idwebhost Bikin Website Sekarang

Strategi STP Marketing: Segmentation, Targeting, Positioning

14 Nov 2024
Strategi STP Marketing: Segmentation, Targeting, Positioning campaign-unlimited

STP Marketing merupakan cara yang efektif untuk menjangkau audiens yang tepat di tengah dunia pemasaran yang semakin dinamis. 

Dengan memahami segmentation, targeting, dan positioning, kamu bisa lebih mudah menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran.

Apa Itu STP Marketing?

STP Marketing adalah akronim dari Segmentation, Targeting, dan Positioning, tiga langkah penting dalam menyusun strategi pemasaran.

Konsep ini memudahkan kamu untuk memahami pelangganmu, memilih kelompok yang relevan untuk difokuskan, dan menentukan bagaimana produk atau layananmu akan diposisikan di pasar.

  • Segmentation (Segmentasi): Membagi pasar berdasarkan karakteristik tertentu.
  • Targeting (Menentukan Target): Memilih segmen mana yang akan dijadikan sasaran.
  • Positioning (Posisi di Pasar): Menciptakan citra atau persepsi produk di benak pelanggan.

Ketiga langkah ini akan membantu bisnis mengoptimalkan pemasaran secara lebih terarah.

STP Marketing

Strategi STP Marketing

Agar lebih jelas, mari kita bahas masing-masing bagian dari strategi STP ini.

1. Segmentasi: Membagi Pasar Berdasarkan Kriteria Tertentu

Pada langkah ini, kamu akan membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan karakteristik yang serupa. Segmentasi membantumu memahami siapa calon pelangganmu, upaya ini juga akan memberikan gambaran terbaik mengenai cara mendekati mereka. 

Ada beberapa metode segmentasi yang sering digunakan dalam pemasaran:

  • Segmentasi Demografis: Membagi pasar berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan penghasilan.
  • Segmentasi Geografis: Membagi pasar berdasarkan lokasi atau tempat tinggal, seperti negara, kota, atau bahkan faktor iklim yang mempengaruhi kebutuhan dan preferensi konsumen.
  • Segmentasi Psikografis: Membagi pasar berdasarkan lifestyle, nilai yang diyakini, hingga kepribadian.
  • Segmentasi Perilaku: Membagi pasar berdasarkan perilaku pelanggan, seperti frekuensi pembelian dan tingkat loyalitas terhadap merek.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki bisnis kosmetik, kamu bisa membagi pasar berdasarkan usia dan preferensi gaya hidup. Produk kosmetik untuk remaja mungkin lebih banyak memilih warna-warna cerah dan harga yang terjangkau. 

Sedangkan untuk dewasa, produk yang lebih difokuskan bisa berupa kosmetik dengan kandungan yang anti-penuaan dan harga yang lebih tinggi, karena kebutuhan dan preferensi mereka sudah berbeda.

2. Targeting: Memilih Segmen Terbaik untuk Difokuskan

Setelah membagi pasar, langkah berikutnya adalah menentukan target atau segmen mana yang akan kamu fokuskan. Nah, dalam tahap ini, kamu mengevaluasi setiap segmen untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan tujuan bisnismu.

Terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan dalam targeting, di antaranya:

  • Targeting Universal: Menggunakan pendekatan yang sama untuk semua segmen pasar tanpa membedakan karakteristik di antara mereka.
  • Targeting Tersegmentasi: Mengembangkan pendekatan yang berbeda untuk tiap segmen pasar yang ada, dengan menyesuaikan strategi untuk setiap kelompok.
  • Targeting Fokus: Memusatkan perhatian pada satu segmen pasar tertentu untuk memaksimalkan hasil.
  • Targeting Personal: Menyusun strategi yang lebih spesifik dan personal untuk masing-masing pelanggan atau kelompok kecil yang memiliki kebutuhan unik.

Pemilihan segmen ini perlu disesuaikan dengan sumber daya yang kamu miliki dan potensi keuntungan dari segmen tersebut. Jika terlalu banyak segmen yang dipilih, hasilnya mungkin tidak optimal karena sumber daya terbagi.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki produk kecantikan, kamu mungkin akan fokus pada perempuan usia 20-35 tahun yang tinggal di perkotaan karena mereka lebih cenderung mencari produk kecantikan terbaru.

3. Positioning: Menentukan Posisi Produk di Pasar

Langkah terakhir adalah positioning, yang membantu membentuk citra produk di benak audiens agar produkmu terlihat berbeda dari kompetitor dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Beberapa strategi positioning yang bisa diterapkan adalah:

  • Unique Selling Proposition (USP): Menampilkan keunikan produk atau layanan yang membedakannya dari pesaing.
  • Brand Image: Membangun citra merek yang kuat sesuai dengan nilai-nilai bisnis.
  • Manfaat Produk: Menekankan manfaat spesifik produk yang diinginkan target pasar.

Setelah memiliki gambaran tentang posisi produk, buatlah pesan pemasaran yang jelas dan konsisten agar audiens mudah mengingatnya. Misalnya, jika kamu menjual makanan sehat, posisikan produk tersebut sebagai solusi makanan praktis namun bergizi untuk orang sibuk.

Manfaat Strategi STP Marketing

Menggunakan strategi STP memberikan banyak keuntungan untuk bisnis, seperti:

  • Meningkatkan Efektivitas Pemasaran: Dengan segmentasi dan targeting yang tepat, kamu bisa mengoptimalkan anggaran pemasaranmu untuk fokus pada audiens yang paling potensial.
  • Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Produk dan pesan pemasaran yang disesuaikan membuat pelanggan merasa lebih dihargai.
  • Meningkatkan Keunggulan Kompetitif: Positioning yang tepat membantu produkmu terlihat lebih menarik di mata pelanggan.

Studi Kasus: STP Marketing untuk Produk Fashion

Misalnya, dalam industri fashion, sebuah brand pakaian mungkin memulai segmentasi pasar berdasarkan usia, gaya hidup, dan preferensi mode.

Setelah melakukan analisis, mereka menemukan bahwa wanita usia 18-35 tahun di perkotaan dengan gaya hidup aktif adalah segmen potensial. Berdasarkan hasil ini, mereka kemudian memutuskan untuk menargetkan segmen tersebut.

Untuk positioning, brand ini membangun citra produk sebagai pakaian yang stylish namun tetap nyaman dan praktis. Dengan strategi STP ini, brand tersebut mampu membentuk persepsi yang kuat di benak pelanggan, sehingga produk ini terasa seolah memang dibuat khusus untuk mereka.

Contoh Nyata Penerapan STP Marketing

Untuk memahami penerapan STP lebih dalam, mari kita lihat beberapa contoh nyata dari perusahaan yang sukses menerapkan strategi ini.

Contoh 1: Starbucks

  • Segmentasi: Starbucks membagi pasarnya berdasarkan demografi, psikografi, dan geografis. Mereka fokus pada pelanggan di perkotaan yang menyukai suasana kafe sebagai tempat bekerja atau bersosialisasi.
  • Targeting: Starbucks menargetkan usia muda hingga dewasa (18-45 tahun) dengan gaya hidup sibuk, terutama kelas menengah ke atas.
  • Positioning: Starbucks memposisikan dirinya sebagai merek kopi premium yang memberikan pengalaman kafe yang nyaman dan menyenangkan. Hal ini membuat Starbucks jadi tempat “pelarian” di tengah kesibukan.

Contoh 2: Nike

  • Segmentasi: Nike mengklasifikasikan pasarnya berdasarkan faktor-faktor demografis, psikografis, serta perilaku konsumen.
  • Targeting: Nike menargetkan atlet, pencinta olahraga, serta mereka yang peduli kesehatan.
  • Positioning: Dengan slogan “Just Do It,” Nike memposisikan dirinya sebagai motivator, mendukung pelanggan untuk meraih potensi maksimal dalam olahraga.

Contoh 3: Coca-Cola

  • Segmentasi: Coca-Cola menggunakan demografi dan psikografi.
  • Targeting: Targetnya mencakup hampir semua kalangan, dengan fokus pada kebahagiaan dan momen kebersamaan.
  • Positioning: Coca-Cola memposisikan dirinya sebagai simbol kebahagiaan dengan kampanye yang menekankan kebersamaan, seperti “Share a Coke.”

Tips Membangun Strategi STP Marketing

Berikut beberapa tips untuk membantumu mengembangkan strategi STP yang sukses:

  1. Lakukan Riset Pasar Mendalam: Riset yang baik memungkinkan kamu memahami preferensi pelanggan secara lebih detail.
  2. Evaluasi Potensi Segmen: Tentukan segmen yang memiliki peluang pertumbuhan yang baik dan cocok dengan sumber daya yang dimiliki oleh bisnismu.
  3. Konsisten dalam Positioning: Citra produk yang konsisten akan memperkuat ingatan pelanggan terhadap brand-mu.
  4. Pantau dan Sesuaikan Strategi: Pasar selalu berubah, jadi pantau dan sesuaikan strategi sesuai tren terbaru.
STP Marketing

Baca Juga: Apa Itu Rate Card dan Bagaimana Cara Menentukannya?

Kesimpulan

Strategi STP (Segmentation, Targeting, Positioning) adalah pendekatan yang efektif untuk menjangkau audiens relevan dan memperkuat posisi produk di pasar. 

Dengan segmentasi, targeting, dan positioning yang tepat, kamu bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemasaran secara signifikan.

Nah, agar strategi STP ini bisa berjalan maksimal, pastikan kamu menggunakan layanan hosting dengan performa optimal, seperti IDwebhost, agar website bisnismu selalu cepat diakses. 

Dengan begitu, pelanggan dapat dengan mudah menemukan produkmu dan merasakan pengalaman pengguna yang optimal.

Rifka Amalia

Member since 23 Aug 2024