Migrasi dari Substack ke WordPress: Panduan Praktis & Aman

Migrasi dari Substack ke WordPress: Panduan Praktis & Aman

Waktu membaca menit

Update Terakhir 29 Sep 2025

Migrasi website dari Substack ke WordPress bukan sekadar pindah platform, tapi juga membuka peluang baru kamu mendapatkan penghasilan dari internet. 

Artikel ini akan membimbing kamu memahami alasan, langkah teknis, hingga tips optimalisasi agar proses migrasi berjalan praktis, aman, dan menguntungkan.

hosting murah 89

Kenapa Migrasi dari Substack ke WordPress?

Banyak penulis dan kreator memulai perjalanan mereka di Substack karena kesederhanaannya dalam membuat newsletter. Namun, seiring waktu, banyak juga yang merasa butuh kontrol lebih luas. Di sinilah WordPress menawarkan keunggulan yang tidak bisa disepelekan.

Fleksibilitas Desain

Substack cukup terbatas, sedangkan WordPress memberi kebebasan penuh memilih tema, mengatur font, warna, hingga membuat halaman custom untuk membangun identitas brand kamu.

Baca Juga: Tutorial Migrasi Blogspot Ke WordPress yang Benar

SEO dan Visibilitas

WordPress hadir dengan opsi optimasi SEO yang jauh lebih lengkap. Mulai dari pengaturan metadata, permalink, hingga plugin SEO seperti Yoast atau Rank Math yang bisa membantu konten Substack lama kamu lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Monetisasi Konten tanpa Potongan Besar. 

Substack mengambil komisi 10% dari setiap transaksi. Angka ini terasa ringan di awal, tapi makin membebani saat subscriber bertambah. 

Bayangkan 1.000 subscriber berbayar masing-masing Rp150 ribu per bulan, biaya potongannya bisa mencapai Rp15 juta per bulan. 

Dengan WordPress, kamu bisa menyimpan sebagian besar pendapatan karena tidak ada biaya transaksi tambahan.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Plugin untuk Migrasi WordPress ke Hosting Baru

Kontrol Data

Di Substack, data pelanggan tetap melekat pada platform. Di WordPress, daftar email, konten, hingga strategi digital marketing sepenuhnya ada di tanganmu.

Singkatnya, migrasi dari Substack ke WordPress memberi kamu kontrol penuh, peluang monetisasi lebih luas, dan landasan kokoh untuk membangun bisnis konten jangka panjang.

Persiapan Migrasi Substack ke WordPress

Migrasi dari Substack ke WordPress

Sebelum benar-benar memindahkan konten Substack ke WordPress, ada beberapa langkah persiapan yang penting kamu lakukan. Tahap ini akan sangat membantu supaya proses migrasi lebih terarah dan minim risiko. 

Audit Konten Substack

Periksa kembali apa saja yang kamu miliki di Substack. Hitung jumlah artikel, cek apakah ada gambar yang perlu diunduh ulang, dan catat daftar subscriber. Dengan begitu, kamu tahu persis apa yang akan dipindahkan dan bisa menilai apakah ada bagian yang harus diperbarui.

Backup Data

Jangan pernah melewatkan langkah ini. Simpan salinan cadangan semua file, baik di komputer maupun cloud storage. Kalau suatu saat terjadi error, kamu masih punya pegangan untuk memulihkan data.

Pilih Hosting WordPress

Hosting adalah pondasi website. Pastikan kamu memilih layanan yang stabil, cepat, dan sanggup mengimbangi pertumbuhan newsletter. Ini penting untuk menjaga pengalaman pembaca tetap nyaman.

Pilih Tema

Tema menentukan kesan pertama pengunjung. Pilihlah desain yang sesuai identitas brand, tapi tetap fungsional dan mudah dinavigasi. Kalau perlu, sesuaikan warna dan tipografi agar nuansa lama dari Substack tetap terasa.

Langkah-Langkah Migrasi Konten Substack ke WordPress

Proses migrasi konten dari Substack ke WordPress mungkin terdengar rumit di awal, tapi kalau kamu praktikkan tahap demi tahap tidak sesulit yang dibayangkan. 

Kamu hanya perlu memastikan setiap bagian dilakukan secara teratur agar tidak ada data yang hilang atau pembaca kebingungan. Berikut panduan praktis yang bisa kamu ikuti dari awal sampai akhir. 

Langkah 1: Siapkan Website WordPress

Pertama-tama, siapkan dulu website WordPress-mu. Jika kamu menggunakan hosting seperti IDwebhost, proses instalasi bisa dilakukan dengan sekali klik, tanpa pengaturan manual. 

Setelah itu, pastikan kamu mengatur username, password, timezone, serta struktur permalink agar situs memiliki fondasi yang rapi. 

Jangan lupa memilih tema yang responsif dan ramah perangkat mobile. Tema ini akan menjadi wajah dari website kamu, jadi pilih desain yang sesuai identitas brand. 

Sebagai tambahan, install plugin dasar seperti SEO, keamanan, dan newsletter supaya situs siap digunakan sejak awal.

Langkah 2: Ekspor Konten Substack

Sekarang saatnya memindahkan asetmu dari Substack. Caranya cukup sederhana: 

  1. Masuk ke menu Settings di akun Substack, lalu pilih Export
  2. Sistem akan mengirim arsip dalam bentuk ZIP berisi artikel dan file CSV untuk daftar subscriber. 
  3. Simpan file ini di komputer atau layanan cloud agar aman. 

Pastikan semua konten yang penting sudah termasuk dalam arsip, sehingga kamu tidak kehilangan data berharga.

Langkah 3: Impor ke WordPress

Setelah file siap, login ke dashboard WordPress lalu pilih menu Tools → Import

Gunakan plugin “Markdown Importer” untuk memasukkan artikel, dan plugin email marketing seperti Mailchimp atau ConvertKit untuk mengimpor daftar subscriber. 

Setelah proses selesai, cek kembali hasil impor. Pastikan artikel tampil dengan format yang benar dan data email sudah masuk ke sistem.

Langkah 4: Redirect Pengunjung dari Substack

Agar pembaca lama tetap menemukan tulisanmu, gunakan plugin seperti Redirection untuk mengalihkan URL lama Substack ke halaman baru di WordPress. 

Langkah ini penting, bukan hanya untuk menjaga trafik, tapi juga agar performa SEO tetap konsisten. 

Dengan langkah ini, pembaca tidak merasa kebingungan dan mesin pencari tetap mengenali kontenmu.

Langkah 5: Kustomisasi dan Optimasi

Setelah konten berhasil dipindahkan ke WordPress, waktunya menyesuaikan tampilan dan fungsi situs. 

Buat halaman penting seperti About, Contact, dan landing page berlangganan. Install plugin analitik untuk memantau trafik, lalu pasang form berlangganan baru. 

Jangan lupa beri tahu subscriber bahwa migrasi sudah selesai, sehingga mereka tetap terhubung dengan newsletter yang kamu kelola di WordPress.

Kesalahan yang Harus Dihindari

Migrasi dari Substack ke WordPress

Agar tidak kamu tidak kebingungan dan frustasi saat migrasi dari Substarck ke WordPress, hindari kesalahan berikut:

  • Media hilang atau rusak: pastikan gambar ikut terimpor. Jika ada yang error, upload ulang secara manual.
  • Tidak menguji tema dan plugin: beberapa tema bisa bentrok dengan plugin tertentu. Uji dulu sebelum live.
  • Lupa GDPR/aturan privasi: jika punya subscriber internasional, pastikan kamu mengelola data email sesuai regulasi.
  • Redirect salah: kesalahan kecil bisa bikin trafik dan SEO anjlok. Cek semua URL.

Optimasi Setelah Migrasi

Setelah konten dari Substack berhasil dipindahkan ke WordPress, pekerjaan belum selesai. Di tahap ini kamu perlu melakukan optimasi agar situs lebih mudah ditemukan dan nyaman digunakan oleh pembaca.

  • SEO audit
    Mulailah dengan mengecek struktur SEO. Perhatikan meta title, meta description, heading, hingga internal link. Semua elemen ini berpengaruh pada bagaimana Google menilai kualitas situs kamu.
  • Kecepatan website
    Loading yang lambat bisa bikin pembaca kabur. Gunakan tools seperti Google PageSpeed Insights untuk melihat apa saja yang perlu diperbaiki.
  • Mobile friendly
    Karena mayoritas audiens mengakses lewat smartphone, pastikan tampilan tema responsif dan mudah dinavigasi di layar kecil.
  • Fitur tambahan
    Manfaatkan plugin sesuai kebutuhan, misalnya untuk membership, monetisasi konten, atau bahkan eCommerce. Dengan begitu, WordPress tidak hanya jadi rumah baru untuk newsletter, tapi juga fondasi untuk mengembangkan bisnis digital kamu.

Kesimpulan

Migrasi dari Substack ke WordPress memang butuh persiapan, tapi hasilnya sepadan: kontrol penuh atas konten, fleksibilitas desain, peluang monetisasi konten lebih besar, serta strategi SEO yang lebih kuat. 

Dengan langkah yang tepat, transisi ini bisa jadi tonggak penting dalam perjalanan kamu sebagai kreator digital.

Kalau kamu ingin migrasi lebih praktis dan tanpa pusing soal teknis, layanan WordPress Hosting dari IDwebhost siap membantu. 

Dengan performa cepat, dukungan penuh, dan fitur lengkap, kamu bisa fokus menulis dan mengembangkan newsletter tanpa khawatir soal server.