Wajib Tahu! Ini 7 Fitur Tersembunyi Google Trends 2024
Google Trends bukan hanya tentang riset keyword yang sedang trending. Usut punya usut, ada banyak fitur tersembunyi yang bisa Anda manfaatkan untuk meningkatkan strategi digital Anda.
Contents
- 1 Definisi dan Fungsi Google Trends
- 2 Fitur Tersembunyi Google Trends
- 3 Implikasi Google Trends untuk Digital Marketing
- 4 Kesimpulan
Definisi dan Fungsi Google Trends
Google Trends adalah alat online yang menawarkan perbandingan visual tingkat lalu lintas relatif untuk kueri pencarian tertentu. Fungsi Google Trends adalah menunjukkan tren penelusuran dari waktu ke waktu, sehingga anda dapat menganalisis perubahan perilaku konsumen di rentang waktu, platform dan wilayah tertentu.
Dalam dunia digital marketing, Google Trends sangat berguna sekali. Baik Anda yang bekerja di bidang SEO, pemasaran PPC (Pay-per-click), media sosial dan saluran lainnya, kamu bisa memanfaatkan data Google Trends untuk sasaran bisnis Anda.
Misalnya di bidang SEO, Google Trends dapat dimanfaatkan untuk melakukan riset keyword yang sedang populer atau sering dicari di Google. Selain itu, Google Trends dapat dimanfaatkan untuk mengoptimasi SEO, seperti memperbaiki pilihan kata kunci, memperluas pengoptimalan dan memperbarui konten.
Fitur Tersembunyi Google Trends
Diciptakan pertama kali pada 2026, Google Trends mengalami perubahan baik dari fiturnya maupun algoritma-nya mengikuti perkembangan dunia. Google Trends versi 2024 memiliki fitur antarmuka baru dengan fitur-fitur yang lebih canggih dari generasi sebelumnya.
Mengutip dari Searchenginejournal, Google juga baru saja menerbitkan video tutorial berisi tujuh fitur yang jarang diketahui dan bisa kamu manfaatkan guna riset keywords di Google.
Simak tujuh cara menggunakan Google Trends yang baru saja diungkap Google tersebut berikut ini:
1. Tanda Baca
Omri Weisman, selaku Manajer Teknik Google Trends, mengungkapkan cara menggunakan tanda baca untuk pencarian lebih lanjut guna menggali lebih dalam data dan mengekstrak wawasan kueri pengguna.
Dia membagikan tiga operator pencarian tingkat lanjut:
- A. Tanda kutip
- B. Tanda plus (+)
- C. tanda minus (-)
A. Tanda Kutip
Misalnya kamu riset keyword “hosting mudah” di bagian Explore Google Trends. Ini akan menghasilkan frasa yang sama persis di dalam tanda kutip, mungkin dengan menyertakan kata-kata sebelum atau sesudah frasa tersebut, seperti “hosting murah terbaik” atau “hosting murah gratis domain”.
B. Tanda Plus (+)
Misalnya kamu mencari kata kunci “hosting + WordPress”. Hasilnya mencakup penelusuran yang berisi kata “membuat blog di wordpress” atau “promo hosting”.
C. Tanda Minus (-)
Tanda minus ini berarti tanda hubung (-). Misalnya kamu ingin riset keyword di Google “hosting – VPS”. Tanda – akan diabaikan oleh Google dan pencarian akan menghasilkan sama dengan contoh pertama: hosting VPS. Misalnya” “Best VPS Hosting”.
2. Berdasarkan Bahasa
Dalam video Google disebutkan “…. jika Anda ingin mencari kata kunci memakai bahasa tertentu, Anda mungkin ingin menjadi hanya dalam bahasa tersebut.” Contohnya, Google akan menggunakan contoh mengidentifikasi berapa banyak pencarian untuk kata “pemasaran digital” yang dilakukan dalam bahasa Indonesia di wilayah Amerika Serikat.
Hasil pencarian ini hanya menghasilkan “strategi pemasaran digital” dan “contoh pemasaran digital”.
Untuk mendapatkan gambaran lengkap. Bandingkan riset keyword dalam Bahasa Indonesia untuk kata “pemasaran digital” dan pencarian bahasa Inggris untuk kata “digital marketing” menggunakan operator plus.”
3. Filter untuk Identifikasi Data yang Tidak Bisa Ditindaklanjuti
Daniel Waisberg mengatakan bahwa membandingkan kata kunci dapat membantu mengidentifikasi tend yang lebih bermakna. Untuk menggunakan fitur Google Trends satu ini, kamu perlu titik perbandingan, misalnya apakah pertumbuhan bersifat lokal atau global, atau bersifat musiman?
Untuk membuat perbandingan yang bermakna, Anda dapat menggunakan kemampuan filter di dalam istilah pencarian.”
Contohnya, kamu membandingkan dua kata kunci “hosting murah” dan “hosting gratis”. Hasilnya berupa grafik seperti berikut ini:
4. Penemuan Musiman
Fitur tersembunyi Google Trends berikutnya adalah penemuan musiman atau seasonal search. Pertama-tama, masukkan istilah di bagian entri pencarian tren lalu ubah jangka waktu menjadi lima tahun.
Fitur ini akan menghasilkan bahan menarik yang menunjukkan bahwa istilah ini sangat musiman. Misalnya, orang-orang mencari “domain hosting” jauh lebih banyak di tahun 2022-2023 daripada tahun ini.
5. Trend Year by Year
Sama seperti fitur pencarian musiman, Anda bisa menggunakan Google Trends untuk riset keyword yang banyak dicari di Google secara tahunan. Untuk melakukannya, kamu tinggal mengubah filter rentang waktu menjadi 12 bulan terakhir atau juga lima tahun terakhir.
6. Minat Berdasarkan Negara
Perbandingan berdasarkan negara memungkinkan pengguna untuk membandingkan volume permintaan pencarian berdasarkan negara, dua negara atau lebih secara bersamaan.
Cara melakukannya adalah dengan filter yang diakses melalui menu tiga titik yang terletak di sebelah kueri penelusuran yang sedang diteliti.
7. 3 Cara Mengekspor atau Berbagi
Selanjutnya, Google Trends memiliki fitur menyimpan dan membagian hasil pencarian tren dengan tiga cara, yaitu:
- A. Membagikan alamat URL-nya
- B. Menyematkan Data Tren (Embed)
- C. Ekspor ke Spreadsheet
A. Bagikan Berdasarkan URL
Membagikan URL sangat mudah. Kamu tinggal menyalin URL dari browser lalu bagikan ke platform yang kamu inginkan.
B. Sematkan Data Tren
Penyematan atau embed merupakan suatu cara untuk membuat kartu yang dapat ditanamkan dengan data yang dapat disispkan ke dalam halaman website, dengan bonus data tersebut dapat terus diperbarui.
Berikut ini contoh tampilan fitur Embed pada Google Trends. Kamu tinggal meng-copy paste-kan kode embed ke halaman HTML website kamu.
C. Ekspor ke Spreadsheet
Dengan mengklik ikon Export, Google Trends akan menyiapkan data pencarian trends dalam format file .CSV.
Implikasi Google Trends untuk Digital Marketing
Hasil pencarian data dengan memanfaatkan fitur-fitur Google Trends 2024 bisa Anda gunakan untuk beberapa tujuan digital marketing yang berbeda, yaitu:
- Dalam penelusuran berbayar, data Google Trends dapat digunakan untuk menginformasikan kampanye musiman Anda, membantu perencanaan biaya serta penyimpanan inventaris. Selain itu, Anda dapat menggunakan Google Trends untuk menemukan istilah tren yang tidak relevan yang perlu Anda tetapkan sebagai kata kunci negatif, sehingga penelusuran tren tidak terlalu mempengaruhi biaya Anda.
- Untuk SEO dan pemasaran konten, gunakan Google Trends untuk mempelajari informasi apa yang dicari orang-orang di pasar target Anda. Menulis tentang topik yang sedang tren dapat membantu mengarahkan lalu lintas ke situs Anda .
- Untuk menginspirasi iklan kreatif Anda, telusuri Google Trends untuk melihat topik apa saja yang saat ini menarik perhatian publik. Merujuk pada topik yang sedang tren dalam kampanye pemasaran Anda, baik itu email blast, iklan Facebook, atau spot radio, dapat meningkatkan keterlibatan iklan Anda.
Kesimpulan
Google Trends adalah alat yang sangat berharga untuk pemasaran digital, termasuk SEO, PPC, media sosial, email, dan saluran lainnya. Alat ini tidak hanya membantu riset keyword Google, tetapi juga membantu Anda mengevaluasi bisnis Anda terhadap pesaing. Tanpa Google Trends di kotak peralatan Anda, Anda kehilangan pemasaran pada saat yang paling penting bagi audiens Anda.
Ingin website Anda selalu up-to-date dengan tren terkini? Hanya dengan IDwebhost, Anda bisa menggabungkan kekuatan web hosting yang handal dengan insights dari Google Trends. Dapatkan keunggulan kompetitif di pasar.
Member since 7 Aug 2024