Ingin Revamp Website? Pahami Kapan dan Bagaimana Caranya!

Ingin Revamp Website? Pahami Kapan dan Bagaimana Caranya!

Waktu membaca menit

Update Terakhir 12 Jun 2025

Saat performa website mulai menurun, mungkin kamu berpikir untuk membuat yang baru. Tapi tunggu dulu — bisa jadi solusinya bukan bikin ulang, melainkan revamp website. Nah, lewat artikel ini, kamu akan tahu kapan waktu tepat melakukan revamp dan bagaimana prosesnya agar hasilnya maksimal.

Apa Itu Revamp Website?

Singkatnya, revamp website adalah proses memperbarui (update) atau meningkatkan (upgrade) tampilan dan fungsi sebuah website tanpa harus membangun ulang dari nol.

Biasanya, pada website yang sudah eksis dilakukan perubahan, seperti elemen visual (warna, font, gambar, layout) hingga beberapa fitur agar lebih relevan dan menarik.

Misalnya, kalau websitemu selama ini hanya berupa satu halaman sederhana, lalu kamu ingin menambah halaman produk atau blog — kamu bisa melakukan revamp tanpa repot membangun ulang strukturnya dari awal. Fleksibel, kan?

Revamp ini dilakukan bukan sekadar untuk mempercantik tampilan, tapi lebih pada meningkatkan user experience, memperbaiki performa, dan tentu saja mendukung tujuan bisnis, mulai dari branding hingga konversi penjualan.

Baca Juga: 10 Tanda Website Tak Lagi Kekinian & Perlu Redesign, Simak!

revamp website

Revamp Berbeda dengan Redesign Website

Banyak yang masih menganggap revamp dan redesign itu sama. Padahal, keduanya punya cakupan yang berbeda.

Revamp website lebih fokus pada penyegaran atau peningkatan sebagian elemen website yang ada. Biasanya dilakukan agar website tetap relevan dengan tren desain, tanpa harus mengganti keseluruhan struktur.

Sedangkan redesign website sifatnya lebih menyeluruh. Biasanya, proses ini melibatkan pembuatan ulang tata letak, navigasi, bahkan struktur informasi secara total. Tujuannya? Membuat user experience yang benar-benar baru bagi pengunjung, termasuk memperbarui sistem di belakang layar agar lebih optimal.

Secara waktu pengerjaan, revamp bisa selesai dalam hitungan minggu. Sementara redesign bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan tergantung tingkat kompleksitasnya.

Jadi, kalau tujuanmu hanya ingin menyegarkan tampilan tanpa mengubah pondasi utama website, revamp adalah pilihan yang lebih efisien.

Kapan Harus Melakukan Revamp Website?

Pertanyaan berikutnya: kapan sih waktu yang tepat melakukan revamp website? Coba cek beberapa tanda berikut ini. Kalau salah satunya ada di situasi kamu, mungkin ini saatnya bergerak.

Website Tidak User-Friendly

Menurut data MarketingCraft, 88% pengguna enggan kembali ke website yang memberikan pengalaman buruk. Kalau websitemu sulit diakses, membingungkan, atau tampilannya sudah ketinggalan zaman, jangan heran kalau pengunjung malas kembali.

Revamp di sini berguna untuk meningkatkan user experience, memastikan alur navigasi lebih sederhana, dan desainnya lebih segar agar nyaman di mata.

Sulit untuk Dikelola

Apakah kamu harus menghubungi web developer hanya untuk mengganti gambar atau memperbaiki tulisan? Ini pertanda bahwa website kamu sudah tidak efisien untuk dikelola.

Website modern sekarang rata-rata pakai CMS seperti WordPress. Dengan sistem ini, kamu bahkan bisa update website sendiri tanpa harus jago coding. Cukup klik, edit, simpan. Mudah, kan?

Penurunan Leads dan Penjualan

Kalau angka konversi tiba-tiba turun drastis, bisa jadi masalahnya ada di tampilan atau kepercayaan pengguna terhadap websitemu.

Pengunjung perlu merasa nyaman dan yakin bahwa mereka berada di tempat yang tepat. Revamp website bisa membantumu meningkatkan kredibilitas, memperbaiki desain CTA, atau menyusun ulang konten agar lebih meyakinkan.

Apa Saja yang Dilakukan Saat Revamp Website?

Seperti yang sudah kita bahas di atas, revamp website itu bukan sekadar mengubah warna atau gambar. Ada beberapa cakupan penting yang biasanya dilakukan agar hasilnya efektif:

Mengubah Alur Pengguna

Pengunjung tidak selalu membaca semua isi websitemu. Mereka butuh diarahkan pelan-pelan agar sampai ke tujuan, entah itu mengisi formulir, menghubungi, atau melakukan pembelian.

Maka dari itu, alur pengguna perlu disusun ulang agar pengalaman mereka lebih mulus.

Desain dan Layout Baru

Beberapa elemen tetap dipertahankan seperti logo atau footer, tapi tampilannya akan dibuat lebih segar agar terasa berbeda. Tidak perlu berlebihan, yang penting informasi mudah dicerna.

Navigasi Lebih Rapi

Link menuju halaman penting seperti produk atau layanan harus lebih mudah ditemukan. Jangan sampai halaman blog lebih menonjol daripada halaman penawaran utamamu.

Peningkatan Fungsi

Bukan cuma tampilan, tapi optimasi website juga mencakup peningkatan kecepatan loading, penghapusan fitur yang tidak berguna, serta penerapan elemen yang mendukung SEO agar websitemu lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Pembaruan Konten

Konten yang membosankan atau terlalu kaku perlu diperbarui. Konten fresh yang relevan akan meningkatkan kredibilitas di mata pengunjung dan mesin pencari.

Penambahan Animasi (Jika Perlu)

Website sekarang banyak yang menggunakan animasi. Tapi ingat, gunakan secukupnya agar tidak mengganggu performa.

Tahapan Melakukan Revamp Website

Agar proses revamp website berjalan mulus, ada beberapa tahapan penting yang perlu kamu lewati. Jadi, kamu tidak hanya fokus pada aspek-aspek teknis, tapi juga memastikan website barumu relevan dan sesuai dengan kebutuhan bisnismu. 

Yuk, kita bagaimana tahapan melakukan revamp pada website yang sudah eksis sebelumnya:

Langkah 1. Persiapan

Langkah pertama adalah memahami kondisi website yang ada saat ini. Lakukan beberapa checklist berikut ini:

  • Coba buka data Google Analytics atau Search Console untuk mencari tahu halaman mana yang paling sering dikunjungi? Mana yang jarang diklik. Dari sini kamu bisa tahu halaman mana yang perlu dipertahankan, diperbarui, atau dihapus. 
  • Siapkan materi konten yang diperlukan. Misalnya teks baru yang lebih relevan, foto produk dengan kualitas baik, atau video untuk memperkuat pesan brand. Pastikan semua siap sebelum proses desain dimulai. 
  • Backup semua data. Simpan file penting di cloud storage seperti Google Drive atau Dropbox. Jadi kalau ada hal yang tidak diinginkan selama proses revamp, kamu tetap punya cadangan data yang aman.

Langkah 2. Desain

Di tahap desain, kamu mulai membayangkan seperti apa tampilan baru websitemu. Gunakan referensi — boleh lihat website kompetitor, boleh juga ambil inspirasi dari tren desain terbaru. Tapi ingat, pastikan desainnya tetap sesuai dengan karakter brand kamu, bukan sekadar ikut-ikutan.

Agar pengunjung tetap nyaman, gunakan elemen visual yang umum dipakai, seperti menu navigasi di atas, logo di kiri atas, atau tombol CTA yang jelas.

Langkah 3. Development

Nah, di sinilah tim developer bekerja. Developer akan membangun tampilan baru di server khusus (staging). Dengan cara ini, website lamamu tetap online dan bisa digunakan seperti biasa.

Di tahap ini, semua fitur di website akan dicek satu per satu. Mulai dari tombol, formulir, hingga loading website. Ini penting untuk memastikan website siap pakai tanpa ada bug.

Langkah 4. Peluncuran

Setelah semuanya beres, lakukan pengecekan menyeluruh. Pastikan semua link berfungsi, gambar tampil dengan baik, dan halaman tidak ada yang error. Kalau sudah yakin, baru deh, website hasil revamp siap go live!

revamp website

Risiko Revamp Website

Meski penuh manfaat, proses revamp juga punya risiko. Salah satu risiko utamanya adalah hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Ada juga potensi website justru kehilangan performa jika tidak dipersiapkan dengan matang.

Kasus Maybank dan Hertz bisa jadi contoh nyata bagaimana revamp bisa gagal jika tidak mempertimbangkan kebutuhan pengguna atau mengabaikan aspek teknis.

Karena itu, penting untuk melakukan riset, testing, dan analisis sebelum benar-benar meluncurkan versi baru website.

Baca Juga: Apa Itu Maintenance Website? Ini Langkah Mudah Melakukannya!

Kesimpulan

Revamp website adalah salah satu cara paling efektif untuk menjaga relevansi, meningkatkan performa, dan memperkuat branding bisnismu secara online. Dengan perencanaan yang tepat, revamp bisa meningkatkan user experience, mendukung SEO, dan pastinya membawa dampak positif bagi bisnis.

Kalau kamu sedang mempersiapkan revamp atau baru mau mulai membangun website yang lebih optimal, jangan lupa — Hosting Unlimited dari IDwebhost siap mendukung semua kebutuhan websitemu dengan harga terjangkau dan performa stabil. Jadi, kapan mau mulai revamp?