Cara Meningkatkan Cryptocurrency Security, Mengapa Penting?

Cara Meningkatkan Cryptocurrency Security, Mengapa Penting?

Waktu membaca menit

Kategori Tips Keren

Update Terakhir 13 Mar 2025

Cryptocurrency security adalah aspek krusial yang harus diperhatikan oleh setiap investor dan trader di dunia kripto. 

Meskipun teknologi blockchain menawarkan sistem yang transparan dan terdesentralisasi, risiko seperti peretasan, pencurian, dan phishing tetap mengintai. 

Bahkan, beberapa exchange besar pun pernah mengalami serangan yang menyebabkan kerugian jutaan dolar.

Memahami cara melindungi aset kripto bukan hanya opsional, tetapi keharusan jika kamu ingin berinvestasi dengan aman. 

Artikel ini akan membahas pentingnya cryptocurrency security dan langkah-langkah efektif yang bisa kamu terapkan untuk menjaga keamanan aset digitalmu.

Apa Itu Cryptocurrency Security?

Cryptocurrency security merujuk pada berbagai metode dan strategi untuk melindungi aset kripto dari ancaman siber seperti peretasan, penipuan, dan pencurian. 

Karena transaksi kripto bersifat digital dan tidak dapat dibatalkan, kehilangan akses atau diretasnya akun bisa berarti kehilangan aset secara permanen.

Keamanan kripto mencakup perlindungan dari berbagai ancaman, termasuk:

  • Serangan peretasan: Hacker yang mengeksploitasi celah keamanan di exchange atau wallet.
  • Penipuan dan scam: Phishing, airdrop palsu, atau situs palsu yang mencuri data login.
  • Kehilangan akses: Lupa kata sandi atau kehilangan private key yang menyebabkan aset tidak dapat diakses.

Untuk menjaga keamanan, pengguna harus memahami ancaman ini dan menerapkan strategi perlindungan yang tepat.

Cryptocurrency Security

Mengapa Cryptocurrency Security Penting?

Keamanan dalam dunia kripto bukan hanya soal melindungi uangmu, tetapi juga menjaga ekosistem agar tetap aman dan terpercaya. 

Berikut beberapa alasan utama mengapa cryptocurrency security sangat penting:

1. Nilai aset yang signifikan

Banyak investor memiliki aset kripto bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Tanpa perlindungan yang baik, mereka bisa kehilangan semuanya dalam hitungan detik akibat peretasan.

2. Transaksi yang tidak bisa dibatalkan

Berbeda dengan sistem perbankan yang bisa membatalkan transaksi mencurigakan, transaksi di blockchain bersifat permanen. Jika asetmu dicuri, hampir tidak ada cara untuk mengembalikannya.

3. Tingginya kasus peretasan

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi berbagai kasus pencurian kripto besar.

Misalnya, peretasan exchange Coincheck di Jepang pada 2018 yang menyebabkan kerugian sekitar $496 juta, serta serangan terhadap Ronin Network yang merugikan Sky Mavis sebesar $540 juta pada 2022.

4. Regulasi yang masih berkembang

Karena teknologi kripto masih relatif baru, regulasi belum cukup kuat untuk memberikan perlindungan penuh. Ini membuat tanggung jawab keamanan lebih banyak berada di tangan pengguna

Cara Meningkatkan Cryptocurrency Security

Mengingat pentingnya keamanan aset digital, berikut beberapa langkah yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan perlindungan kriptomu.

1. Waspadai Penipuan (Crypto Scams)

Banyak pengguna kehilangan aset akibat penipuan, terutama pemula yang belum memahami risiko. Beberapa bentuk scam yang sering terjadi meliputi:

  • Phishing: Situs atau email palsu yang meniru layanan resmi untuk mencuri kredensial login.
  • Airdrop Palsu: Penawaran token gratis yang meminta pengguna memasukkan private key mereka.
  • Situs Investasi Palsu: Menjanjikan keuntungan tinggi, tetapi hanya bertujuan mencuri aset pengguna.

Pastikan untuk selalu memverifikasi sumber informasi sebelum melakukan transaksi atau memberikan data pribadi.

2. Gunakan Wallet yang Aman

Menyimpan aset di wallet yang aman adalah langkah utama dalam perlindungan kripto. Ada dua jenis utama wallet:

  • Hot Wallet: Wallet berbasis digital yang terhubung ke internet, sering kali ditawarkan oleh exchange. Meski mudah digunakan, hot wallet lebih rentan terhadap peretasan.
  • Cold Wallet: Wallet fisik seperti perangkat keras (hardware wallet) yang menyimpan aset secara offline, sehingga lebih aman dari serangan hacker.

Untuk perlindungan maksimal, gunakan cold wallet untuk menyimpan aset jangka panjang dan hot wallet hanya untuk transaksi harian.

3. Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA)

MFA atau two-factor authentication (2FA) adalah langkah penting dalam mengamankan akun kripto.

Dengan MFA, login ke akun tidak hanya memerlukan kata sandi, tetapi juga kode tambahan dari perangkat lain, seperti aplikasi authenticator atau SMS.

Menggunakan MFA secara signifikan mengurangi risiko peretasan karena meskipun kata sandimu bocor, hacker tetap memerlukan kode verifikasi tambahan.

4. Hindari Penggunaan Wi-Fi Publik

Mengakses akun kripto melalui Wi-Fi publik sangat berisiko karena jaringan ini sering kali tidak aman dan dapat disadap oleh peretas. Jika kamu harus mengakses akun saat bepergian, gunakan:

  • VPN (Virtual Private Network): VPN mengenkripsi koneksi internetmu, mencegah pihak ketiga mengakses data yang dikirim dan diterima.
  • Koneksi Seluler: Gunakan paket data pribadi untuk transaksi penting daripada Wi-Fi gratis di tempat umum.

5. Jaga Private Key dan Gunakan Password Manager

Private key adalah kunci utama untuk mengakses aset kripto, sehingga kehilangannya berarti kehilangan akses ke semua dana. Untuk cryptocurrency security yang maksimal, lakukan:

  • Simpan private key secara offline: Jangan menyimpannya di cloud atau dokumen digital yang bisa diretas.
  • Gunakan password manager: Menyimpan dan mengelola kata sandi serta private key dalam format terenkripsi yang sulit diretas.

Banyak cold wallet menyediakan frasa pemulihan (seed phrase), yang sebaiknya dicatat di tempat aman dan tidak dibagikan kepada siapa pun.

Contoh Kasus Peretasan Cryptocurrency

Berikut adalah beberapa contoh peretasan terbesar dalam sejarah cryptocurrency:

1. Peretasan Coincheck (2018)

Pada Januari 2018, bursa kripto Jepang, Coincheck, diretas hingga kehilangan $496 juta dalam token NEM. 

Penyebabnya adalah penggunaan hot wallet (dompet digital yang terhubung ke internet), yang membuat dana lebih rentan dicuri. Kejadian ini menekankan pentingnya cold wallet untuk menyimpan aset dalam jumlah besar.

2. Eksploitasi Wormhole (2022)

Pada Februari 2022, peretas mengeksploitasi celah keamanan di Wormhole, protokol transaksi antar-blockchain, dan mencuri $334 juta dalam Ethereum.

Mereka memanipulasi sistem verifikasi transaksi untuk menciptakan Ethereum palsu. Insiden ini menunjukkan risiko dalam smart contract yang tidak diuji dengan ketat.

3. Pencurian di Jaringan Ronin (2022)

Pada Maret 2022, peretas mencuri $540 juta dalam Ethereum dan USDC dari jaringan Ronin, yang digunakan oleh Axie Infinity. 

Mereka mengambil alih lima dari sembilan validator nodes, memanfaatkan lemahnya sistem validasi. Kasus ini menegaskan pentingnya desentralisasi yang kuat dalam keamanan blockchain.

Regulasi Cryptocurrency di Beberapa Negara

Hingga saat ini, regulasi cryptocurrency masih berkembang di berbagai negara. Misalnya:

  • Amerika Serikat: Pemerintah mulai mengatur exchange untuk mencegah penipuan, tetapi belum ada aturan ketat mengenai kepemilikan aset kripto.
  • Eropa dan Inggris: Sudah memiliki regulasi yang lebih jelas terkait mata uang digital, sehingga pengguna memiliki perlindungan lebih baik.
  • Indonesia: Bank Indonesia dan OJK belum mengakui kripto sebagai alat pembayaran, tetapi perdagangan aset kripto diatur oleh Bappebti.

Sementara itu, upaya untuk meningkatkan standar keamanan dilakukan melalui Cryptocurrency Security Standards (CCSS). Standar ini mencakup berbagai aspek seperti:

  • Pembuatan dan penyimpanan kunci kriptografi
  • Otentikasi pengguna
  • Keamanan transaksi
  • Audit dan pemantauan keamanan

Dengan regulasi yang lebih jelas di masa depan, diharapkan keamanan dan kepercayaan dalam investasi kripto semakin meningkat.

Cryptocurrency Security

Kesimpulan

Cryptocurrency security adalah hal yang tidak bisa diabaikan oleh investor dan trader kripto. Meskipun teknologi blockchain menawarkan sistem yang transparan dan terdesentralisasi, ancaman seperti peretasan, phishing, dan pencurian aset tetap mengintai. 

Tak hanya cryptocurrency, keamanan aset digital lainnya seperti website juga harus diperhatikan, terutama jika kamu mengelola bisnis online

Serangan siber seperti DDoS attacks, malware, dan pencurian data pelanggan bisa merugikan bisnis serta merusak reputasi brand-mu. Oleh karena itu, penting untuk memiliki perlindungan yang kuat agar operasional tetap berjalan lancar.

Untuk membantu menjaga keamanan aset digital, IDwebhost menawarkan layanan Managed Service yang mencakup pengelolaan keamanan server, pemantauan, dan optimasi performa website. 

Dengan layanan ini, kamu bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa khawatir terhadap risiko keamanan.

Â