Cara Export Password dari Microsoft Authenticator, Gampang!

Cara Export Password dari Microsoft Authenticator, Gampang!

Waktu membaca menit

Kategori Tips Keren

Update Terakhir 9 Jul 2025

Punya data penting di Microsoft Authenticator dan bingung bagaimana cara menyelamatkan semua kata sandi sebelum fiturnya ditutup? Artikel ini akan bantu kamu pahami cara export password dari Microsoft Authenticator dengan langkah yang praktis dan aman.

hosting murah 250 ribu

Apa Itu Microsoft Authenticator?

Banyak yang mengira Microsoft Authenticator hanyalah alat two-factor authentication (2FA) biasa. Padahal, sejak akhir 2020, aplikasi ini juga dibekali kemampuan sebagai password manager yang memungkinkan kamu menyimpan dan mengisi otomatis (autofill) kata sandi dan data pembayaran, melalui akun Microsoft.

Fitur ini dikenal dengan nama Microsoft Autofill dan tersedia di aplikasi Authenticator (Android/iOS) serta ekstensi browser Google Chrome. 

Artinya, kamu bisa mengandalkan satu aplikasi untuk autentikasi 2-lapis dan pengelolaan kata sandi sehari-hari—semua dalam satu genggaman.

Namun, mulai pertengahan 2025, Microsoft melakukan perubahan besar pada Authenticator yang harus kamu perhatikan.

Baca Juga: SMS 2FA Sudah Tidak Aman: Kenali Risiko dan Alternatifnya!

Microsoft Authenticator Akan Hapus Fitur Password

Cara Export Password dari Microsoft Authenticator

Microsoft resmi mengumumkan bahwa mereka akan menghapus fitur pengelolaan kata sandi di Microsoft Authenticator secara bertahap. Ini jadwal penting yang wajib kamu catat:

  • Juni 2025: Tidak bisa lagi menyimpan kata sandi baru di aplikasi. Ini jadi sinyal awal untuk mulai migrasi ke platform lain seperti Microsoft Edge atau password manager pihak ketiga.
  • Juli 2025: Fitur autofill dinonaktifkan termasuk pengisian username dan password, serta semua data pembayaran akan dihapus otomatis.
  • Agustus 2025: Aplikasi tidak lagi memberi akses ke kata sandi yang sudah tersimpan, meskipun aplikasinya masih terpasang.

Baca Juga: Authentication vs Authorization: Perbedaan dan Contohnya

Apa Dampaknya untuk Kamu?

Penghapusan fitur password autofill dari Microsoft Authenticator bukan cuma update bisa. Bisa jadi ini perubahan besar yang perlu kamu antisipasi. Berikut beberapa dampak nyata yang mungkin kamu alami:

  • Akses kata sandi berakhir.
    Semua password yang disimpan di aplikasi tidak bisa kamu lihat atau gunakan lagi. Kecuali jika data tersebut sudah tersinkron ke akun Microsoft dan kamu bisa mengaksesnya lewat Microsoft Edge. 
  • Data pembayaran hilang permanen.
    Termasuk kartu debit, kredit, atau metode pembayaran lainnya yang pernah kamu simpan, Microsoft tidak menyediakan opsi ekspor data pembayaran. Jadi, kamu harus menyimpannya ulang secara manual sebelum Juli 2025.
  • Kamu bukan pengguna Edge?
    Export password ke platform authenticator lain atau aplikasi password manager seperti 1Password atau Bitwarden jadi langkah yang sangat dianjurkan. 
  • Passkeys tetap tersedia.
    Microsoft masih mendukung metode login modern seperti PIN, sidik jari, dan pengenalan wajah. Jadi, kamu tetap bisa menggunakan two-factor-authenticator berbasis biometrik dengan aman.

Apa yang Harus Kamu Lakukan?

Agar tidak kehilangan data penting, ada beberapa langkah yang sebaiknya kamu ambil mulai sekarang:

Ekspor Password ke Microsoft Edge

Kalau kamu sudah nyaman menggunakan Microsoft dan ingin tetap dalam ekosistemnya, ekspor ke Edge adalah pilihan termudah. Semua kata sandi yang pernah kamu simpan di Authenticator akan tetap bisa diakses selama tersinkronisasi dengan akun Microsoft.

Langkah-langkahnya:

  • Unduh browser Microsoft Edge di ponsel kamu.
  • Atur sebagai penyedia autofill default:
    • iOS: Settings > General > Autofill & Passwords > Autofill from > Edge.
    • Android: Settings > Autofill > Preferred Service > Change > Edge.
  • Setelah itu, kamu bisa login ke Edge dan akses password lewat menu (ikon tiga garis).

Simpan Ulang Data Pembayaran

Ingat: data kartu pembayaran tidak bisa diekspor. Jadi, kamu perlu menyimpannya ulang secara manual ke platform lain sebelum Juli 2025. Ini penting agar kamu tidak kerepotan saat ingin melakukan transaksi online setelah fitur autofill dimatikan.

Siapkan Platform Authenticator atau Password Manager Alternatif

Kalau kamu tidak ingin bergantung pada Edge, saatnya beralih ke layanan authenticator atau password manager alternatif seperti:

  • Bitwarden
  • 1Password
  • Dashlane
  • LastPass (dengan pertimbangan keamanan tambahan)

Cara Export Password dari Microsoft Authenticator

Cara Export Password dari Microsoft Authenticator

Kalau kamu tidak ingin menggunakan Microsoft Edge untuk memindahkan kata sandi dari Microsoft Authenticator, kamu punya opsi lain yang tidak kalah aman dan andal: menggunakan platform password manager pihak ketiga, seperti 1Password.

1Password sudah dikenal luas karena fitur keamanan yang kuat, antarmuka yang mudah dipahami, serta kemampuan untuk menyimpan dan mengelola kata sandi, passkeys, dan informasi sensitif lainnya secara terenkripsi. 

Nah, berikut ini panduan lengkap cara export password dari Microsoft Authenticator ke 1Password.

  1. Buka Microsoft Authenticator di perangkat kamu
    Pastikan kamu sudah masuk ke akun Microsoft dan menggunakan versi terbaru aplikasinya.
  2. Masuk ke menu “Settings” atau “Pengaturan”
    Di dalam aplikasi, cari bagian Autofill, lalu scroll ke bawah hingga menemukan opsi Export Passwords.
  3. Pilih opsi Export
    Setelah mengetuk opsi tersebut, aplikasi akan meminta konfirmasi keamanan—misalnya dengan PIN, sidik jari, atau autentikasi wajah.
  4. Simpan file dalam format CSV
    Pilih lokasi penyimpanan yang mudah kamu akses, seperti folder “Downloads” atau penyimpanan internal. File CSV ini berisi semua kata sandi yang kamu simpan di Authenticator.
  5. Buka aplikasi atau website 1Password di desktop
    Login ke akun 1Password kamu, lalu masuk ke dashboard utama.
  6. Arahkan ke menu Import
    Pilih Import > From a CSV File > Other. Lalu unggah file CSV yang tadi kamu ekspor dari Authenticator.
  7. Cek kembali semua entri password
    Setelah proses impor selesai, luangkan waktu sejenak untuk mengecek kembali setiap entri. Pastikan tidak ada data penting yang terlewat.
  8. Hapus file CSV dari perangkat kamu
    Karena file CSV tidak terenkripsi, sangat disarankan untuk menghapusnya segera setelah proses impor selesai, demi menjaga keamanan data pribadi kamu.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa memastikan bahwa data penting kamu tetap aman dan tetap bisa diakses kapanpun dibutuhkan—tanpa harus bergantung pada Microsoft Authenticator yang akan menghentikan fitur kata sandinya.

Kesimpulan

Penghapusan fitur autofill dan penyimpanan password di Microsoft Authenticator memang jadi tantangan bagi banyak pengguna. Tapi dengan langkah yang tepat, kamu bisa mengamankan seluruh data penting tanpa kehilangan akses. 

Entah itu dengan beralih ke Microsoft Edge atau memilih platform authenticator atau password manager lain, semuanya bisa dilakukan dengan cepat asal kamu tidak menunda.

Bicara soal keamanan data dan perlindungan digital, jangan lupa juga—kalau kamu mengelola layanan hosting, IDwebhost punya layanan Managed Services yang bisa bantu kamu menjaga keamanan website secara menyeluruh. 

Jadi, kamu tinggal fokus mengurus bisnis tanpa repot mengurus teknis. Yuk, konsultasi sekarang sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.