9 Model AI dari China Populer 2025: DeepSeek sampai Manus!

9 Model AI dari China Populer 2025: DeepSeek sampai Manus!

Waktu membaca menit

Update Terakhir 19 Mar 2025

China semakin menunjukkan eksistensinya di dunia kecerdasan buatan (AI). Dalam beberapa tahun terakhir, model AI dari China berkembang pesat dan mulai menyaingi dominasi teknologi dari Amerika Serikat. Dari pemrosesan bahasa alami hingga otomatisasi industri, China terus berinovasi untuk menciptakan Artificial Intelligence yang efisien dan kompetitif. Nah, di tahun 2025 ini, ada beberapa model AI dari China yang sedang mencuri perhatian dunia. Penasaran? Yuk, kita bahas satu per satu!

Gebrakan China di Industri AI

China semakin menunjukkan dominasinya di industri kecerdasan buatan (AI), menyaingi Amerika Serikat yang selama ini memimpin. 

Dengan investasi besar-besaran dari pemerintah dan perusahaan teknologi raksasa seperti Baidu, Alibaba, dan Tencent, AI dari China berkembang pesat dalam berbagai aspek, mulai dari pemrosesan bahasa alami, pengenalan wajah, hingga otomatisasi industri.

Salah satu gebrakan terbesar China adalah peluncuran DeepSeek, model AI canggih yang mulai menyaingi produk-produk Amerika seperti ChatGPT. 

Model ini menawarkan kinerja tinggi dengan biaya lebih rendah, memicu kekhawatiran di Silicon Valley. Tak heran, AS merespons dengan pembatasan ekspor chip AI ke China untuk memperlambat pertumbuhan teknologi mereka.

Namun, langkah itu justru membuat China semakin inovatif. Mereka mengembangkan chip AI buatan sendiri dan mempercepat riset teknologi fundamental. Ini membuktikan bahwa AI dari China tidak hanya berkembang, tetapi juga siap mendefinisikan ulang peta persaingan global.

Lalu, apa saja model AI dari China yang menyita perhatian dunia di tahun 2025? Yuk, simak pembahasan selanjutnya untuk melihat inovasi terbaru yang membuat dunia teknologi semakin kompetitif! 

9 Model AI dari China yang Populer di 2025

#1. DeepSeek R1

DeepSeek adalah startup AI asal Hangzhou yang mulai menggebrak industri sejak 2023. Model AI terbarunya, DeepSeek R1, dikembangkan menggunakan sekitar 2.000 chip Nvidia H800 dengan biaya sekitar 5,6 juta dolar AS. 

Meskipun biaya pengembangannya lebih rendah dibandingkan para pesaingnya seperti OpenAI dan Meta, R1 mampu menyaingi performa ChatGPT 4.0

Keunggulan utama DeepSeek R1 adalah kemampuannya dalam memahami konteks yang lebih dalam serta efisiensi dalam pemrosesan data. Model ini banyak digunakan dalam aplikasi chatbot, analisis data, dan asisten virtual di China.

Baca Juga: Mixture-of-Experts: Konon Jadi Senjata DeepSeek Makin Cerdas!

Model AI dari China

#2. Alibaba QwQ-32B

Alibaba tidak mau ketinggalan dalam persaingan artificial intelligence China dan Amerika Serikat. Pada Maret 2025, mereka meluncurkan model AI QwQ-32B, yang memiliki keunggulan dalam efisiensi data dibandingkan DeepSeek. 

Dengan arsitektur yang lebih ringan, QwQ-32B mampu memberikan respons yang cepat dengan konsumsi daya lebih rendah

Yang membuatnya lebih menarik, Alibaba memilih untuk menjadikannya open-source, memungkinkan siapa saja untuk mengakses dan menggunakannya. 

Keputusan ini berhasil meningkatkan popularitas QwQ-32B di komunitas pengembang, serta mendongkrak saham Alibaba hingga 67% sepanjang tahun ini.

#3. Tencent Yuanbao

Tencent, raksasa teknologi di balik WeChat, memperkenalkan chatbot AI Yuanbao, yang langsung menjadi aplikasi paling banyak diunduh di App Store China. 

Yuanbao tidak hanya sekadar chatbot biasa, tetapi telah terintegrasi dengan fitur pencarian WeChat, menjadikannya lebih mudah diakses oleh 1,4 miliar pengguna aplikasi tersebut. 

Dengan AI yang terus belajar dari interaksi pengguna, Yuanbao mampu memberikan respons yang lebih relevan dan natural, membuatnya menjadi alat pencarian yang semakin diandalkan.

#4. Manus AI

Manus AI dikembangkan oleh startup Monica dan disebut sebagai AI agen otonom pertama di dunia. 

Tidak seperti chatbot lain yang hanya memberikan jawaban berbasis teks, Manus mampu mengeksekusi tugas kompleks, seperti menganalisis data saham, membuat website, hingga menyusun resume hanya dengan satu prompt

Model AI dari China ini menjadi langkah awal dalam pengembangan asisten AI yang benar-benar bisa bekerja secara mandiri, bukan sekadar memberikan rekomendasi atau jawaban sederhana.

#5. Baidu Ernie 4.5 & Ernie X1

Sebagai perusahaan yang dikenal sebagai “Google-nya” China, Baidu terus melakukan inovasi dalam artificial intelligence. 

Model terbaru mereka, Ernie 4.5 dan Ernie X1, diklaim mampu menyaingi GPT-4.5 dengan biaya hanya 1% dari model OpenAI tersebut. 

Keunggulan utama Ernie adalah efisiensinya dalam pemrosesan bahasa alami serta kemampuannya dalam memahami konteks percakapan yang kompleks. 

Baidu berencana mengintegrasikan Ernie ke dalam mesin pencari dan berbagai layanan digital mereka untuk semakin memperkuat ekosistem AI di China.

#6. ByteDance Doubao

ByteDance, perusahaan induk TikTok, meluncurkan chatbot AI Doubao, yang sukses mengalahkan Ernie Bot dalam jumlah unduhan di China. 

Doubao memiliki keunggulan dalam pemrosesan konten video dan audio, yang selaras dengan ekosistem ByteDance. 

Selain itu, ByteDance juga sedang mengembangkan chip AI mereka sendiri, yang diproyeksikan akan memasuki produksi massal pada tahun 2026. 

Hal ini menunjukkan strategi jangka panjang ByteDance untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi luar negeri.

#7. Moonshot AI: Ohai, Noisee, dan Kimi

Moonshot AI adalah startup yang dikenal dengan pengembangan chatbot Kimi, serta aplikasi AI lainnya seperti Ohai dan Noisee

Kimi menjadi chatbot populer di China karena kemampuannya dalam memahami konteks percakapan yang lebih mendalam dan menghasilkan respons yang lebih alami. 

Sementara Ohai dan Noisee lebih berfokus pada analisis data dan pengolahan bahasa alami untuk berbagai kebutuhan bisnis.

Meskipun saat ini Moonshot AI masih berfokus di pasar domestik, mereka dikabarkan berencana berekspansi ke pasar internasional.

Model AI dari China

#8. MiniMax Talkie

Talkie adalah chatbot AI buatan MiniMax, startup AI yang berbasis di Shanghai. Dengan lebih dari 2,2 juta pengguna aktif, Talkie menjadi salah satu chatbot interaktif paling populer di China

Model AI dari China ini memiliki fitur yang mirip dengan Character.ai di Amerika Serikat, di mana pengguna dapat berinteraksi dengan berbagai karakter AI yang memiliki kepribadian unik. 

Talkie semakin banyak digunakan untuk hiburan, edukasi, dan interaksi berbasis AI yang lebih personal.

#9. iFlyTek Spark 3.0

iFlyTek, yang dikenal sebagai pemimpin teknologi pengenalan suara di China, meluncurkan model AI terbaru mereka, Spark 3.0

Model artificial intelligence China ini mampu menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, serta melakukan analisis data dengan akurasi tinggi. 

Spark 3.0 semakin mendekati kecanggihan ChatGPT, menjadikannya pilihan utama di sektor bisnis dan akademik di China. 

Kemampuannya dalam memahami bahasa Mandarin dan berbagai dialek lokal membuatnya semakin relevan bagi pengguna domestik.

Kesimpulan

Dari DeepSeek hingga Manus, model AI dari China terus berkembang dan mulai menyaingi dominasi AI dari Barat. Dengan inovasi yang agresif dan dukungan besar dari pemerintah serta perusahaan teknologi, China siap mengambil posisi strategis dalam industri AI global.

Jika kamu tertarik membangun website dengan performa tinggi yang mendukung pengembangan AI, pastikan kamu menggunakan layanan hosting terbaik. IDwebhost hadir dengan layanan VPS Murah yang stabil, cepat, aman, dan andal untuk kebutuhan website-mu!