Apa Itu Craft CMS? Saingan WordPress yang Makin Populer!
Saat ini, kamu mungkin masih mengandalkan WordPress sebagai CMS utama. Tapi tahukah kamu kalau ada alternatif lain yang semakin banyak dipilih oleh developer dan desainer profesional? Artikel ini akan mengupas apa itu Craft CMS, kenapa ia disebut-sebut sebagai saingan WordPress, dan apakah memang pantas jadi pilihan utama CMS modern.
Apa Itu Craft CMS?
Craft CMS adalah Content Management System (CMS) modern yang dirancang untuk membangun situs web yang sepenuhnya dapat dikustomisasi. Diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, Craft kini makin populer di kalangan profesional berkat fleksibilitas, performa, dan sistem templating yang canggih.
Craft dibangun dengan PHP 7+ dan menggunakan framework Yii2. Untuk rendering front-end, Craft mengandalkan Twig, yang terkenal rapi dan developer-friendly. Berbeda dari CMS lain yang memberi banyak batasan, Craft justru memberi kebebasan penuh bagi developer untuk mendesain struktur konten, alur kerja, hingga tampilan web sesuai kebutuhan.
Sistem ini memiliki content modeling yang kuat, routing yang fleksibel, serta manajemen user bawaan yang solid. Dan yang paling penting, kamu bisa membangun dari nol tanpa plugin yang saling bertabrakan seperti sering terjadi di WordPress.
Baca Juga: Pindah ke HubSpot CMS? Begini Cara Migrasi Website-nya!
Benarkah Craft CMS Lebih Unggul dari WordPress?
WordPress memang masih jadi raja CMS dengan lebih dari 60% pangsa pasar. Tapi jumlah pengguna bukan satu-satunya penentu kualitas. Berikut ini perbandingan objektif antara Craft dan WordPress berdasarkan beberapa aspek krusial:
Pengelolaan Konten
WordPress berasal dari platform blog dan berkembang jadi CMS dengan bantuan ribuan plugin. Hasilnya? Banyak fitur terasa “tempelan”.
Craft, di sisi lain, sejak awal memang dibuat untuk pengelolaan konten modern. Fitur seperti Matrix Field, Live Preview, dan Intelligent Relations membuat pengalaman editing jauh lebih menyenangkan.
Pemenang: Craft CMS
SEO
WordPress mengandalkan Yoast, plugin SEO yang populer. Tapi Craft punya SEOmatic, sistem SEO bawaan yang lebih otomatis dan advance. Bahkan perusahaan sekelas Moz menggunakan Craft untuk beberapa proyek mereka. Kode yang bersih dan struktur konten yang rapi juga menjadikan Craft unggul di mata Google.
Pemenang: Craft CMS
Fitur Bawaan
Craft sudah menyediakan banyak fitur penting tanpa perlu plugin tambahan. WordPress, sebaliknya, butuh banyak plugin bahkan untuk fitur dasar. Ini menjadikan Craft lebih stabil untuk proyek besar.
Pemenang: Craft CMS
Plugin & Integrasi
WordPress jelas menang jumlah plugin dan komunitas. Namun, plugin Craft umumnya lebih berkualitas dan lebih mudah diintegrasikan secara khusus.
Pemenang: WordPress
Performa
Craft CMS dibangun dengan arsitektur MVC yang efisien, membuat performanya lebih cepat dan ringan dibandingkan WordPress yang sering terbebani plugin.
Pemenang: Craft CMS
Keamanan
Karena WordPress sangat populer, ia juga jadi target utama serangan. Ribuan plugin dari berbagai sumber memperbesar risiko keamanan. Craft lebih tertutup dan rapi, sehingga relatif lebih aman.
Pemenang: Craft CMS
Ecommerce
WordPress punya WooCommerce, sedangkan Craft hadir dengan Craft Commerce, sistem ecommerce yang lebih terintegrasi dan cocok untuk brand yang mengandalkan konten dalam strategi penjualannya.
Pemenang: Craft CMS
Harga
WordPress bisa digunakan gratis, sedangkan Craft CMS berbayar. Meski begitu, banyak agensi dan brand menganggap biaya Craft sepadan dengan kualitas dan skalabilitasnya.
Pemenang: WordPress
Siapa pemenangnya? WordPress tetap pilihan solid untuk pengguna yang ingin cepat jadi dan hemat biaya. Tapi jika kamu mencari CMS profesional yang lebih fleksibel, aman, dan cepat, Craft CMS adalah pilihan yang layak dipertimbangkan.
Fitur Utama Craft CMS
Craft CMS hadir dengan fitur-fitur yang membuat pengelolaan konten menjadi lebih intuitif:
- Entries: Setiap halaman atau artikel disebut “Entry” dan bisa dikustomisasi sesuai tipe (misalnya blog, resep, halaman umum).
- Field Types: Craft menyediakan berbagai field seperti Assets (gambar/file), Rich Text, Matrix, Tags, Date/Time, Checkbox, dan lainnya. Semua field ini bisa digunakan lintas entry type.
- Matrix Field: Field unggulan yang memungkinkan kamu membuat blok konten modular—mirip seperti builder tapi tetap clean secara struktur data.
- Kategori & Tag: Mengelompokkan konten jadi lebih mudah.
- Rich Text Editor: Untuk menulis artikel panjang dengan format lengkap—headline, quotes, list, gambar, tautan, semua bisa.
Antarmukanya bersih, modern, dan sangat ramah pengguna. Bahkan bagi kamu yang bukan developer, pengelolaan konten di Craft tetap terasa nyaman.
Cara Kerja Craft CMS
Setelah mengenal apa itu Craft CMS dan fitur-fitur unggulannya dibandingkan WordPress, kini saatnya kita menyelami lebih dalam bagaimana sebenarnya Craft CMS bekerja di balik layar untuk menghasilkan website yang cepat, fleksibel, dan powerful.
- Konten dibangun menggunakan Entry yang terdiri dari berbagai field.
- Templating dilakukan dengan Twig, memungkinkan pengendalian penuh atas tampilan front-end.
- Routing bersifat bebas dan bisa dikustom sesuai kebutuhan.
- Semua konten disimpan dalam struktur database yang optimal untuk kecepatan dan skalabilitas.
Craft juga bisa berfungsi sebagai headless CMS. Artinya, backend dan frontend bisa dipisah total. Kamu bisa menggunakan GraphQL API bawaan Craft untuk menghubungkan backend ke frontend berbasis React, Vue, atau bahkan aplikasi mobile.
Manfaat Menggunakan Craft CMS
Cara kerja Craft CMS memang canggih, tapi manfaat apa saja yang benar-benar bisa kamu rasakan dalam penggunaan sehari-hari? Yuk, kita telusuri kelebihan nyatanya satu per satu.
Fleksibilitas Tinggi
Dengan arsitektur modular dan sistem templating yang kuat, kamu bisa membangun CMS sesuai kebutuhan spesifik proyekmu. Tak ada batasan layout atau jenis konten.
Pengalaman Editing yang Nyaman
Antarmuka admin dirancang untuk fokus dan efisien. Navigasi jelas, drag-and-drop intuitif, dan fitur seperti live preview membuat editing jadi pengalaman yang menyenangkan.
Siap untuk Web Modern
Craft dioptimalkan untuk pendekatan modern seperti Jamstack dan SPA (Single Page Applications). Kamu bisa menggunakan Craft sebagai backend dan menampilkan konten di frontend melalui API—cocok untuk situs dengan interaktivitas tinggi.
Keterbatasan Craft CMS
Meski punya banyak manfaat, bukan berarti Craft CMS tanpa kekurangan. Agar kamu bisa membuat keputusan yang objektif, penting juga untuk memahami keterbatasan dari platform ini.
Butuh Skill Teknis
Craft tidak terlalu cocok untuk pemula atau tim non-teknis. Karena banyak hal dikustomisasi lewat kode (terutama Twig), ada kurva belajar yang lebih tinggi dibanding WordPress.
Kurang Ideal untuk Skala Enterprise Besar
Craft cocok untuk website skala kecil hingga menengah. Tapi untuk kebutuhan enterprise level dengan jutaan halaman dan pengguna aktif, CMS seperti Sitecore atau Adobe Experience Manager mungkin lebih optimal.
Ketergantungan pada Plugin
Craft memang ringan, tapi untuk fitur-fitur kompleks, kamu tetap akan bergantung pada plugin atau pengembangan custom. Ini berarti ada tambahan biaya dan waktu implementasi.
Baca Juga: Squarespace vs Shopify, Manakah Raja Website Toko Online?
Kesimpulan
Craft CMS bukan CMS pasaran, tapi justru itulah kekuatannya. Ia dirancang untuk kamu yang ingin kontrol penuh atas website, tanpa ribet dengan plugin yang bertabrakan atau antarmuka yang membingungkan.
Dengan performa cepat, keamanan yang lebih terjamin, serta pengalaman editing yang menyenangkan, Craft layak jadi saingan WordPress di era digital saat ini. Apalagi jika kamu bekerja di agensi, startup, atau brand yang serius soal konten dan storytelling.
Dan supaya pengalaman menggunakan Craft CMS makin optimal, kamu butuh infrastruktur yang andal. Gunakan VPS Murah yang berbasis Cloud dari IDwebhost—solusi hosting yang stabil, aman, dan scalable.
Cocok untuk mendukung performa situs Craft CMS kamu agar selalu cepat diakses kapan pun.