Growth Hacking: Strategi Marketing untuk Kembangkan Bisnis
Growth hacking menjadi salah satu strategi marketing yang mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis atau perusahaan startup dengan cepat.
Untuk lebih jelasnya, Anda dapat mempelajarinya seperti pada pembahasan di bawah ini.
Contents
Apa itu Growth Hacking ?
Growth hacking adalah suatu metode atau bidang baru yang mengkolaborasikan antara marketing, data, dan teknologi.
Untuk melakukan strategi growth hacking, maka Anda perlu melakukan berbagai upaya percobaan yang dimana pada tujuan atau hasil akhirnya membuktikan dapat meningkatkan jumlah pelanggan Anda.
Strategi ini cocok untuk digunakan oleh perusahaan startup yang memiliki keterbatasan dalam hal anggaran dan juga sumber daya manusia.
Selain dapat meningkatkan jumlah pelanggan, strategi ini juga dapat membuat brand lebih mampu dalam bersaing dengan kompetitor.
Karena, growth hacking ini mengutamakan data yang dapat digunakan untuk menganalisa kompetitor dengan cara yang lebih mudah.
Kemudian, jika tadi dalam hal strateginya, terdapat istilah bagi orang yang melakukan pelaksanaan dari strategi ini yaitu growth hacker.
Seorang growth hacker tidak hanya sekedar melakukan kegiatan online marketing saja. Tapi. mereka juga dituntut untuk mempunyai pengetahuan tentang data, produk, teknologi, dan marketing.
Lalu, seorang growth hacker juga dituntut mempunyai mindset yang sangat spesifik dan dapat fokus pada tujuan pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.
Strategi Growth Hacking
Selaras dengan informasi pada Optinmonster, strategi growth hacking terbagi dalam tiga hal utama yaitu content marketing, product marketing, dan advertising.
1. Content Marketing
Strategi content marketing merupakan salah satu cara yang cukup ampuh dan tidak membutuhkan biaya yang cukup mahal.
Seperti pembahasan di atas, growth hacking adalah strategi yang tidak banyak mengeluarkan biaya atau modal.
Untuk itu, memanfaatkan content marketing dapat menjadi langkah yang tepat. Hal ini karena konten tetap menjadi magnet utama yang dapat mendatangkan lead yang berkualitas.
Contoh content marketing yang dapat dilakukan contohnya adalah dengan membuat artikel blog, ebook, konten media sosial, email marketing, infografik, sampai konten berupa video.
2. Product Marketing
Strategi ini membutuhkan teknik dalam membuat produk agar tampak lebih menarik dan membangun follower atau fans pada produk tsb.
Contoh product marketing yang dapat Anda lakukan seperti membuat sistem pendaftaran khusus untuk digunakan bagi pelanggan atau member tertentu.
Selain itu, Anda juga dapat menawarkan program seperti referral yang dapat memberikan keuntungan untuk pengguna lama ataupun pengguna baru.
3. Advertising
Strategi ini memanfaatkan iklan dalam mempromosikan bisnisnya. Cara ini juga telah terbukti efektif dalam meningkatkan brand awareness.
Salah satu cara yang terbaik dimana Anda dapat mencoba untuk mempromosikan brand adalah dengan menggunakan PPC atau pay per click.
Ketiga strategi di atas bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan funneling yang disebut AARRR atau acquisition, activation, retention, revenue, dan referral.
Dikatakan oleh Neil Patel, berikut mengenai penjelasan singkat dari AARRR :
- Acquisition : Instansi atau perusahaan perlu mencari cara agar produk yang dimiliki dapat dikenalkan kepada calon pelanggan.
- Activation : Sebuah cara dalam memberikan pengalaman pelanggan yang menyenangkan ketika mereka mencoba produk Anda atau perusahaan Anda untuk pertama kalinya.
- Retention :Suatu cara dalam membuat pelanggan agar mau kembali lagi untuk menggunakan produk yang ditawarkan
- Revenue : Suatu cara bagaimana Anda atau perusahaan Anda dalam mengubah tahapan 3 hal di atas atau marketing Anda menjadi benar-benar menghasilkan atau termonetisasi.
- Referral : Suatu strategi Anda atau perusahaan Anda dalam mempersiapkan perencanaan agar pelanggan mau memberi tahu orang lain mengenai produk yang ditawarkan.
Cara Menjadi Growth Hacker
Seperti yang telah disebutkan pada pembahasan di atas, Growth hacker sebutan bagi orang atau sekelompok yang menjalankan strategi growth hacking di suatu perusahaan.
Untuk menjadi growth hacker yang handal, maka memerlukan kemampuan seperti :
- Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup dalam menyampaikan ide pada divisi programmer atau tim developer
- Merasa nyaman jika bekerja dengan data-data
- Mempunyai intuisi yang baik dalam pemasaran atau online marketing
- Memahami dampak pada optimasi kecil dan keseluruhan proses.
- Memahami nilai inti pada sebuah produk yang ditujukan kepada konsumen.
Untuk itu, sebagai growth hacker haruslah orang-orang yang mempunyai keahlian dalam teknik SEO, content marketing, website analysis dan testing.
Contoh Growth Hacking
Contoh studi kasus growth hacking yang terkenal yang dapat Anda pelajari adalah sebagai berikut :
1. Strategi yang digunakan oleh Hotmail
Hotmail diluncurkan pada tahun 1996 dan mengalami pertumbuhan yang lambat meskipun sudah menggunakan media iklan konvensional seperti poster, billboard, dan bahkan radio.
Mereka mendapatkan data bahwa sebanyak 80% penggunanya berasal dari rekomendasi (referral) pengguna yang menginspirasi Tim Draper (Salah satu investornya) yang meletakan kalimat “ P.S. I love you. Get your free email at Hotmail”.
Awalnya ide tsb tidak diterima karena alasannya adalah etika. Tapi akhirnya, ide tsb dapat diterapkan dengan membuang kata “P.S. I love you”. Dan hasilnya, pertumbuhan eksponensial dapat bertumbuh hingga 3.000 pengguna baru setiap hari.
2. Strategi yang digunakan oleh Airbnb
Airbnb membuat sebuah sistem yang dapat memungkinkan pengguna Airbnb dapat memasang iklannya ke craigslist.org yang telah mempunyai lebih dari 10 juta pengguna.
Kemudahan ini membuat penggunanya secara otomatis menguntungkan Airbnb. Hal ini karena semakin banyak pengguna craigslist yang dapat melihat iklan di Airbnb, maka akan semakin banyak pula pengguna Airbnb.
Growth Hacking Funnel
Strategi funneling ini melanjutkan pembahasan pada poin AARRR diatas dengan lebih lengkap yaitu :
1. Acquisition
Acquisition merupakan titik pertemuan pertama antara brand, website, atau produk Anda dengan pelanggan. Langkah awal ini dapat membantu Anda dalam mengetahui apakah mereka akan berhasil berinteraksi dengan bisnis Anda atau tidak.
Untuk mengetahui hal tsb, Anda dapat memeriksanya pada bagian “bounce rate” di website Anda. Bounce rate adalah nilai yang menunjukan pelanggan Anda yang menutup halaman website Anda tanpa melakukan interaksi yang ditunjukan dengan nilai rasio. Semakin besar bounce rate, artinya interaksi pelanggan dengan website Anda adalah buruk. Oleh karena itu jika bounce rate Anda tinggi, maka artinya ini menjadi kabar yang tidak bagus untuk bisnis Anda.
Solusinya Anda perlu menganalisa kembali pada konten website Anda apakah sudah bagus dari sisi user experience, kecepatan website, tampilan dsb.
2. Activation
Pada tahap kedua ini, artinya orang-orang telah mulai menggunakan produk atau layanan Anda.
Untuk mendapatkan subscribers dan followers memang merupakan bagian dari acquisition. Sementara untuk mengubah subscribers atau followers menjadi pelanggan ini sudah masuk ke bagian activation.
Pada langkah ini, Anda dapat mencoba mengirimkan email ke customer dan memberitahukan kepada mereka mengenai produk-produk dan layanan yang Anda tawarkan dengan email dsb.
3. Retention
Pada langkah ini Anda perlu menjadikan kelompok pada pelanggan yang baru saja menggunakan produk Anda menjadi pelanggan reguler. Artinya, pelanggan tsb mau secara terus-menerus menggunakan produk atau layanan Anda.
4. Referral
Referral ini bisa dikatakan strategi word of mouth atau mulut ke mulut. Strategi ini menjadi strategi yang efektif dalam menarik lebih banyak customer.
Selain itu, strategi ini dapat membantu meningkatkan pertumbuhan secara organik. Lalu, banyak orang yang lebih percaya jika produk milik perusahaan atau Anda ditawarkan oleh kerabat terdekat seperti teman atau keluarga.
Anda juga dapat mengkombinasikan dengan kode diskon jika Anda mengundang beberapa orang untuk mereferensikan produk Anda.
5. Revenue
Revenue atau pendapatan sudah menjadi hal yang dituju bagi pebisnis. Setelah Anda mendapatkan pelanggan, tentu menghitung revenue yang Anda peroleh dari hasil penjualan produk atau layanan Anda menjadi hal yang penting.
Jadi untuk mendapatkan hasil akhir berupa revenue yang menguntungkan, Anda perlu menyusun strategi funneli growth hacking yang baik. Anda dapat melakukan A/B Testing agar dapat menemukan strategi mana yang paling efektif dan bisa Anda maksimalkan.
Cara Menerapkan Strategi Growth Hacking
Untuk menerapkan strategi growth hacking Anda dapat melakukan langkah-langkah di bawah ini :
- Membuat daftar email sebelum acara peluncuran produk
- Menggunakan program referral seperti pada langkah strategi funneling yang telah dijelaskan
- Mengkombinasikan strategi Anda dengan brand lain agar dapat meningkatkan visibilitas pada produk
- Membangun komunitas yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan juga meningkatkan loyalitas pelanggan
- Bekerjasama dengan influencer yang dapat meningkatkan brand awareness produk Anda pada follower-follower yang dimiliki influencer tsb
Kesimpulan
Growth hacking menjadi strategi yang dapat Anda perhitungkan karena dapat membantu bisnis atau perusahaan Anda yang baru diluncurkan agar dapat berkembang dengan cepat.
Semoga bermanfaat
Jika Anda ingin memperoleh info seputar bisnis secara gratis, Anda bisa mengikuti informasi di blog IDwebhost dan pilih topik pembahasan yang ingin Anda cari
Lalu tidak lupa juga, jika Anda membutuhkan hosting atau domain untuk membangun website, Anda dapat menggunakan layanan web hosting dan domain dari IDwebhost yang memberikan harga terjangkau dan performa baik. Salam!
Member since 2 Jul 2013