Scraping Google Maps: Trik Jitu Riset Data Bisnis Lokal!
Scraping Google Maps kini jadi salah satu cara populer untuk menggali data bisnis lokal. Artikel ini akan membahas apa itu scraping di Google Maps, manfaatnya untuk bisnis, hingga metode praktis yang bisa kamu gunakan untuk riset bisnis secara efektif.
Apa Itu Scraping Google Maps?
Scraping Google Maps adalah proses mengumpulkan informasi publik dari profil bisnis Google dan daftar lokasi di Google Maps.Â
Aktivitas ini sering disebut juga data scraping, di mana kamu mengambil data bisnis seperti nama perusahaan, alamat, nomor telepon, jam operasional, hingga rating dan review.
Baca Juga: Apa Itu Proxy Scraper? Definisi, Contoh Alat, & Fungsinya
Meski terlihat sederhana, aktivitas ini sangat berguna bagi bisnis lokal. Data hasil scraping bisa dipakai untuk berbagai kebutuhan, seperti:
- Menghasilkan leads bisnis berkualitas
- Melakukan riset pasar
- Memantau kompetitor
- Membangun database prospek
Namun, penting untuk diingat: tidak semua data di Google Maps bisa di-scrape. Kamu hanya boleh mengambil data publik, dan tetap harus memperhatikan batasan serta regulasi yang berlaku.
Baca Juga: Web Scraping Efisien dengan ChatGPT, Begini Cara Mudahnya
Scraping sendiri sering dipandang sebagai pekerjaan membosankan karena sifatnya berulang-ulang. Tapi justru di balik itu ada nilai besar: data yang rapi, terstruktur, dan bisa langsung diolah menjadi strategi pemasaran yang nyata. Jadi, jangan remehkan kekuatan data scraping.
Data Apa Saja yang Bisa Diambil dari Google Maps?
Saat melakukan scraping Google Maps, jenis data yang bisa kamu dapatkan cukup beragam, di antaranya:
- Nama bisnis dan jenis usaha
- Nomor telepon serta alamat
- Rating dan ulasan pelanggan
- Jam operasional
- Fitur layanan yang ditawarkan
- Foto dan koordinat lokasi
Selain itu, jika bisnis tersebut punya website yang terhubung, kamu bisa menggali informasi tambahan seperti:
- Alamat email
- Link media sosial (Facebook, Instagram, LinkedIn, dll.)
- Data SEO (meta title, deskripsi, keyword)
- Formulir kontak
- Teknologi website yang digunakan
Data bisnis ini dapat menjadi fondasi dalam menyusun strategi. Misalnya, kalau kamu sedang riset pasar restoran di satu kota, rating dan review akan menunjukkan tren selera pelanggan. Sementara alamat dan jam operasional bisa membantu memetakan peluang lokasi strategis.
Manfaat Scraping Google Maps untuk Bisnis
Kenapa scraping Google Maps begitu penting bagi dunia bisnis? Ada tiga alasan utama yang perlu kamu pertimbangkan:
Database yang Lengkap
Google Maps mencakup hampir semua jenis bisnis, dari skala kecil hingga menengah. Ada lebih dari 4.000 kategori bisnis, 200 juta perusahaan yang terdaftar, dan data ini tersebar di 195 negara.
Jadi, scraping Google Maps memberimu akses ke salah satu database bisnis paling komprehensif di dunia.
Jangkauan Global
Dimanapun kamu berada, kemungkinan besar ada data bisnis yang bisa diakses melalui Google Maps. Proses lead generation pun jadi sederhana: cukup masukkan kategori bisnis dan lokasi, lalu hasilnya siap untuk kamu olah.Â
Inilah yang membuat scraping Google Maps relevan bukan hanya untuk perusahaan besar, tapi juga UMKM yang ingin memperluas pasar, baik lokal maupun digital.
Akses Publik
Tidak seperti media sosial yang mengharuskan login, Google Maps bisa diakses publik. Artinya, kamu tidak perlu akun khusus untuk melihat data bisnis.
Berbeda dengan scraping Facebook atau LinkedIn yang rawan terkena suspend akun, scraping Google Maps jauh lebih aman selama digunakan dengan bijak.
Selain tiga poin utama tadi, manfaat lain yang sering dilupakan adalah bagaimana scraping bisa membantu analisis kompetitor.
Dengan mengumpulkan data rating, ulasan, dan jam operasional pesaing, kamu bisa menemukan celah yang bisa dimanfaatkan untuk menarik konsumen baru.
5 Metode Scraping Google Maps
Ada banyak cara untuk mengekstrak data bisnis dari Google Maps. Berikut lima metode populer yang bisa kamu pilih:
Metode 1: Ekspor Daftar Google Maps ke Excel/CSV
- Cari keyword di Google Maps lalu salin URL hasil pencarian.
- Masukkan URL tersebut ke tool scraping seperti Octoparse, lalu atur workflow scraping.
- Setelah proses selesai, kamu bisa mengunduh data dalam format Excel atau CSV.
Alternatif lain adalah menggunakan Google My Maps atau Google Takeout untuk ekspor data, meski fiturnya terbatas dibanding scraping tools.
Metode 2: Gunakan Tools Google Maps Scraper
Beberapa tools modern sudah menyediakan Google Maps scraper dengan template siap pakai. Dengan fitur auto-detection dan anti-blocking, kamu bisa:
- Scraping detail bisnis (nama, alamat, rating, review) hanya dengan memasukkan kata kunci.
- Menjalankan scraping berjadwal di cloud.
- Mengekspor data langsung ke Excel, CSV, atau database.
Contoh: Octoparse kini punya Google Maps Contact Scraper yang bisa mengambil nomor telepon, email, bahkan link media sosial bisnis hanya dengan satu kali klik.
Metode 3: Custom Crawler dengan Python
Bagi kamu yang punya kemampuan coding, membuat crawler dengan Python memberi fleksibilitas penuh. Dengan library seperti BeautifulSoup atau Selenium, kamu bisa mengatur data scraping sesuai kebutuhan spesifik.
Namun, metode ini lebih teknis dan butuh pemahaman mendalam tentang struktur HTML Google Maps.
Metode 4: Menggunakan API Google Places
Google sebenarnya menyediakan API resmi untuk mengakses data bisnis. Memang ada batasan kuota dan biaya tertentu, tapi API ini memastikan aktivitas kamu legal sekaligus lebih stabil.
Metode 5: Jasa Pihak Ketiga
Kalau kamu tidak punya waktu atau keahlian, menggunakan jasa scraping pihak ketiga bisa jadi solusi. Banyak penyedia layanan yang menawarkan data siap pakai sesuai kriteria yang kamu tentukan.
Apakah Scraping Google Maps Legal?
Ini pertanyaan yang sering muncul. Jawabannya: ya, scraping data publik di Google Maps umumnya legal, asalkan:
- Hanya mengambil informasi publik (nama, alamat, rating, dll.)
- Tidak mengumpulkan data pribadi atau terproteksi
- Menghormati ketentuan Google serta hukum privasi yang berlaku di negara kamu
Sebagai alternatif yang lebih aman, kamu juga bisa memanfaatkan Google Places API untuk mengambil data bisnis secara resmi, meski ada batasan kuota penggunaan.
Penting dicatat, pada 2025 Google memperketat proteksi anti-scraping. Jadi, pastikan kamu menggunakan teknik yang etis, menghormati rate limits, dan selalu memperbarui informasi terkait regulasi privasi seperti GDPR atau CCPA.
Banyak praktisi merekomendasikan pendekatan hybrid: menggunakan scraping untuk data publik dasar, lalu memadukannya dengan API resmi untuk data yang lebih kompleks. Dengan begitu, kamu tetap efisien tanpa keluar jalur hukum.
Kesimpulan
Scraping Google Maps adalah trik jitu untuk menggali data bisnis lokal. Dari informasi dasar hingga insight mendalam tentang profil bisnis Google, semua bisa dimanfaatkan untuk riset pasar, lead generation, hingga analisis kompetitor.
Selama dilakukan secara etis dan sesuai aturan, metode ini bisa jadi senjata andalan bagi strategi bisnismu.
Kalau setelah dapat data kamu ingin mengembangkan bisnis lebih jauh lewat website profesional, IDwebhost siap membantu. Dengan layanan Jasa Pembuatan Website, kamu bisa punya website bisnis yang rapi, cepat, dan tanpa ribet.
Website yang solid akan melengkapi data bisnismu, sehingga calon pelanggan lebih percaya dan mudah menemukanmu secara online.