idwebhost Bikin Website Sekarang

Content Pruning: Apa Itu dan Mengapa Penting untuk SEO?

23 Jan 2025
Content Pruning: Apa Itu dan Mengapa Penting untuk SEO? campaign-unlimited

Pernah nggak kamu merasa bahwa konten di situsmu seperti tumpukan barang di gudang? Beberapa masih berguna, tapi ada juga yang sudah usang dan hanya memenuhi ruang. 

Nah, inilah saatnya kamu mengenal dan menerapkan content pruning untuk menjaga kualitas situsmu, sekaligus meningkatkan performa Search Engine Optimization (SEO).

Content pruning, atau “pemangkasan konten,” adalah proses menghapus, memperbarui, atau menggabungkan konten yang sudah usang, tidak relevan, atau kurang berkinerja. 

Ini seperti memangkas ranting pohon agar tumbuh lebih sehat dan kuat. 

Yuk, simak lebih lanjut mengenai apa itu content pruning, mengapa ini penting, dan bagaimana cara melakukannya.

Apa Itu Content Pruning?

Content pruning adalah proses menyingkirkan konten yang tidak lagi relevan atau tidak memberikan nilai pada situsmu. 

Konten seperti ini biasanya sudah tidak memiliki engagement, tidak relevan dengan kondisi terkini, atau kalah bersaing di hasil pencarian.

Namun, ingat ya, tidak semua konten lama perlu dihapus. Beberapa mungkin masih memberikan otoritas atau mendatangkan traffic

Sebagai contoh, artikel panduan dasar tentang SEO yang ditulis beberapa tahun lalu mungkin hanya perlu diperbarui dengan informasi terbaru, bukan dihapus sepenuhnya.

Sebaliknya, konten seperti artikel tentang aplikasi Vine (yang sudah tutup sejak 2017) kemungkinan besar hanya menjadi beban di situsmu. 

Konten seperti ini, yang tidak relevan dan tidak lagi dicari pengguna, bisa dihapus atau digabungkan ke artikel lain yang lebih relevan.

Content Pruning

Mengapa Content Pruning Penting untuk SEO?

Google, melalui pembaruan algoritma seperti May 2020 Core Update, semakin menekankan pentingnya kualitas, relevansi, dan kepercayaan dalam konten. 

Jika situsmu dipenuhi dengan konten usang atau berkualitas rendah, performa SEO-nya bisa menurun. Inilah alasan mengapa content pruning sangat penting untuk dilakukan:

1. Meningkatkan Kualitas Keseluruhan Situs

Dengan memangkas konten yang tidak relevan atau usang, kamu bisa memastikan bahwa seluruh konten di situsmu layak dibaca dan mencerminkan kualitas brand-mu. 

Ini mencegah pengunjung menemukan artikel yang sudah tidak relevan dan menjaga citra situs tetap positif.

2. Meningkatkan Pengalaman Pengguna (User Experience)

Pengunjung datang ke situsmu untuk mencari informasi yang relevan dan bermanfaat. Jika konten yang mereka temui berkualitas, mereka akan lebih puas. 

Dengan menghapus konten yang tidak berguna, pengunjung lebih mudah menemukan apa yang mereka cari tanpa terganggu oleh halaman yang tidak relevan.

3. Mengoptimalkan Anggaran Crawl (Crawl Budget)

Google memiliki kapasitas terbatas untuk menjelajahi halaman di situsmu, yang dikenal sebagai crawl budget

Jika situsmu penuh dengan konten usang, Googlebot bisa membuang waktu untuk menjelajahi halaman yang tidak penting. 

Dengan memangkas konten yang tidak relevan, Google bisa lebih fokus pada halaman berkualitas tinggi, sehingga proses crawling dan indexing menjadi lebih efektif.

4. Meningkatkan Otoritas Internal dan Eksternal

Tautan internal atau eksternal yang mengarah ke konten usang dapat mengurangi kredibilitas situsmu. 

Dengan memangkas atau memperbarui konten lama, kamu memastikan bahwa tautan hanya mengarah ke halaman yang relevan dan berkualitas tinggi, yang berkontribusi pada peningkatan otoritas situs di mata pengguna dan Google.

Kapan Perlu Melakukan Content Pruning?

Pruning bukanlah pekerjaan sekali selesai. Seperti halnya perawatan taman, ini adalah proses berkelanjutan. Sebagai aturan umum, kamu bisa menjadwalkan content pruning setiap enam bulan sekali. 

Tetapi, jika situsmu memiliki lebih dari 1.000 halaman, mungkin kamu perlu melakukannya setiap tiga hingga empat bulan sekali.

Biasanya, content pruning besar-besaran perlu dilakukan kalau situsmu sudah lama tidak dibersihkan. Setelah itu, kamu cukup melakukan pemeliharaan secara berkala untuk menjaga kualitas konten tetap optimal.

Cara Melakukan Content Pruning

Proses content pruning membutuhkan analisis yang mendalam. Berikut langkah-langkahnya:

1. Analisis Semua Konten di Website-mu

Langkah pertama adalah menginventarisasi semua konten di website-mu. Kamu bisa menggunakan alat seperti Google Analytics atau SEMrush untuk melihat performa setiap halaman, termasuk jumlah klik, tayangan, dan tingkat bounce.

2. Identifikasi Konten yang Perlu Dipangkas

Setelah mendapatkan data, cari konten yang:

  • Tidak mendapatkan lalu lintas organik.
  • Mengandung informasi yang sudah usang.
  • Pendek atau kurang mendalam (thin content).
  • Tidak relevan dengan audiens atau niche-mu.

3. Tentukan Tindakan untuk Setiap Konten

Setelah mengidentifikasi konten yang bermasalah, ada tiga tindakan yang bisa kamu lakukan:

  • Hapus: Konten yang benar-benar tidak relevan atau usang, seperti artikel tentang teknologi yang sudah mati.
  • Perbarui: Konten yang masih relevan tetapi membutuhkan informasi terbaru atau tambahan agar lebih bermanfaat.
  • Gabungkan: Jika kamu memiliki beberapa artikel serupa yang saling tumpang tindih, gabungkan menjadi satu artikel yang lebih komprehensif.

4. Pantau Performa Setelah Pruning

Setelah melakukan content pruning, jangan lupa untuk memantau performa website-mu. Perhatikan metrik seperti lalu lintas organik, tingkat konversi, dan waktu rata-rata yang dihabiskan pengunjung di website-mu.

Contoh Content Pruning

Bayangkan kamu memiliki blog tentang tips digital marketing. Salah satu artikelmu membahas “Tips Membuat Backlink” yang diterbitkan pada tahun 2014. 

Nah, konten ini mungkin sudah tidak relevan karena teknik membangun backlink telah banyak berubah.

Langkah pertama, analisis performanya. Jika artikel tersebut tidak mendapatkan lalu lintas atau memiliki tingkat bounce yang tinggi, maka ini adalah kandidat untuk content pruning.

Kamu bisa memilih untuk:

  • Memperbarui artikel dengan strategi backlink terbaru.
  • Menggabungkannya dengan artikel lain yang relevan, misalnya “Strategi SEO 2025”.
  • Menghapus artikel tersebut jika isinya sudah benar-benar tidak relevan atau tidak bisa diperbarui.

Dengan langkah ini, kamu tidak hanya membersihkan website-mu dari konten yang tidak efektif tetapi juga meningkatkan kualitas keseluruhan.

Content Pruning

Kesimpulan

Content pruning adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa website-mu tetap relevan, berkualitas tinggi, dan kompetitif di mesin pencari. 

Dengan memangkas konten usang atau tidak relevan, kamu bisa meningkatkan pengalaman pengguna, memperkuat otoritas website, dan membantu Google menjelajahi halamanmu dengan lebih efisien.

Nah, jangan anggap langkah ini sebagai “membuang konten,” tetapi sebagai cara untuk memperkuat fondasi website-mu. 

Jika dilakukan dengan benar, content pruning bisa menjadi alat ampuh untuk meningkatkan peringkat SEO dan menarik lebih banyak pengunjung yang relevan.

Oleh karena itu, mulai sekarang, jadikan content pruning sebagai bagian dari strategi SEO-mu. 

Untuk memastikan website-mu tetap optimal dan performa tidak terganggu, kamu juga bisa memilih layanan hosting SEO-Friendly dari IDwebhost yang mendukung kebutuhan website modern. 

Dengan begitu, kamu bisa fokus pada konten yang benar-benar memberikan nilai tambah.

Rifka Amalia

Member since 23 Aug 2024