Cara Buat Portofolio Praktis Agar Auto Diterima Kerja
Pernah dimintai portofolio saat melamar kerja? Kini semakin banyak perusahaan yang menjadikan portofolio sebagai dokumen yang wajib dilengkapi oleh pelamar. Sayangnya, masih banyak yang tidak bisa membedakan antara CV dan portofolio. Bahkan, beberapa orang tidak tahu bagaimana cara buat portofolio. Apakah kamu salah satunya?
Meskipun kamu masih belum mengetahui bagaimana cara membuatnya, kamu tidak perlu khawatir sebab ulasan ini akan membahas serba-serbi tentang portofolio. Untuk memulai pembahasannya mari simak ulasan tentang pengertian dari portofolio berikut ini!
Contents
Apa Itu Portofolio?
Mulai dari melamar kerja, apply beasiswa, hingga mendaftar magang rata-rata memerlukan portofolio. Jadi sebenarnya apa arti portofolio? Jadi, portofolio adalah kumpulan dari catatan atau dokumentasi sebuah pekerjaan atau karya yang pernah dilakukan oleh seseorang.
Singkatnya, portofolio merupakan dokumen yang berisi informasi riwayat pekerjaan atau karya seseorang secara lengkap. Tujuan dari dibuatnya sebuah portofolio adalah untuk menunjukkan hasil karya, pengalaman, maupun skill. Pada bidang akademik misalnya, portofolio dapat diisi dengan berbagai pencapaian atau prestasi akademik.
Berbagai dokumentasi yang disertakan dalam portofolio dapat bervariasi. Mulai dari nama instansi pemberi penghargaan, gambar sertifikat, hingga fotomu saat menerima penghargaan. Selain itu, ada jenis portofolio lainnya yaitu portofolio pekerjaan. Seperti namanya, portofolio jenis ini merekam berbagai riwayat pekerjaan yang sudah dilakukan oleh seseorang.
Ambil contoh seandainya kamu adalah seorang desainer grafis. Kamu dapat mengisi portofolio dengan berbagai dokumentasi karya yang sudah pernah kamu buat. Foto-foto hasil karya ini juga dapat dilengkapi dengan keterangan waktu pembuatan, nama klien, dan skill apa yang kamu kembangkan pada project tersebut.
Cara buat portofolio dapat menggunakan format yang berbeda-beda, menyesuaikan dengan kebutuhannya. Di samping itu, kamu juga dapat memilih untuk membuat portofolio online atau portofolio offline. Sebab kini sudah banyak pendaftaran via online, kebanyakan orang lebih memilih untuk membuat portofolio digital.
Contoh Portofolio dan Formatnya
Cara buat portofolio memang bebas, akan tetapi tahukah kamu bagaimana contoh portofolio yang bagus? Sebuah portofolio bukan hanya memerlukan informasi yang lengkap namun juga tampilan yang enak dibaca. Salah satu caranya adalah dengan menata format penulisan portofolio. Nah, berikut ini beberapa contohnya:
1. Portofolio Desainer Grafis
Seorang desainer grafis memerlukan portofolio untuk menampilkan karya-karyanya sekaligus menunjukkan kemampuannya selama berkarir. Portofolio dari seorang desainer grafis dapat menggunakan teks seminimal mungkin dan lebih berfokus pada foto atau dokumentasi karyanya. Adapun contoh format untuk portofolio ini, meliputi:
- Cover atau halaman sampul.
- Deskripsi singkat yang mencakup nama, kemampuan, dan pengalaman.
- Informasi jasa desain yang ditawarkan.
- Dokumentasi karya.
- Informasi kontak.
2. Portofolio Talent Model
Hampir mirip dengan portofolio desainer grafis, portofolio seorang talent model juga dapat menggunakan teks yang minim. Jika ingin membuat portofolio untuk talent model, kamu juga perlu untuk memasukkan nama-nama project atau event yang pernah diikuti. Berikut contoh susunan format yang bisa dicoba:
- Halaman sampul.
- Deskripsi diri singkat lengkap dengan keterangan tinggi tubuh, warna kulit, dan sebagainya.
- Informasi project atau acara yang sudah pernah diikuti.
- Dokumentasi penghargaan.
- Detail dokumentasi per project.
- Informasi kontak dan jasa yang ditawarkan.
3. Portofolio Copywriter
Berbeda dengan kedua contoh portofolio di atas, portofolio copywriter justru menggunakan banyak tampilan teks dalam portofolionya. Akan tetapi, agar tampilan portofolio tidak membosankan, contoh pekerjaan atau copy dapat ditampilkan dalam bentuk gambar alih-alih teks biasa. Begini formatnya yang bisa dicoba:
- Halaman sampul.
- Deskripsi diri singkat serta informasi pengalaman secara umum.
- Skill atau jasa yang ditawarkan.
- Contoh copy yang sudah pernah dibuat serta detail analisis elemennya.
- Informasi kontak.
Manfaat Portofolio
Tujuan dari dibuatnya portofolio tidak lain untuk memperlihatkan karya dan kemampuan yang kamu kuasai. Dengan adanya portofolio, kamu bisa mendapatkan banyak manfaat yang dapat menunjang karirmu. Namun, sebelum mengetahui cara buat portofolio, ketahui dulu apa saja manfaatnya berikut:
- Meningkatkan profesionalisme.
- Memberikan wadah untuk menampilkan hasil karya.
- Meningkatkan peluang untuk memperoleh lebih banyak klien atau project.
- Sebagai dokumen pendukung untuk menjelaskan kemampuan.
- Membantu calon klien atau perusahaan mendapatkan gambaran jika bekerja sama.
- Meningkatkan kemampuan kreativitas dengan pembuatan portofolio yang unik dan menarik.
Cara Buat Portofolio
Bagi kebanyakan pemula yang baru mulai berkarir, membuat portofolio terasa cukup rumit. Meskipun kelihatannya sederhana, pembuatan portofolio akan terasa cukup berat, terutama pada bagian pengumpulan karya atau pencapaian. Agar cara buat portofolio lebih ringkas dan terarah, mari ikuti langkah-langkah berikut ini!
1. Tentukan Portofolio yang Akan Dibuat
Pertama-tama, tentukan terlebih dahulu portofolio apa yang ingin dibuat. Meskipun tidak ada aturan sebuah portofolio hanya dapat berisikan satu jenis karya atau pekerjaan saja, sebaiknya jangan mencampur karya dari jenis pengalaman yang berbeda-beda.
Misalnya seperti dokumentasi sebagai talent penari dan dokumentasi pengalaman menjadi chef di sebuah restoran. Walaupun tidak ada salahnya, mencampur pengalaman yang berbeda-beda seperti ini akan membuat portofolio tampil berantakan dan kurang fokus.
Tentukan portofolio apa yang ingin kamu buat. Apabila ada dua keahlian namun masih dalam bidang yang sama maka tidak ada salahnya untuk menggabungkan kedua dokumentasi pengalamannya di portofolio. Contohnya seperti pengalaman menjadi jurnalis dan copywriter.
2. Kumpulkan Karya atau Pekerjaan yang Akan Ditampilkan
Tahap berikutnya dari cara buat portofolio adalah mengumpulkan karya dan informasi yang akan ditampilkan. Membuat portofolio sambil mencari dokumentasi akan terlalu membuang-buang waktu. Untuk mempersingkatnya, kamu dapat mengumpulkan seluruh data yang diperlukan dalam sebuah folder terlebih dahulu.
Dokumentasi dan informasi yang sudah dikumpulkan dapat disusun dengan diberikan nomor atau judul dalam folder. Ini dapat memudahkanmu dalam input dokumentasi agar tidak perlu repot mencari.
3. Pilihlah Media Pembuatan Portofolio yang Tepat
Coba pikirkan, kira-kira ke mana portofolio ini akan dikirimkan? Atau, siapa yang akan menerima portofolio ini? Hal ini dimaksudkan untuk memudahkanmu dalam menentukan jenis media pembuatan portofolio yang tepat. Misalnya kamu adalah seorang videografer, tentu saja akan lebih menarik untuk membuat protofolio dalam bentuk video.
Akan tetapi bagi seorang cake artist, portofolio berupa slideshow gambar justru lebih praktis dan menarik. Nah, kira-kira media apa yang pas untuk portofoliomu?
4. Buat Kerangka Portofolio
Setelah menentukan medianya, kamu dapat mulai membuat portofolio. Mulailah dengan menyusun kerangka dari portofolio terlebih dahulu. Kamu dapat mencoba untuk menggunakan format seperti yang sudah dibahas sebelumnya atau membuat format baru.
Guna memudahkan klien atau pembaca portofolio, kamu dapat menyisipkan daftar isi pada bagian awal setelah halaman sampul. Daftar isi ini dapat memudahkan klien untuk melihat ke halaman tertentu yang membuatnya tertarik. Selain itu, bagian ini juga bisa memudahkanmu untuk lebih cepat dihubungi oleh klien, lho.
5. Masukkan Karya Beserta Detail Informasi
Jika kerangka sudah siap, kini saatnya untuk memasukkan dokumentasi beserta detailnya di portofolio. Utamakan untuk memberikan penjelasan secara umum sebelum membahas sebuah karya atau pekerjaan secara detail. Jika diperlukan, kamu juga dapat menyertakan ringkasan riwayat pengalamanmu. Buatlah ringkasan ini dalam tampilan timeline agar lebih mudah dimengerti.
Selanjutnya, tempatkan satu karya pada setiap halaman. Jangan gabungkan dua karya atau pekerjaan yang berbeda di halaman yang sama. Lengkapi informasi dari setiap karya di halaman yang sama. Jadi, setiap halaman akan berisikan satu karya dan detail informasinya.
6. Atur Layout dan Gunakan Tema yang Menarik
Usai semua data sudah dimasukkan, selanjutnya kamu hanya perlu merapikan tata letak dan membuat tampilan portofolio lebih menarik. Pastikan tampilan karya dalam portofolio tidak terlalu kecil maupun terlalu besar. Sesuaikan ukurannya agar nyaman dibaca.
Selain tata letak dan ukuran, perhatikan juga tema yang digunakan. Hindari warna-warna mencolok yang kurang nyaman dilihat. Gunakan warna-warna senada yang tidak mengganggu tampilan dokumentasi karya. Kamu dapat memadukan dua hingga tiga warna senada untuk membuat tampilan portofolio yang menarik.
Mudah, bukan? Kini cara buat portofolio lebih praktis dan bisa dilakukan secara online. Kamu bahkan dapat menggunakan bantuan dari berbagai tools gratis, seperti Canva. Ada beragam pilihan template desain yang bisa digunakan langsung maupun dikustomisasi dengan bebas.
Sudah siap untuk membuat portofolio? Pastikan untuk mengenali klien sehingga dapat memilih media yang tepat. Apabila kamu adalah seorang penulis, kamu dapat membuat website sebagai pilihan media portofoliomu dengan layanan hosting IDwebhost. Cek penawarannya di bawah, yuk!