Apa Itu DNS Pribadi? Fungsi, Cara Kerja, dan Settingnya
Pernah dengar istilah apa itu DNS Pribadi? Teknologi ini sering dibahas ketika orang ingin menjaga privasi dan keamanan saat berinternet. Artikel ini akan membantu kamu memahami pengertian, fungsi, cara kerja, hingga cara melakukan pengaturan DNS pribadi di perangkatmu.
Apa Itu DNS Pribadi?
DNS (Domain Name System) adalah sistem penting di internet yang bertugas menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP agar komputer bisa saling terhubung. Misalnya, ketika kamu mengetik idwebhost.com, DNS akan mencari alamat IP server yang sesuai sehingga browser bisa menampilkan website.
Baca Juga: Tutorial Akses Internet Bebas dengan Proxysite BlockAway
Nah, biasanya kamu memakai DNS bawaan dari ISP (penyedia internet) tanpa sadar. Masalahnya, DNS bawaan ini tidak selalu aman karena data pencarian domain bisa terlihat oleh ISP atau pihak lain yang mengintip jaringanmu.
Di sinilah DNS pribadi (Private DNS) berperan. Dengan mengaktifkan DNS pribadi, setiap permintaan DNS akan dienkripsi.
Artinya, aktivitas browsing kamu jadi lebih terlindungi karena orang lain tidak mudah mengetahui website apa saja yang kamu kunjungi. Namun, perlu dipahami bahwa DNS pribadi hanya mengenkripsi query DNS, bukan seluruh lalu lintas internet seperti VPN.
Baca Juga: Mengenal DuckDNS: Cara Kerja dan Setting yang Jarang Dibahas
Cara Kerja DNS Pribadi
Supaya lebih jelas, mari kita bahas bagaimana mekanismenya. Bayangkan kamu mengetik sebuah domain, misalnya idwebhost.com:
- Browser mengirim permintaan DNS untuk mencari alamat IP domain tersebut.
Permintaan dikirim ke server DNS (bisa bawaan ISP, Google Public DNS, atau Cloudflare). - Server DNS mencari alamat IP yang cocok dan mengirimkannya kembali ke perangkatmu.
- Browser lalu menghubungi server tujuan berdasarkan IP tersebut.
- Website pun ditampilkan di layar kamu.
Bedanya dengan DNS biasa, ketika memakai DNS pribadi, semua permintaan DNS dikirim melalui jalur terenkripsi.
ISP memang tetap bisa melihat kamu terhubung ke server DNS tertentu, tapi mereka tidak bisa tahu domain spesifik apa yang kamu akses. Enkripsi inilah yang membuat browsing jadi lebih privat.
Jenis DNS Pribadi
Saat ini ada dua teknologi utama yang mendukung penerapan DNS pribadi. Keduanya sama-sama punya tujuan melindungi privasi, tapi cara kerjanya sedikit berbeda:
DNS over TLS (DoT)
DoT bekerja dengan cara mengirim permintaan DNS melalui protokol TLS, yaitu teknologi keamanan yang juga digunakan pada HTTPS.
Karena memakai port khusus, DoT bisa memberikan jalur komunikasi yang lebih terkontrol dan aman.
Kalau kamu ingin memastikan query DNS tidak mudah diintip atau diubah, DoT bisa jadi pilihan tepat, terutama untuk perangkat yang mendukung standar ini secara bawaan.
DNS over HTTPS (DoH)
DoH menggunakan jalur HTTPS biasa untuk menyamarkan permintaan DNS agar terlihat seperti lalu lintas web normal. Teknik ini membuatnya lebih sulit dideteksi atau diblokir oleh pihak ketiga.
Jika kamu sering memakai jaringan publik seperti Wi-Fi kafe atau kantor, DoH bisa memberikan perlindungan ekstra karena sulit dibedakan dari aktivitas browsing sehari-hari.
Fungsi DNS Pribadi
Mengaktifkan DNS pribadi bukan sekadar fitur tambahan, tapi langkah nyata untuk menjaga keamanan sekaligus kenyamanan saat berinternet. Ada beberapa fungsi utama yang bisa kamu rasakan:
Privasi yang Lebih Baik
Setiap kali kamu mengetik alamat website, perangkat akan mengirim query DNS. Jika jalur ini tidak diamankan, ISP atau pihak ketiga bisa melihat daftar situs yang kamu kunjungi.
Dengan DNS pribadi, permintaan ini dienkripsi, sehingga aktivitas browsing kamu tidak mudah dipantau.
Perlindungan dari DNS Spoofing
Serangan DNS spoofing kerap digunakan untuk menipu pengguna dengan mengarahkan mereka ke situs palsu.
DNS pribadi membantu meminimalkan risiko ini karena data yang dikirim dan diterima jauh lebih sulit dimanipulasi.
Membatasi Tracking Berlebihan
Banyak ISP atau penyedia jaringan menyimpan catatan DNS untuk membuat profil kebiasaan browsing. DNS pribadi memutus rantai tersebut dengan menyembunyikan query, sehingga data pribadimu tidak bisa dimanfaatkan untuk iklan tertarget atau analisis komersial.
Keamanan Berlapis
Selain itu, sebagian penyedia DNS pribadi mendukung DNSSEC (Domain Name System Security Extensions).
Fitur ini memastikan data DNS yang kamu terima benar-benar asli dari server, bukan hasil rekayasa, sehingga akses ke website jadi lebih aman dan terpercaya.
Cara Setting DNS Pribadi di Berbagai OS
Sekarang kita masuk ke tahap yang paling ditunggu: bagaimana cara melakukan setting DNS pribadi di perangkat yang kamu gunakan sehari-hari.
Jangan khawatir, langkah-langkahnya cukup mudah diikuti meskipun kamu bukan orang teknis.
OS Windows
- Tekan Windows + I untuk membuka Settings, lalu pilih Network & Internet.
- Klik menu Status → lanjutkan ke Change adapter options.
- Klik kanan jaringan yang sedang aktif → pilih Properties.
- Buka Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) → pilih Properties.
- Centang opsi Use the following DNS server addresses, lalu isi alamat DNS pribadi (misalnya Google DNS 8.8.8.8 dan 8.8.4.4).
- Simpan perubahan, lalu restart komputer jika diperlukan.
MacOS
- Klik ikon Apple → buka System Preferences → pilih Network.
- Tentukan koneksi yang sedang aktif (Wi-Fi atau Ethernet) → klik Advanced.
- Masuk ke tab DNS → tambahkan alamat DNS pribadi dengan menekan tanda (+).
- Klik OK, lalu Apply untuk menyimpan pengaturan.
Android
- Masuk ke menu Pengaturan → pilih Jaringan & Internet.
- Cari opsi DNS Pribadi → pilih Private DNS provider hostname.
- Masukkan alamat host penyedia, misalnya dns.google atau 1dot1dot1dot1.cloudflare-dns.com.
- Tekan Simpan untuk menerapkan.
iOS
- Buka Pengaturan → pilih Wi-Fi.
- Ketuk ikon (i) pada jaringan yang digunakan.
- Pilih Konfigurasi DNS → ubah ke Manual.
- Masukkan alamat server DNS pribadi → simpan pengaturan.
Dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa langsung menguji manfaat DNS pribadi: akses lebih aman, privasi terjaga, dan browsing terasa lebih nyaman di perangkat apapun.
Apakah DNS Pribadi Sama dengan VPN?
Pertanyaan yang sering muncul: “Kalau pakai DNS pribadi, apakah sama dengan VPN?” Jawabannya: tidak sama.
- DNS pribadi hanya mengenkripsi query DNS. Jadi, ISP tidak tahu domain apa yang kamu akses, tapi mereka masih bisa melihat alamat IP tujuanmu.
- VPN mengenkripsi seluruh lalu lintas internet, termasuk alamat IP dan data aktivitas online.
Idealnya, keduanya bisa saling melengkapi. DNS pribadi menjaga keamanan query DNS, sedangkan VPN melindungi seluruh data koneksi kamu.
Kesimpulan
Sekarang kamu sudah tahu apa itu DNS pribadi, cara kerjanya, jenis-jenisnya, hingga cara melakukan setting DNS pribadi di perangkatmu.
Teknologi ini memberi lapisan privasi tambahan dan melindungi dari serangan manipulasi DNS, apalagi jika dipadukan dengan DNSSEC.
Kalau kamu mengelola website bisnis atau personal, punya server yang stabil dan aman juga sama pentingnya. Untuk itu, kamu bisa mencoba layanan VPS Murah dari IDwebhost.
Dengan VPS, kamu bisa mengatur DNS pribadi sendiri, punya kontrol penuh atas server, dan menjaga performa website tetap optimal.