5 Cara Mencegah Hacker Menguasai Website Ecommerce Anda

21 Nov 2017
5 Cara Mencegah Hacker Menguasai Website Ecommerce Anda campaign-unlimited

Para hacker selalu ingin meretas website yang menguntungkan. Anda sebagai perancang atau pengembang web ecommerce harus mempertimbangkan keamanan online sebagai prioritas utama untuk melindungi informasi pribadi pelanggan. Pencuri identitas sedang mencari nomor kartu kredit, nomor jaminan sosial, dan data lainnya yang dianggap rahasia. Jadi, bagaimana Anda menjaga pelanggan tetap aman? Mulailah dengan 5 cara berikut untuk melindungi terhadap hacker dan penyalahgunaan orang dalam:

1. Jangan Mengumpulkan Atau Menyimpan Data Pelanggan Yang Tidak Anda Butuhkan

Hacker dan pencuri identitas tidak bisa mencuri apa yang tidak Anda miliki. Oleh karena itu, jangan mengumpulkan atau menyimpan data pelanggan pribadi melalui solusi ecommerce Anda yang tidak penting bagi bisnis. Ketika menyangkut pemrosesan kartu kredit, gunakan kode terenkripsi untuk menjaga data tetap aman saat Anda melihat data kartu kredit pelanggan. Ini mungkin sedikit lebih merepotkan saat checkout untuk pelanggan, namun manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya.

2. Perbarui Solusi SSL / TLS E-Commerce Anda Untuk Mengenkripsi Komunikasi Browser

Anda harus mengenkripsi komunikasi antara situs web dan browser saat mentransmisikan informasi rahasia. Itu sudah pasti. Tapi untuk mencegah hacker memecahkan kode, pertahankan algoritma enkripsi saat ini seperti menggunakan versi SSL terbaru (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Security Layer). Meskipun beberapa merujuk TLS sebagai SSL, dan ada perbedaan teknis, namun ini bukan sesuatu yang perlu Anda khawatirkan. Yang penting adalah Anda menghindari versi yang rentan dari perpustakaan enkripsi.

3. Uji Coba Secara Reguler Situs E-Commerce Anda Untuk Kerentanan

Perusahaan kartu kredit mewajibkan pengecer untuk menguji situs web ecommerce mereka untuk memenuhi standar keamanan tertentu. Tapi hanya memenuhi peraturan ini saja tidak cukup. Taruhan Anda yang lebih baik adalah dengan secara teratur menguji situs e-commerce Anda untuk menghentikan peretas melakukan kerusakan nyata. Ini termasuk: Pemindaian reguler: Periksa situs web Anda secara teratur (termasuk tes semua tautan) untuk memastikan pencuri identitas dan peretas belum mengenalkan software jahat ke iklan, grafis, atau konten lainnya yang disediakan oleh pihak ketiga. Pengujian penetrasi: Pertimbangkan untuk menyewa konsultan cybersecurity atau hacker etis untuk mengidentifikasi kerentanan dalam kode. Aplikasi keamanan: Lihatlah ke alat pemindaian aplikasi web yang membantu mengidentifikasi berbagai kerentanan. Mulai dari mengidentifikasi Cross-site Scripting (XSS) untuk menemukan kerentanan di dalam kode debug dan kode sumber sisa yang dapat membahayakan data rahasia.

4. Hilangkan Software Yang Berisiko Membahayakan Keamanan Online

Kode pengembangan web modern, seperti HTML 5, akan membantu Anda menghilangkan potensi kerentanan dari Java. Jika Anda merancang ulang atau membangun situs baru, pilih pilihan yang lebih aman. Sementara Anda melakukannya, cobalah untuk menghilangkan Adobe Flash dan aplikasi lain yang rentan terhadap kerentanan bila memungkinkan. Jika Anda harus menggunakan Java atau Flash untuk aplikasi lama, pastikan Anda menambal software secara teratur untuk memastikan Anda memiliki versi yang paling aman.

5. Lindungi Perimeter, Dimanapun Itu

Perimeter jaringan selalu berubah karena target pelanggaran baru-baru ini teridentifikasi dengan jelas, terkadang tepi jaringan Anda ada di dalam jaringan mitra bisnis Sahabat IDwebhost. Sering kali, situs ritel tidak hanya dapat diakses oleh hacker dari Internet publik. Mereka juga bisa diakses melalui perusahaan lain. Jadi apa yang harus dilakukan pengembang web? Pastikan link Anda memiliki kemampuan karantina mereka sendiri. Misalnya, harus ada pemisahan fisik antara jaringan yang dapat diakses oleh mitra bisnis industri dan yang berisi data pelanggan rahasia. Data perusahaan harus memiliki pertahanan berlapis, dengan setiap lapisan memiliki batasan identifikasi, kredensial, dan pengelolaan akses yang lebih kuat.

Penulis
Member since 2 Jul 2013