Dark Mode di Website: Tren UI/UX atau Sekadar Gaya Visual?

Dark Mode di Website: Tren UI/UX atau Sekadar Gaya Visual?

Waktu membaca menit

Update Terakhir 7 Mar 2025

Dark mode semakin populer di berbagai platform digital, mulai dari website, media sosial hingga aplikasi bisnis. Tapi apakah dark mode hanya sekadar tren gaya, atau benar-benar memberikan manfaat UX yang signifikan? Artikel ini akan membahas bagaimana dark mode memengaruhi desain UI/UX serta kelebihan dan kekurangannya bagi pengalaman pengguna.

Popularitas Dark Mode dalam Desain Website

Pernahkah kamu merasa lebih nyaman membaca di layar dengan latar belakang gelap? Kalau iya, kamu tidak sendirian! Ini artinya kamu sedang menggunakan dark mode. 

Dark mode adalah skema warna yang menggunakan latar belakang gelap dengan teks dan elemen UI berwarna lebih terang. 

Berbeda dengan light mode yang menggunakan latar belakang putih atau terang, dark mode menawarkan tampilan yang lebih redup dan kontras rendah. 

Mode ini banyak diterapkan dalam website, aplikasi mobile, desktop, dan bahkan sistem operasi seperti Windows dan macOS, termasuk:

  • Media Sosial: Twitter, Instagram, Facebook
  • Aplikasi Bisnis: Slack, Microsoft Teams
  • Sistem Operasi: Windows, macOS, Android, dan iOS

Menurut data Earthweb, sekitar 64.6% pengguna ingin website otomatis beralih ke dark mode, membuktikan bahwa permintaan untuk mode ini sangat tinggi. Sementara itu, Zipdo melaporkan bahwa 92% software engineer lebih memilih dark mode di lingkungan pengembangan mereka. 

​​Bahkan, 283 perusahaan besar di AS telah mengoptimalkan desain UI/UX mereka untuk dark mode, menurut laporan Increditools. Ini menegaskan bahwa fitur ini bukan hanya estetika, tetapi juga bagian dari strategi desain yang lebih inklusif.

Faktor yang membuat dark mode populer di tahun 2025 di antaranya:

  • Penampilan Estetika: Dark mode memberikan tampilan modern, minimalis, dan elegan, membuat desain website tampak lebih eksklusif.
  • Kenyamanan Mata: Mengurangi silau dan ketegangan mata, terutama di lingkungan redup, sehingga nyaman untuk penggunaan jangka panjang.
  • Hemat Baterai: Efektif menghemat daya pada perangkat dengan layar OLED dan AMOLED, memperpanjang masa pakai baterai.

Tapi, apakah manfaatnya benar-benar sebanding dengan hype yang ada? Beberapa studi menunjukkan dark mode kurang optimal untuk teks panjang. Jadi, apakah website kamu perlu dark mode? Coba yuk pertimbangkan manfaat dan kekurangan menggunakan dark mode dalam desain website di bawah ini!

Baca Juga: 3 Alat Terbaik UI/UX Designer: From Zero to Hero Desain Web

dark mode website

Manfaat Menggunakan Dark Mode di Website

Dark mode semakin populer di berbagai website. Tapi, apa saja manfaatnya bagi pengalaman pengguna dan desain website? Yuk, cari tahu lebih lanjut!

Mengurangi Kelelahan Mata

Layar terang dalam kondisi minim cahaya bisa menyebabkan ketegangan mata. Dark mode membantu mengurangi kontras yang tajam antara layar dan lingkungan sekitar, sehingga mata lebih rileks.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua penelitian setuju bahwa dark mode lebih baik untuk semua pengguna. Beberapa studi menunjukkan bahwa teks gelap di atas latar belakang terang lebih mudah dibaca dalam kondisi pencahayaan optimal.

Meningkatkan Fokus Pengguna

Dark mode dapat mengurangi gangguan visual, sehingga pengguna bisa lebih fokus pada konten utama. Hal ini sangat bermanfaat bagi website yang menampilkan media seperti video, gambar, atau elemen interaktif.

Menghemat Daya Baterai

Dark mode sangat efektif dalam menghemat baterai pada perangkat dengan layar OLED atau AMOLED karena piksel gelap membutuhkan daya lebih sedikit. Dengan semakin meningkatnya penggunaan perangkat mobile, fitur ini menjadi nilai tambah yang signifikan.

Meningkatkan Aksesibilitas

Bagi pengguna dengan sensitivitas cahaya atau gangguan penglihatan tertentu, dark mode bisa menjadi solusi yang lebih nyaman. Misalnya, pengguna dengan fotofobia dapat menghindari ketidaknyamanan akibat cahaya layar yang terlalu terang.

Kekurangan Dark Mode Website

Dark mode memang menarik, tapi apakah selalu cocok untuk semua website? Yuk, cari tahu kekurangannya dan apakah ini pilihan terbaik untukmu!

Menurunkan Keterbacaan

Meskipun dark mode lebih nyaman untuk mata dalam kondisi gelap, beberapa penelitian menunjukkan bahwa teks terang di atas latar belakang gelap bisa lebih sulit dibaca dalam kondisi terang. Hal ini disebabkan oleh efek halation (cahaya menyebar di sekitar huruf), yang bisa membuat teks tampak kabur.

Tidak Selalu Cocok dengan Branding

Jika identitas visual brand pada website kamu menggunakan warna-warna cerah atau kontras tinggi, maka penerapan dark mode bisa menjadi tantangan. Beberapa warna mungkin kehilangan daya tariknya atau perlu disesuaikan agar tetap terlihat jelas dalam dark mode.

Tantangan dalam Desain UI

Tidak semua elemen desain dapat langsung diadaptasi ke dalam dark mode. Gambar atau ikon dengan latar belakang transparan bisa menjadi sulit terlihat, dan perlu penyesuaian agar tampil optimal dalam kedua mode.

Preferensi Pengguna Beragam

Tidak semua pengguna menyukai dark mode. Beberapa justru merasa lebih nyaman dengan tampilan terang. Oleh karena itu, penting untuk memberikan opsi bagi pengguna untuk memilih mode yang mereka inginkan.

Baca Juga: 10 Prediksi Trend Desain Website Tahun 2025: Modern & Unik!

dark mode website

Tips Terbaik Menerapkan Dark Mode di Website

Dark mode website semakin populer dalam desain UI/UX karena memberikan tampilan modern dan nyaman di mata. Namun, agar pengalaman pengguna tetap optimal, penerapannya harus dilakukan dengan tepat. Berikut beberapa tips penting yang perlu kamu perhatikan:

Berikan Opsi Toggle Dark Mode

Jangan memaksa pengguna hanya menggunakan dark mode. Sediakan tombol toggle atau pengaturan yang memungkinkan mereka beralih antara light mode dan dark mode sesuai preferensi. Ini akan meningkatkan fleksibilitas dan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Gunakan Kontras yang Tepat

Agar teks tetap mudah dibaca, perhatikan rasio kontras antara latar belakang dan teks. Hindari kombinasi warna seperti abu-abu gelap pada latar belakang hitam karena bisa membuat teks sulit terbaca. Idealnya, gunakan warna putih atau abu-abu terang untuk teks agar tetap jelas. 

Sesuaikan Gambar dan Media

Tidak semua gambar atau ikon cocok untuk dark mode. Pastikan elemen visual tetap terlihat jelas dengan memberikan border atau efek tambahan jika diperlukan. Untuk logo, pertimbangkan versi yang lebih terang agar tetap kontras di latar gelap.

Perhatikan Konsistensi Desain

Dark mode bukan hanya sekadar mengganti warna latar belakang. Pastikan elemen desain website lainnya, seperti tombol, ikon, dan elemen UI/UX, tetap harmonis dan nyaman digunakan di kedua mode.

Uji Coba di Berbagai Perangkat dan Browser

Agar desain UI/UX dark mode berjalan optimal, lakukan pengujian di berbagai perangkat dan browser. Pastikan tidak ada bug atau tampilan yang bermasalah, sehingga pengalaman pengguna tetap konsisten di semua platform.

Kesimpulan

Dark mode website bukan sekadar tren dalam desain UI/UX, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Namun, penerapannya harus tepat agar tidak mengurangi keterbacaan dan konsistensi desain. 

Jika kamu ingin memiliki website dengan tampilan modern dan fungsional, IDwebhost siap membantu dengan Jasa Pembuatan Website yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnismu.

Tak hanya itu, dukungan Hosting Unlimited juga tersedia untuk memastikan performa website tetap optimal tanpa hambatan. Yuk, optimalkan website kamu dengan layanan terbaik dari IDwebhost!