idwebhost Bikin Website Sekarang

Apa Itu Computational Thinking: Skill Wajib Bekerja di Era Serba Digital

23 Apr 2023
Apa Itu Computational Thinking: Skill Wajib Bekerja di Era Serba Digital campaign-unlimited

Yakin sudah siap berkarir di bidang digital? Sebelum terjun ke dunia kerja, kamu perlu menguasai beberapa skill untuk meningkatkan value dalam diri kamu. Salah satu skill yang tidak boleh dilewatkan adalah computational thinking. Tahu, apa itu computational thinking?

Di antara banyaknya kemampuan yang dibutuhkan di dunia kerja, computational thinking merupakan salah satu skill krusial yang justru banyak dilewatkan. Padahal, skill ini diperlukan dalam berbagai bidang pekerjaan, lho. Yuk, simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui pejelasan dari computational thinking selengkapnya!

Apa Itu Computational Thinking?

Computational thinking adalah kemampuan untuk menganalisis masalah yang kompleks, mengidentifikasi penyebab, dan mengembangkan solusi tepat yang dapat dipahami maupun dieksekusi oleh manusia dan perangkat komputer. Sederhananya, computational thinking bisa dipahami sebagai cara berpikir layaknya komputer.

Untuk bertindak dan berpikir layaknya komputer, kamu perlu memahami masalah yang terjadi, identifikasi sumbernya, dan menentukan solusinya. Semula computational thinking hanya bertujuan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem. Namun, kini computational thinking mulai diadaptasi pada berbagai bidang lainnya.

Misalnya seperti untuk membantu product development, mengatur prioritas belanja kebutuhan sehari-hari, dan lain-lain. Menurut Coorp Academy, computational thinking bahkan berpotensi menjadi skill wajib dalam proses rekrutmen di masa mendatang.

Dalam membantu proses pemecahan masalah, computational thinking mempunyai empat pilar yang menjadi metode kerjanya. Keempat pilar ini juga memiliki tujuannya masing-masing. Namun, tentu saja dengan fokus utama untuk menemukan solusi masalah yang tepat.

Pentingnya Computational Thinking

computational thinking

Sebelum beranjak ke pembahasan metodenya, kamu perlu mengetahui manfaat computational thinking. Selain dapat membantumu untuk menguraikan masalah dan menemukan solusi dengan efektif, skill computational thinking juga memberikan manfaat berupa:

  • Meningkatkan kreatifitas. Kemampuan berpikir komputasi dapat membantumu untuk lebih kreatif dalam menciptakan solusi dari masalah yang kompleks.
  • Mengembangkan skill problem solving. Tidak hanya berlaku di dunia pemrograman, kamu dapat mengembangkan skill pemecahan masalah dengan menerapkan computational thinking.
  • Membentuk pola pikir yang terstruktur. Dengan computational thinking, kamu dapat melihat permasalahan secara lebih terstruktur dan logis. Alhasil, kamu bisa mengidentifikasi penyebab dan solusi yang tepat.
  • Membantu pekerjaan menjadi lebih efektif. Kemampuan berpikir secara logis dan teratur membuat pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu seefisien mungkin dan menggunakan tenaga seefektif mungkin.

Metode Computational Thinking

Seperti apa itu computational thinking bekerja akan sulit dipahami tanpa mengetahui keempat pilar metodenya. Berikut ini adalah keempat pilar computational thinking beserta contohnya:

1. Decomposition

Dekomposisi adalah metode computational thinking yang pertama. Ini merupakan tahapan yang berfokus pada pemecahan masalah menjadi beberapa bagian kecil. Tujuan yang akan dicapai dalam tahap ini adalah penyederhanaan masalah.

Contoh sederhana penerapan computational thinking dekomposisi dalam kehidupan sehari-hari bisa ditemukan saat memasak. Sebelum memasak kamu dapat mengelompokkan bahan-bahan berdasarkan menu yang akan dimasak. Dari situ, kamu dapat mengetahui berapa menu yang akan dimasak dan masing-masing proses masak yang diperlukan tiap menu.

2. Pattern Recognition

Dapat dilihat jelas dari namanya, ini merupakan tahapan yang berfokus pada pencarian pola serupa dalam sebuah masalah. Sebagaimana yang sudah dijelaskan di pengertian apa itu computational thinking, ini merupakan salah satu cara metode ini meningkatkan efektifitas pekerjaan.

Sebagai contoh untuk tahapan memasak. Misalnya saat memasak menu tempe goreng kamu perlu mencampurkan bumbu marinasi dengan air. Apabila adonan bumbu ini terlalu asin maka kamu perlu menambahkan air. Inilah contoh dari pola yang dapat diterapkan setiap kali kamu mengalami kendala bumbu terlalu asin.

3. Abstraction

Berikutnya adalah abstraction. Tahapan ini bertujuan untuk berfokus pada informasi penting dan menggeser hal yang kurang relevan dari daftar prioritas. Capaian dari tahap ini adalah daftar prioritas yang dapat membantu efisiensi sumber daya dalam proses pembuatan solusi.

Dengan contoh yang masih sama seperti di atas, kamu dapat membuat prioritas atau tahapan proses memasak. Misalnya seperti membeli bahan masak, membersihkan dan mengupasnya, membumbui masakan, menggoreng, dan lain-lain.

4. Algorithm Design

Tahapan yang terakhir adalah desain algortima. Ini merupakan tahapan yang berfokus untuk menciptakan serangkaian aturan untuk menuntaskan masalah. Contoh dari tahapan ini seperti penggunaan resep masakan untuk memandu proses masakan dari awal hingga akhir.

Contoh Computational Thinking

computational thinking

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa itu computational thinking beserta tahapan-tahapan di dalamnya. Tentu belajarmu tidak akan lengkap tanpa mencoba penerapannya secara langsung. Pada pembahasan kali ini kamu bisa melihat contoh penerapan computational thinking dalam membangun web portofolio.

1. Tahap Dekomposisi

Web portofolio dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan menarik klien-klien baru. Untuk mencapai tujuan tersebut, kamu tentu perlu membuat web portofolio semenarik mungkin. Untuk memudahkan proses pengerjaan, kamu dapat langsung melangkah ke tahap 1 computational thinking: decomposition.

Pembuatan web portofolio dapat dipecahkan menjadi beberapa bagian, meliputi: pembuatan desain web, penampilan informasi dan contoh pekerjaan, serta pengaturan back-end. Sebab desain web dapat mempengaruhi penampilan konten dan tanggapan interaksi yang diperlukan dalam web, maka kamu dapat berfokus pada desain web terlebih dahulu.

2. Tahap Pengenalan Pola

Melangkap ke tahap berikutnya, kamu memerlukan web desain yang sesuai dengan jenis pekerjaanmu. Sebagai contoh kamu bekerja sebagai seorang desainer grafis. Artinya, kamu memerlukan desain sederhana untuk menonjolkan hasil pekerjaanmu, menyertakan detail karya, dan menyediakan kontak yang accessible.

Dari tahapan ini kamu dapat menarik kesimpulan kriteria apa saja yang kamu perlukan untuk menemukan web design yang tepat. Kamu juga dapat menuliskan kriteria yang diperlukan untuk memudahkanmu.

3. Tahap Abstraksi

Berikutnya, fokuskan langkah pembuatan desain web portofolio sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Dengan berfokus pada tujuan utama yang sudah ditetapkan, kamu dapat menggeser keperluan lainnya yang tidak termasuk dalam prioritas terlebih dahulu.

Misalnya seperti pemilihan animasi menarik, gaya tulisan yang lucu, dan sebagainya. Fokuskan tahap berikutnya sesuai dengan tujuan yakni pembuatan web desain yang berarti meliputi pemilihan tema, pembuatan layout, dan sebagainya.

4. Tahap Desain Algoritma

Terakhir, kamu dapat menentukan aturan yang perlu digunakan sebagai panduan dalam proses pembuatan desain web. Kamu dapat menggunakan panduan cara membuat desain web portofolio ini dan mengikuti tahap-tahapnya sesuai mulai dari membuat sketsa desain dan seterusnya.

Jadi, sudah siap untuk menerapkan computational thinking dalam berbagai kegiatanmu sehari-hari? Computational thinking adalah kemampuan menganalisis, menguraikan, dan mengatasi sebuah masalah kompleks dengan solusi yang paling efektif.

Dalam penerapannya, computational thinking memiliki empat buah metode, yakni decomposition, pattern recognition, abstraction, dan algorithm design. Seperti apa itu computational thinking dipraktikkan? Keempat metode computational thinking diaplikasikan sesuai urutannya untuk menguraikan masalah dan menemukan solusi yang dapat dipahami oleh manusia dan komputer.

Jika desain web portofoliomu sudah jadi, kamu bisa menggunakan layanan IDwebhost untuk meng-hosting website secara all out agar kamu tampil lebih profesional. Lengkap dengan dukungan teknis dan sistem keamanan, beli sekarang mulai dari Rp 10 ribuan aja per bulan!

Elly Santi
Member since 7 Sep 2022