idwebhost Bikin Website Sekarang

Apa Itu Pain Point dan Perannya dalam Digital Marketing

21 Sep 2024
Apa Itu Pain Point dan Perannya dalam Digital Marketing campaign-unlimited

Pain point adalah konsep penting dalam digital marketing yang sering digunakan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Simak ulasan berikut untuk mengetahui apa itu pain point, contoh, dan cara mengidentifikasinya.

Pain Point adalah

Secara sederhana, pain point adalah masalah atau kebutuhan mendesak yang dihadapi pelanggan. Masalah yang dimaksud bisa meliputi berbagai aspek berupa hambatan, kesulitan, atau kekhawatiran yang membuat pelanggan mencari solusi, baik itu mengenai produk atau layanan.

Ketika kamu, sebagai pemiliki bisnis, memahami apa yang menjadi sumber frustasi pelanggan, kamu bisa menawarkan solusi yang tepat, yang tentunya akan meningkatkan nilai dari produk atau layanan yang kamu tawarkan.

Dalam konteks digital marketing, menemukan dan mengatasi pain point pelanggan adalah kunci untuk menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan akhirnya mengonversi prospek calon pelanggan agar menjadi pelanggan. 

Contohnya, jika seorang calon pelanggan merasa sulit untuk menemukan informasi yang jelas tentang produk tertentu, kamu bisa memperbaiki deskripsi produk atau menyediakan konten yang lebih informatif.

Jenis-jenis Pain Point

Tidak semua pain point bersifat sama. Setiap pelanggan memiliki masalah atau kebutuhan yang berbeda-beda. Namun, berikut adalah beberapa jenis pain point yang paling umum ditemui dalam dunia bisnis:

Pain Point Harga 

Dalam hal ini, pelanggan bisa saja merasa produk atau layanan yang ditawarkan terlalu mahal atau tidak sebanding dengan manfaat yang mereka dapatkan. Pain point ini seringkali berkaitan dengan anggaran atau persepsi tentang nilai.

Pain Point Proses

Pain point ini merujuk pada kesulitan atau kebingungan yang dialami pelanggan dalam menggunakan produk atau layanan. Proses yang rumit atau terlalu banyak tahapan bisa menjadi sumber frustasi pelanggan yang membuat mereka batal membeli produk yang ditawarkan.

Pain Point Produktivitas

Pain point ini terjadi ketika pelanggan merasa frustrasi karena produk atau layanan yang mereka gunakan tidak membantu meningkatkan efisiensi atau mempermudah pekerjaan mereka. 

Mereka mengharapkan solusi yang dapat menghemat waktu dan menyederhanakan proses. Ini umumnya terjadi di industri B2B, di mana proses yang rumit sering kali memperlambat kinerja. 

Dalam kasus ini, bisnis perlu menawarkan otomatisasi atau solusi yang lebih efisien untuk mengatasi hambatan, sehingga pelanggan dapat menjalankan tugas dengan lebih cepat dan mudah tanpa kendala yang berbelit-belit.

Pain Point Dukungan

Pain point dukungan terjadi ketika pelanggan merasa tidak mendapatkan dukungan atau layanan yang memadai setelah membeli produk atau layanan. 

Biasanya, hal ini terjadi ketika pelanggan merasa diabaikan atau tidak mendapatkan solusi yang memuaskan untuk masalah mereka. 

Salah satu faktor penting yang memengaruhi adalah kualitas layanan pelanggan. Ketika pelanggan menghadapi kesulitan, pusat bantuan yang responsif dan efektif harus sudah tersedia.

Pain point dalam digital marketing

Analisis Pain Point dan Cara Mengidentifikasi

Untuk mengetahui pain point apa saja yang dialami pelanggan, kamu harus melakukan indentifikasi. Proses ini bisa menjadi ‘susah-susah gampang’, sebab kamu harus mengerahkan waktu untuk riset dan memahami calon pelangganmu.

Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi pain point:

Survei dan Kuesioner

Kamu bisa menggunakan survei atau kuesioner yang dikirimkan ke pelanggan untuk mengetahui hal-hal yang dibutuhkan pelanggan. Kamu bisa bertanya tentang masalah yang mereka alami, apa yang mereka harapkan dari produk atau layananmu, dan apa yang bisa kamu tingkatkan.

Analisis Umpan Balik Pelanggan

Biasakan untuk membaca feedback dari pelanggan. Biasanya, pelanggan akan mencurahkan pengalamannya ke dalam bentuk ulasan, testimoni, dan komentar. Curhatan ini bisa membantumu mengidentifikasi pain point, sebab pelanggan mungkin akan mengungkapkan frustrasi atau kebutuhan mereka secara langsung.

Melakukan Wawancara Pelanggan

Kamu juga bisa menanyakan langsung kebutuhan pelanggan dengan cara melakukan wawancara. Hal ini memungkinkanmu untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman mereka. Sehingga kamu bisa mengetahui apa yang mereka rasakan dan apa yang menurut mereka bisa ditingkatkan.

Analisis Data

Melihat data perilaku pengguna di website atau aplikasi juga dapat membantu mengidentifikasi pain point. Misalnya, jika banyak pengguna meninggalkan website di halaman checkout, ini mungkin menunjukkan adanya masalah dengan proses pembayaran.

Observasi Kompetitor

Penting bagi pelaku bisnis untuk melihat bagaimana kompetitor beroperasi dan mendapatkan ulasan dari pelanggan mereka. Hal ini bisa memberikan wawasan tentang pain point yang mungkin belum kamu sadari. 

Contoh Pain Point

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah beberapa contoh hasil identifikasi pain point dari beberapa industri:

Industri SaaS (Software as a Service)

Pain point: Pelanggan merasa kesulitan dalam memahami bagaimana menggunakan perangkat lunak yang mereka beli. Mereka mungkin merasa bahwa panduan pengguna atau dokumentasi tidak cukup jelas, atau terlalu teknis untuk dipahami oleh orang awam.

E-commerce

Pain point: Banyak calon pembeli yang meninggalkan keranjang belanja mereka karena merasa proses pembayaran terlalu rumit atau ada biaya tambahan yang tidak terduga di akhir transaksi.

Jasa Keuangan

Pain point: Pelanggan sering kali merasa frustasi dengan kompleksitas produk keuangan, seperti pinjaman atau asuransi. Mereka mungkin merasa bahwa syarat dan ketentuan sulit dimengerti atau informasi yang diberikan terlalu sedikit.

Layanan Pengiriman

Pain point: Pelanggan yang mengandalkan jasa pengiriman bisa merasa frustasi jika proses pelacakan paket tidak jelas, pengiriman terlambat, atau layanan pelanggan tidak responsif.

Mengapa Pain Point Penting?

Mengenali pain point dalam digital marketing sangatlah penting karena alasan berikut:

Meningkatkan Relevansi Pesan Pemasaran

Ketika kamu memahami masalah yang dihadapi pelanggan, kamu bisa merancang pesan pemasaran yang lebih relevan dan menarik. Kamu bisa menunjukkan kepada pelanggan bahwa produk atau layananmu adalah solusi yang mereka butuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Ketika pelanggan merasa bahwa kamu memahami masalah mereka dan memberikan solusi yang tepat, mereka akan lebih cenderung untuk menjadi pelanggan setia. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan mengurangi tingkat churn.

Mengoptimalkan Pengalaman Pengguna

Dengan mengatasi pain point, kamu dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Misalnya, jika proses checkout terlalu panjang dan rumit, memperbaikinya akan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat konversi.

Membantu Diferensiasi di Pasar

Menyelesaikan pain point yang belum diatasi oleh kompetitor bisa menjadi keunggulan kompetitif. Ini memungkinkan kamu untuk menonjol di pasar dan menarik lebih banyak pelanggan.

Meningkatkan ROI Pemasaran

Ketika kamu berfokus pada masalah yang nyata dihadapi oleh pelanggan, anggaran pemasaranmu akan lebih efisien. Kamu dapat menargetkan pesanmu dengan lebih akurat, meningkatkan kemungkinan konversi, dan pada akhirnya, mendapatkan ROI yang lebih tinggi.

Pain point dalam digital marketing

Baca Juga: Penting! Perbedaan Copywriting dan Content Writing

Kesimpulan

Memahami dan mengatasi pain point adalah langkah krusial dalam digital marketing. Setiap industri memiliki tantangan uniknya sendiri, dan memahami pain point spesifik dalam industri tersebut dapat membantu dalam merancang solusi yang lebih efektif. 

Jika kamu menjalankan website e-commerce dan mendapati banyak pelanggan keluar dari halaman sebelum melakukan pembayaran, maka itu dapat dianggap sebagai pain point. Penyebabnya perlu diidentifikasi, apakah karena website lemot atau hal lainnya.

Untuk menghindari kejadian seperti ini, kamu perlu memastikan hosting yang digunakan memiliki kapasitas yang baik, sehingga performa website-mu tidak mengganggu pelanggan. Kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan hosting anti lemot dari IDwebhost.

Rifka Amalia

Member since 23 Aug 2024