QRIS vs QR Code Payment: Cari Tahu Perbandingannya di Sini!

QRIS vs QR Code Payment: Cari Tahu Perbandingannya di Sini!

Waktu membaca menit

Update Terakhir 24 Apr 2025

Kalau kamu sering melihat logo QR di warung kopi atau restoran dan berpikir, “Ah, itu QRIS!”, bisa jadi kamu belum sepenuhnya paham bedanya QRIS dan QR Code Payment. Keduanya memang mirip secara visual, tapi memiliki fungsi dan sistem kerja yang berbeda. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang QRIS, QR Code Payment, dan juga membandingkan antara keduanya.

Apa Itu QRIS?

QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard. Sistem ini dirancang oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) sebagai bentuk standarisasi dalam sistem pembayaran berbasis QR Code di Indonesia.

Tujuan utamanya adalah menyederhanakan transaksi digital antara konsumen dan pelaku usaha. Jadi, cukup satu QR Code untuk semua jenis aplikasi pembayaran, tanpa perlu repot punya banyak barcode dari berbagai penyedia.

Fitur Utama QRIS:

  • Standarisasi: Satu QR Code bisa digunakan semua penyedia jasa pembayaran digital.
  • Mendorong adopsi: Semakin banyak UMKM yang bisa ikut serta dalam ekosistem digital.
  • Keamanan terjamin: Transaksi diawasi langsung oleh Bank Indonesia, mengurangi risiko penipuan.

Selain itu, QRIS juga membantu mendorong inklusi keuangan nasional dengan mendigitalisasi transaksi bahkan sampai ke pedagang kaki lima.

Baca Juga: 5 Plugin Generate Kode QR Terbaik WordPress

Apa Itu QR Code Payment?

Sementara itu, QR Code Payment adalah sistem pembayaran yang menggunakan QR Code sebagai media untuk menyampaikan informasi transaksi. Ketika pelanggan memindai kode tersebut menggunakan aplikasi dompet digital, maka proses pembayaran bisa dimulai tanpa perlu mengetik data apapun secara manual.

Terdapat dua jenis QR Code dalam sistem pembayaran:

1. Static QR Code

Informasi yang dikandung tidak bisa diubah setelah dibuat. Cocok untuk transaksi sederhana seperti menampilkan URL website atau akun e-wallet.

2. Dynamic QR Code

Kode ini bisa diubah-ubah, dan biasanya digunakan dalam sistem pembayaran profesional. Penjual bisa mengatur nominal yang muncul di layar pelanggan secara otomatis, sangat cocok untuk keperluan payment gateway atau integrasi POS (Point of Sale).

Dengan kata lain, QR Code Payment adalah bentuk teknologi yang fleksibel. Bisa untuk transaksi, bisa juga untuk sekadar menyimpan data informasi seperti WiFi, hyperlink, dan lainnya.

QRIS vs QR Code Payment

Perbandingan Utama: QRIS vs QR Code Payment

Kamu mungkin bertanya-tanya, “Kalau bentuknya sama-sama QR Code, bedanya QRIS sama QR Code Payment apa dong?” Nah, di sinilah pentingnya kamu tahu perbedaan mendasar keduanya. 

Walaupun tampak mirip, fungsi, sistem kerja, dan tujuan penggunaannya sangat berbeda. Yuk, kita bahas satu per satu!

Asal dan Pengembang

QRIS adalah sistem yang dikembangkan langsung oleh Bank Indonesia dan ASPI, jadi bisa dibilang ini adalah produk resmi negara yang sifatnya wajib diadopsi untuk merchant yang ingin transaksi via QR Code di Indonesia. 

Sedangkan QR Code Payment bisa dibuat oleh siapa saja—perusahaan, developer individu, bahkan kamu sendiri untuk kebutuhan bisnis internal.

Tujuan Penggunaan

QRIS dirancang khusus untuk standarisasi pembayaran digital di Indonesia. Artinya, satu QRIS bisa digunakan oleh semua aplikasi pembayaran digital yang ada di Indonesia, GoPay, OVO, DANA, dan lainnya. 

Sementara itu, QR Code Payment lebih fleksibel, bisa digunakan untuk pembayaran maupun non-pembayaran seperti login, WiFi, atau promosi.

Konektivitas dan Integrasi

Kalau kamu pakai QRIS, kamu tidak perlu lagi bikin banyak QR Code dari berbagai aplikasi. Cukup satu QR, semua pelanggan bisa bayar dari aplikasi manapun. 

Tapi, QR Code Payment biasanya bersifat terbatas atau tertutup, cocok buat sistem internal seperti POS toko atau e-commerce kamu yang sudah punya sistem payment gateway sendiri.

Jenis QR Code

Baik QRIS maupun QR Code Payment, keduanya mendukung dua jenis QR code: statis dan dinamis. Tapi, ada perbedaan cara kerja dan fleksibilitas yang perlu kamu pahami, terutama jika kamu sedang mempertimbangkan integrasi ke sistem bisnismu.

QRIS Statis biasanya digunakan oleh pelaku UMKM atau bisnis kecil yang butuh solusi simpel. Contohnya: QRIS dicetak dan ditempel di meja kasir. Sementara 

QRIS Dinamis lebih canggih dan sering dipakai oleh bisnis yang sudah punya sistem kasir digital. Di sini, QR code dibuat secara otomatis oleh sistem saat transaksi terjadi.

Sekarang, gimana dengan QR Code Payment?

Nah, di sisi ini kamu punya kontrol penuh. QR Code Payment Statis cocok untuk info tetap seperti URL promosi, informasi produk, atau WiFi login. Sedangkan QR Code Payment Dinamis sering dipakai untuk transaksi real-time, integrasi dengan sistem loyalty, pelacakan performa campaign marketing, bahkan untuk analisis perilaku konsumen berdasarkan data scan.

Yang menarik, QR Code Payment dinamis lebih fleksibel. Kamu bisa ubah isi kontennya kapan pun tanpa ganti kode. Ini jelas menguntungkan kalau kamu sering update promo atau ingin mengukur efektivitas kampanye digital.

Untuk lebih memahaminya, simak tabel perbandingan QRIS vs QR Code Payment di bawah ini:

AspekQRISQR Code Payment
PengembangBank Indonesia & ASPIBebas (perusahaan atau individu)
TujuanStandarisasi sistem pembayaran nasionalBeragam (bisa untuk pembayaran, informasi, dll.)
KonektivitasTerintegrasi dengan semua aplikasi pembayaran digital di IndonesiaBisa digunakan dalam sistem tertutup atau internasional
TipeStatis dan DinamisStatis dan Dinamis
QRIS vs QR Code Payment

Lebih Efektif Mana untuk Pembayaran?

Nah, saatnya kita bahas keunggulan masing-masing dari QRIS dan QR Code Payment:

Keunggulan QRIS

  • Universal: Semua e-wallet dan aplikasi pembayaran Indonesia mendukung QRIS.
  • Mudah: Tidak perlu buat banyak QR Code untuk tiap metode pembayaran.
  • Dukungan regulator: Diawasi langsung oleh BI, artinya lebih aman.
  • Manfaat untuk bisnis kecil dan besar, terutama UMKM, karena biaya rendah dan setup mudah.

Keunggulan QR Code Payment

  • Fleksibel: Bisa digunakan untuk banyak kebutuhan di luar pembayaran.
  • Bisa digunakan internasional: Tidak dibatasi hanya di Indonesia.
  • Data tracking lebih mendalam jika menggunakan Dynamic QR Code yang dihubungkan ke sistem backend.

Lebih Pilih Mana?

Kalau kamu fokus ke pasar lokal dan ingin transaksi cepat plus sesuai regulasi BI, pakai QRIS. Tapi kalau kamu butuh kendali penuh dan fleksibilitas tinggi, terutama untuk pasar internasional atau sistem khusus, QR Code Payment lebih unggul.

Baca Juga: Ini Dia! Tren Pembayaran Online yang Akan Populer di 2025

Kesimpulan

Baik QRIS maupun QR Code Payment adalah teknologi yang sangat bermanfaat untuk mempercepat transaksi dan membangun ekosistem digital yang efisien. 

QRIS adalah solusi standarisasi pembayaran yang mendukung inklusi finansial di Indonesia. Sementara itu, QR Code Payment adalah alat serbaguna yang mendukung integrasi dan analisis data transaksi yang lebih luas.

Masing-masing punya keunggulan dan cocok digunakan sesuai kebutuhan bisnis. Yang pasti, memahami perbedaan QRIS vs QR Code Payment akan membuat kamu bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas, terutama dalam memilih payment gateway yang pas buat bisnis kamu.

Dan ngomong-ngomong soal bisnis digital, jangan lupa, kalau kamu ingin punya website usaha yang cepat, aman, dan selalu online, kamu bisa gunakan layanan Hosting Unlimited dari IDwebhost. Dukungan teknisnya handal, harga bersahabat, dan cocok untuk kamu yang ingin mulai go digital dengan biaya terjangkau!