Apakah Remarketing dan Retargeting Adalah Hal Yang Sama?
Remarketing dan Retargeting terkadang membuat orang bingung dengan kedua istilah ini. Ada yang menganggap sama dan berbeda. Lalu sebenarnya apa tujuan di balik kedua strategi ini? Dan apa manfaat yang di dapat untuk bisnis jika menggunakan strategi remarketing dan retargeting? Nah, lebih lengkapnya, Anda dapat mempelajarinya sebagai berikut:
Contents
Retargeting dan Remarketing: Sekilas Sama Tapi Nyatanya Beda
retargeting remarketingKetika Anda bekerja dalam bidang periklanan, pada departemen bagian periklanan tersebut mungkin sudah hal biasa menjumpai menghabiskan banyak waktu untuk menguji audiens dari hasil yang didapat berupa data informasi audiens tsb. Hal ini dapat menjadi proses yang panjang ketika mau mendapatkan hasil dari audiens yang benar-benar melakukan konversi atau pemesanan pada produk Anda. Lalu, advertiser biasanya menargetkan audiens mereka yang telah mengunjungi website lebih dari sekali atau pernah melakukan interaksi di masa lalu.
Di sinilah peran retargeting dan remarketing memberikan peluang untuk menjangkau pelanggan-pelanggan tsb. Lalu, ini bisa menjadi strategi yang sangat penting dalam upaya pemasaran Anda. Nah sekarang, Ayo pelajari lebih lanjut apa itu retargeting dan remarketing sehingga Anda tahu perbedaannya secara lebih jelas.
Apa itu Retargeting ?
Retargeting adalah cara untuk melakukan pendekatan kembali (retargeting) dengan pengunjung yang telah melakukan interaksi pada website Anda, akan tetapi mereka belum melakukan pemesanan atau pembelian. Retargeting dapat memiliki berbagai macam pendekatan. Contohnya, setelah pengunjung masuk kedalam website Anda, melakukan klik produk, atau melakukan tindakan tertentu yang menjadi tujuan Anda, maka langkah selanjutnya browser akan menangkap data-data tsb dan mengumpulkannya pada ‘cookie’ atau ruang penyimpanan data sementara.
Nah di sinilah Anda dapat melakukan retargeting dengan menggunakan informasi tsb. Iklan seperti Google Display Network atau Facebook dapat memungkinkan untuk melakukan pelacakan untuk orang-orang yang telah mengunjungi website Anda. Secara lebih detailnya, retargeting ini ada 2 macam yaitu “on-site” di dalam website dan “off-site” di luar website.
1. Menargetkan Interaksi di dalam Website (Targeting On-Site Interactions)
Targeting On-site ini melibatkan penargetan secara individu bagi orang-orang yang telah mengunjungi website Anda. Jadi, sebelumnya mereka pernah berinteraksi dengan produk dan layanan Anda atau mereka telah melakukan tindakan di website Anda tapi belum menyelesaikan proses pemesanan di website Anda. Lalu, dengan melakukan retargeting kepada orang-orang yang pernah berinteraksi di website juga dapat meningkatkan konversi, apa itu?
Konversi adalah langkah-langkah tindakan dari pengunjung website Anda agar tercapai suatu ‘Goal’ sesuai yang Anda inginkan. Contoh Goalsnya, seperti pemesanan, pembelian, mendapatkan data pelanggan, atau menghubungi nomor telepon Anda. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk penargetan orang-orang yang pernah berinteraksi pada website Anda berdasarkan lokasi:
- Anda dapat melakukan penargetan berdasarkan produk tempat mereka melakukan interaksi tetapi tidak menjadi beli ke produk Anda.
- Anda dapat melakukan penargetan berdasarkan bagaimana mereka yakni audiens Anda dapat menemukan website Anda. Apakah dari media sosial, penelusuran di Google, dsb.
- Anda dapat melakukan penargetan dari orang-orang yang telah bersedia memberikan data email mereka kepada Anda akan tetapi belum pernah melakukan pemesanan produk Anda.
Lalu, tools yang dapat membantu melakukan retargeting pada calon-calon pelanggan Anda tsb adalah Google Ads, Google Analytics, Facebook Ads, dsb
2. Menargetkan Interaksi di luar Website (Targeting Off-Site Interactions)
Retargeting bisa dilakukan dengan menggunakan di luar website karena website sendiri memiliki keterbatasan tertentu dalam menarik pengunjung baru. Ditambah lagi, sekarang media sosial menjadi platform yang ramai di kunjungi per harinya. Untuk itulah, Anda perlu menyebar jangkauan market Anda di luar website Anda ke wilayah platform-platform lainnya.
Jadi, media sosial seperti facebook, instagram dsb bisa menjadi wadah untuk melakukan targeting secara lebih luas di luar website Anda. Retargeting yang bisa Anda lakukan adaah dengan melakukan penargetan ulang kepada pengguna yang telah berinteraksi dengan fanspage facebook Anda, video, instagram, dsb.
Apa itu Remarketing ?
Remarketing adalah suatu proses dalam menghubungi pelanggan Anda untuk memancing kembali minat mereka agar mau membeli produk Anda. Artinya, remarketing ini bertujuan untuk mempertahankan pelanggan Anda atau istilah yang dikenal adalah “customer retention”. Untuk itulah, remarketing ini lebih sering digunakan dalam melibatkan kembali pelanggan melalui email.
Jadi, bisa dikatakan kalau retargeting adalah tentang bagaimana dalam memproses perpindahan pelanggan yang belum memasuki jalur pembelian. Lalu kalau remarketing adalah tentang bagaimana proses melakukan interaksi kembali dengan cara mengirimkan email kepada pelanggan Anda agar calon pelanggan tsb yang semula belum melakukan pembelian sekarang menjadi lebih tertarik untuk membeli produk Anda.
Perbedaan Retargeting dan Remarketing
Secara umumnya perbedaan retargeting dan remarketing adalah :
- Retargeting menggunakan metode dalam beriklan untuk menarik kembali pengunjung ke dalam website Anda.
- Remarketing menggunakan metode untuk melakukan interaksi kembali atau bahasa yang lebih mudah dimengerti “merayu kembali” orang-orang yang Anda targetkan agar mau beli produk Anda dengan menggunakan email.
Selain itu, sekarang platform seperti Google Ads, Facebook dsb sudah dilengkapi untuk menargetkan kembali (retargeting) menggunakan daftar pelanggan email yang telah Anda kumpulkan. Cara kerjanya, ketika daftar email di upload, platform seperti Google Ads atau facebook akan bekerja dengan mencocokan kembali alamat email tersebut. Jika hasilnya sesuai dengan database pelanggan Google atau Facebook, maka data email yang telah di upload dapat di gunakan untuk beriklan.
Persamaan Retargeting vs Remarketing
Walaupun secara teknikal retargeting dan remarketing ini berbeda, tapi ada beberapa hal khusus yang memiliki ciri kesamaan di antara keduanya, yaitu :
- Dalam beberapa hal, targetnya merupakan orang-orang yang telah mengenal pada brand bisnis Anda
- Sama-sama memiliki tujuan untuk melakukan pembelian
- Sama-sama membangun branding serta meningkatkan brand awareness pada bisnis Anda.
Mana yang Lebih baik, Retargeting atau Remarketing?
Setelah Anda mempelajari retargeting dan remarketing diatas, sekarang strategi mana yang perlu Anda lakukan? Well, jawabannya adalah Anda perlu melihat kembali tujuan marketing Anda seperti :
Terapkan strategi retargeting untuk tujuan:
- Mendapatkan pelanggan baru
- Traffic kunjungan website Anda besar, tapi conversion Anda kecil
- Anda tidak memiliki daftar email pelanggan potensial
Strategi Remarketing dengan tujuan :
- Anda menginginkan untuk mempertahankan pelanggan Anda
- Anda memiliki budget yang terbatas
- Anda sudah memiliki daftar email pelanggan potensial
Kesimpulan
Retargeting ataupun remarketing sama-sama memiliki strategi untuk meningkatkan conversion Anda. Untuk itu, Anda perlu menyesuaikan kemampuan dan kondisi dari bisnis Anda. Jika Anda memiliki kelebihan baik secara tenaga dan biaya, Anda dapat melakukan kedua strategi ini agar tercipta suatu pola marketing yang efektif untuk bisnis Anda. Lalu tidak lupa juga, Anda dapat update informasi seputar bisnis online di blog IDwebhost agar mendapatkan insight baru.
Sebagai tambahan, jika Anda membutuhkan hosting untuk kebutuhan dalam pembuatan website yang berisi informasi atau kegiatan marketing online, Anda dapat menggunakan jasa layanan hosting dan domain dari IDwebhost karena ada potongan diskon di beberapa paket hosting murah yang bisa Anda coba. Salam!
Member since 2 Jul 2013