Cara Melacak Scroll-Depth: Kenapa Penting untuk Website?

Cara Melacak Scroll-Depth: Kenapa Penting untuk Website?

Waktu membaca menit

Kategori SEO

Update Terakhir 7 Mar 2025

Pernah nggak sih kamu penasaran seberapa jauh pengunjung menggulir halaman websitemu? Itulah yang disebut dengan scroll-depth tracking! Metrik ini penting untuk memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan kontenmu. Artikel ini akan membahas apa itu scroll-depth, kenapa harus dipantau, dan cara melacak scroll-depth agar websitemu makin optimal.

Apa Itu Scroll-Depth?

Scroll-depth adalah metrik yang mengukur seberapa jauh pengguna menggulir halaman website. Biasanya, ini dinyatakan dalam persentase. Misalnya, jika seseorang menggulir sampai setengah halaman lalu keluar, scroll-depth mereka adalah 50%.

Selain dalam persentase, scroll-depth juga bisa diukur dalam piksel (pixel depth). Misalnya, jika pengguna menggulir hingga 5.132 piksel, maka sistem mungkin akan mencatatnya sebagai 5.000 piksel.

Website owner, digital marketer, dan content creator biasanya menggunakan metrik ini untuk memahami interaksi pengguna dengan konten mereka. Dengan melakukan scroll-depth tracking di website, kamu bisa meningkatkan strategi konten dan pengalaman pengguna.

Lalu, apakah scroll-depth sama konsepnya dengan heatmap? Jawabannya: TIDAK!

Heatmap adalah metrik memberikan visualisasi area yang paling sering diklik atau dikunjungi, sementara scroll-depth lebih fokus pada seberapa jauh pengguna menggulir halaman.

Meskipun berbeda, tetapi keduanya bisa digunakan bersama untuk memahami perilaku pengguna secara lebih mendalam.

Baca Juga: Cara Mudah Install & Mengecek Tracking Code Hotjar

Cara Melacak Scroll-Depth

Kenapa Scroll-Depth Harus Dipantau?

Melacak dan menganalisis scroll-depth pada website bukan sekadar mendapatkan angka statistik, tapi kunci untuk memahami apakah pengunjung benar-benar membaca konten atau hanya sekadar mampir sebentar. 

Berikut beberapa alasan kenapa kamu harus memantau metrik ini:

Data-Driven Decision Making

Scroll-depth tracking membantu kamu melihat pola perilaku pengguna. Apakah ada perubahan setelah update konten atau kampanye marketing baru? 

Dengan data ini, kamu bisa mengambil keputusan berbasis fakta, bukan sekadar asumsi.

User Engagement dan Experience

Semakin dalam pengunjung menggulir halaman, semakin besar kemungkinan mereka tertarik dengan kontenmu. 

Jika mayoritas engagement pengunjung hanya mencapai 25% lalu keluar, bisa jadi ada masalah dengan kualitas atau relevansi konten. 

Metrik ini juga bisa menunjukkan apakah website kamu cukup responsif di berbagai perangkat, terutama mobile.

Optimasi Konten

Bagian mana dari konten yang paling menarik perhatian? Mana yang membuat pengunjung kehilangan minat? 

Dengan melacak scroll-depth website, kamu bisa menyusun strategi konten yang lebih engaging dan sesuai dengan kebutuhan audiens.

Conversion Tracking

Scroll-depth juga bisa dihubungkan dengan konversi. Misalnya, dalam e-commerce, seberapa jauh pengguna menggulir sebelum checkout atau meninggalkan halaman? 

Dengan data ini, kamu bisa mengoptimalkan pengalaman pengguna untuk meningkatkan konversi.

Cara Melacak Scroll-Depth Website

Scroll-depth tracking adalah langkah penting untuk memahami interaksi pengguna dengan website kamu. Ada beberapa cara untuk melacak scroll-depth, mulai dari yang simpel hingga yang lebih teknis:

Menggunakan Third-Party Analytics Tools

Beberapa tools seperti Hotjar, Crazy Egg, dan Usermaven memiliki fitur bawaan untuk melacak scroll-depth di website kamu. Kelebihannya:

  • Dashboard user-friendly – Data disajikan dalam tampilan visual yang mudah dipahami.
  • Implementasi cepat – Cukup tambahkan tracking code tanpa perlu banyak konfigurasi manual.
  • Data visualisasi intuitif – Memungkinkan kamu melihat heatmap scroll-depth secara real-time.

Namun, kekurangannya adalah biaya berlangganan dan potensi masalah privasi data.

Menggunakan JavaScript

Jika kamu ingin lebih fleksibel, kamu bisa menggunakan JavaScript untuk melacak scroll-depth website secara manual. Dengan skrip khusus, kamu bisa menentukan kapan event tertentu dipicu berdasarkan seberapa jauh pengguna menggulir halaman.

Kelebihan:

  • Fleksibel dan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
  • Tidak tergantung pada layanan pihak ketiga, sehingga lebih aman dari sisi privasi.

Namun, kekurangannya adalah:

  • Butuh pemahaman coding – Tidak semua orang nyaman mengedit kode website.
  • Harus diperbarui secara berkala – Perubahan struktur website bisa membuat skrip tracking tidak lagi berfungsi.

Menggunakan Google Analytics dan Google Tag Manager

Jika kamu ingin solusi tanpa coding yang tetap powerful, gunakan Google Tag Manager (GTM) dan Google Analytics (GA). GTM menyediakan predefined triggers untuk scroll-depth tracking pada level 25%, 50%, 75%, dan 100% secara otomatis.

Kelebihan GTM dan GA:

  • Integrasi langsung dengan GA – Data bisa dianalisis bersamaan dengan metrik lainnya.
  • Tidak memerlukan banyak coding – Hanya perlu konfigurasi di GTM.
  • Dikelola dalam satu platform – Mudah digunakan bagi pemilik website dan marketer.

Namun, metode ini memiliki keterbatasan dalam hal fleksibilitas dibandingkan JavaScript dan data yang disajikan tidak real-time alias selalu ada jeda dalam pelaporan. 

Indikator Scroll-Depth yang Bagus

Tidak ada standar baku mengenai scroll-depth yang ideal karena setiap website memiliki tujuan yang berbeda. Namun, berikut beberapa indikator umum yang bisa kamu jadikan acuan saat melacak scroll-depth:

  • 25% Scroll Depth → Bagus jika bounce rate rendah, artinya pengguna tertarik dan mungkin CTA (Call-to-Action) di bagian atas sudah cukup efektif.
  • 50% Scroll Depth → Ideal untuk artikel atau halaman informasi yang ingin menarik perhatian setidaknya hingga setengah bagian konten.
  • 75%-100% Scroll Depth → Menunjukkan engagement yang baik, terutama untuk artikel panjang, halaman produk, atau landing page dengan storytelling yang kuat.

Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan: metode pelacakan (tracking) berbasis persentase tidak selalu akurat

Misalnya, jika elemen penting seperti form pendaftaran atau tombol CTA ada di 40% dari halaman, tetapi trigger tracking hanya di 25% dan 50%, maka data yang dikumpulkan bisa kurang presisi.

Solusinya? Gunakan kombinasi scroll-depth tracking dengan event tracking atau heatmap agar mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan website kamu. 

Baca Juga: Alasan Harus Memasang Google Analytics di Website

Cara Melacak Scroll-Depth

Scroll-Depth Tracking Buruk, Lalu Apa?

Setelah kamu melacak scroll-depth website dan hasilnya buruk, lalu apa yang harus kamu lakukan? Jangan panik dulu!

Ini bisa menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Yuk, cek beberapa langkah berikut untuk mengatasinya:

  • Analisis Metrik Lain
    Jangan hanya fokus pada scroll-depth. Cek juga bounce rate dan CTA conversion rate. Jika bounce rate tinggi dan konversi rendah, berarti ada masalah serius yang perlu segera ditangani.
  • Evaluasi Konten
    Apakah konten terlalu panjang atau kurang menarik? Pastikan tulisan mudah dibaca, informatif, dan menggunakan subjudul, bullet points, serta visual untuk mempertahankan perhatian pengguna.
  • Gunakan Heatmap Tools
    Tools seperti Hotjar atau Crazy Egg bisa menunjukkan area mana yang paling menarik perhatian pengunjung. Dengan data ini, kamu bisa menyesuaikan tata letak dan konten agar lebih engaging.
  • Lakukan A/B Testing
    Coba ubah desain, tata letak, atau gaya penulisan, lalu uji hasilnya. Apakah ada peningkatan dalam scroll-depth setelah perubahan tersebut?
  • Survei Pengguna
    Langkah paling efektif: tanyakan langsung ke audiensmu! Gunakan popup survey atau feedback form untuk mengetahui apa yang mereka cari dan apa yang membuat mereka berhenti menggulir.

Kesimpulan

Scroll-depth website adalah metrik penting untuk memahami keterlibatan pengguna dengan kontenmu. Dengan melacak scroll-depth, kamu bisa membuat keputusan berbasis data untuk meningkatkan UX, strategi konten, dan konversi.

Jika kamu ingin website yang mampu menangani traffic tinggi tanpa kendala, pastikan kamu menggunakan layanan VPS Murah dari IDwebhost. Dengan performa tinggi dan stabilitas terbaik, website-mu bisa berjalan optimal tanpa hambatan!