Sering Disebut Kelinci Percobaan, Prototype Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Langkah-Langkah Membuatnya

19 Mei 2024
Sering Disebut Kelinci Percobaan, Prototype Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Langkah-Langkah Membuatnya campaign-unlimited

Agar tetap relevan, perusahaan perlu terus berinovasi dalam mengembangkan bisnisnya. Pengembangan bisnis meliputi pengembangan suatu produk atau desain, selalu terjadi diiringi dengan riset pasar.

Setelah melakukan riset dan menemukan ide, perusahaan akan berproses mewujudkan ide tersebut. Sebelum diproses dan diproduksi secara massal, biasanya perusahaan akan membuat contoh dari produk atau desain. 

Contoh produk ini biasanya disebut dengan prototype. Prototype adalah alat presentasi versi awal suatu produk dengan tujuan untuk menguji konsep dari produk yang akan dirilis. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian, fungsi, manfaat, jenis-jenis, dan langkah membuat prototype.

Pengertian Prototype

prototype adalah

Secara sederhana, prototype diartikan sebagai sampel awal, model, atau rilis produk yang dibuat untuk menguji konsep atau proses. Hal ini dilakukan agar dapat mengevaluasi desain baru sebelum dirilis dan diproduksi secara massal.

Dengan kata lain, prototype atau prototipe adalah pemodelan produk yang dibuat untuk kebutuhan awal pengembangan, bukan produk jadi yang sudah siap rilis. Prototype membantu perusahaan untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan produk, sebelum resmi dirilis dan disebarluaskan.

Fungsi Prototype

Selain menjadi contoh produk awal, prototype juga memiliki beberapa fungsi. Fungsi-fungsi dari prototype, diantaranya:

1. Uji Konsep

Prototype dibuat dalam proses pengembangan suatu produk atau desain. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menguji dan memvalidasi konsep produk sebelum dirilis atau dikembangkan lebih lanjut. Perusahaan juga bisa mengeksplorasi ide-ide baru, menguji fitur-fitur dan melihat bagaimana konsep tersebut dapat bekerja.

2. Uji Desain

Dengan membuat prototype, perusahaan juga bisa menguji desain produk sebelum diproduksi secara massal. Dengan prototype, perusahaan dapat memeriksa dan memodifikasi desain untuk meningkatkan fungsi, keamanan, dan kegunaan produk.

3. Pendeteksi Kelemahan

Sebelum memproduksi dan menyebarluaskan produk, penting bagi perusahaan untuk memeriksa kesempurnaan dari produk tersebut. Dengan prototype, perusahaan dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan produk. Sehingga masalah yang akan timbul dapat diperbaiki sebelum produk akhir diproduksi.

4. Feedback Pengguna

Prototype juga bisa diberikan kepada sebagian pengguna untuk mendapatkan feedback dari produk tersebut. Perusahaan bisa memahami kebutuhan dan preferensi dari pengguna tersebut. Setelah mendapat feedback, perusahaan bisa melakukan penyempurnaan produk untuk meningkatkan desain dan kinerja produk.

5. Presentasi Pemasaran

Prototype dapat digunakan sebagai alat presentasi kepada atasan, mitra bisnis, maupun calon investor. Dengan begitu, perusahaan dapat memperlihatkan konsep dan nilai produksi secara langsung dan lebih nyata, memperkuat argumentasi, dan peluang pemasaran.

Kelebihan Prototype

Pembuatan prototype juga membawa berbagai keuntungan yang bisa dirasakan langsung oleh perusahaan. Adapun beberapa di antaranya adalah:

Meminimalisir Resiko Kesalahan dan Kerugian

Dengan prototype, perusahaan dapat mengidentifikasi kelemahan dan kesalahan suatu desain atau produk sebelum memasuki tahap produksi secara massal. Sehingga, perusahaan bisa mengurangi resiko kegagalan produk dengan melakukan perbaikan sebelum produk diproduksi secara massal. Dengan begitu, kerugian finansial juga bisa dihindari.

Meningkatkan Efisiensi Proses Produksi

Seperti yang sudah dijelaskan, prototype dapat mengidentifikasi kesalahan pada suatu produk atau desain. Hal ini membantu untuk mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perbaikan atau peningkatan sebelum memasuki proses produksi massal. Sehingga, efisiensi keseluruhan proses produksi juga meningkat.

Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Dengan adanya prototype, calon pengguna bisa melihat langsung bentuk nyata dari produk yang akan dirilis. Pelanggan bisa merasakan langsung pengalaman menggunakan produk tersebut. Selain itu, perusahaan juga bisa mendapat feedback langsung dari pengguna tersebut. 

Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi Antar Tim

Dengan adanya prototype komunikasi antar anggota atau antar tim jadi mudah terjadi. Adanya contoh produk, komunikasi bisa menjadi lebih detail dan terhindar dari miskomunikasi. 

Menjadi Acuan Pengembangan Produk

Kebutuhan pasar akan inovasi produk baru dapat dianalisis dari prototype yang sudah ada. Selain itu, prototype yang sudah ada juga dapat menjadi inspirasi, memunculkan gagasan dan ide kreatif baik untuk pengembangan atau produk baru

Jenis-Jenis Prototype

prototype adalah

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, serta kelebihan dari prototype, sekarang kita akan melihat jenis-jenis prototype. Contoh-contoh prototype adalah:

1. Low-Fidelity

Low fidelity prototype merupakan jenis prototype yang dirancang di atas kertas. Prototype jenis ini biasanya berupa gambar atau sketsa produk. Biasanya, prototype jenis ini digunakan untuk menggambarkan alur atau tata cara penggunaan produk.

Kelebihan dari low-fidelity jenis ini adalah mudah dimengerti dan dalam penyampaian mekanismenya. Low fidelity juga dianggap lebih cepat dan murah. Namun, low-fidelity juga memiliki kekurangan, yakni terlihat kurang nyata. Tampilannya hanya berbentuk sketsa yang dominan warna hitam atau abu-abu saja. 

2. High-Fidelity

Jenis prototype high fidelity biasanya memiliki tampilan yang menyerupai bentuk aslinya. Prototipe ini sering dijumpai dalam bentuk produk ataupun dalam format digital yang dibuat dengan menggunakan perangkat lunak desain khusus. 

Kelebihan dari prototype jenis ini adalah merupakan versi yang paling dekat dengan hasil produk akhir. Namun, jenis ini merupakan jenis yang memakan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar dalam pengerjaanya. 

3. Paper Prototype

Sesuai dengan namanya, paper prototype merupakan jenis prototype yang menggunakan media kertas untuk menyampaikan rancangan produk yang akan dirilis. Sebelum adanya kemudahan akses internet dan juga digital, pembuatan prototype yang paling dasar adalah berbasis kertas.

Kelebihan dari prototype jenis ini adalah cepat dan mudah untuk dibuat. Tidak hanya itu, jenis ini juga mudah didokumentasikan dan diarsipkan. Ditambah jika ada catatan atau revisi, akan mudah ditulis secara langsung.

4. Html Prototype

Jenis prototype ini merupakan yang paling rumit dibandingkan jenis-jenis yang sudah disebutkan sebelumnya. Jenis ini biasanya dibuat oleh para desainer yang mempunyai kemampuan perkodean yang mumpuni.

Kelebihan dari HTML prototype yakni menghemat energi dan dana. Selain itu, jenis ini juga memudahkan uji prototype hampir di semua sistem komputer tanpa harus menjalankan perangkat lunak eksternal.

Sayangnya, jenis ini membutuhkan keahlian khusus untuk menjalankannya. Artinya, dibutuhkan orang dalam bidang perkodean atau komputasi untuk membuat dan menjalankan prototype jenis ini. 

Langkah-Langkah Merancang Prototype 

Kalau kamu tertarik untuk membuat prototype, mungkin kamu masih bingung untuk memulai dari mana. Langkah awal untuk membuat prototype, dimulai dari memperoleh data kebutuhan dari pengguna atau target pasar. Langkah selanjutnya meliputi beberapa tahapan, seperti:

  • Merancang berbagai proses yang akan terjadi, mulai dari input hingga output.
  • Pembuatan UML atau Unified Modelling Language yang mencerminkan spesifikasi sistem yang dibutuhkan dan bagaimana sistem tersebut akan beroperasi.
  • Desain antarmuka yang memudahkan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem.
  • Evaluasi terhadap prototype untuk memastikan kelayakan dan kinerjanya.
  • Pengujian sistem pada prototype untuk mengidentifikasi kekurangan dan memperbaikinya.
  • Evaluasi ulang terhadap sistem setelah pengujian dilakukan.
  • Penerapan sistem prototype kepada pelanggan untuk memperoleh umpan balik yang berguna.

Kesimpulan

Prototype tidak hanya memungkinkan untuk mengidentifikasi masalah potensial, tetapi juga memastikan bahwa sistem akhir dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik. Dengan demikian, penggunaan prototype merupakan langkah yang krusial untuk mencapai kesuksesan dalam pengembangan suatu produk atau desain.

Semoga kamu belajar banyak dari artikel ini ya. Yuk, ikuti update artikel kami di Blog IDwebhost! Dapetin juga info promo terbaru jasa bikin website di sini! Have a good day!

Elly Santi
Member since 7 Sep 2022