Mengulas Google Stitch AI: UI Design Tool, Layak Dicoba?

Mengulas Google Stitch AI: UI Design Tool, Layak Dicoba?

Waktu membaca menit

Update Terakhir 26 Des 2025

Stitch AI adalah jawaban Google untuk proses desain UI yang sering terasa memakan waktu dan tenaga. Tool ini menjanjikan pembuatan desain prototype hingga kode frontend hanya dari prompt teks. Artikel ini akan mengulas cara kerja, fitur, kelebihan, hingga apakah Stitch AI benar-benar layak kamu coba.

hosting murah 250 ribu

Apa Itu Google Stitch AI?

Google Stitch AI adalah UI design tool berbasis AI terbaru yang diperkenalkan Google pada ajang Google I/O 2025. Tools ini dikembangkan dengan tujuan menjembatani proses ide desain dan implementasi teknis. 

Berbeda dari tools desain konvensional seperti Figma atau Sketch yang mengharuskan kamu menyusun elemen UI satu per satu, Stitch AI bekerja dengan pendekatan natural language (bahasa alami). 

Baca Juga: UI Designer: Skill, Pekerjaan dan Cara Menjadi UI Designer

Kamu cukup menjelaskan kebutuhan desain, misalnya tampilan aplikasi mobile, alur halaman, atau gaya visual tertentu. Dalam hitungan detik, Stitch akan menghasilkan layout UI yang rapi dan konsisten.

Di balik kemampuannya, Google Stitch AI ditenagai oleh model Gemini 2.5, dengan dua pilihan mode. Standard Mode menggunakan Gemini 2.5 Flash untuk kecepatan, sedangkan Experimental Mode memanfaatkan Gemini 2.5 Pro yang lebih presisi, termasuk kemampuan membaca input visual seperti wireframe atau screenshot.

Baca Juga: Belajar UI/UX: Pengertian, Fungsi, dan Perbedaan Keduanya

Fokus utama Stitch bukan hanya pada visual, tetapi juga konsistensi antara desain dan kode. Ini membuatnya menarik bagi UI designer, frontend developer, hingga founder startup yang ingin bergerak cepat membangun MVP.

5 Fitur Stitch AI yang Perlu Kamu Tahu

Google Stitch AI adalah

Sebagai UI design tool modern, Stitch AI membawa sejumlah fitur yang fokus pada efisiensi dan kesinambungan antara desain dan pengembangan.

#1. Generate desain dari prompt teks

Kamu bisa menuliskan kebutuhan UI dalam bahasa Inggris sederhana. Misalnya, “mobile food delivery app dengan warna dominan oranye dan layout card.” Stitch akan menerjemahkannya menjadi desain prototype dengan beberapa screen sekaligus, lengkap dengan warna dan komponen UI.

#2. Generate UI dari gambar dan wireframe

Pada Experimental Mode, Stitch AI mampu membaca referensi visual. Sketsa tangan, wireframe kasar, atau screenshot desain lama bisa diunggah lalu diubah menjadi desain digital yang siap pakai. Fitur ini sangat membantu jika kamu sudah punya gambaran visual tapi belum rapi secara teknis.

#3. Iterasi desain yang fleksibel

Stitch mendukung eksplorasi desain tanpa takut merusak versi awal. Kamu bisa membuat variasi desain dari satu screen, membandingkan beberapa pendekatan visual, lalu memilih mana yang paling sesuai. Pendekatan ini terasa lebih fleksibel dibanding sekadar overwrite desain lama.

#4. Multiple selection untuk konsistensi

Dengan fitur multi-select, kamu bisa menerapkan perubahan tema atau prompt ke beberapa screen sekaligus. Ini memudahkan menjaga konsistensi warna, tipografi, dan spacing, terutama untuk proyek dengan banyak halaman.

#5. Export desain dan kode

Setelah desain dirasa cukup, Stitch AI memungkinkan ekspor ke Figma dengan layer yang masih bisa diedit. Selain itu, kamu juga bisa mengekspor kode HTML dan CSS yang bersih untuk langsung digunakan developer. 

Meski demikian, pada Experimental Mode, ekspor ke Figma masih belum tersedia, yang bisa menjadi keterbatasan bagi workflow kolaboratif.

Cara Kerja Google Stitch AI

Google Stitch lahir dari kolaborasi tim desain dan engineer Google yang ingin menjembatani proses ideasi desain dan implementasi kode. Alur kerjanya relatif sederhana tapi efisien.

1. Input awal dan ideasi

Proses dimulai dari kamu memasukkan ide awal melalui prompt teks atau referensi visual. Untuk alur aplikasi yang kompleks, Stitch biasanya akan menampilkan outline screen terlebih dahulu, seperti halaman login, dashboard, atau settings, untuk dikonfirmasi.

2. Generasi desain dan review

Untuk alur kompleks, Stitch akan mengusulkan daftar screen terlebih dahulu. Setelah dikonfirmasi, AI akan membangun UI dengan komponen nyata, bukan sekadar gambar statis. Setiap elemen mengikuti pola UI umum yang sudah familiar bagi developer.

3. Iterasi dan penyempurnaan

Kamu bisa berkomunikasi langsung lewat prompt tambahan, misalnya mengganti warna utama, menambahkan search bar, atau mengubah hierarki konten. Jika ingin eksplorasi lebih jauh, fitur variant memungkinkan pembuatan versi alternatif.

4. Generasi kode dan export

Tahap akhir adalah konversi desain menjadi kode frontend siap pakai. Untuk workflow lanjutan, desain dan kode ini bisa diintegrasikan ke Google AI Studio untuk pengembangan aplikasi penuh.

Keunggulan dan Kekurangan Stitch AI

Sebelum memutuskan menggunakan Stitch AI dalam workflow harian, penting untuk melihat sisi positif dan kekurangannya:

Keunggulan Stitch AI: 

  • Membuat desain UI lengkap hanya dari prompt
  • Menghasilkan kode HTML/CSS siap produksi
  • Export ke Figma dengan layer editable
  • Mendukung desain multi-screen
  • Responsif untuk mobile dan desktop
  • Gratis dan cocok untuk MVP serta prototyping cepat

Kekurangan Stitch AI: 

  • Kurang cocok untuk desain dengan karakter brand kuat
  • Tidak memiliki struktur design system bawaan
  • Hasil bisa generik jika prompt kurang detail
  • Experimental Mode terkadang lambat
  • Belum mendukung animasi dan interaksi kompleks
  • Minim fitur kolaborasi tim

Apakah Google Stitch AI Gratis?

Google Stitch AI adalah

Saat ini, Google Stitch AI masih sepenuhnya gratis sebagai bagian dari Google Labs. Namun, ada batasan jumlah generasi per bulan:

ModeHargaBatas GenerasiModel
Standard ModeGratis±350/bulanGemini 2.5 Flash
Experimental ModeGratis±50/bulanGemini 2.5 Pro

Beberapa catatan penting:

  • Limit akan di-reset setiap bulan
  • Tidak perlu kartu kredit
  • Wajib login akun Google
  • Skema harga bisa berubah seiring pengembangan produk

Sebagai produk eksperimental, bukan tidak mungkin ke depannya Google akan menghadirkan paket berbayar atau integrasi dengan layanan lain.

Panduan Mulai Menggunakan Google Stitch AI

Buat kamu yang ingin mencoba, proses awalnya cukup sederhana.

  1. Kunjungi stitch.withgoogle.com 
  2. Login menggunakan akun Google
  3. Pilih mode penggunaan sesuai kebutuhan
  4. Atur privasi jika tidak ingin desain digunakan untuk training AI
  5. Mulai buat desain prototype dari prompt atau upload wireframe

Standard Mode cocok untuk eksplorasi cepat dan export ke Figma, sedangkan Experimental Mode lebih pas jika kamu ingin mengolah referensi visual.

Kesimpulan

Google Stitch AI menawarkan pendekatan baru dalam dunia UI design tool dengan menggabungkan desain, desain prototype, dan kode frontend dalam satu alur kerja. 

Meski belum bisa menggantikan peran UI designer profesional sepenuhnya, Stitch AI sangat relevan untuk MVP, validasi ide, dan pengembangan produk tahap awal.

Jika kamu sudah sampai tahap implementasi, mengembangkan web atau aplikasi dari hasil desain Stitch AI, pastikan fondasi infrastrukturnya juga siap. 

Menggunakan VPS Murah dari IDwebhost bisa menjadi langkah strategis untuk memastikan performa, skalabilitas, dan stabilitas aplikasi sejak awal. 

Dengan resource yang fleksibel dan dukungan teknis lokal, proses pengembangan pun jadi lebih tenang dan terkontrol.