangkan long tail keyword berada di bagian ekor (long tail).

Short tail keyword umumnya memiliki volume pencarian yang tinggi, tetapi juga memiliki tingkat persaingan yang lebih ketat. 

Sebaliknya, long tail keyword memiliki volume pencarian yang lebih rendah, tetapi lebih spesifik dan cenderung memiliki tingkat persaingan yang lebih rendah.

Perbedaan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

Apa Itu Long Tail Keyword?

Long tail keyword adalah kata kunci yang lebih panjang dan spesifik. Biasanya terdiri dari tiga kata atau lebih, serta menargetkan audiens dengan maksud pencarian yang lebih jelas. Contohnya:

  • “Meja kerja minimalis untuk ruangan kecil”
  • “Sepatu lari terbaik untuk maraton”
  • “Resep nasi goreng tanpa MSG”

Karena lebih spesifik, long tail keyword cenderung memiliki volume pencarian yang lebih rendah, tetapi tingkat konversinya lebih tinggi karena pengguna yang mencari kata kunci ini biasanya sudah tahu apa yang mereka butuhkan.

Ada dua jenis utama long tail keyword:

  • Supporting long tail keyword: Kata kunci yang merupakan variasi dari kata kunci yang lebih umum. Misalnya, seseorang mungkin mencari “lemari pakaian minimalis” daripada hanya “lemari pakaian”. Meskipun keduanya berhubungan, versi yang lebih spesifik membantu menarik audiens dengan pencarian yang lebih terarah.
  • Topical long tail keyword: Kata kunci yang berdiri sendiri sebagai topik utama, bukan sekadar variasi dari istilah lain. Contohnya, “meja belajar anak minimalis” adalah kata kunci yang berbeda dari “meja belajar” karena memiliki maksud pencarian yang lebih spesifik.

Apa Itu Short Tail Keyword?

Short tail keyword adalah kata kunci yang lebih pendek, biasanya terdiri dari satu hingga dua kata, dan memiliki volume pencarian yang sangat tinggi. Contohnya:

  • “Sepatu lari”
  • “Meja kerja”
  • “Resep nasi goreng”

Karena volume pencariannya tinggi, short tail keyword memiliki tingkat persaingan yang sangat ketat. Meskipun mendapatkan banyak traffic, kata kunci ini sering kali memiliki tingkat konversi yang lebih rendah karena maksud pencarian pengguna lebih umum dan beragam.

Perbedaan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

AspekLong Tail KeywordShort Tail Keyword
Panjang Kata KunciBiasanya 3 kata atau lebih1-2 kata
Volume PencarianRendahTinggi
PersainganRendah hingga sedangTinggi
Tingkat KonversiTinggi (karena lebih spesifik)Rendah hingga sedang
Target AudiensPengguna dengan niat pencarian yang jelasPengguna dengan maksud pencarian yang lebih umum
Kesulitan Ranking di GoogleLebih mudahLebih sulit karena persaingan tinggi

Dari tabel di atas, terlihat bahwa long tail keyword lebih cocok digunakan untuk menargetkan audiens dengan niat pencarian yang jelas, sementara short tail lebih efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Cara Menemukan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

Baik long tail maupun short tail keyword bisa ditemukan dengan berbagai teknik dan alat SEO. Berikut cara menemukannya.

Cara Menemukan Long Tail Keyword

Untuk menemukan long tail keyword, kamu bisa menggunakan beberapa metode berikut:

1. Gunakan Alat Riset Kata Kunci

  • Gunakan tools seperti Ahrefs, Ubersuggest, atau Google Keyword Planner.
  • Masukkan kata kunci umum seperti “sepatu lari”, lalu filter berdasarkan volume pencarian rendah (misalnya di bawah 300 pencarian per bulan).

2. Cek Google Autocomplete & People Also Ask

  • Ketik kata kunci utama di Google dan lihat saran otomatis yang muncul.
  • Periksa bagian “People Also Ask” di hasil pencarian Google untuk melihat pertanyaan yang sering diajukan terkait kata kunci tersebut.

3. Analisis Kata Kunci Kompetitor

  • Gunakan Ahrefs Site Explorer atau SEMrush untuk melihat kata kunci yang digunakan pesaing.
  • Cari kata kunci yang memiliki volume pencarian lebih kecil tetapi tetap relevan dengan topikmu.

4. Gunakan Modifier Words

  • Tambahkan kata seperti “terbaik”, “untuk”, “murah”, “di dekat saya”, dll. Contoh: “sepatu lari terbaik untuk pemula”.
Perbedaan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

Cara Menemukan Short Tail Keyword

Untuk menemukan short tail keyword, langkah-langkah berikut bisa kamu coba:

1. Gunakan Alat Riset Kata Kunci

  • Masukkan kata kunci luas seperti “mobil listrik” di Ahrefs Keyword Explorer.
  • Urutkan hasil berdasarkan volume pencarian tertinggi.

2. Pantau Tren di Media Sosial

  • Lihat topik yang sedang tren di Twitter, Instagram, atau TikTok.
  • Cari kata kunci yang sering muncul dalam diskusi di forum seperti Reddit atau Kaskus.

3. Periksa Situs Berita dan Majalah Industri

  • Cek artikel di media besar seperti Kompas, Detik, atau TechCrunch untuk melihat tren yang sedang naik.
  • Lihat kata kunci yang sedang populer di berbagai kategori dan lokasi.

Kapan Menggunakan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword?

Pemilihan antara long tail keyword dan short tail keyword bergantung pada tujuan dan strategi SEO yang kamu gunakan.

Gunakan short tail keyword jika:

  • Kamu ingin mendapatkan brand awareness yang luas.
  • Kamu memiliki otoritas tinggi di bidangmu dan bisa bersaing di peringkat teratas Google.
  • Kamu ingin menarik banyak pengunjung, meskipun tingkat konversinya rendah.

Gunakan long tail keyword jika:

  • Kamu ingin menarik pengunjung dengan niat pembelian yang lebih jelas.
  • Kamu memiliki situs baru dan ingin bersaing dengan lebih mudah.
  • Kamu ingin mendapatkan traffic yang lebih tertarget dengan peluang konversi lebih tinggi.

Strategi terbaik adalah menggabungkan keduanya. Targetkan short tail keyword untuk meningkatkan kesadaran, lalu gunakan long tail keyword untuk menarik pengunjung dengan kebutuhan spesifik.

Perbedaan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword

Kesimpulan

Baik long tail keyword maupun short tail keyword memiliki peran penting dalam strategi SEO. Jika kamu ingin meningkatkan brand awareness dan menjangkau banyak orang, short tail keyword bisa menjadi pilihan. 

Namun, jika tujuanmu adalah meningkatkan konversi dan menarik audiens yang lebih tertarget, long tail keyword adalah solusi terbaik.

Menggunakan kombinasi keduanya secara strategis akan membantumu membangun otoritas dan mendatangkan traffic yang lebih berkualitas ke website-mu. 

Meski demikian, strategi SEO yang efektif tidak hanya bergantung pada pemilihan kata kunci, tetapi juga pada performa website-mu. 

Untuk itu, pastikan kamu menggunakan layanan hosting yang cepat, aman, dan SEO-friendly dari IDwebhost agar website-mu bisa mendapatkan peringkat terbaik di Google.