Blackhole Routing: Langkah Awal Mengatasi Serangan DDoS
Blackhole routing menjadi salah satu solusi andalan untuk melawan serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS) yang semakin marak di era digital.
Serangan DDoS dirancang untuk membanjiri jaringan atau server dengan lalu lintas berlebih, membuat layanan menjadi lambat atau bahkan tak dapat diakses.
Artikel ini akan menguraikan tentang konsep, cara kerja, kelebihan, kekurangan, hingga risiko dari penggunaan blackhole routing. Yuk, simak pembahasannya!
Contents
Apa Itu Blackhole Routing?
Blackhole routing adalah metode untuk mengarahkan lalu lintas yang tidak diinginkan, seperti serangan DDoS, ke sebuah “tempat pembuangan” atau rute khusus yang disebut blackhole, tempat di mana data tersebut menghilang.
Metode ini bekerja dengan membuat jalur (route) khusus yang mengarahkan lalu lintas berbahaya ke null interface.
Null interface ini seperti tempat kosong di mana data yang diarahkan akan “hilang” tanpa memengaruhi jaringan utama. Dengan demikian, metode blackhole membantu menjaga layanan tetap berjalan meskipun sedang diserang.
Dengan menggunakan blackhole, lalu lintas berbahaya tidak akan membebani sistem dan menjaga kinerja layanan tetap normal. Namun, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, lalu lintas sah juga bisa ikut terhapus, mengganggu layanan.
Meskipun hanya berfungsi sebagai solusi sementara, metode ini sangat berguna untuk mengurangi dampak serangan DDoS pada tahap awal sebelum metode mitigasi lainnya diterapkan.
Cara Kerja Blackhole Routing
Nah, sekarang mari kita pahami cara kerja metode blackhole. Prosesnya sebenarnya cukup teknis, tetapi prinsip dasarnya mudah dimengerti.
Intinya, metode ini melibatkan penggunaan alamat IP sumber dan tujuan untuk mengarahkan lalu lintas berbahaya ke null interface. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:
1. Identifikasi Target Serangan
Ketika serangan DDoS terdeteksi, alamat IP target (misalnya, 172.12.0.2) akan diidentifikasi oleh tim keamanan jaringan atau ISP (Internet Service Provider).
2. Pembuatan Rute Statis
ISP atau administrator jaringan akan membuat rute statis yang mengarahkan lalu lintas ke IP target menuju null interface. Misalnya, rute statis untuk 172.12.0.2/32 diarahkan ke alamat IP tertentu yang bertindak sebagai titik pembuangan.
3. Distribusi Rute Melalui IBGP
Rute statis ini kemudian didistribusikan melalui sesi IBGP (Internet Broadway Gateway Protocol), sehingga semua perangkat dalam jaringan ISP tahu bahwa lalu lintas ke IP tersebut harus dialihkan ke blackhole.
4. Penghapusan Rute Setelah Serangan Berakhir
Ketika serangan selesai, rute statis akan dihapus, dan jaringan kembali berfungsi seperti biasa.
Proses ini memungkinkan lalu lintas berbahaya dibuang sebelum mencapai target, sehingga layanan tetap berjalan normal untuk pengguna yang sah.
Kelebihan Blackhole Routing
Metode ini memiliki beberapa keuntungan utama dalam menghadapi serangan DDoS, berikut di antaranya:
- Mengurangi Beban Infrastruktur: Dengan mengalihkan lalu lintas berbahaya ke blackhole, teknik ini mencegah perangkat keras seperti CPU, bandwidth, dan memori dari overload akibat lalu lintas yang sangat besar.
- Mudah Diterapkan dan Efisien: Dibandingkan dengan solusi mitigasi DDoS lainnya, metode ini mudah diterapkan dan tidak memerlukan perangkat keras tambahan.
- Pengawasan Minimal: Setelah rute diterapkan, lalu lintas berbahaya akan dibuang otomatis tanpa memerlukan pengawasan yang intensif.
- Mencegah Gangguan Pengguna Sah: Serangan DDoS bisa mengganggu layanan penting, tetapi dengan teknik ini, pengguna sah tetap bisa mengakses layanan tanpa terganggu.
- Biaya Lebih Rendah: Metode ini cenderung lebih murah dibandingkan dengan metode mitigasi lainnya yang memerlukan perangkat keras atau layanan eksternal.
Kelemahan Blackhole Routing
Meski efektif, penerapan blackhole routing juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:
- Berisiko Menghapus Lalu Lintas Sah: Kesalahan pengaturan atau identifikasi serangan pada metode blackhole routing bisa menyebabkan lalu lintas sah ikut terhapus, yang berpotensi mengganggu layanan.
- Memerlukan Pengaturan yang Teliti: Pengaturan yang salah dalam menetapkan rute atau identifikasi alamat IP juga bisa menyebabkan masalah serius pada jaringan dan layanan.
- Tidak Mengurangi Dampak Serangan Secara Langsung: Teknik ini hanya membuang lalu lintas yang berbahaya, namun tidak menghentikan serangan DDoS itu sendiri. Sehingga cocok untuk langkah awal menghadapi serangan, sebelum memikirkan solusi lebih lanjut dari serangan itu sendiri.
- Kurang Efektif untuk Serangan Canggih: Teknik ini lebih efektif untuk serangan volumetrik, tetapi kurang efektif terhadap serangan yang lebih terdistribusi atau menggunakan teknik masking seperti spoofing IP.
- Ketergantungan pada ISP: Pengaturan biasanya dilakukan oleh ISP, sehingga ketergantungan pada respons ISP bisa memperlambat mitigasi serangan.
Contoh Kasus Blackhole Routing
Salah satu contoh kasus yang paling terkenal mengenai penggunaan blackhole routing adalah insiden yang terjadi pada YouTube pada tahun 2008.
Insiden ini melibatkan Telkom Pakistan, yang saat itu menggunakan blackhole routing sebagai respons terhadap perintah dari Kementerian Komunikasi Pakistan untuk memblokir YouTube secara nasional.
Perintah ini dikeluarkan setelah video yang dianggap menghina Nabi Muhammad muncul di YouTube. Untuk mematuhi perintah tersebut, Telkom Pakistan mencoba menerapkan blackhole routing untuk memblokir akses ke YouTube di seluruh negeri.
Namun, penerapan blackhole routing ini tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya lalu lintas dari Pakistan yang terblokir, tetapi seluruh lalu lintas internasional menuju YouTube juga ikut terhalang.
Hal ini terjadi karena Telkom Pakistan secara tidak sengaja membagikan rute null tersebut ke ISP lain melalui Internal Border Gateway Protocol (IBGP), yang menyebabkan lalu lintas YouTube global “hilang” ke dalam blackhole.
Akibatnya, layanan YouTube tidak dapat diakses selama beberapa jam, bukan hanya di Pakistan, tetapi juga secara internasional.
Insiden ini menunjukkan bagaimana sebuah kesalahan konfigurasi dalam penerapan blackhole routing bisa menyebabkan gangguan besar dan mempengaruhi layanan global, meskipun tujuan awalnya adalah untuk memblokir akses ke YouTube di satu negara saja.
Kasus ini juga menjadi contoh penting tentang risiko yang terkait dengan penggunaan blackhole routing. Meskipun teknik ini bisa efektif untuk menghadapi serangan DDoS atau memblokir akses ke layanan tertentu, penerapannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Kesalahan kecil, seperti pembagian rute yang salah atau pengaturan yang tidak tepat, bisa berujung pada masalah yang lebih besar dan berdampak pada layanan secara global.
Kesimpulan
Blackhole routing adalah metode yang efektif untuk mengatasi serangan DDoS dengan mengarahkan lalu lintas berbahaya ke rute khusus yang membuatnya “menghilang”.
Meskipun tidak dapat mencegah serangan secara langsung, blackhole routing bisa menjadi solusi sementara yang efisien untuk mengurangi dampak serangan DDoS sebelum solusi yang lebih kompleks diterapkan.
Namun, penting untuk memastikan pengaturannya dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan gangguan yang lebih besar.
Di sisi lain, jika kamu membutuhkan solusi keamanan yang dapat membantumu dalam mengelola dan melindungi hosting dan website dari berbagai ancaman, kamu bisa meminta bantuan tim IDwebhost.
Dengan layanan managed services dari IDwebhost, kamu bisa menyerahkan urusan setup, pemeliharaan, dan troubleshooting server kepada tim ahli kami, sehingga kinerja hosting kamu tetap optimal.
Tim support IDwebhost juga akan memastikan bahwa server kamu terlindungi dari potensi ancaman, termasuk serangan DDoS, dengan pengaturan dan pemeliharaan sistem yang dilakukan secara terstruktur dan aman.
Jadi, kamu bisa fokus pada perkembangan bisnis tanpa khawatir soal masalah teknis dan keamanan.
Member since 23 Aug 2024