Desainer Profesional Ramai Bahas Affinity by Canva, Apa Itu?
Belakangan, komunitas desainer profesional ramai membicarakan Affinity by Canva. Bukan sekadar software desain grafis baru, tapi gebrakan besar dari Canva yang mengubah cara desainer bekerja. Apa yang sebenarnya terjadi, dan kenapa Affinity jadi topik hangat di dunia kreatif?
Apa Itu Affinity by Canva?
Kalau kamu belum familiar, Affinity adalah rangkaian software desain profesional yang awalnya dikembangkan oleh Serif Europe Ltd., perusahaan berbasis di Nottinghamshire, Inggris.
Sejak meluncurkan Affinity Designer pada tahun 2014, Serif terus menambah varian seperti Affinity Photo dan Affinity Publisher.
Baca Juga: Canva Pro Gratis: Fitur Unggulan dan Cara Mendapatkannya
Ketiganya dikenal karena performa cepat, harga terjangkau, dan lisensi sekali beli, sesuatu yang jarang ditemui di dunia software desain profesional.
Namun, peta industri berubah drastis ketika Canva mengakuisisi Serif pada tahun 2023 dengan nilai sekitar 380 juta dolar AS. Setahun setelahnya, Canva resmi merilis ulang Affinity dengan identitas baru, sekaligus membuat pengumuman yang mengejutkan banyak orang:
“Affinity kini gratis selamanya.”
Langkah ini jelas bukan gebrakan sematal. Canva yang sebelumnya fokus pada pengguna non-desainer kini mencoba menjangkau kalangan profesional dengan cara yang sangat agresif, bahkan bisa dibilang menantang dominasi Adobe.
Baca Juga: Cara Menjadi Kontributor Canva: Raih Cuan dari Desainmu!
Seperti yang dikatakan Duncan Clark, Head of EMEA Canva, tujuan mereka adalah “mengubah dunia desain profesional, bukan hanya desain untuk pemula.”
Fitur-Fitur Unggulan Affinity by Canva

Nah, sebelum kamu buru-buru mengunduhnya, ada baiknya kamu tahu dulu apa yang membuat Affinity by Canva ini begitu istimewa.
#1. Tiga Studio dalam Satu Aplikasi (All-in-One Design Suite)
Dulu, Affinity punya tiga aplikasi terpisah: Photo, Designer, dan Publisher. Sekarang, semuanya digabung menjadi satu aplikasi terpadu dengan tiga mode kerja yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan:
- Vector Studio – untuk ilustrasi dan logo berbasis vektor.
- Pixel Studio – untuk retouching dan manipulasi foto.
- Layout Studio – untuk desain publikasi, majalah, dan layout.
Kamu bisa berpindah antar-studio tanpa menutup file atau ekspor ulang, menjaga alur kerja tetap mulus dan efisien.
#2. Performa Cepat dengan GPU Acceleration
Kecepatan adalah salah satu nilai jual utama Affinity Designer yang dirilis ulang oleh Canva tahun ini. Semua proses berjalan secara real-time: dari blur, masking, text warp, hingga pengeditan ribuan layer.
Adanya GPU acceleration membuatnya terasa ringan bahkan di proyek kompleks. Semua efek juga bersifat non-destructive, jadi kamu bebas bereksperimen tanpa takut merusak file asli.
#3. UI Kustom Sepenuhnya
Setiap desainer punya gaya kerja unik, dan Affinity paham itu. Kamu bisa membangun workspace sendiri, menyimpan preset studio untuk proyek berbeda, dan bahkan membagikannya ke tim.
Hasilnya? Workflow yang lebih personal dan efisien, tanpa “bloat” seperti di software desain lain.
#4. Integrasi Langsung dengan Canva
Inilah fitur yang membuat Affinity terasa “beda dari biasanya.” Kini, hasil desain profesional dari Affinity bisa langsung di-upload ke Canva untuk diolah lebih lanjut.
Bayangkan, kamu sebagai desainer membuat aset brand di Affinity, lalu tim marketing bisa langsung menggunakannya di Canva tanpa ribet ekspor-impor. Desain dan kolaborasi berjalan beriringan, praktis untuk tim kreatif.
#5. AI Opsional via Canva AI Studio
Menariknya, Affinity by Canva tidak punya AI bawaan. Tapi jika kamu pengguna Canva Premium, kamu bisa mengaktifkan Canva AI Studio di dalam Affinity. Di sini tersedia fitur seperti Generative Fill, Image Upscale, dan Expand.
Canva menyebut fitur AI ini “opsional”, artinya kamu bebas memilih untuk tetap bekerja secara manual, atau memanfaatkan AI untuk mempercepat proses kreatifmu.
Apakah Affinity by Canva Gratis?
Setelah relaunch besar-besaran, Canva menegaskan bahwa Affinity adalah software desain grafis gratis selamanya. Jadi, tidak ada versi terbatas, tidak ada watermark, dan tidak ada biaya berlangganan tersembunyi.
Versi yang kamu dapat adalah versi penuh, dengan fitur profesional yang sebelumnya dijual terpisah hingga ratusan dolar.
Canva menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk “memberikan kebebasan berkreasi tanpa batas biaya.” Dengan kata lain, setiap desainer, baik individu maupun tim besar, punya akses ke alat desain yang setara dengan Adobe, tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Namun, bagi pengguna Canva berbayar (seperti Canva Pro, Education, Nonprofit, atau Enterprise), ada bonus tambahan berupa integrasi langsung dengan AI tools dari Canva AI Studio.
Cara Mengakses Affinity Designer
Kabar baiknya, siapa pun bisa mencoba Affinity by Canva tanpa perlu repot. Kamu hanya perlu login dengan akun Canva yang sudah terverifikasi, baik itu yang gratis atau yang berbayar.
Berikut langkah-langkahnya:
- Unduh aplikasi Affinity di situs resmi Affinity by Canva.
- Setelah instalasi, buka aplikasi dan pilih Sign in with Canva.
- Kamu akan diarahkan ke halaman login Canva. Masuk menggunakan akun Canva milikmu.
- Setelah itu, beri izin agar Affinity bisa terhubung dengan akun Canva.
- Tunggu hingga muncul pesan selamat datang, lalu klik Launch untuk mulai menggunakan Affinity.
Kalau kamu menggunakan Canva Education, Nonprofit, atau Enterprise, dan belum bisa mengakses Affinity, kamu cukup menghubungi admin atau Customer Success Manager (CSM) dari Canva untuk mengaktifkan fitur ini.
Dengan langkah-langkah di atas, kamu kini bisa langsung menggunakan software desain grafis gratis dengan fitur profesional, tanpa biaya langganan sama sekali.
Kelebihan dan Kekurangan Affinity by Canva

Setelah mengetahui cara mengaksesnya, kini saatnya kita lihat bagaimana Affinity by Canva dinilai dari sisi keunggulan dan kekurangannya.
Keunggulan
- Gratis dan All-in-One: Kini Affinity menyatukan Photo, Designer, dan Publisher dalam satu aplikasi profesional tanpa biaya lisensi.
- Alternatif Serius untuk Adobe: Banyak desainer menilai Affinity bisa menggantikan Photoshop, Illustrator, dan InDesign untuk kebutuhan desain statis.
- Integrasi dengan Ekosistem Canva: Pengguna Canva Premium bisa memanfaatkan fitur AI langsung di Affinity.
- Performa Cepat dan Stabil: Dikenal ringan, responsif, dan minim lag, bahkan untuk proyek besar.
- Model “Gratis Tanpa AI”: Cocok untuk desainer yang lebih suka mengandalkan kemampuan manual daripada otomatisasi AI.
Kekurangan dan Tantangan
- Skeptisisme terhadap Canva: Beberapa desainer masih ragu dengan motif di balik “gratis selamanya”.
- Risiko Monetisasi di Masa Depan: Ada kekhawatiran Canva bisa menambah iklan atau membatasi fitur gratis di kemudian hari.
- Minim AI Bawaan: Untuk desainer yang terbiasa dengan AI tools seperti Adobe Firefly, ketiadaan AI bawaan bisa jadi minus.
- Risiko Pengembangan Melambat: Karena gratis, pembaruan fitur bisa jadi tidak secepat dulu.
- Potensi “Lock-in Ecosystem”: Ada kemungkinan Canva menyiapkan strategi ekosistem yang membuat pengguna bergantung pada platform mereka.
Kesimpulan
Gebrakan Canva lewat Affinity by Canva jelas mengguncang dunia desain profesional. Dengan pendekatan “gratis selamanya” dan performa kelas studio, Affinity membuka akses lebih luas bagi siapa pun untuk berkarya secara profesional tanpa batas biaya.
Tapi tentu saja, kamu tetap perlu menilai sendiri apakah Affinity cocok dengan gaya kerjamu atau tidak. Yang pasti, kehadirannya memberi warna baru di ekosistem desain, yang lebih terbuka, kolaboratif, dan inklusif.
Dan kalau kamu ingin membangun portofolio desain profesional dengan website sendiri, jangan lupa: website yang cepat dan stabil itu penting untuk tampil meyakinkan di mata klien.
Gunakan Hosting Unlimited dari IDwebhost untuk mendukung performa website portofolio atau studio desainmu. Dengan performa tangguh dan layanan andal, kamu bisa fokus pada hal yang paling penting: berkreasi tanpa batas.