Cara Mengamankan Akun Penyimpanan Data Online
Perkembangan teknologi saat ini terus berkembang pesat. Media penyimpanan data juga mengalami kemajuan dari model penyimpanan konvensional seperti hard drive hingga model penyimpanan berbasis cloud. Anda tidak perlu lagi repot harus membawa flashdisk atau hardisk eksternal untuk menyimpan semua data. Google Drive, Dropbox, One Drive adalah beberapa solusi penyimpanan cloud yang dapat digunakan untuk menyimpan data secara online dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja, selama tersedia koneksi internet. Masalah yang masih menjadi pembahasan hangat adalah, bagaimana cara mengamankan akun penyimpanan data online?
Apakah Penyimpanan Data Online Aman Aman?
Sebelum lebih jauh membahas cara mengamankan data cloud storage, selalu ada saja yang bertanya, apakah layanan penyimpanan data online aman digunakan? Jawabannya masih relatif. Karena tidak ada layanan penyimpanan data online yang sepenuhnya aman. Tentu Anda tak boleh lupa, bahwa apapun yang berhubungan dengan internet memiliki celah yang sama untuk diretas. Jadi, tak heran para penyedia layanan cloud storage seakan saling berpacu untuk selalu memperkuat platformnya.
Karena masalah keamanan inilah, sebisa mungkin memilih penyedia layanan cloud storage yang memang memiliki rekam jejak bagus pada sisi keamanan. Terlebih jika data yang Anda simpan adalah data yang super sensitif atau rahasia.
Kembali lagi, masalah keamanan juga bergantung dari sisi pengguna sendiri. Seperti tentang metode otentifikasi dan password yang kuat. Karena seringkali peretasan terjadi karena kelemahan pengguna sendiri.
Pada kenyataannya, kenyamanan bisa berbanding terbalik dengan keamanan. Mengupload data pribadi ke penyedia layanan cloud dapat menimbulkan beberapa masalah keamanan. Untuk yang satu ini, Anda tidak pernah yakin siapa yang bisa mengakses informasi sensitif.
Baca Juga : 7 Manfaat Cloud Storage yang Harus Anda Ketahui
Cara Mengamankan Data Cloud Storage
Komputasi dan penyimpanan awan mengharuskan pengguna memberikan kemampuan menyimpan dan memproses data mereka, di data center milik pihak ketiga. Cloud storage sendiri sejak dulu memiliki isu besar di sector keamanan. Masalah keamanan yang berkaitan dengan cloud storage dibagi menjadi dua kategori besar. Yaitu masalah keamanan pada sisi penyedia jasa, dan masalah keamanan di sisi pelanggan.
Sejumlah ancaman keamanan sering dikaitkan dengan layanan data storage. Diantaranya ancaman keamanan umum seperti penyadapan, akses illegal, dan DDos attack. Ada juga ancaman keamanan yang getol mengincar cloud storage seperti misalnya side channel attacks, virtualization vulnerabilities, hingga penyalahgunaan layanan cloud.
Namun, Sahabat IDwebhost dapat melindungi data dari akses yang tidak sah dengan beberapa cara. Berikut adalah cara mengamankan data, penyimpanan data online:
1. Backup data secara berkala
Aturan pertama yang harus selalu diterapkan dalam mengelola data adalah memiliki backup data. Secara umum, ini adalah cara terbaik untuk membuat cadangan data untuk setiap data, sehingga Anda tetap dapat mengaksesnya bahkan ketika data aslinya rusak atau hilang. Ada banyak sekali layanan penyimpanan cloud yang tersedia saat ini. Anda dapat memilih salah satu diantara sekian banyak penyedia layanan cloud untuk tujuan backup.
Jika Anda memliki data di cloud, Anda juga tetap harus membuat backup data manual di media penyimpanan fisik eksternal atau perangkat, seperti hardisk atau thumb drive. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk tetap dapat mengakses informasi ketika memiliki koneksi internet yang buruk atau bahkan tidak ada koneksi sama sekali.
2. Hindari menyimpan infomasi sensitif
Internet sangat luas, semua orang dapat mencari informasi yang diinginkan dan saling terhubung satu sama lain walaupun terpisah antar wilayah, negara, atau benua. Namun, hal yang menjadi masalah utama dalam penyimpanan online adalah privasi. Oleh karena itu, jangan menyimpan semua file yang berisi informasi penting atau bersifat pribadi di cloud.
Sebaiknya simpan hanya file yang paling sering Anda butuhkan dan hindari menaruh dokumen yang berisi password berbagai macam akun online atau informasi pribadi seperti kartu kredit, nomer identitas, alamat rumah, dll.
Jika terpaksa harus memasukkan informasi penting dalam file tersebut, pastikan file tersebut telah dienkripsi sebelum di upload.
3. Gunakan layanan cloud yang dapat mengenkripsi data
Salah satu cara paling mudah untuk menjaga privasi saat menggunakan layanan penyimpanan cloud adalah yang menawarkan enkripsi lokal untuk data yang Anda simpan. Hal ini memberikan lapisan keamanan tambahan sesudah dekripsi yang akan diperlukan sebelum Anda mendapatkan akses ke data.
Hal ini dikenal juga dengan nama zero-knowledge proof dalam kriptografi, metode ini bahkan akan melindungi data Anda dari penyedia layanan dan administrator itu sendiri. Sementara itu memastikan bahwa data Anda telah terenkripsi dengan baik di cloud adalah cara yang cukup baik, akan lebih baik jika jika layanan cloud juga memastikan enkripsi selama proses upload dan donwload.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan standar militer Advanced Encryption Standard (AES) (256 bits), seperti layanan yang di adopsi DrivePop.
4. Gunakan password yang kuat atau metode two-step verification
Sebagai langkah pertama pertahanan terhadap serangan hacker di luar sana, pastikan bahwa password yang Anda gunakan cukup ampuh untuk mencegah dari percobaan hacking atau cracking. Jangan khawatir, karena ada jutaan tips di internet yang membahas bagaimana membuat password yang baik.
Selain password yang kuat dan unik, pastikan memperbarui password secara berkala dan jangan menggunakan password yang sama untuk semua akun online yang Anda miliki. Atau, jika ingin lebih aman Anda juga bisa menggunakan metode two-step verification untuk login (jika tersedia). Contoh yang menawarkan fitur ini adalah Google Drive dan Dropbox.
5. Selalu waspada
Kadang-kadang, keamanan cloud data tergantung pada apa yang Anda lakukan secara online, terutama pada komputer atau koneksi publik. Jika menggunakan komputer publik, apakah Anda memilih untuk tidak menyimpan password dan memastikan bahwa Anda telah logout jika setelah selesai? Menyimpan password dan meninggalkannya dalam keadaan login menimbulkan risiko untuk orang asing mengakses data Anda.
Apakah kamu sering terhubung ke jaringan terbuka dan Wi-Fi hotspots yang tidak aman di tempat-tempat umum untuk masuk ke akun cloud? Koneksi seperti ini biasanya tidak terenkripsi, ini berarti bahwa apa pun yang Anda lakukan dapat di “endus” oleh hacker pada jaringan yang sama. Bahkan, hal ini dapat mencakup login untuk akun cloud Anda.
6. Lindungi sistem dengan Anti-Virus dan Anti-Spy
Mungkin Anda akan memilih penyedia layanan cloud yang aman dan benar-benar terpercaya, tapi kadang-kadang link terlemah terjadi pada sistem login komputer Anda. Tanpa perlindungan sistem yang tepat, sangat rawan bagi hacker untuk melakukan penetrasi melalui bugs dan virus untuk mengakses data Anda.
Kesimpulan
Meskipun memiliki risikonya sendiri, bagamaimanapun layanan penyimpanan data online semakin banyak orang yang menggunakannya. Penyimpanan data online menawarkan akses yang mudah dari berbagai perangkat. Selain mudah, Anda juga harus tahu cara mengamankan akun penyimpanan data online.
Mau punya website yang aman sekaligus kencang? Tunggu apalagi, berlangganan hosting murah IDwebhost. Klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Member since 2 Jul 2013