Terdampak CPC Inflation? Kenali Penyebab dan Solusinya!

Terdampak CPC Inflation? Kenali Penyebab dan Solusinya!

Waktu membaca menit

Kategori Tips Keren

Update Terakhir 23 Apr 2025

Pernah merasa biaya iklan digital makin mahal dari tahun ke tahun? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang terkena dampak CPC Inflation. Dalam artikel ini, kita akan bahas apa itu CPC Inflation, penyebabnya, dan strategi jitu untuk menghadapinya agar kampanye digital tetap cuan.

Apa Itu CPC Inflation?

CPC Inflation adalah fenomena meningkatnya cost-per-click (CPC) atau biaya per klik pada iklan berbayar, seperti Google Ads, secara signifikan dari waktu ke waktu.

Ini artinya, setiap klik yang terjadi pada iklan kamu kini butuh biaya lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, meskipun kualitas iklan dan target audiensnya bisa jadi tetap sama. 

Menurut laporan Search Engine Journal, rata-rata cost-per-click naik sekitar 5% dari 2022 ke 2023, sementara cost-per-lead (CPL) melonjak hingga 20%. Artinya? Kalau kamu memasang iklan Google Ads, biaya untuk mendapatkan calon pelanggan juga semakin tinggi. 

Riset dari InterTeam juga menemukan hal yang sama, di mana grafik menunjukkan CPC terus alami kenaikan dalam dua tahun terakhir (2022-2024). Ini membuat banyak pengiklan mulai pusing karena ROI (Return of Investment) semakin susah diraih.

Tapi kabar baiknya: meskipun tren ini kelihatannya tidak akan berhenti dalam waktu dekat, bukan berarti kamu harus stop beriklan. CPC Inflation bukan berarti Google Ads tak efektif, tapi pengiklan perlu strategi lebih cerdas agar tetap untung.

Baca Juga: 7 Kesalahan Umum Strategi Bidding Google Ads, Waspada!

dampak cpc inflation

Penyebab CPC Inflation Bisa Terjadi

Lantas, mengapa CPC Inflation ini bisa terjadi? Yuk kita bahas penyebab utama naiknya cost-per-click supaya kamu bisa mengantisipasinya lebih baik:

Persaingan Kata Kunci yang Semakin Ketat

Kalau kamu pasang iklan Google Ads, kamu “bidding” melawan kompetitor. Makin banyak yang masuk ke pasar (terutama di sektor seperti keuangan, kesehatan, atau e-commerce), makin tinggi pula biaya kata kunci yang populer. 

Misalnya, kata kunci seperti “asuransi mobil murah” atau “pengacara kecelakaan” bisa bikin dompet pengiklan kering karena harga klik-nya tembus $100 lebih!

Perubahan Volume Pencarian

Beberapa kata kunci mengalami lonjakan pencarian musiman. Contohnya? Saat Ramadan, Harbolnas, atau momen back-to-school, banyak bisnis bidding keyword yang sama. 

Dampaknya, harga klik juga ikut naik. Jadi, kamu harus pintar-pintar memanfaatkan momen ini dengan strategi iklan yang pas. 

Algoritma dan Kebijakan Google yang Selalu Berubah

Google rutin update algoritma dan tampilan iklannya. Tujuannya, tentunya agar pengalaman pengguna yang lebih baik. Namun perubahan ini bisa mempengaruhi performa dan biaya iklan digital. 

Sebagai pengiklan, kita harus beradaptasi cepat dengan perubahan tersebut. Kalau tidak, performa iklan akan turun, dan biaya per klik bisa melonjak karena kualitas skor iklan menurun. 

Tren Sosial dan Ekonomi

CPC Inflation juga bisa terjadi karena faktor eksternal seperti pemilu, kondisi ekonomi global, atau bahkan cuaca. Contohnya, pada pertengahan 2024, banyak pengiklan mengalami performa buruk karena ketidakpastian ekonomi dan politik.

Dampak CPC Inflation terhadap Iklan Bisnismu

Dampak CPC Inflation bukan cuma angka, tapi bisa langsung terasa ke performa dan ROI iklanmu. Bayangkan, jika rata-rata cost-per-click naik 5%, artinya jumlah klik yang bisa kamu beli dengan budget yang sama akan turun 5%.

Nah, di sinilah masalahnya: target performa tetap sama, tapi biaya terus naik. Kalau tidak menambah anggaran, kamu berisiko kehilangan potensi pelanggan. Tapi kalau menambah anggaran tanpa strategi jelas, margin bisa terkikis habis.

Bagi bisnis kecil dan menengah, ini bisa jadi pukulan besar. Mereka yang mengandalkan klik dalam jumlah besar, seperti toko online atau penyedia jasa lokal, bisa melihat penurunan pengunjung dan konversi.

Apalagi saat musim high-season seperti Black Friday atau Ramadhan Sale, dampak CPC Inflation bisa membuat kampanye boncos jika tidak dikelola dengan cermat.

dampak cpc inflation

7 Cara Mengatasi CPC Inflation

Tenang, kamu tidak sendirian menghadapi CPC Inflation yang makin tinggi. Ada banyak strategi yang bisa kamu terapkan supaya iklan tetap efektif tanpa boros budget:

#1. Gunakan Long-Tail Keywords

Alih-alih menargetkan kata kunci umum dan mahal, cobalah fokus ke kata kunci panjang dan spesifik. Misalnya, dari “hosting murah” ke “hosting murah Indonesia untuk WordPress.” CPC-nya lebih rendah, dan audiensnya biasanya lebih siap beli karena lebih tersegmentasi.

#2. Manfaatkan Audience Targeting

Gunakan fitur audience targeting di Google Ads untuk menjangkau orang-orang yang memang berpotensi besar jadi pelanggan. Misalnya, pengunjung sebelumnya atau audiens serupa. Dengan ini, iklan lebih tepat sasaran, CPC bisa turun, dan konversi pun naik.

#3. Gunakan Smart Bidding

Google Ads menyediakan fitur bidding otomatis seperti Target CPA dan Maximize Conversions. Fitur ini menggunakan machine learning untuk menyesuaikan bid secara real-time, sehingga iklan tetap efisien di tengah naik turunnya CPC.

#4. Terapkan Dynamic Search Ads (DSA)

Dengan DSA, Google akan secara otomatis membuat iklan berdasarkan isi situsmu. Ini memungkinkan kamu menjangkau pencarian yang mungkin belum kamu targetkan sebelumnya, terutama kata kunci niche dengan biaya lebih rendah.

#5. Diversifikasi Platform Iklan

Jangan hanya bergantung pada Google Ads. Coba ekspansi ke platform lain seperti Meta Ads, TikTok, atau bahkan Microsoft Ads. Setiap platform punya demografi pengguna dan harga CPC yang berbeda, bisa jadi lebih murah!

#6. Optimalkan Quality Score

Google menilai kualitas iklan kamu. Semakin tinggi Quality Score, semakin rendah biaya klik-nya. Fokuslah pada:

  • Copy Iklan yang Relevan: Pastikan teks iklan matching dengan keyword.
  • Landing Page Cepat dan Relevan: Halaman harus relevan dengan iklan dan cepat diakses, apalagi dari mobile.

#7. Jalankan Retargeting Campaign

Alih-alih selalu mengejar audiens baru, kenapa nggak kejar lagi orang yang sudah pernah mengunjungi situsmu? Retargeting terbukti lebih murah dan punya konversi lebih tinggi. Cocok banget untuk campaign event besar seperti Black Friday!

Baca Juga: 5 Cara AI Tools Optimalkan PPC: Iklan Jadi Lebih Efektif!

Kesimpulan

CPC Inflation adalah tantangan nyata bagi pengiklan di era digital. Dengan meningkatnya cost-per-click, kamu perlu strategi lebih pintar agar iklan tetap efektif tanpa membakar anggaran. 

Mulai dari memilih long-tail keywords, memanfaatkan smart bidding, hingga menjalankan retargeting, semua bisa jadi solusi tepat untuk mengatasi dampak CPC Inflation.

Dan ingat, performa kampanye digital nggak cuma bergantung pada iklan saja. Landing page yang cepat, responsif, dan stabil juga mempengaruhi konversi secara langsung.

Kalau kamu ingin performa website dan landing page bisnis tetap optimal meski trafik makin tinggi, pastikan menggunakan Hosting Unlimited dari IDwebhost. Dengan dukungan server yang handal, uptime tinggi, dan bandwidth tanpa batas, IDwebhost siap jadi partner terbaik untuk kesuksesan digital bisnismu!