Apa Itu Reverse DNS Lookup? Ini Alasan Kamu Harus Peduli!

Apa Itu Reverse DNS Lookup? Ini Alasan Kamu Harus Peduli!

Waktu membaca menit

Kategori VPS

Update Terakhir 2 Jul 2025

Pernah dengar istilah Reverse DNS Lookup, tapi belum benar-benar paham apa itu dan seberapa penting untuk kamu? Artikel ini akan membantu kamu memahami konsep reverse DNS dengan cara yang mudah dimengerti, lengkap dengan cara kerjanya, fungsinya, serta alasan kenapa kamu sebaiknya peduli—terutama kalau kamu punya website atau kelola server sendiri.

hosting murah 250 ribu

Apa Itu Reverse DNS?

Reverse DNS adalah kebalikan dari DNS biasa yang sering kamu temui saat mengakses situs web. Kalau biasanya kamu mengetikkan nama domain—misalnya: idwebhost.com—dan sistem akan mencarikan alamat IP-nya (ini disebut forward DNS), maka reverse DNS bekerja sebaliknya.

Sistem ini digunakan untuk mengetahui nama domain (FQDN) dari sebuah IP Address. Jadi, ketika kamu hanya memiliki informasi berupa IP, reverse DNS bisa bantu menjawab pertanyaan: “IP ini sebenarnya milik domain apa, ya?”

Menariknya, meskipun fungsinya penting, masih banyak pengelola domain yang belum benar-benar menyadari keberadaan reverse DNS—terutama jika mereka menggunakan layanan hosting dari provider besar dan tidak menangani pengaturan DNS secara langsung.

Nah, setelah kamu memahami konsep reverse DNS sebagai sistem yang memetakan IP ke nama domain, sekarang saatnya kita bahas reverse DNS lookup. Ini adalah proses teknis untuk melakukan pencarian tersebut.

Dengan melakukan lookup (search), kamu bisa mengetahui domain apa yang terhubung dengan sebuah IP address. Proses ini sangat berguna, apalagi jika kamu mengelola server sendiri, menjalankan email bisnis, atau ingin meningkatkan keamanan dan kredibilitas sistem yang kamu kelola.

Baca Juga: Inilah 7 Website Untuk Memeriksa Propagasi DNS

Apa itu Reverse DNS Lookup

Cara Kerja Reverse DNS Lookup

Untuk bisa melakukan Reverse DNS lookup, ada proses teknis tertentu yang harus berjalan di balik layar. Intinya, sistem DNS perlu tahu bagaimana memetakan sebuah alamat IP ke nama domain, dan untuk itu, dibutuhkan beberapa komponen penting:

1. Reverse DNS Zone

Ini adalah zona khusus yang disiapkan di DNS server. Zona ini digunakan untuk menangani permintaan pencarian nama domain berdasarkan IP. 

Bedanya dengan zona DNS biasa, zona ini menggunakan struktur alamat IP yang dibalik (reversed) dan diakhiri dengan .in-addr.arpa (untuk IPv4) atau .ip6.arpa (untuk IPv6).

2. PTR (Pointer) Record

PTR adalah record yang menunjukkan nama domain dari sebuah IP address. Tanpa PTR, reverse lookup tidak akan menghasilkan apa-apa—alias gagal menemukan nama domain yang dicari.

3. Format Penulisan IP yang Unik

IP ditulis dengan urutan terbalik, lalu digabungkan dengan zona .arpa. Contohnya seperti ini:

  • IPv4:
    81.92.80.11.in-addr.arpa. IN PTR namadomain.com.
  • IPv6:
    0.0.0.0.0.1.0.1.0.0.8.c.0.0.1.0.a.2.ip6.arpa. IN PTR namadomain.com.

Dengan konfigurasi ini, sistem dapat menjawab pertanyaan: “Siapa pemilik IP ini?”—yang sangat berguna dalam berbagai konteks teknis dan keamanan jaringan.

Mengapa Reverse DNS Itu Penting?

Mungkin kamu berpikir, “Kalau tanpa reverse DNS website tetap bisa diakses, berarti tidak terlalu penting, dong?” Nah, sebenarnya reverse DNS memang tidak krusial untuk akses web, tapi sangat penting untuk:

Pengiriman Email

Inilah alasan terkuat kenapa kamu harus peduli. Banyak mail server di internet akan langsung menolak email dari IP address yang tidak punya konfigurasi reverse DNS.

Kalau kamu mengelola mail server sendiri dan ingin email kamu sampai ke inbox, pastikan IP-nya punya PTR record. Bahkan kalau kamu hosting beberapa domain di satu IP, cukup arahkan reverse DNS ke domain utama server email-nya.

Validasi Identitas IP

Reverse DNS membantu sistem mengenali asal IP pengunjung, pengirim email, atau server lain yang berinteraksi denganmu.

Apa Fungsi Reverse DNS Lookup?

Lebih dari sekadar syarat teknis, Reverse DNS Lookup punya berbagai manfaat praktis yang bisa kamu rasakan, antara lain:

Mempermudah Analisis Data

Dengan reverse DNS, data log server yang berisi deretan IP akan berubah jadi nama domain yang lebih mudah dibaca. Ini sangat berguna saat kamu menganalisis trafik, memantau aktivitas pengguna, atau melakukan audit.

Menyaring Spam Email

Banyak sistem penyaring spam menggunakan reverse DNS untuk memverifikasi apakah email berasal dari IP yang sah. IP tanpa PTR record sering dianggap sebagai pengirim spam.

Pelacakan Pengunjung Website

Kamu bisa tahu siapa yang mengunjungi websitemu. Saat IP pengunjung diubah menjadi nama domain, kamu bisa mengenali apakah mereka berasal dari perusahaan, institusi, atau ISP tertentu.

Membantu Operasi Jaringan

Beberapa protokol jaringan seperti SMTP, remote command tools, hingga sistem backup kadang membutuhkan reverse DNS untuk bekerja optimal.

Keamanan Tambahan

Reverse DNS juga berguna untuk mendeteksi anomali atau aktivitas mencurigakan. Dengan mencocokkan PTR dan A record, admin jaringan bisa mengidentifikasi domain yang tidak seharusnya aktif di satu IP.

Cara Melakukan Reverse DNS Lookup

Tergantung sistem operasi yang kamu gunakan, cara melakukan reverse DNS lookup berbeda-beda:

Di Linux / MacOS

Kamu bisa pakai dig atau host command:

dig -x 8.8.8.8
host 8.8.8.8

Keduanya akan menampilkan nama domain (jika tersedia) dari IP tersebut.

Di Windows

Buka CMD dan gunakan:

nslookup 8.8.8.8

Kalau reverse DNS tidak tersedia, kamu akan dapat pesan error seperti Non-existent domain.

Tools Online untuk Reverse DNS Lookup

Kalau kamu lebih nyaman menggunakan antarmuka web daripada terminal, ada banyak tool online yang bisa bantu kamu melakukan reverse DNS lookup secara instan:

  • MxToolbox: Populer di kalangan admin server karena fiturnya lengkap, mulai dari lookup DNS hingga analisis reputasi IP.
  • WhatIsMyIPAddress: Cocok untuk pemula, tampilannya sederhana dan langsung menampilkan hasil rDNS lookup dari IP yang dimasukkan.
  • Google Admin Toolbox: Tool dari Google ini memberikan hasil yang mirip dengan perintah dig, praktis untuk troubleshooting DNS.
  • ViewDNS: Menyediakan berbagai tool DNS sekaligus, termasuk reverse lookup dan WHOIS, cocok untuk analisis lebih dalam.
  • HackerTarget: Lebih teknikal, tapi efektif untuk pengujian keamanan jaringan atau melihat host lain dalam satu IP.
  • DNS Inspect: Bisa bantu kamu mengecek kesalahan konfigurasi DNS dan email, sekaligus memberi saran perbaikannya.
Apa itu Reverse DNS Lookup

Reverse DNS Lookup & Hosting: Hubungannya Apa?

Pertanyaan bagus! Kalau kamu pakai shared hosting, kemungkinan kamu tidak punya akses ke pengaturan reverse DNS karena IP-nya dipakai bareng oleh banyak pengguna lain. 

Tapi, kalau kamu menggunakan layanan VPS (Virtual Private Server), seperti VPS Murah dari IDwebhost, kamu akan memiliki kontrol penuh atas konfigurasi DNS dan IP Address.

Di sinilah reverse DNS benar-benar bisa kamu maksimalkan. Kamu bisa mengatur PTR record sendiri, memastikan email tidak masuk spam, serta memanfaatkan semua manfaat reverse DNS dengan lebih leluasa.

Baca Juga: Apa Itu DNS Leak? Penyebab, Cara Test dan Pencegahannya

Kesimpulan

Jadi, Reverse DNS Lookup bukan sekadar istilah teknis yang bisa kamu abaikan. Dari meningkatkan keamanan, mencegah email ditolak, sampai membaca data server dengan lebih mudah—semua bisa kamu lakukan kalau kamu tahu cara memanfaatkannya.

Kalau kamu serius ingin mengelola domain, server, atau email sendiri secara profesional, kamu butuh hosting yang memberikan kontrol penuh atas DNS dan IP.

IDwebhost punya layanan VPS Murah yang menawarkan kontrol penuh atas pengaturan DNS, jadi kamu bisa dengan mudah mengatur Reverse DNS secara optimal.