Doxing adalah Serangan Online, Begini Cara Menghindarinya!
Doxing adalah salah satu ancaman privasi digital yang semakin sering terjadi di dunia online. Artikel ini akan membantu kamu memahami apa itu doxing, bagaimana cara kerjanya, dan langkah cerdas agar tetap aman dari serangan online ini.
- 1 Apa Itu Doxing?
- 2 Bagaimana Cara Kerja Doxing?
- 3 Informasi Apa Saja yang Dicari oleh Pelaku Doxing?
- 4 Contoh Nyata Serangan Doxing
- 5 Cara Menghindari Serangan Online Doxing
- 5.1 #1. Gunakan VPN
- 5.2 #2. Pakai Password Kuat dan Berbeda
- 5.3 #3. Rutin Cek Pengaturan Privasi Sosial Media
- 5.4 #4. Jangan Mudah Percaya Email Mencurigakan
- 5.5 #5. Gunakan Email Terpisah untuk Kebutuhan yang Berbeda
- 5.6 #6. Aktifkan Privasi Domain
- 5.7 #7. Batasi Izin Aplikasi
- 5.8 #8. Amankan Rekening Bank
- 5.9 #9. Tes Doxing pada Dirimu Sendiri
- 5.10 #10. Gunakan Google Alert
- 6 Apa yang Harus Dilakukan Jika Jadi Korban Doxing?
- 7 Kesimpulan
Apa Itu Doxing?
Doxing atau juga dikenal dengan istilah “doxxing” dalam bahasa asing, dan “doksing” dalam Bahasa Indonesia, merupakan praktik pencurian identitas digital dengan cara menyebarluaskan informasi pribadi seseorang secara online tanpa izin.
Tujuannya? Biasanya untuk mempermalukan, mengancam, atau bahkan membahayakan korban secara fisik maupun mental.
Mengutip International Encyclopedia of Gender, Media, and Communication, doxing adalah tindakan mengungkap data pribadi korban, mulai dari nomor telepon, alamat rumah, foto pribadi, hingga data sensitif lainnya yang sebelumnya bersifat privat. Serangan ini bisa membuka celah untuk perundungan, pelecehan, bahkan ancaman langsung di dunia nyata.
Lalu, kenapa disebut doxing? Istilah ini berasal dari frasa “dropping documents” atau “menjatuhkan dokumen.” Lama kelamaan, istilah tersebut berubah menjadi dox, yang akhirnya dipakai sebagai kata kerja untuk menyebut aksi ini.
Perlu kamu tahu, istilah doxing ternyata sudah ada dan dikenal sejak tahun 1990-an. Awalnya, doxing hanya dipakai di dunia peretas (hacker) untuk menyerang musuh daring mereka.
Apakah doxing ilegal? Di banyak negara, termasuk Indonesia, doxing belum memiliki regulasi yang spesifik. Namun, jika informasi yang dibocorkan berujung pada pengancaman, perundungan, atau pencemaran nama baik, pelakunya bisa dikenakan sanksi hukum.
Intinya, meskipun belum tentu ilegal, doxing jelas bukanlah perbuatan yang tidak etis dan sangat membahayakan privasi digital seseorang.
Baca Juga: Baru Tahu? Ini Dia Cara Hapus Kata Sandi Cloud Termudah
Bagaimana Cara Kerja Doxing?
Mungkin kamu bertanya-tanya, bagaimana pelaku doxing bisa menemukan data pribadi korbannya? Tanpa kamu sadari, jejak digital yang kita tinggalkan sehari-hari bisa jadi celah yang dimanfaatkan oleh para penyerang.
Berikut ini tahapan yang biasanya dilakukan oleh para pelaku doxing:
Tahap 1: Mengumpulkan Informasi
Biasanya, pelaku doxing memulai dengan menggali data dari media sosial yang kamu gunakan setiap hari. Facebook, Instagram, LinkedIn—semuanya bisa jadi ladang informasi kalau pengaturan privasimu longgar.
Lalu, ada database publik seperti catatan pengadilan atau daftar pemilih yang sering terlupakan tapi terbuka untuk umum. Kebocoran data dari situs yang pernah kamu daftarkan juga sering jadi celah.
Yang lebih berbahaya, pelaku bisa memakai rekayasa sosial—memanipulasi kamu atau orang terdekat agar tanpa sadar membocorkan informasi. Bahkan mereka memakai mesin pencari data pribadi dan reverse lookup untuk menemukan lebih banyak detail.
Tahap 2: Menyebarluaskan Data
Setelah cukup data terkumpul, informasi pribadi itu dilemparkan ke forum-forum anonim seperti 4chan atau dipublikasikan lewat media sosial besar seperti X (Twitter) dan Reddit.
Ada juga situs khusus yang memang dibuat untuk menyebarkan data orang lain. Bayangkan jika alamat rumahmu tersebar di sana. Bahayanya bukan cuma digital, tapi juga nyata.
Ingat: Semua informasi yang kamu anggap “tidak penting” bisa menjadi senjata jika jatuh ke tangan yang salah.
Informasi Apa Saja yang Dicari oleh Pelaku Doxing?
Pelaku doxing akan mengincar data yang dapat membuka akses ke identitas lengkap kamu, seperti:
- Nomor telepon → bisa dipakai untuk phising atau menyamar sebagai kamu
- Alamat rumah → ancaman langsung ke kehidupan nyata
- Nomor identitas pribadi → untuk penyalahgunaan identitas korban
- Data rekening bank & kartu kredit → untuk pencurian dana
- Akun media sosial → bisa digunakan untuk meretas akun lain
Dari informasi sekecil nama hewan peliharaan favorit yang kamu sebutkan di media sosial, pelaku doxing bisa menebak jawaban untuk pertanyaan keamanan akunmu. Serem, kan?
Contoh Nyata Serangan Doxing
Seperti yang sudah dibahas di atas, doxing adalah ancaman nyata yang bisa menyerang siapa saja, bahkan tanpa kamu sadari. Berikut beberapa contoh bagaimana serangan ini terjadi:
Tracking Username
Kebiasaan memakai username yang sama di berbagai platform bisa jadi celah besar. Pelaku cukup mencari pola yang sama di akun media sosial, forum, atau marketplace, lalu menyatukan data-datanya untuk membuat profil lengkap tentangmu.
WHOIS Domain
Kalau kamu punya website dan lupa mengaktifkan proteksi privasi WHOIS, data seperti nama lengkap, alamat, nomor HP, bahkan email bisa langsung muncul di internet. Ini sering jadi target utama pelaku doxing.
Phising dan Email Palsu
Serangan sering dimulai dari email jebakan. Biasanya berisi tautan palsu yang membuat kamu tanpa sadar membocorkan password atau data sensitif lainnya.
Social Media Stalking
Informasi sederhana seperti foto liburan atau tempat kerja bisa dipakai pelaku untuk menjawab pertanyaan keamanan akunmu.
Tracking IP Address & Reverse Phone Lookup
Dengan IP address atau nomor HP, pelaku bisa melacak lokasi atau mendapatkan lebih banyak informasi pribadi lainnya.
Semakin banyak informasi yang tersebar, semakin rentan identitas kamu diretas atau dipalsukan.
Cara Menghindari Serangan Online Doxing
Meski mustahil menghapus semua data pribadimu dari internet, ada banyak cara agar keamanan online kamu tetap terjaga:
#1. Gunakan VPN
VPN akan mengenkripsi data internetmu sehingga aktivitas online jadi lebih sulit dilacak. Ini penting jika kamu sering akses WiFi publik yang rawan disusupi.
#2. Pakai Password Kuat dan Berbeda
Jangan gunakan password yang sama untuk semua akun. Kombinasikan huruf, angka, dan simbol. Kalau repot, pakai password manager biar lebih praktis dan aman.
#3. Rutin Cek Pengaturan Privasi Sosial Media
Coba sesekali cek ulang pengaturan privasimu di media sosial. Jangan semua postingan bisa dilihat publik, apalagi informasi sensitif.
#4. Jangan Mudah Percaya Email Mencurigakan
Kalau ada email tiba-tiba minta data pribadi atau menyuruh klik tautan aneh, abaikan saja. Lebih baik cek ke sumber resminya dulu.
#5. Gunakan Email Terpisah untuk Kebutuhan yang Berbeda
Punya beberapa email itu justru membantu. Misalnya, satu untuk kerja, satu lagi khusus daftar akun online, agar kalau satu bocor, yang lain tetap aman.
#6. Aktifkan Privasi Domain
Kalau punya website, pastikan WHOIS-nya disembunyikan. Data pribadi di domain itu bisa jadi celah doxing kalau dibiarkan terbuka.
#7. Batasi Izin Aplikasi
Jangan asal klik “izinkan” saat aplikasi minta akses ke akun media sosialmu. Periksa dulu keamanannya.
#8. Amankan Rekening Bank
Kalau ada transaksi mencurigakan, langsung hubungi bank. Lebih cepat lebih baik.
#9. Tes Doxing pada Dirimu Sendiri
Ketik namamu di Google. Kalau muncul info pribadi, segera cari cara untuk menghapus atau menyembunyikannya.
#10. Gunakan Google Alert
Pasang Google Alert pakai nama lengkapmu. Kalau ada yang menyebut namamu di internet, kamu bisa langsung tahu.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Jadi Korban Doxing?
Jika kamu mendapati dirimu menjadi korban doxing, jangan panik. Berikut langkah yang bisa kamu ambil:
- Laporkan ke pihak berwenang atau platform tempat data tersebut disebar.
- Amankan akun keuangan → Segera hubungi bank atau penyedia kartu kredit.
- Perkuat kata sandi → Ubah password semua akun utama.
- Dokumentasikan → Simpan bukti screenshot untuk laporan.
- Minta bantuan keluarga/teman → Jangan hadapi sendirian.
- Libatkan penegak hukum jika ada unsur ancaman.
Baca Juga: Zero Trust Security: Strategi Keamanan Online Wajib 2025!
Kesimpulan
Doxing adalah salah satu bentuk serangan online yang serius dan bisa terjadi pada siapa saja. Di era digital seperti sekarang, privasi digital harus jadi prioritas utama. Mengurangi jejak digital dan meningkatkan proteksi diri adalah langkah terbaik agar kamu tidak jadi korban berikutnya.
Dan kalau kamu punya website atau toko online, menggunakan VPS Murah dari IDwebhost bisa jadi langkah cerdas untuk menjaga keamanan online dan privasi data websitemu.
Dengan kontrol penuh atas server, kamu bisa menambahkan lapisan keamanan ekstra agar informasi pribadimu tidak gampang bocor.