3 Alat Terbaik UI/UX Designer: From Zero to Hero Desain Web
Pernah nggak sih kamu bengong di depan laptop, sambil mikir “Kok desainer lain bisa bikin website sekeren itu ya? Apa rahasianya? Pakai alat desain UI/UX apa?
Apalagi untuk kamu yang baru mulai merintis jadi web designer, kamu sering kesulitan mewujudkan ide desain website yang keren. Atau mungkin kamu kebingungan memilih alat desain UI/UX yang tepat.
Kamu nggak perlu nyoba semua tools yang ada di internet atau ngabisin jutaan rupiah buat software mahal. Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 alat desain web terbaik yang akan membantu kamu jadi desainer UI/UX yang andal.
Contents
3 Alat Terbaik Desain UI/UX
#1 Figma: Jagonya Kolaborasi
Figma itu ibarat Google Docs-nya dunia desain UI/UX, yang bisa diakses dari browser dan berkolaborasi dengan web designer lain secara realtime. Kamu nggak perlu install softwar berat, tinggal buka browser, dan langsung dipakai.
Figma dapat digunakan untuk berbagai proyek desain, termasuk
- Membuat wireframe dan prototype
- Mendesain antarmuka pengguna
- Melakukan pengujian kegunaan
- Berkolaborasi dengan rekan satu tim
- Berbagi desain dengan pemangku kepentingan
Fitur paling menonjol dari Figma adalah fitur Kolaborasi. Karena dirancang berbasis cloud, Figma cukup muda untuk berbagi file dan berkolaborasi dengan desainer lainnya.
Cukup klik tombol “Share” di sudut kanan atas layar kamu untuk memulai. Selain itu, Figma memudahkan kamu menyerahkan desain sebagai kode kepada pengembang dengan dua opsi berbeda:
- Kamu dapat menggunakan opsi ekspor untuk mengekspor desain sebagai file HTML, CSS, atau JSON.
- Gunakan tab Inspect untuk melihat kode elemen mana pun atau sekelompok elemen dalam berkas desain.
Keunggulan Figma
- Kolaborasi Real-Time: Kerja bareng dalam satu file tanpa ribet, semua orang bisa lihat perubahan langsung, kayak Google Docs tapi buat desain.
- Bisa Diakses di Mana Saja: Figma bisa dipakai di Windows, Mac, atau bahkan di browser, jadi fleksibel banget buat tim yang beda platform.
- Prototyping Mudah: Langsung bisa bikin prototipe interaktif tanpa pindah-pindah tools, plus ada animasi transisi yang halus.
- Auto Layout: Elemen desain bisa otomatis menyesuaikan ukuran dan tata letak, jadi nggak perlu bolak-balik ngatur lagi.
- Handoff ke Developer Lancar: Developer bisa lihat langsung spesifikasi desain dan ambil kode tanpa harus ribet pakai tool lain.
Kekurangan Figma
- Butuh Internet: Karena berbasis cloud, kalau internet lemot, kerjaan bisa jadi agak tersendat.
- Fitur Prototyping Sederhana: Buat animasi atau interaksi yang lebih kompleks, Figma mungkin kurang mumpuni dibandingkan alat khusus.
- Penggunaan Offline Terbatas: Kalau nggak ada internet, fitur yang bisa dipakai jadi terbatas.
- Bisa Lambat untuk File Besar: Kalau file desainnya berat, performanya bisa agak lemot, terutama di browser.
- Harga untuk Tim Besar: Gratis kalau dipakai sendiri atau tim kecil, tapi kalau timnya besar, bisa jadi cukup mahal.
#2 Sketch: Veteran Mac-Only
Sketch dianggap sebagai pionir modern di antara alat desain UI/UX. Ini adalah aplikasi desain vector yang dibuat khusus untuk pengguna Mac.
Ini adalah platform desain lengkap dan menjadi pilihan tepat untuk tim web designer yang ingin mulai membangun prototipe dan wireframe dengan cepat.
Keunggulan Sketch adalah antarmuka pengguna yang menarik dan intuitif untuk memenuhi kebutuhan desainer UI/UX, di antaranya:
- Kemampuan desain yang responsif dan Artboard: Sketch mampu menyederhanakan pembuatan beberapa Arboard. Dengan begitu, kamu dapat memvisualisasikan dan membuat antarmuka yang optimal untuk berbagai pengalaman pengguna dengan mudah.
- Simbol elemen yang dapat digunakan kembali: Ini membuat Sketch mampu menyederhanakan alur kerja desain, memastikan konsistensi dan mempercepat iterasi. Kamu bisa membuat dan memodifikasi elemen ke seluruh desain sehingga hasilnya lebih konsisten.
- Alat pengeditan vektor: presisi adalah kunci utama desain UI/UX, dan Sketch menyediakan alat pengeditan vektor untuk memenuhi faktor presisi ini. Kamu bisa menciptakan desain yang rumit dengan presisi sempurna dengan fitur ini.
Keunggulan Sketch
- Simple dan Cepat: Interface-nya sederhana dan mudah dipakai, jadi enak buat desain tanpa ribet.
- Plugin Melimpah: Sketch punya banyak banget plugin yang bikin kamu bisa nambahin fitur sesuai kebutuhan, kayak ada alat untuk animasi atau integrasi dengan developer tools.
- Komponen Reusable: Punya fitur Symbols yang bikin kamu bisa bikin komponen UI (kayak tombol, header) sekali, terus pakai lagi di mana-mana tanpa ulang bikin.
- Desain Vector-Friendly: Alat vektornya canggih, jadi gampang bikin ikon atau elemen UI yang tajam dan detail.
- Responsive Design: Ada fitur untuk bikin desain responsif dengan mudah, cocok buat web atau aplikasi yang tampilannya beda-beda di setiap perangkat.
Kekurangan Sketch
- Cuma Kompatibel di Mac: Hanya tersedia untuk pengguna Mac, jadi kalau tim kamu ada yang pakai Windows, bakal ribet.
- Tidak Bisa Kolaborasi Real-Time: Berbeda dengan Figma, kamu nggak bisa kerja bareng di satu file dalam waktu yang sama. Harus share file bolak-balik.
- Prototyping Kurang Lengkap: Fitur prototyping-nya ada, tapi nggak sekomplit alat khusus prototyping atau Figma.
- File Besar, Bisa Berat: Kalau desainnya besar atau rumit, performa bisa melambat, terutama dengan banyak artboards.
- Butuh Tool Tambahan untuk Handoff: Handoff ke developer butuh plugin atau alat lain kayak Zeplin, jadi sedikit lebih ribet dibandingkan Figma yang built-in.
#3 Adobe XD: Si Serba Bisa dari Adobe
Adobe XD adalah alat desain berbasis vektor yang khusus untuk desain UX. Adobe XD memiliki antarmuka yang mirip dengan Figma dan Sketch, jadi kamu bisa menyesuaikan penggunaan karena fitur-fiturnya hampir sama.
Adobe menyediakan banyak sumber belajar di situs web Adobe untuk membantu kamu memulai dengan cepat. Ini menjadikan Adobe XD jadi alat desain UI/UX paling sederhana untuk pemula.
Ada pun fitur-fitur andalan Adobe XD yaitu:
- Repeat Grid: Bikin grid layout secepat kilat. Kamu tinggal memilih elemen, drag handle-nya. Selain itu, fitur ini bisa membantu kamu memasukkan konten yang berbeda-beda.
- Voice Prototyping: Bisa bikin prototype dengan perintah suara. Bahkan, Adobe sudah memfasilitasi alat satu ini dengan dukungan berbagai bahasa.
- Auto-Animate: Bikin micro-interactions jadi gampang berkat sejumlah fitur ajaib, seperti Smart Match, Property Changes, Easing Control, dan Preview Real-Time.
- Responsive Resize: Ini membantu desainer UI/UX mendesain web yang disesuaikan dengan berbagai ukuran layar tanpa merusak layoutnya.
- Creative Cloud Integration: Fitur ini membantu integrasi dengan semua aplikasi Adobe untuk memudahkan alur kerja para desainer UI/UX.
Keunggulan Adobe XD
- Integrasi dengan Adobe: Kalau kamu udah pakai Adobe (Photoshop, Illustrator), XD bisa terhubung dengan lancar, jadi gampang ambil aset atau gambar dari aplikasi lain.
- Prototyping Kuat: Adobe XD punya fitur prototyping yang solid, lengkap dengan animasi dan transisi interaktif, bahkan ada fitur Auto-Animate untuk bikin animasi smooth.
- Performa Ringan: XD cukup ringan, bahkan untuk file desain yang besar, jadi nggak gampang lag atau berat.
- Versi Gratis yang Cukup Lengkap: Versi gratisnya cukup untuk desain dasar, terutama kalau kamu solo atau punya tim kecil.
- Support Multi-Platform: Tersedia di Windows dan Mac, jadi fleksibel buat kerja dengan tim yang pakai sistem operasi berbeda.
Kekurangan Adobe XD
- Kolaborasi Real-Time Terbatas: Meski ada fitur Coediting, kolaborasi real-time-nya masih belum sehalus Figma. Kadang butuh beberapa langkah ekstra untuk sync file.
- Fitur Plugin Terbatas: Adobe XD punya plugin, tapi pilihan dan variasinya masih lebih sedikit dibandingkan Sketch atau Figma.
- Ekosistem Desain System Kurang Matang: Untuk bikin dan mengelola sistem desain besar dengan library komponen masih agak ribet dibandingkan Figma atau Sketch.
- Butuh Adobe Subscription: Kalau mau fitur premium atau integrasi penuh dengan Creative Cloud, kamu harus berlangganan Adobe, yang harganya bisa lumayan.
- Animasi Lebih Terbatas: Meskipun ada Auto-Animate, animasi kompleks masih lebih sulit dibuat dibandingkan alat khusus seperti After Effects.
Kesimpulan
Itulah tiga alat desain UI/UX terbaik yang kami rekomendasikan. Untuk desainer yang baru memulai, Figma bisa menjadi pilihan yang baik karena kurva pembelajarannya relatif landai dan fitur kolaborasinya sangat kuat.
Namun, jika kamu sudah terbiasa dengan ekosistem Adobe, Adobe XD bisa menjadi pilihan yang lebih nyaman. Sementara itu, Sketch cocok untuk desainer yang mencari alat yang sederhana namun efektif.
Kalau kamu nggak mau repot urusan desain UI/UX yang rumit, serahkan saja ke tim Jasa Pembuatan Website IDwebhost. Kami akan bantu kamu dari nol sampai jadi website yang siap digunakan. Tim ahli kami akan merancang tampilan yang menarik dan pengalaman pengguna yang seamless, sehingga kamu bisa fokus pada hal yang lebih penting, seperti mengembangkan bisnismu.
Member since 7 Aug 2024