Cara Mencari Bug Website: Jenis & Panduan Perbaikannya

Cara Mencari Bug Website: Jenis & Panduan Perbaikannya
Ade Gusti's avatar
Ade Gusti

Waktu membaca menit

Update Terakhir 10 Feb 2025

Memahami cara mencari bug website sangat penting untuk memastikan situs berjalan dengan lancar. Bug bisa menyebabkan halaman website gagal loading, formulir gagal dikirim, atau tampilan berantakan. Jika dibiarkan begitu saja, masalah ini mengganggu pengalaman pengguna dan merugikan bisnis. Artikel ini akan membahas cara menemukan dan perbaikan bug agar situs tetap optimal.

Apa Itu Bug Website?

Bug website adalah kesalahan atau glitch dalam kode yang menyebabkan website tidak berjalan sesuai rencana. Bug dapat berdampak pada pengalaman pengguna, keamanan, serta fungsionalitas situs secara keseluruhan. 

Tak bisa dipungkiri bahwa website adalah bagian penting dari bisnis digital, komunikasi, dan e-commerce. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara mencari bug dan memperbaikinya agar website selalu dalam kondisi terbaik. 

Terdapat beberapa alasan mengapa kamu perlu mencari bug di website, yaitu:

  • Website yang bebas bug meningkatkan kenyamanan pengguna.
  • Bug yang dibiarkan dapat menghambat aktivitas pengguna di website.
  • Peretas bisa memanfaatkan bug sebagai celah untuk mencuri data.
  • Website yang sering error dapat menurunkan kepercayaan pengguna terhadap brand.
  • Website yang optimal memungkinkan akses lebih cepat dan efisien.
  • Mendeteksi bug sejak dini mencegah perbaikan bug secara darurat yang memakan banyak biaya.
  • Memastikan website selalu up-to-date membantu responsivitas terhadap kebutuhan pengguna.

Baca Juga: 50++ Alat Penting yang Wajib Dikantongi Web Developer

cara mencari bug website dan perbaikannya

Jenis-Jenis Bug Website

Sebelum buru-buru mencari bug, kamu perlu memahami beberapa jenis bug yang umum terjadi di dalam website:

  • Broken Links: Pernah klik sebuah tautan tapi malah diarahkan ke halaman error atau kosong? Itu namanya broken link! Link rusak seperti ini bisa bikin pengunjung frustrasi dan berdampak buruk pada SEO karena mesin pencari kesulitan mengindeks halamanmu.
  • Browser Tidak Kompatibel: Website kamu bisa tampil sempurna di Chrome, tapi berantakan di Firefox atau Safari? Ini tanda ada masalah kompatibilitas.
    Perlu kamu tahu bahwa perbedaan cara browser membaca CSS atau JavaScript bisa menyebabkan tampilan dan fungsionalitas website tidak konsisten.
  • Form Validation Errors: Formulir pendaftaran atau checkout yang gagal dikirim bisa bikin calon pelanggan kabur. Bug ini terjadi ketika sistem tidak mengenali input dengan benar, misalnya karena kesalahan validasi data.
  • Slow Loading Pages: Halaman yang lambat bisa menyebabkan pengunjung meninggalkan website sebelum sempat melihat isinya.
    Penyebabnya bisa karena gambar berukuran besar, kode yang tidak dioptimalkan, atau terlalu banyak permintaan HTTP.
  • Celah Keamanan: Ini yang paling berbahaya! Celah keamanan bisa dimanfaatkan hacker untuk mencuri data pelanggan, merusak website, atau menyebarkan malware. Keamanan website harus selalu jadi prioritas utama.

Baca Juga: Debugging Adalah: Penjelasan, Manfaat, dan Proses Debugging

Cara Mencari Bug Website

Menjaga website tetap optimal adalah kunci pengalaman pengguna (user experience/UX) yang baik. Bug yang tidak terdeteksi bisa menyebabkan masalah fungsionalitas, keamanan, dan performa. Nah, berikut ini cara-cara efektif untuk mencari bug di website kamu:

#1 Lakukan Cross-Browser Testing

Pastikan website berjalan dengan baik di berbagai browser seperti Chrome, Firefox, Safari, dan Edge. Setiap browser memiliki cara berbeda dalam merender HTML, CSS, dan JavaScript, sehingga bisa terjadi perbedaan tampilan atau malfungsi fitur. 

Gunakan alat seperti BrowserStack atau LambdaTest untuk menguji kompatibilitas website kamu dengan berbagai perangkat dan browser.

#2 Gunakan Automated Testing Tools

Otomatisasi pengujian dengan alat seperti Selenium, Cypress.io, atau WebdriverIO bisa mempercepat deteksi bug. 

Alat ini bisa menjalankan skenario pengujian berulang kali dan menemukan bug di website yang mungkin terlewat dalam pengujian manual.

#3 Lakukan Pengujian Manual

Jangan hanya mengandalkan alat otomatisasi! Ketika berusaha mencari bug, cobalah menjelajahi website kamu sendiri, klik setiap tautan, isi formulir, dan gunakan fitur yang tersedia. 

Dengan uji manual, kamu bisa menemukan bug website yang mungkin tidak terdeteksi oleh alat otomatis.

#4 Uji Validasi Input

Pastikan semua input pengguna, seperti form login atau checkout, bekerja dengan benar. Coba masukkan berbagai jenis data (misalnya karakter spesial atau format yang salah) untuk melihat apakah sistem menangani kesalahan dengan baik tanpa menyebabkan crash.

Baca Juga: Kenali Jenis SSL Error & Solusinya untuk Keamanan Website

#5 Monitor Error Logs

Periksa error log secara berkala untuk mengetahui kesalahan sistem yang terjadi di belakang layar. Gunakan alat seperti Fluentd, NXLog, atau Logstash untuk mengumpulkan dan menganalisis error agar bug bisa diperbaiki lebih cepat.

#6 Gunakan Umpan Balik Pengguna

Terkadang, pengguna adalah tester terbaik! Sediakan fitur pelaporan bug agar mereka bisa memberitahu jika ada masalah. 

Formulir sederhana atau chatbot bisa membantu mengumpulkan laporan bug dari pengguna dengan lebih mudah.

#7 Lakukan Pengujian Keamanan

Celah keamanan bisa menjadi jalan bagi peretas untuk menyerang website kamu. Lakukan penetration testing (pentest) menggunakan alat seperti OWASP ZAP atau Burp Suite untuk menemukan dan menutup celah keamanan sebelum dieksploitasi.

#8 Gunakan Session Recordings

Alat seperti Hotjar dan Crazy Egg bisa merekam interaksi pengguna dengan website, membantu kamu melihat di mana mereka mengalami kesulitan. 

Jika pengguna sering meninggalkan halaman di bagian tertentu, mungkin ada bug atau masalah UX yang perlu diperbaiki.

Baca Juga: Sistem Coretax Bermasalah, Cara Mengatasi dari Sisi Server!

cara mencari bug website dan perbaikannya

Panduan Perbaikan Bug Website

Setelah kamu menemukan bug di website, langkah berikutnya adalah memperbaikinya. Ini adalah bagian yang paling menantang, karena jika kamu tidak menggunakan langkah yang tepat justru berujung parah. 

Perbaikan bug yang sistematis akan membantu menghindari masalah yang lebih besar. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu terapkan:

#1. Debugging

  • Isolasi bug: Temukan bagian kode atau fitur yang menyebabkan error. Coba jalankan website secara lokal dan cek log error untuk mempersempit penyebabnya.
  • Gunakan debugging tools: Manfaatkan fitur bawaan seperti browser console (Chrome DevTools, Firefox Developer Tools) atau alat analisis kode (Xdebug, Postman) untuk mendeteksi masalah dengan lebih akurat.

#2. Pengujian

  • Automated testing: Gunakan tools seperti Selenium atau Jest untuk menguji kode secara otomatis dan mencegah bug baru muncul setelah update.
  • User testing: Ajak pengguna nyata untuk mencoba website dan berikan feedback terkait fitur atau bug yang mungkin terlewat dalam pengujian otomatis.

#3. Code Reviews

  • Kolaborasi tim: Minta rekan developer untuk meninjau kode sebelum di-deploy, karena seringkali orang lain bisa menemukan kesalahan yang tidak kita sadari.
  • Standar kualitas kode: Terapkan coding style yang jelas dan best practice agar kode lebih mudah dikelola serta bebas dari bug di masa depan.

#4. Gunakan Version Control

Gunakan Git atau sistem version control lainnya untuk mencatat setiap perubahan kode. Jika terjadi kesalahan setelah update, kamu bisa dengan mudah mengembalikan versi sebelumnya tanpa kehilangan seluruh progress.

#5. Perhatikan Keamanan Website

  • Validasi input agar mencegah eksploitasi data.
  • Gunakan enkripsi untuk melindungi informasi sensitif.
  • Terapkan proteksi dari serangan seperti SQL injection dan Cross-Site Scripting (XSS).

#6. Lakukan Pembaruan dan Pemeliharaan Rutin

  • Update plugin, framework, dan CMS agar website tetap aman dan optimal.
  • Periksa performa secara berkala untuk memastikan tidak ada bug baru yang muncul akibat perubahan sistem.

#7. Dokumentasi

Catat setiap bug yang ditemukan, penyebabnya, dan cara memperbaikinya. Dokumentasi ini akan sangat berguna untuk troubleshooting di masa depan serta mencegah kesalahan yang sama terulang.

Baca Juga: Apa Itu Website Retainer? Definisi, Cakupan, dan Manfaatnya

Kesimpulan

Bug website adalah masalah yang bisa merugikan bisnis dan pengalaman pengguna jika tidak segera ditangani. Dengan tahu cara mencari bug website secara sistematis dan menerapkan metode perbaikan yang tepat, kamu bisa menjaga performa website tetap optimal. 

Jika kamu tidak punya waktu untuk menangani bug sendiri, gunakan layanan Managed Services dari IDwebhost, yang siap membantu menyelesaikan masalah teknis pada website kamu. 

Selain itu, gunakan layanan VPS Murah dari IDwebhost untuk performa website yang lebih cepat, aman, dan stabil. Yuk, optimalkan website kamu sekarang juga!

bug website
cara memperbaiki bug website
cara mencari bug
jenis bug website
perbaikan bug